0878 8077 4762 [email protected]

Doa Malam Hasan Al Bashri

Hasan Al Bashri berdoa di malam hari : “Ya Allah berikanlah maaf bagi orang yang telah menzalimiku.”
la pun mengulang-ulang doa tersebut.
Lalu ada seseorang yang berkata padanya, “Wahai Abu Said (Hasan Al Bashri), aku mendengar tadi malam engkau mendokan kebaikan bagi orang yang telah menzalimimu Sampai-sampai aku berharap menjadi orang yang menzalimimu. Apa yang membuatmu berdoa semacam itu?”
la menjawab, “Allah SWT berfirman, “Barang siapa yang memberikan maaf dan memperbaiki hubungan (berdamai), maka pahalanya berada di sisi Allah’
Hati yang bersih akan selalu memancarkan kebaikan.
Hati yang terbina dengan Qur’an, tak akan ada ruang di dalamnya untuk membenci saudaranya.

Dosa dan Taubat

Ditanya Hasan Al Bashri, “Tak malukah seorang dari kami pada Allah jika dia berdosa lalu bertaubat, lalu berdosa dan bertaubat lagi?”
Beliau menjawab, “Betapa senangnya syaitan bila mengalahkan kalian hingga menghentikan istighfar. Jangan pernah berhenti memohon ampunan.”
Sahut beliau, “Apa semalam kau menunaikan qiyamul lail?”
“Tidak” ujarnya
“Begitulah. Hukuman terberat atas maksiat mungkin bukan terputusnya rezeki, tapi terputusnya munajat.” jelas Sang Imam.
Di zaman Umar, seorang pencuri dihukum potong tangan setelah tertangkap, terbukti dan tersaksi. Maka ibunya datang dan berkata, “Maafkanlah dia, ini baru pertama kali dia mencuri!”
Jawab Umar, “Wahai ibu, Allah pasti tak hanya sekali memperingatkan seorang hamba yang melakukan dosa.”
Maknanya, Allah Maha Santun. Jika seseorang sampai tertangkap dan terhukum, besar kemungkinan dosanya telah berulang dan tak ditaubati dengan segera.
Semoga Allah mudahkan kita bertaubat dari setiap dosa kala Dia masih menutup aibnya, mengampuni dan melapangkan ke surga.
 
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, Penerbit Pro-U Media