0878 8077 4762 [email protected]

Menulis itu Bercara

Menulis juga bagian dari tugas iman. Sebab makhluk pertama ialah pena, ilmu pertama adalah bahasa, dan ayat pertama berbunyi “Iqra (Baca)”.
Tersebut dalam hadis riwayat Ahmad dan ditegaskan Ibnu Taimiyah dalam Fatawa, ” Makhluk pertama yang dicipta-Nya ialah pena, lalu Dia berfirman, “Tulislah!” Tanya pena, “Apa yang harus kutulis, Rabbi?” Kata Allah, “Tulis segala ketentuan yang Ku takdirkan bagi semua makhluk Ku”
Dahulu bangsa Arab hanya mengukur kecerdasan dari kuatnya hafalan hingga memandang rendah tulis baca. Sebab menulis menurut mereka ialah alat bantu bagi yang hafalannya dibawah rata-rata.
Namun nabi Muhammad hadir dengan wahyu ‘bacaan’. Maka Islam menjelma menjadi peradaban ilmiah dengan pena sebagai pilarnya. Wawasan bertebaran mengantar kemashlahatan ke seantero bumi.
Penulis merentangkan ilmunya melampaui batas-batas waktu dan ruang. Ia tak pupus usia dan tak terhalang jarak. Andaikan benar bahwa karya II Principe yang dipersembahkan Niccolo Machiavelli pada Cesare de Borgia itu jadi kawan tidur para tiran, dibaca dan menjadi ilham Napoleon, Hitler, dan Stalin. Akankah dia bertanggung jawab atas berbagai kezaliman yang terilham dari bukunya?
Sebab bukan hanya pahala yang bersifat jariyah, melainkan ada juga dosa yang terus mengalir. Menjadi penulis adalah pertaruhan. Mungkin tak separah II Principe, tapi tiap kata yang mengalir dari jemari ini juga berpeluang menjadi keburukan berantai-rantai.
 
Semoga Allah berkahi tiap kata yang mengalir dari ujung jemari kita. Sungguh, buku dapat menggugah jiwa manusia dan mengubah dunia.
 
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, Penerbit Pro-U Media

Hamba Rabbani

Oleh: Dr. Atabik Luthfi
 
Allah SWT berfirman:
Akan tetapi jadilah kalian orang-orang rabbani yang senantiasa mengajarkan Al-Kitab dan mempelajarinya.” (QS. Ali Imran [3] : 79).
Al Qur’an sarat dengan konsepsi yang layak dijadikan pedoman dalam rangka menggapai kehidupan yang baik (hayatan thayyibah). Salah satu kebutuhan hidup manusia yang paling mendasar adalah pendidikan, baik untuk kehidupan individu maupun masyarakat atau sebuah bangsa.
Motto ‘life is education dan education is life’ merupakan gambaran sekaligus tantangan konkret bahwa seluruh hidup dan kehidupan adalah sebuah proses pendidikan yang panjang, sekaligus bahwa pendidikan adalah persoalan hidup dan kehidupan.
(Baca juga: Al Quran Berbicara Tentang Pendidikan)
Secara prinsip Al-Qur’an hadir memberi spirit seputar pendidikan dalam beragam karakternya, mulai dari isyarat wahyu pertama ‘Iqra’ (Surah al-‘Alaq ayat 1), untuk membaca dari dan dengan berbagai perspektifnya, isyarat ‘al-Qalam’ (Surah al-Qalam ayat 1) yang berarti pena yang merupakan lambang ilmu pengetahuan, dan penghargaan kepada aktifis pendidikan dalam bentuk pengangkatan beberapa derajat kelebihan dan keutamaan (Surah al-Mujadilah ayat 11).
Sumber:
Telegram @atabikluthfi