Menjaga Lisan Terhadap Mukmin

Jaga dan kontrol lisan kita, karena dari lisan itulah munculnya malapetaka. Berhati-hatilah menilai seseorang terutama seorang mukmin, karena ciri kehati-hatian adalah ciri orang bertaqwa. Semangat dalam beragama hendaknya dibarengi dengan ucapan dan lisan yang beradab.
Rasulullah saw bersabda, Kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh manusia bersumber dari lisannya.” (H.R. At Thabrani & Al Baihaqi)
Riwayat lain, “Barangsiapa mengatakan tentang seorang Mukmin sesuatu yang tidak ada padanya, Allah akan menempatkannya dilumpur neraka sehingga dia mempertanggung jawabkan perkataannya.” (H.R. Ahmad dan Abu Dawud)
Yunus bin Ubaid rahimahullah berkata, “Seseorang yang menjaga lisannya, itu pertanda bahwa seluruh amalnya baik.”
Mulla Ali al-Qori mengatakan, “Para ulama berkata bahwa jika terdapat 99 indikasi untuk mengkafirkan seorang muslim,
dan ada satu indikasi (dugaan) yang dapat menjadi bukti bahwa ia tetap sebagai seorang muslim,
Maka mufti (qodi) hendaknya berpegang pada satu indikasi (dugaan) tersebut. Hal ini berdasarkan sesuai sabda Rasulullah saw,
Hindarkanlah hukuman (vonis) terhadap kaum muslimin semampu kalian. Jika kalian mendapatkan jalan keluar bagi seorang muslim, maka pilihlah jalan itu.
Karena sesungguhnya seorang pemimpin yang salah dalam memberi maaf itu lebih baik daripada pemimpin yang salah dalam menghukum.” (H.R. Tirmidzi)
Dalam riwayat lain, “Hindarilah hukuman (vonis) dikarenakan masih adanya syubhat.”
Semoga Allah memberi taufik kepada kita untuk menjaga lisan dan mulut kita.

X