0878 8077 4762 [email protected]
Jalan Kelam Ustaz 'Gapleh' Evie: Kisah Penjara, Ibu dan Hijrah

Jalan Kelam Ustaz 'Gapleh' Evie: Kisah Penjara, Ibu dan Hijrah

Masa muda yang kelam telah Evie Effendi arungi. Pernah merasakan menjadi berandal, adu jotos, hingga meringkuk di lantai ruang penjara.
“Saya pernah melukai perut teman pakai pisau cutter. Ya selama tiga bulan berada di penjara Rutan Kebonwaru” tutur Evie usai berdakwah dalam acara ‘Tasyakur Kemerdekaan’ HUT Ke-72 Republik Indonesia di Mapolrestabes Bandung, tahun 2017 lalu.
Ia mengingat kisah tersebut terjadi pada tahun 2000. Usianya menginjak 24 tahun. “Waktu itu masa saya transisi,” ujar Evie yang tenar dijuluki ustaz ‘gapleh’ atau gaul tapi soleh.
Pria kelahiran Bandung 19 Januari 1976 ini merenung selama masa tahanan. Tobat begitu bergejolak di benaknya. Hidup di dunia hanya sementara, dia mengingat ajal kematian yang hanya menjadi rahasia Maha Pencipta.
“Penjara itu neraka dunia. Kebayang enggak neraka akhirat?” ucap Evie.
Dia bangkit. Sel jeruji besi membawanya menapaki lika liku lembaran cerita baru. “Di dalam penjara itu enaknya dzikir. Selama di dalam (Rutan Kebonwaru) kerjaan saya salat dan zikir,” tuturnya.
Anak pasangan Teti Rusmiati dan Iyus Rusdi ini mantap bertobat. Evie sadar telah menyusahkan kedua orang tuanya tersebut gara-gara kenakalan berujung bui. Namun, ibu tercinta Evie tak henti menyemangati dan berdoa sambil berurai air mata.
“Dari situ saya berpikir, tong baong deui (jangan nakal lagi). Mamah (Teti) sudah sakit saat merasakan saat melahirkan saya, tapi lebih sakit lagi ketika anaknya ini ngacapruk (ngaco),” ucap Evie.
Sejak menghirup udara bebas, Evie mulai membuka lembaran baru. Dia buang-buang jauh hikayat bejat. Evie percaya, tidak ada kata terlambat menuju arus kebaikan.
“Setiap orang suci punya masa lalu, orang berdosa seperti kita jangan pesimistis, pasti punya masa depan. Bertobatlah sebelum ajal tiba. Karena ajal itu tidak pernah menunggu tobat kita,” tuturnya.
Ia rajin mendatangi kajian dan pengajian di masjid-masjid. Evie belajar lebih dekat memahami ilmu pengetahuan dan syariat ajaran Islam. Evie yang hanya tamatan SMP 49 Bandung ini terus belajar memperdalam agama.
Singkat cerita, semasa hijrah itu Evie mulai berani menularkan pengetahuan agama Islam kepada teman-temannya. Secara bertahap ia mengajarkan baca Alquran dan mengajak sohibnya untuk hijrah.
Evie rela meninggalkan pekerjaannya sebagai peracik warna yang digelutinya selama 10 tahun di salah satu perusahaan kain. “Sekarang saya banting setir ke hijrah. Pengen ngurus barudak (anak-anak yang hijrah, red) bagaimana mereka konsisten menjaga wudu.
Proses hijrah Evie dan hengkang dari pekerjaannya sempat menemui alur rumit. Istrinya, Anie Mulyanie, meminta cerai. Risiko itu Evie hadapi.
“Saya mulai dari nol lagi. Istri waktu itu belum paham bahwa proses hijrah itu makan komitmen. Tapi yasudahlah,” ucapnya.
Namun, sambung Evie, Allah berkehendak lain. Setelah sempat bercerai, Evie kembali menikah dengan Anie. “Sama Allah dikembalikan, kami sekarang ngariung (ngumpul) lagi,” ucap Evie.
Kini Evie dan Anie tinggal bersama empat anaknya Shakkilla Tushalimah, Nazwa Amalia Tsaqib, Dzakira Talitha Eviani dan Shaquena Humaira.
Dakwah On The Street
a919-1_1534305826359
Ustaz Evie memiliki tekad mengajak kawula muda di Bandung berhijrah. Ustaz nyentrik yang berpakaian gaul ala kawula muda ini tak lelah menyambangi masjid ke masjid. “Saya melakukan dakwah on the street,” ucap Evie.
Gerakan Pemuda Hijrah diusung Evie dan koleganya. Gerakan tersebut direspons positif muda-mudi di Kota Bandung. Kini kajian dan pengajian Evie selalu dipenuhi jamaahnya.
Bukan hanya kawula muda, para pelaku kejahatan, budak narkoba dan pentolan geng motor di Bandung yang hijrah dirangkul Evie. Gelora hijrah ini ternyata sukses menyasar semua kalangan dan komunitas.
“Anak geng motor, korban narkoba, yang dulu edan sekarang jadi tukang azan. Lalu dulunya anak punk, sekarang jadi anak pengajian,” kata Evie.
“Apapun komunitasnya, terpenting satu frekuensi, yaitu ingat kepada Allah,” ucap Evie yang kini tiap hari sedikitnya tujuh kali aktivitas dakwah ke sejumlah tempat.
Gerakan hijrah ini gencar dikumandangkan Evie dan rekan-rekannya melalui sarana media sosial (medsos). “Manfaatkan teknologi itu untuk kebaikan dan jalan dakwah. Dampak dari medsos itu juara. Ternyata dakwah itu asyik dan indah,” tutur Evie.
Adapun masalah yang baru ini viral, solusi terbaiknya memberikan ustad Evie beasiswa nyantri sekaligus kuliah. Agar mendapat guru terkait ilmu agama yang fakih. Sebab selama ini ustad Evie masih menyebar kebaikan dan tidak mengajarkan ajaran yang menyimpang dari Islam.
 
Sumber : Detik

Ustad "Akhir Zaman" Zulkifli Meminta Doanya Setelah Jadi Tersangka

JAKARTA, Tim Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri resmi menetapkan Ustadz Zulkifli Muhammad Ali LC sebagai tersangka ujaran kebencian (Hate Speech). Zulkifli dituding menyebarkan ceramah berisi ujaran kebencian.
Ustadz asal Payakumbuh itu membenarkan dalam keterangan resminya terkait beredarnya screenshot surat pemanggilan.
“Kepada seluruh saudara seimanku, doa antuna semua sangat diharapkan, karena tadi siang saya sudah mendapat panggilan resmi dari Mabes Polri untuk menghadap hari Kamis dan status saya sudah tersangka,”kata dalam keterangan resminya melalui pesan suara, Rabu (17/1/2018).
Ustadz Zulkifli mengaku memasrahkan kasus yang ia hadapi kepada Allah SWT. Ia menilai kasusnya hanya dapat diselesaikan dengan kuasa Allah SWT.
Dia berharap umat Islam mendoakannya sebagai jalan merubah situasi.
“Mohon doa antuna semua, semoga Allah SWT membebaskan saya, dan mendatangkan hikmah untuk kita semua, barakallahu fiekum,”tuturnya.
Ustadz Zulkifli Muhammad dikenal sebagai dai yang concern membahas isu Akhir Zaman.
Ia juga kerapkali membahas kondisi umat Islam yang tertindas di belahan bumi lainnya seperti di Palestina dan Rohingya.
Rencananya Ustadz Zulkifli akan diperiksa di Kantor Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri di Tanah Abang, Jakarta pada Kamis, 18 Januari 2018.
Dalam video ustad Zulkifli yang menjadi Ketua Dewan Syariah Yayasan Pendidikan Al Huffadz hanya menyinggung Syiah dan Komunis di Suriah. Sempat terdengar meminta maaf, saat salah sebut Cina. Adapun kajiannya juga ditempat tertutup kepada jamaahnya saja.  Nitizen juga turut berkomentar.
Anggar Lingga Rhomadona: Lebih baik hidup susah daripada harus makan daging ulama
Toni Syahrial M Noer: Sampai kapan kita sabar! Dgn kezholiman ini???!!!!
Agus Budi Utama: Ya Allah ya Robb lindungi Ulama kami ya Robb, beri kekuatan utk selalu istiqomah dijalanMu, amin.
 
Sumber : voaIslam

Lihat Video Ustad Somad Ngajar Kuliah, Nitizen : Ganteng Kayak Fahri Ayat-Ayat Cinta

Sebuah video tentang Ustadz Abdul Somad sedang mengajar di kelas langsung viral di jagad dunia maya. Video yang berdurasi 17 menit ini direkam oleh seorang mahasiswa Ustadz Somad dan langsung dibagikan 2.633 kali oleh netizen.
“Beginilah Gaya dan Penampilan Ustadz Abdul Somad Lc, MA Ketika Mengajar. UAS Dosen Ganteng euyy,” demikian keterangan yang menyertai video tersebut.
Dalam video itu Ustad Somad tampak sedang menjelaskan mata kuliah tentang asal-usul hadist. Saat mengajar, Ustad Somad tidak menggunakan peci seperti yang kerap terlihat saat ia ceramah.
Rambutnya yang sudah agak memanjang terlihat jelas. Hal ini justru dinilai sejumlah warganet membuat penampilan Ustadz Somad menjadi lebih ganteng.
Sejumlah warganet juga menyoroti wajah Ustadz Somad yang terlihat lelah, namun tetap meluangkan waktu untuk mengajar mahasiswanya.
Berikut sejumlah komentar warganet yang melihat gaya Ustadz Somad saat mengajar.
Eli Yana : Ganteng ustad somad kayak fahri film ayat-ayat cinta.
Semangat ya ustad somad, moga sehat selalu biar bisa ceramah sampai ke Bagansiapiapi besok”nya dan moga selalu dlm lindungan Allah swt
Qomariah Elhadi: Subhanalloh…low di Perhatikan Manis jg ustd. Abdul Somad ni terlihat Lelah Sangat…Sehat Sllu ya Ustad…Barokalloh Fi ‘Umrik
Ibnu Addin : Mudah2 an anak kami bisa di terima di uin suska agar dpt berguru langsungpd tuan guru abdul somad aamiin.
Aswin Cules: Hhmm kasian liat ustad lesu gtu. Pasti capek habis ceramah sana si i terus ngajar lagi.
 
Sumber : M.Riau24.com