Bulan Sya’ban adalah bulan tempat manusia lalai. Karena mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk bulan Haram) dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan.
Tatkala manusia lalai, inilah keutamaan melakukan amalan puasa ketika itu. Sebagaimana seseorang yang berdzikir di tempat orang-orang yang begitu lalai dari mengingat Allah seperti ketika di pasar, maka dzikir ketika itu adalah amalan yang sangat istimewa.
Al Hafidz Ibnu Rajab Al Hanbali meriwayatkan beberapa kondisi salaf (ulama shalih terdahulu) saat memasuki bulan Sya’ban :
Anas berkata : “Jika kaum muslimin sudah memasuki bulan Sya’ban, mereka berbondong-bondong membuka mushafnya dan selalu membacanya.
Mereka juga memberikan sedekah yang banyak kepada fakir miskin agar mereka juga mampu melaksanakan puasa di bulan Ramadhan.”
Salamah bin Khulail berkata, “Bulan Sya’ban biasa juga disebut bulan qurra’ (para pembaca Al Qur’an).”
Jika bulan Sya’ban sudah masuk, Hubaib bin Abi Tsabit berkata, “Inilah bulannya pembaca Al Qur’an.”
Berusahalah untuk menyerupai orang-orang hebat, walaupun engkau tak sama dengan mereka. Sebab hal itu mengantarkanmu pada keberuntungan.
Related Posts
Ulama Indonesia, Habib Salim Segaf Al Jufri Terpilih Menjadi Wakil Ketua Persatuan Islam Sedunia
Dr Habib Salim Segaf Al-Jufri ulama asal Indonesia terpilih sebagai salah satu Wakil Ketua Umum (Waketum) Persatuan Ulama Islam Sedunia (al-Ittihad al-'Alami li' Ulama al-Muslimin) yang berlangsung di...
Sejarah Pancasila Dirancang Ulama dan Disesuaikan Ayat Qur'an
Pada hari Sabtu, 18 Agustus 1945 M, bertepatan 10 Ramadhan 1364 H, diadakan pertemuan awal untuk merumuskan dasar ideologi bangsa dan negara, Pancasila, serta konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 yang...