0878 8077 4762 [email protected]

Ciumlah Aroma Surga

Oleh : M. Lili Nur Aulia
Jangan lupa di saat-saat waktu sahur. Anda perbanyak istighfar meminta ampun kepada Allah.
Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”(QS. Nuh: 10-12)
Agar senang di hari kiamat, Anda harus beristighfar. Rasulullah SAW bersabda,
Barangsiapa yang ingin sedang melihat catatannya (pada hari kiamat) maka hendaklah memperbanyak istigfar.” (Hadits Shahih)
Janganlah Anda sia-siakan waktu walau hanya sedetik tanpa faedah. Umur Anda adalah hari-hari dan jam-jam. Manfaatkanlah saat-saat tersebut dan jangan disia-siakan.
Disebutkan dalam sebuah atsar,
Bahwasanya pada hari kiamat nanti setiap hamba diberi banyak lemari.”
Sebuah lemari bagi setiap jam dari umur hamba tersebut, dibuka di depan kedua matanya satu demi satu, sementara dia melihat dan mengawasi …
Satu jam yang didalamnya dia taat kepada Allah, penuh dengan kebaikan-kebaikan.
Dan satu jam yang didalamnya dia bermaksiat kepada Allah, penuh dengan keburukan-keburukan.
Dan satu jam yang digunakan untuk tidur atau dia habiskan untuk kegiatan-kegiatan dunia yang di dalamnya tidak diharapkan niat yang baik, kosong tidak berisi.
Seorang hamba akan menyesal atas setiap jam yang dia sia-siakan. Dia terus menangis sedih dan berduka karena waktu satu jam yang dia bermaksiat di dalamnya.
Beramallah hari ini dan penuhi lemari-lemari Anda dengan kebaikan-kebaikan dari sekarang.
Tidak ada yang tersisa dari karir hidup Anda kecuali beberapa jengkal. Kemudian Anda digiring, apakah ke surga atau ke neraka. Tidakkah Anda cium baunya surga dalam sabda Nabi saw,
Apabila datang Ramadhan pintu-pintu surga dibuka.”
Ataukah Anda masih terjangkit kemaksiatan-kemaksiatan ahli neraka.

Memperbanyak Do’a, Dzikir dan Istighfar

Bulan Ramadhan adalah bulan dimana kebaikan pahalanya dilipatgandakan. Oleh karena itu jangan membiarkan waktu sia-sia tanpa aktivitas yang berarti.
Di antara aktivitas yang sangat penting dan berbobot tinggi, namun ringan dilakukan oleh umat Islam adalah memperbanyak doa, dzikir dan istighfar.
Bahkan doa orang-orang yang berpuasa sangat mustajab, maka perbanyaklah berdoa untuk kebaikan dirinya dan umat Islam yang lain, khususnya yang sedang ditimpa kesulitan dan musibah. 
Doa dan istighfar pada saat mustajab adalah:

  • Saat berbuka
  • Sepertiga malam terakhir, yaitu ketika Allah Swt. turun ke langit dunia dan berkata: Siapa yang bertaubat ? Siapa yang meminta? Siapa yang memanggil? Sampai waktu shubuh (HR Muslim)
  • Memperbanyak istighfar pada waktu sahur. Allah Taala berfirman, Dan waktu sahur mereka memohon ampun.
  • Mencari waktu mustajab pada hari Jumat, yaitu di saat-saat terakhir pada sore hari Jumat.
  • Duduk untuk dzikir, doa dan istighfar di masjid, yaitu setelah menunaikan shalat Shubuh sampai terbit matahari. Sebagaimana disebutkan dalam hadits: “Barangsiapa shalat Fajar berjamaah di masjid, kemudian tetap duduk berdzikir hingga terbit matahari, lalu shalat dua rakaat, maka seakan-akan ia mendapat pahala haji dan umrah dengan sempurna, sempurna, dan sempurna” (HR At-Tirmidzi)

 
Sumber :
Buku Panduan Lengkap Ibadah Ramadhan, penerbit Sharia Consulting Center

Berinteraksi dengan Al Qur'an di Bulan Ramadhan

Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Quran (QS. 2:185). Pada bulan ini Al-Quran benar-benar turun ke bumi (dunia) untuk menjadi pedoman manusia dalam segala macam aktivitasnya di dunia. Dan malaikat Jibril turun untuk memurajaah (mendengar dan mengecek) bacaan  Al-Quran dari Rasulullah Saw, maka tidak aneh jika Rasulullah Saw lebih sering membacanya pada bulan Ramadhan.
Iman Az-Zuhri pernah berkata: Apabila datang Ramadhan, maka kegiatan utama kita (selain shiyam) ialah membaca Al-Quran. Hal ini tentu saja dilakukan dengan tetap memperhatikan tajwid dan esensi dasar diturunkannya Al-Quran untuk ditadabburi, dipahami, dan diamalkan (QS. Shad: 29).
Pada bulan ini umat Islam harus benar-benar berinteraksi dengan Al-Quran untuk meraih keberkahan hidup dan meniti jenjang menuju umat yang terbaik dengan petunjuk Al-Quran. Berinteraksi dalam arti hidup dalam naungan Al-Quran, baik secara tilawah (membaca), tadabbur (memahami), hifzh (menghafalkan), tanfidz (mengamalkan), talim (mengajarkan) dan tahkim (menjadikannya sebagai pedoman).
Rasulullah Saw. bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلّمَ القُرْآنَ وَعَلّمَهُ
Sebaik-baiknya kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan yang mengajarkannya
Orang yang mempelajari Al-Qur’an adalah orang yang masuk pada tahapan awal dari interaksi terhadap Al-Quran. Orang yang mengajarkan Al-Quran adalah orang yang sudah sampai tahapan akhir dari interaksi terhadap Al-Quran. Namun secara umum orang-orang yang berjiwa Robbani adalah orang yang senantiasa mengajarkan Al-Quran dan pada saat yang sama mereka belajar Al-Quran, dan semuanya masuk orang yang terbaik dari umat Islam.
Salah satu interaksi yang harus diperbanyak di bulan Ramadhan adalah tilawah Al-Quran. Salafus shalih sangat serius dalam masalah tilawah. Utsman bin Affan mengkhatamkan setiap hari Al-Quran di bulan Ramadhan, imam As-Syafii mengkhatamkan 60 kali dalam bulan Ramdhan di luar waktu sholat. Sebagian ada yang setiap pekan khatam dan ada yang sepuluh hari khatam. Demikianlah tilawah shalafus shalih.
 
Sumber :
Buku Panduan Lengkap Ibadah Ramadhan, penerbit Sharia Consulting Center