by Danu Wijaya danuw | Apr 26, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
Gubernur DKI Jakarta Terpilih Anies Baswedan menegaskan bahwa akan mencabut sejumlah larangan semasa ahok memimpin Jakarta. Larangan tersebut berkaitan dengan kegiatan ke Islaman warga DKI Jakarta yang notabene mayoritas muslim.
Menurut Anies, Indonesia merupakan negara Pancasila yang sila pertama berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa. Artinya, kata Anies, pemerintah harus membantu kegiatan yang menyokong Pancasila, termasuk kegiatan keagamaan.
Dihadapan Umat Islam yang menghadiri acara peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad di Masjid At-tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Anies akan mengembalikan semuanya.
“Latihan penyembelihan hewan kurban dibolehkan lagi, takbiran dibolehkan lagi, Monas boleh dipakai untuk majelis taklim, rumah dinas dipakai lagi untuk pengajian, kantor kelurahan untuk majelis taklim, GOR untuk majelis taklim. Insya Allah akan kami kembalikan semuanya (ke awal),” ujar Anies seperti dilansir tempo, senin (24/4/2017).
Sebelumnya, semasa ahok memimpin Jakarta, sejumlah kegiatan keislaman ditempat publik dilarang, seperti takbiran keliling saat Idul Fitri dan Idul Adha. Kala itu ahok menyarankan takbiran lebih baik dilaksanakan di masjid-masjid serta di kampung wilayahnya masing-masing.
Selain takbiran keliling, Ahok juga menerbitkan Instruksi Gubernur DKI Nomor 168 Tahun 2015 tentang Pengendalian, Penampungan, dan Pemotongan Hewan.
Aturan itu berisi : pelarangan penjualan serta pemotongan hewan kurban di pinggir jalan dan sekolah.
Ahok juga pernah melarang masyarakat untuk mengadakan pengajian akbar di halaman Monumen Nasional.
Sehingga membuat Majelis Rasulullah memindahkan kegiatan pengajian akbar dari tempat seperti biasa di Monas pindah ke Masjid Istiqlal.
Namun ketidak adilan serta keberpihakkan ahok diperlihatkan dengan diperbolehkannya perayaan kegiatan kristiani Paskah akbar di Monas dengan ribuan jemaah.
by Danu Wijaya danuw | Apr 26, 2017 | Adab dan Akhlak, Artikel
Kucing merupakan salah satu hewan yang dicintai oleh Rasulullah saw. Tetapi, tak banyak orang menyukai hewan ini. Salah satu alasannya karena rasa takut atau memang punya pengalaman buruk mengenai hewan ini. Hanya saja, hewan ini banyak ditemui di mana-mana. Sehingga, cukup sulit bagi kita berpaling dari hewan ini.
Seperti halnya ketika sedang makan, seringkali ada kucing yang datang secara tiba-tiba. Meski banyak orang bersama Anda ketika makan, tetapi kucing itu menghampiri Anda, maka ada tanda-tanda hikmah tertentu lho!
Ya, sedikitnya ada tiga tanda dari kedatangan kucing ketika Anda makan. Apa sajakah itu?
Pertama, kedatangan kucing merupakan pertanda kalau Allah Swt mengingatkan kita bahwa semua rezeki yang kita dapatkan bukanlah seutuhnya hak kita. Ada hak-hak orang lain yang seharusnya kita keluarkan.
Seperti zakat fitrah serta zakat harta yang harus di keluarkan sebagai rukun islam yang perlu dipenuhi. Tanpa menunaikan hal semacam ini, pasti kita sebagai umat Islam belum menjalankan semua aturan yang perlu ditegakkan.
Dalam konteks kucing yang datang waktu makan, mengingatkan kita jikalau karunia Allah yang kita terima juga harus dibagi dengan makhluk lain seperti kucing.
Artinya dalam makanan yang kita santap, ternyata ada rezeki untuk kucing yang semestinya kita berikan.
Kedua, memberi makanan pada makhluk Allah termasuk kucing merupakan satu kebaikan.
Sesuai dengan firmannya, Allah akan melipatgandakan satu kebaikan dengan 10 kali lipat kebaikan lainnya. Terlebih bila kita memberikan dengan ikhlas dan tak terpaksa.
Bila berbuat baik pada manusia, seseorang kerap menginginkan ada balasan serupa dari orang lain. Namun tak demikian bila manusia berbuat baik pada kucing.
Ketiga, Allah sedang memberitahu jika kita tak memberi makanan pada kucing itu, sesungguhnya kita tengah menampik rezeki baru yang bakal Allah berikan pada kita.
Rezeki itu luas bukan hanya sekadar uang, namun meliputi semua kehidupan baik itu kebahagiaan, persahabatan, kasih sayang dan sebagainya.
Hewan ini pasti tak dapat membalas apa yang sudah kita berikan terhadapnya. Saat membagi makanan dengan hewan ini, manusia belajar bagaimana rasanya berikan dengan penuh keikhlasan. Aksi berikut yang seharusnya dilakukan manusia saat memberi sesuatu kepada orang lain.
by Danu Wijaya danuw | Apr 26, 2017 | Adab dan Akhlak, Artikel
Mungkin ita semua bertanya-tanya, dalam banyak hal, termasuk hal-hal kecil Islam memberikan aturannya. Semisal kencing, yang dilarang dilakukan sambil berdiri. Mengapa Rasulullah menegaskan untuk tidak kencing berdiri?
Dalam kitab al-Mahiyyat karya At-Tirmidzi, ada pesan tertentu soal larangan kencing berdiri tersebut. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah, Rasulullah menegaskan larangan itu.
Menurut analisis al-Hakim, ada dua motif pelarangan tersebut. Berikut alasan kenapa kencing berdiri dilarang sebagaimana dikutip dari Republika:
Pertama, posisi berdiri saat kencing rawan terkena percikan air seni.
Najis yang diakibatkan oleh kelalaian saat buang air kecil tersebut, bahkan dapat berujung pada siksa di alam kubur. Riwayat lain yang dinukil dari Thabrani dan dan al-Bazzar menjelaskan peringatan tersebut.
Rasulullah bersabda, Pastikanlah kalian bersih dari (najis) air seni, karena sesungguhnya sebagian besar azab kubur akibat (najis) air seni. Karenanya, Rasulullah di riwayat lainnya menganjurkan agar kencing sambil duduk.
Kedua, berkenaan dengan kesehatan yang bersangkutan.
Menurut Imam Tirmidz posisi berdiri kurang baik bagi kelancaran ketika membuang air seni.
Di saat berdiri, vena terus aktif dan jantung tetap memompa darah dengan kencang. Semuanya bermuara di jantung.
Berbeda dengan posisi duduk. Dengan posisi ini, jantung akan perlahan mengalami rileksasi.
Dengan duduk pula, saluran kencing akan mudah terbuka dan semakin melancarkan. Kesemuanya itu tidak didapatkan lewat posisi berdiri. Wallahu a’lam.
by Danu Wijaya danuw | Apr 25, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
Calon Gubernur DKI Jakarta Terpilih Anies Baswedan memberikan tausiah saat menghadiri acara isra mi’raj di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indonesia (TMII), Jakarta Timur, 24 April 2017.
Anies Baswedan mengatakan kemenangannya di Pilkada DKI berasal dari doa-doa orang ikhlas. Doa-doa itu, kata Anies, adalah doa yang dibutuhkan lima tahun ke depan.
“Semoga Jakarta jadi kota maju, warga bahagia. Semoga langkah kita selalu diridhoi Allah. Terima kasih atas kesempatan hari ini. Ini insya Allah silaturahmi pembuka,” ujar Anies di tengah peringatan Isra Mi’raj di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Senin 24 April 2017.
Anies tidak menduga hasil perolehan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta putaran kedua memenangkan dirinya bersama Sandiaga Salahudin Uno.
“Saya mau sampaikan bahwa kemenangan kemarin tidak diduga angkanya. Kalau menangnya yakin. Angkanya kaget juga ya ternyata ikhtiar kita dijawab berlimpah oleh Allah,” ujar Anies.
Berdasarkan hasil hitung cepat, pasangan calon nomor urut tiga unggul dengan perolehan suara 58 persen.
Anies berhasil mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat yang hanya memperoleh 42 persen. Anies unggul dengan selisih telak 14 persen.
Anies mensyukuri kemenangan yang ia peroleh hampir di lima wilayah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu.
Ia mengatakan seluruh masyarakat Indonesia bersujud syukur atas kemenangan tersebut.
Bahkan, Anies bercerita ada pedagang nasi uduk yang rela menggratiskan dagangannya setelah dirinya menang pilkada DKI Jakarta.
“Ada pedagang nasi uduk digratiskan nasinya. Padahal kan mereka juga enggak punya duit, tapi mereka merasa menang.
Penjual kelapa muda juga ada yang gratiskan. Ada juga pedagang kopi di Palu, dia baca yasin dan puasa tujuh hari untuk Jakarta,” kata Anies.
by Danu Wijaya danuw | Apr 25, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, dirinya berkomitmen tidak menerima gaji saat nanti sudah menjabat di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Gaji itu nantinya akan disumbangkan kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
“Seluruh gaji saya untuk kaum yatim dhuafa dan fakir miskin. Bahkan, saat saya berkeliling di Jakarta masih terdapat warga yang tidak sejahtera,” ucap Sandiaga di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (23/4/2017).
Dia beralasan, tabungan dari usaha yang digelutinya masih mampu menunjang kehidupan keluarga.
“Saya Alhamdulillah sudah dapat banyak rejeki. Saya sudah janjian juga sama istri akan hal ini, masih banyak yang miskin juga,” jelas dia.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta telah merilis kekayaan para calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dari data itu terlihat calon wakil gubernur Sandiaga Uno yang paling kaya dengan total kekayaan mencapai Rp 3,8 triliun.
“Ya saya merasa ini bukan harta saya, milik Allah, saya cuma ketitipan saja, pasti ada tugasnya, karena nanti pasti ditanya sama masyarakat di DKI dan juga akhirat,” ucap Sandiaga Uno di Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat tahun lalu.
Sandi mengaku, pencalonan dirinya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta bukan untuk mencari harta dan kuasa. Sandi mengaku, akan menyumbangkan semua uang yang dia terima dari hasil menjadi wakil gubernur.
Sumber : Liputan6