Apa yang dibayangkan ketika mendengar kata dosen? Kebanyakan dari kita pasti membayangkan dosen itu menggunakan jas, sepatu dan jam tangan yang mahal dan umumnya dengan kendaraan yang bagus. Ditambah dosen yang sulit ditemui oleh mahasiswa untuk bimbingan.
Namun bayangan diatas tidak tepat jika kita alamatkan kepada para dosen dan Professor di Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir. Sebab jika kamu pergi melihat langsung bagaimana para dosen dan professor Universitas Al-Azhar itu, kamu pasti akan geleng-geleng kepala tidak percaya. Kenapa?
Universitas Al Azhar termasuk Top Universitas didunia Islam. Banyak santri/cendikiawan muslim Indonesia yang berkeinginan kuliah disana.
Ternyata dosen Al-Azhar memiliki Style tersendiri yang membuat kita terkagum-kagum, bahkan heran karena para dosen yang mengajar di salah satu Universitas populer di dunia ini tidak seperti apa yang dibayangkan oleh kebanyakan orang.
Penasaran bagaimana fakta unik dari dosen Al-Azhar yang mendunia Itu?
1. Sederhana Berpakaian
Kesederhanaan adalah pakaian para dosen Al-Azhar, hampir seluruh aspek kehidupan mereka baik di kampus dan di luar kampus diliputi dengan kesederhanaan.
Hal ini bisa dilihat dari gaya berpakaian para dosen nya, para dosen Al-Azhar sangat jarang memakai jas apalagi Tuxedo yang mahal, kebanyakan dari dosen ini memakai baju “Jalabiyah” atau baju gamis yang kita kenal, lalu di kepala para dosen ini ada semacam peci yang dinamakan “Turbus Al-Azhar”
Turbus dan Jalabiyah inilah pakaian kebanggaan para dosen Al-Azhar, walaupun terlihat sederhana namun bagi mereka, pakaian itu jauh lebih berwibawa daripada memakai jas atau tuxedo.
Pakaian ini juga digunakan Para dosen untuk menghadiri acara-acara resmi Universitas ataupun pemerintah.
Kadang ada juga Dosen Al-Azhar yang datang menggunakan baju Kemeja dan celana dasar biasa, padahal mereka sudah bergelar Profesor dan Doktor, di Universitas yang bergengsi lagi.
Namun dari kesederhanaan berpakaian ini sehingga mereka tidak kelihatan berbeda dengan orang kebanyakan biasa ketika di luar Universitas.
Sehingga banyak para mahasiswa yang tidak menyadari kehadiran para Doktor dan Dosen ini ketika di luar Universitas seperti di Pasar ataupun ketika diatas bus.
2. Sederhana Berkendara
Ketika anda masuk ke Universitas Al-Azhar di Kairo, anda tidak akan melihat banyak mobil terparkir di halaman parkir universitas
Sebab tidak banyak Dosen yang menggunakan Mobil ke Universitas, bahkan sebagian diantara para Dosen dan Profesor Al-Azhar tidak memiliki kendaraan pribadi!
Mereka menggunakan angkutan umum untuk datang ke Universitas setiap hari nya, beberapa dosen terlihat menggunakan Vespa dan sepeda Motor di Universitas, sungguh mengherankan bukan?
Jujur, banyak yang merasa heran melihat para dosen yang datang menggunakan mobil Bus dan ikut-ikutan berdesak-desakan dengan mahasiswa diatas bus.
Namun karena para dosen ini memiliki akhlak yang mulia, mereka pun tidak merasa malu, apalagi merasa gengsi untuk naik bus bersama mahasiswa.
Bahkan seorang teman pernah bercerita, kalau dia pernah naik taksi pergi ke sebuah tempat, dan diperjalanan, sopir taksi itu selalu bercerita mengenai agama, politik dan berbagai hal ilmiah lain nya, sehingga teman saya ini pun menjadi penasaran.
Karena sopir takai ini bukan lah sopir biasa, karena ilmu dan wawasan nya yang luas, maka iseng temanku ini bertanya, selain nyupir taksi kerjaan nya bapak itu apa, lalu sopir itu menjawab
“Saya Profesor di Universitas Al-Azhar, dan saya juga ngajar di kelas Pasca sarjana Univ. Al-Azhar” sontak temanku itu kaget dan bertakbir krn kagum dengan sopir taksi yang luar biasa itu.
Pasti sangat heran jika kita melihat seorang yang sudah sekelas professor pun masih tidak segan untuk menjadi sopir taksi untuk memenuhi kehidupan nya, walau sebenarnya gaji yang didapat sudah lebih dari cukup untuk menghidupinya. Luar biasa!
Padahal mereka adalah dosen-dosen terbaik yang dimiliki oleh Al-Azhar dan Mesir! Tidak hanya Mesir saja, Namun juga Negara Arab.
Banyak dari dosen Al-Azhar menjadi dosen terbang di beberapa Universitas di Negara-Negara arab lain nya seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Qatar serta dibeberapa negara Eropa.
Agak nya kita memang harus banyak belajar dari kehidupan para Dosen Al-Azhar ini, bukan nya mereka miskin atau kekurangan gaji yang didapatkan dari Universitas sekelas Al-Azhar, namun memang gaya hidup sederhana itu sudah menjadi bagian dari hidup mereka.
3. Tetap Mengajar walaupun hanya Dihadiri oleh satu atau dua orang Mahasiswa saja
Ini fakta unik lainnya dari para dosen ini, karena mereka tidak terlalu mempedulikan jumlah mahasiswa ketika dosen ini akan mengajar.
Bagi para dosen itu ilmu ini harus disampaikan kepada mahasiswa walaupun jumlah mahasiswa yang hadir kadang sangat sedikit.
Seperti yang pernah saya rasakan ketika belajar tentang “Sejarah Perkembangan Umat Islam”, ketika itu hanya hadir 2 orang mahasiswa saja ketika beliau akan memulai pelajaran, namun dosen itu tetap melanjutkan pelajaran seperti biasa nya, tidak ada raut wajah kecewa sedikitpun terlihat dari wajah beliau.
Bukannya marah, beliau malah berpesan kepada yang hadir untuk mengajarkan mahasiswa yang tidak hadir mengenai pelajaran hari ini.
Tidak hanya itu saja, pernah ketika saya belajar bahasa inggris yang ketika itu hanya dihadiri oleh beberapa orang mahasiswa saja, namun pelajaran tetap dilanjutkan seperti biasa tanpa ada rasa kekecewaan sedikitpun di wajah dosen itu.
Karena memang niat mereka sangat tulus untuk mengajarkan para mahasiswanya, sehingga walaupun hanya sedikit mahasiswa yang hadir, beliau tetap menghormati mahasiswa yang hadir ini lalu memberi pesan kepada mereka untuk mengajari yang tidak hadir, tanpa mengancam akan mengurangi nilai mereka yang tidak hadir.
Hal ini patut kita contoh karena kadang kita malas untuk mengajari para anak murid disebabkan hanya sedikit yang hadir, kadang kita merasa tidak dihargai dan lain sebagainya.
Coba lihat para dosen ini, padahal pangkat dan jabatan mereka sangat dihargai oleh orang, namun tidak merasa rendah diri jika banyak mahasiswa yang tidak hadir oleh sebab tertentu.
4. Tidak ada istilah Pensiun untuk Memberikan Ilmu
Ini fakta lainnya, yaitu tidak ada istilah pensiun bagi para dosen Al-Azhar, mereka tetap akan mengajar selagi mereka masih sanggup.
Oleh karena itu kita bakal banyak melihat para dosen yang sudah tua namun masih tetap enerjik dalam mengajar di kelas.
Contoh nya saja salah seorang dosen senior yang bernama Syekh Thoha Hibisyi yang sudah berumur 80 tahun lebih, namun masih aktif mengajar di Universitas Al-Azhar tak kalah dengan dosen-dosen muda lainnya.
Karena bagi mereka tidak ada istilah Pensiun dalam mengajarkan Ilmu, bahkan ketika mereka sudah sakit-sakitan pun masih tetap mengajar di rumah mereka, itulah bukti kecintaan mereka kepada ilmu.
5. Disabilitas tidak Menghalangi Dosen untuk Tetap Mengajar.
Inilah yang paling kita kagumi dari para dosen Al-Azhar, karena saking cintanya kepada ilmu pengetahuan, kekurangan yang mereka miliki malah menjadi penyemangat mereka dalam menuntut ilmu.
Kekurangan fisik yang paling banyak dimiliki oleh para dosen ini adala Kebutaan sejak lahir.
Banyak dari dosen dan professor Al-Azhar yang memiliki keterbatasan fisik dari lahir, seperti buta atau tidak melihat, namun karena kedalaman dan kehebatan ilmu yang mereka miliki, maka para dosen ini tetap diperbolehkan mengajar para mahasiswa dan ditemani oleh seorang asisten untuk membantu mereka.
Dosen-dosen disabilitas ini kadang menjadi motivasi tersendiri bagi kami para Mahasiswa, karena dengan fisik kami yang sempurna ini harusnya kami bisa menjadi orang yang lebih luar biasa lagi
Sebab dosen yang memiliki kekurangan fisik saja mampu untuk menuntaskan gelar mereka hingga professor.
Seperti seorang dosen yang bernama Dr. Jamal Afifi, beliau seorang dosen ilmu Filsafat yang hampir Buta, namun beliau tetap semangat dalam mengajar bahkan jauh lebih semangat dari dosen yang tidak memiliki cacat fisik.
Beliau tidak mampu untuk melihat, namun beliau adalah salah satu dosen yang paling rajin yang ada di Universitas ini.
Itulah fakta menarik seputar dosen di kampus bergengsi universitas Al Azhar Kairo. Semoga kita terinspirasi.
 
Sumber : hipwee