Rasulullah saw bersabda “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling kasih, saling menyayang dan saling mencintai adalah seperti sebuah tubuh, jika salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota tubuh yang lain ikut merasakan sulit tidur dan demam.” (Shahih Muslim No.4685).
Pelajaran yang bisa dipetik:

  1. Hadits di atas membeikan standar dan ukuran siapa yang disebut sebagai orang beriman atau orang mukmin.
  2. Keberadaan iman dalam diri ditandai dengan adanya cinta kasih diantara saudara seiman; bahkan  ia seperti satu tubuh.
  3. Karena itu, mukmin  sejati mencintai, mengasihi, membantu dan ikut merasakan derita dan kesulitan mukmin lainnya, di manapun ia berada dan dari manapun asalnya.

Shalahuddin al-Ayyubi satu saat ditanya, “Mengapa senyummu tak terlihat lagi?” Ia menjawab, “Bagaimana aku bisa tersenyum sementara al-Aqsa dalam kondisi tertawan? Bagaimana aku bisa ceria sementara kaum muslimin di sana dalam kondisi terjajah dan teraniaya?!”
Alfaqir ilallah
Fauzi Bahreisy
***
Majelis Taklim Al Iman
Infaq kegiatan dakwah dapat disalurkan melalui rekening an. Yayasan Telaga Insan Beriman
BSM 703.7427.734
BNI 1911.203.63
Semoga Allah membalas dengan yang lebih baik dan memberikan keberkahan di dunia dan akhirat.
Kegiatan dakwah dapat dilihat di web www.AlimanCenter.com dan fanpage facebook: AlimanCenter.com
Silahkan disebarkan tanpa merubah isinya, semoga bermanfaat dan menjadi amal sholeh. Jazakumullah khairan