by Danu Wijaya danuw | Jan 17, 2018 | Artikel, Berita, Nasional
JAKARTA, Tim Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri resmi menetapkan Ustadz Zulkifli Muhammad Ali LC sebagai tersangka ujaran kebencian (Hate Speech). Zulkifli dituding menyebarkan ceramah berisi ujaran kebencian.
Ustadz asal Payakumbuh itu membenarkan dalam keterangan resminya terkait beredarnya screenshot surat pemanggilan.
“Kepada seluruh saudara seimanku, doa antuna semua sangat diharapkan, karena tadi siang saya sudah mendapat panggilan resmi dari Mabes Polri untuk menghadap hari Kamis dan status saya sudah tersangka,”kata dalam keterangan resminya melalui pesan suara, Rabu (17/1/2018).
Ustadz Zulkifli mengaku memasrahkan kasus yang ia hadapi kepada Allah SWT. Ia menilai kasusnya hanya dapat diselesaikan dengan kuasa Allah SWT.
Dia berharap umat Islam mendoakannya sebagai jalan merubah situasi.
“Mohon doa antuna semua, semoga Allah SWT membebaskan saya, dan mendatangkan hikmah untuk kita semua, barakallahu fiekum,”tuturnya.
Ustadz Zulkifli Muhammad dikenal sebagai dai yang concern membahas isu Akhir Zaman.
Ia juga kerapkali membahas kondisi umat Islam yang tertindas di belahan bumi lainnya seperti di Palestina dan Rohingya.
Rencananya Ustadz Zulkifli akan diperiksa di Kantor Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri di Tanah Abang, Jakarta pada Kamis, 18 Januari 2018.
Dalam video ustad Zulkifli yang menjadi Ketua Dewan Syariah Yayasan Pendidikan Al Huffadz hanya menyinggung Syiah dan Komunis di Suriah. Sempat terdengar meminta maaf, saat salah sebut Cina. Adapun kajiannya juga ditempat tertutup kepada jamaahnya saja. Nitizen juga turut berkomentar.
Anggar Lingga Rhomadona: Lebih baik hidup susah daripada harus makan daging ulama
Toni Syahrial M Noer: Sampai kapan kita sabar! Dgn kezholiman ini???!!!!
Agus Budi Utama: Ya Allah ya Robb lindungi Ulama kami ya Robb, beri kekuatan utk selalu istiqomah dijalanMu, amin.
Sumber : voaIslam
by Danu Wijaya danuw | Jan 11, 2018 | Artikel, Berita, Nasional
Seperti diberitakan sebelumnya, Joshua diduga menista agama Islam saat tampil di Majelis Lucu Indonesia, Roasting Cherly ex Cherribelle pada awal Oktober 2017 lalu. Begini lawakan Joshua yang menyinggung kata Islam :
“Dan yang gue bingung adalah, Cherly ini walaupun leader, dia gagal memanfaatkan kepemimpinannya untuk mendulang popularitas untuk dirinya sendiri.
Terbukti jaman dulu, semua mata laki-laki tertujunya pada Anisa. Anisa, Anisa. Semuanya Anisa. Padahal, skill nyanyi, yah tipis-tipis ya kan? Skill ngedance, tipis-tipis. Cantik, relatif, ya kan.
Kenapa? Gue mikir, apaan sih Anisa unggul dari Cherly? Ah, sekarang gue ketemu jawabannya. Makanya Che, Islam” kata Joshua sambil tertawa dan lari-lari kecil.
“Karena, di Indonesia ini ada yang tidak bisa dikalahkan dengan bakat sebesar apapun; mayoritas, mayoritas,” pungkasnya.
Akibat ulahnya ini, Joshua akhirnya pun dilaporkan ke polisi karena dianggap menista agama Islam. Namun bagaimana kabar seorang Anisa setelah keluar dari grup cherry belle?
Kabar Terakhir Sosok Anisa ex Cherry Belle, Ternyata Sudah Berhijab Sejak 2016 lalu

Bulan Ramadan tahun 2016 lalu membawa sebuah berkah tersendiri untuk artis cantik Anisa Rahma. Eks personel Cherry Belle ini memutuskan untuk menutupi kepalanya dengan balutan hijab.
Jika kebanyakan artis hanya berhijab di saat Bulan Puasa tiba atau untuk sekedar keperluan syuting, beda ceritanya dengan Anisa yang memang berniat untuk berhijab selamanya.
Keputusan Anisa itu sempat membuat para fans terkejut dan bertanya-tanya. Pasalnya, secara tiba-tiba postingan bintang film Love Is You ini berubah drastis di Instagram.
Dari yang awalnya selalu pose cantik pamer rambut indah, kini Anisa selalu mengunggah foto-foto berhijab.
Terlebih lagi, Anisa sama sekali tak menyebut apa alasan di balik perubahannya tersebut.
Kisah Hijrah Seorang Anisa Rahma

Nah, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan fans yang kebingungan, gadis berusia 26 tahun itu pun menuliskan sebuah curhatan panjang lewat akun Migme.
Ternyata semuanya terjadi secara sangat tiba-tiba dan tak terduga.
Anisa mengaku memutuskan berhijab setelah melihat banyak muslimah lain yang sudah konsisten mengenakan jilbab setiap hari.
Wanita 26 tahun ini merasa para perempuan berhijab itu cantik. Kemudian ia mulai mempelajari berhijab dalam Islam.
“Hai aku mau cerita pengalaman di balik aku berhijab. Kejadiannya seminggu sebelum Bulan Ramadan (2016) kemarin.
Nggak diduga banget, jadi nggak tau kenapa hari itu (nggak disangka-sangka) aku lagi seneng banget lihat foto-foto hijab dan baju-baju muslim, kaya lebih tertarik gitu.
Padahal sebelum-sebelumnya nggak pernah ada perhatian lebih kalau ngelihat foto-foto hijab, keliatannya adem terus lebih berwibawa.
Semenjak itu aku jadi pengen nyoba sendiri dan dibantu sama mama pake hijab. Beberapa hari aku perdalam lagi dan yakinin diri aku untuk mantap berhijab (karena nggak mau lepas pasang juga).
Pas banget di Bulan Ramadan ini aku mulai membiasakan diri pake hijab,” tulis Anisa.
Meski Sempat Tak Biasa, Anisa Sudah Mantap Kenakan Hijab Selamanya

Seperti wanita berhijab lain pada umumnya, awalnya Anisa merasakan gerah dan tak biasa.
Namun dalam beberapa hari saja Ia sudah mulai biasa dan bahkan enggan melepasnya sama sekali jika keluar rumah.
“Hari pertama keluar rumah kayak mimpi deh, ‘Ini bener nggak sih aku sekarang udah pake hijab?‘
Karena masih nggak nyangka dan belum biasa, memang hari pertama aku berhijab, rasanya gerah tapi beberapa hari berikutnya mulai terbiasa, bahkan sekarang ngerasa adem-adem aja tuh.
Dan semenjak itu setiap keluar rumah aku nggak mau lagi kalau nggak berhijab, rasanya nyaman dan tenang setiap aku melangkahkan kaki (cieeeh).
Menurut aku ini seperti panggilan dan sudah waktunya aku menjalankan apa yang seharusnya dijalankan. Semoga bisa terus istiqomah, Aamiin,” sambungnya.
“Orangtua sangat mendukung, satu mingguan aku berhijab lalu mantapin lagi. Selama bulan puasa alhamdulillah pakai hijab dan kalau keluar nggak mau lepas.
Jadi menggebu gebu dari hati, aku pikir harus berhijab, apalagi didukung sama mama-papa katanya hjangan copot-pasang. Aku pikir ini kewajiban jadi nggak usah takut karena rezeki Allah yang atur,” ucap Anisa.
Pesan Anisa Untuk Muslimah yang Belum Mantab Berhijab
Anisa berpesan agar jangan ragu mengikuti perintah Allah. Di akhir kata, Anisa menyarankan untuk muslimah yang sudah menetapkan hati memakai jilbab jangan ragu. Ingat saja hijab itu kewajiban bukan pilihan.
“Jangan bergantung sama manusia tapi bergantunglah sama Allah SWT. Tetap berdoa, belajar terus, yakin berhijab itu bukan pilihan tapi suatu kewajiban karena kita juga nggak tahu kan kapan maut menjemput,” tutupnya.
Sumber : IslamMadinah/Kapanlagi
by Danu Wijaya danuw | Jan 4, 2018 | Artikel, Berita, Nasional
Sebuah video tentang Ustadz Abdul Somad sedang mengajar di kelas langsung viral di jagad dunia maya. Video yang berdurasi 17 menit ini direkam oleh seorang mahasiswa Ustadz Somad dan langsung dibagikan 2.633 kali oleh netizen.
“Beginilah Gaya dan Penampilan Ustadz Abdul Somad Lc, MA Ketika Mengajar. UAS Dosen Ganteng euyy,” demikian keterangan yang menyertai video tersebut.
Dalam video itu Ustad Somad tampak sedang menjelaskan mata kuliah tentang asal-usul hadist. Saat mengajar, Ustad Somad tidak menggunakan peci seperti yang kerap terlihat saat ia ceramah.
Rambutnya yang sudah agak memanjang terlihat jelas. Hal ini justru dinilai sejumlah warganet membuat penampilan Ustadz Somad menjadi lebih ganteng.
Sejumlah warganet juga menyoroti wajah Ustadz Somad yang terlihat lelah, namun tetap meluangkan waktu untuk mengajar mahasiswanya.
Berikut sejumlah komentar warganet yang melihat gaya Ustadz Somad saat mengajar.
Eli Yana : Ganteng ustad somad kayak fahri film ayat-ayat cinta.
Semangat ya ustad somad, moga sehat selalu biar bisa ceramah sampai ke Bagansiapiapi besok”nya dan moga selalu dlm lindungan Allah swt
Qomariah Elhadi: Subhanalloh…low di Perhatikan Manis jg ustd. Abdul Somad ni terlihat Lelah Sangat…Sehat Sllu ya Ustad…Barokalloh Fi ‘Umrik
Ibnu Addin : Mudah2 an anak kami bisa di terima di uin suska agar dpt berguru langsungpd tuan guru abdul somad aamiin.
Aswin Cules: Hhmm kasian liat ustad lesu gtu. Pasti capek habis ceramah sana si i terus ngajar lagi.
Sumber : M.Riau24.com
by Danu Wijaya danuw | Jan 2, 2018 | Artikel, Berita, Nasional
EMPAT jenis mi instan asal Korea dinyatakan positif mengandung babi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yaitu mi instan U-Dong, dan mi instan rasa Kimchi. Selain itu, Nongshim Shin Ramyun Black, dan Ottogi rasa Yeul Ramen.
Hal ini membuat masyarakat muslim khawatir, karena dikhawatirkan ada masyarakat Muslim yang terlanjur mengonsumsi makanan yang mengandung zat haram ini.
Lantas, bagaimana hukumnya jika warga muslim terlanjur mengonsumsi mie ini karena alasan tidak tahu?
Kiai Ma’ruf menerangkan, bagi masyarakat Muslim yang sudah terlanjur mengonsumsi produk mengandung babi, namun tidak mengetahui jika produk tersebut mengandung babi, maka hukumnya makruh.
Namun jika mereka (masyarakat Muslim) telah mengetahui ketidakhalalan produk tersebut, tapi tetap mengonsumsinya maka itu haram hukumnya. “Sebenarnya enggak boleh dia, makanya masyarakat jangan mengonsumsi sesuatu yang tidak ada logo halalnya,” kata Kiai Ma’ruf.
Menurut Kiai Ma’ruf, masyarakat Muslim harus lebih jeli dan selektif dalam memiliki produk makan, dengan memastikan komposisi dan keterangan halal dari produk tersebut. Bagi mayarakat Muslim yang terlanjut mengonsumsinya, diimbau untuk tidak mengulanginya dan harus lebih berhati-hati dalam mengonsumsi produk yang tidak jelas kehalalannya.
“Okelah ini kan sudah kelewat, mudah-mudahan diampuni oleh Allah. Tapi sudah itu berhenti dan sesudah berhenti, jangan lagi mengonsumsi produk yang tidak bersertifikat halal,” ujar dia.
KH Ma’ruf mengatakan, saat ini Indonesia memang belum jelas menetapkan produk yang boleh dan tidak boleh masuk ke pasaran, termasuk produk makanan. Importir, kata dia, tidak dapat disalahkan karena mereka (importir) tidak memberikan logo halal.
“Ini pelajaran buat semua. Kalau nanti makanan Indonesia sudah wajib halal, tidak boleh mereka (produk mengandung babi) masuk ke sini,” kata Kiai Ma’ruf.
Sumber: Republika
by Danu Wijaya danuw | Dec 30, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, adanya potensi penularan penyakit difteri melalui terompet. Sebab, penyakit difteri dapat ditularkan melalui percikan ludah, bahkan hembusan nafas.
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Elizabeth Jane Soepradi mengatakan, percikan ludah tersebut bisa keluar ketika seseorang meniupkan terompet. Dan orang tersebut pun, tidak bisa dipastikan bebas dari penyakit difteri.
“Terompet tentu bisa (menularkan difteri). Karena penularan difteri itu umumnya melalui percikan ludah, juga udara. Karena difteri itu menyerang selaput lendir pada hidung sampai tenggorokan,” kata Jane kepada Republika.co.id, Kamis (28/12).
Untuk itu, dia mengimbau masyarakat lebih berhati-hati terhadap potensi penularan penyakit difteri tersebut.
Dia juga meminta, pemerintah dan semua pihak bersikap proaktif, menyosialisasikan pencegahan difteri kepada semua masyarakat.
“Terompet itu kan tiupannya keras, jadi ya masyarakat harus hati-hati. Nanti ada yang menderita difteri lalu percikan ludahnya nyemprot-nyemprot,” tegas dia.
Saat ini, dia melihat adanya peningkatan kesadaran dari masyarakat terkait penyakit difteri. Hal itu terjadi karena gencarnya sosialisasi dan imbauan Kemenkes melalui media sosial dan media mainstream.
Namun sayangnya, kesadaran tersebut didominasi oleh masyarakat menengah ke atas. Masyarakat di pedesaan atau menengah ke bawah, tingkat kesadaran dan pengetahuan tentang difteri masih sangat minim.
Karena itu, dia mendorong agar semua pihak terus proaktif, dengan mengecek dan mensosialisasikan kepada masyarakat di daerah secara langsung. Dengan begitu, mereka bisa lebih berhati-hati.
Kementerian Kesehatan bahkan sudah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) karena penyakit mematikan yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diptheriae ini telah memakan puluhan korban jiwa setidaknya di 20 provinsi termasuk DKI Jakarta.
Secara keseluruhan terdapat 622 kasus, 32 diantaranya meninggal dunia.
Difteri menimbulkan gejala dan tanda berupa demam yang tidak begitu tinggi, 38ºC, munculnya pseudomembran atau selaput di tenggorokan yang berwarna putih keabu-abuan yang mudah berdarah jika dilepaskan.
Sakit waktu menelan, kadang-kadang disertai pembesaran kelenjar getah bening leher dan pembengakan jaringan lunak leher yang disebut bullneck. Adakalanya disertai sesak napas dan suara mengorok.
Sumber : Republika/Tribunnews
by Danu Wijaya danuw | Dec 28, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
Pasca ditolak ceramah di Hongkong, Ustadz Abdul Somad justru mendapat simpati luas dari berbagai pihak.
Bahkan Ustadz lulusan S-3 Maroko ini, sudah diundang untuk ceramah di Amerika Serikat (USA) dan gratis pelayanan pulang pergi.
Hal ini disampaikan oleh Imam Shamsi Ali, imam masjid di New York AS yang berasal dari Indonesia.
“Saya sangat kecewa dengan tindakan atau kebijakan sebagian pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri, terhadap Ustaz Abdul Somad. Kejadian beberapa waktu lalu bertentangan dengan nilai-nilai yang dibanggakan oleh dunia, khususnya yang menganut paham demokrasi dengan kebebasan (freedom) sebagai esensi dasarnya.”
“Oleh karenanya, Saya memutuskan untuk mengundang beliau. Saya mencari kontak beliau dan mengontak beliau. Subhanallah beliau dengan sangat hormat dan lapang dada merespon dengan positif undangan kami ke USA insyaAllah,” tutur Shamsi Ali dalam pesan tertulis kepada wartawan, Selasa (26/12/2017).
Berikut selengkapnya tulisan Imam Shamsi Ali tentang Ustadz Abdul Somad seperti dilansir kumparan.com:
“Ustadz Abdul Somad yang Saya Kenal”
Oleh: Shamsi Ali
Saya sangat kecewa dengan tindakan atau kebijakan sebagian pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri, terhadap Ustaz Abdul Somad. Kejadian di Bali beberapa hari lalu, dan kejadian di Hongkong juga tiga hari lalu sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dibanggakan oleh dunia, khususnya yang menganut paham demokrasi dengan kebebasan (freedom) sebagai esensi dasarnya.
Apapun alasannya pencekalan itu baik oleh oknum masyarakat maupun pemerintah sangat tidak sejalan dengan semangat kebebasan dan keragaman.
Dalam dunia demokrasi yang kita kenal, seperti Amerika, kebebasan ekspresi, berbicara dan berpendapat itu hak asasi manusia yang sangat dihormati. Dan tidak akan dianggap ancaman selama itu masih dalam batas opini atau bicara (speech). Maka mengkritik presiden sekalipun adalah hal wajar selama tidak ada ancaman, apalagi tindakan kekerasan (violence).
Sejujurnya saya belum terlalu lama mengenal Ust. Abdul Somad, Lc., MA. Baru sekitar bulan Juli lalu saya kembali ke Jakarta dan salah seorang pengurus Islamic Center Jakarta memberikan usulan agar ceramah-ceramah saya direkam. Menurutnya, ada seorang ustaz saat ini yang menjadi magnet, disenangi di mana-mana. Beliaupun menyebutkan nama itu, Ust. Abdul Somad.
Dari situlah saya menjadi ingin tahu siapa gerangan sosok itu. Saya cari beliau di YouTube, dan subhanallah, beliau adalah sosok ulama yang luar biasa.
Justru yang membuat saya terkagum dengan beliau adalah keseimbangan dalam memahami Islam. Mungkin bahasa populernya beliau sangat moderat dalam pemahaman. Tidak ekstrim ke samping mana saja, baik kiri maupun kanan.
Tapi yang lebih penting adalah keluasan ilmu dan referensi agama yang beliau miliki. Sungguh saya senang ketika seseorang beragumentasi dan menyampaikan argumentasi dengan referensi dan pemahaman yang luas.
Maka ceramah-ceramah yang diselingi dengan humor-humor yang sesuai dan mengena bagi saya memang sangat wajar jika memiliki daya atraksi yang tinggi. Sehingga di mana-mana beliau dicari, serta diterima oleh massa yang sangat besar.
Karakter mulia
Tapi yang paling saya kagumi dari guru kita ini adalah kesederhanaan, apa adanya, dan insya Allah mengatakan dan melakukan semuanya tanpa dipoles-poles. Beliau melakukan dakwah tanpa pilih, di kota besar atas undangan pejabat besar atau dipelosok desa atas undangan rakyat kecil. Bagi beliau semuanya punya hak yang sama.
Melalui berbagai ceramah di YouTube, saya diam-diam memang jatuh hati baik oleh pemikiran dan pendapat keagamaan beliau maupun cara penyampaian yang berkarakter dan menyegarkan. Bahkan jujur saya banyak menimba ilmu baru dan segar dari ceramah-ceramah beliau.
Oleh karenanya saya memutuskan untuk mengundang beliau. Saya mencari kontak beliau dan mengontak beliau. Subhanallah beliau dengan sangat hormat dan lapang dada merespon dengan positif undangan kami ke US insyaAllah.
Keinginan saya untuk mengundang beliau adalah selain memberikan tausiah-tausiah ke masyarakat Indonesia di Amerika, juga seorang ustaz, apalagi sebesar nama beliau perlu diberikan akses global. Bahwa keluasan ilmu agama menjadi sangat penting untuk dibarengi oleh pengalaman yang lebih banyak sehingga wawasan akan semakin menjadi luas pula.
Maka saya berusaha menemui beliau di saat ada kesempatan kembali ke tanah air. Kesempatan itupun terjadi di tempat Ust. Arifin Ilham, Sentul. Subhallah saya menemukan sosok yang luar biasa dalam kesederhanaan, kesahajaan, tapi memilii kharisma dalam kata dan penyampaian.
Dua hari setelah itu kembali kami dipertemukan di kampung halaman saya di Makassar. Saya sungguh kagum betapa beliau dikarunia Allah kemampuan keilmuan dan daya tarik sehingga massa begitu berlimpah untuk mendengarkan tausiah-tausiah beliau.
Maka mendengarkan berita penolakan dan pencekalan itu menjadikan saya kecewa, entah kepada siapa. Walau saya sadar bahwa da’wah itu alamiahnya pasti akan ada tantangannya.
Sumber : DakwahMedia/Kumparan