by Danu Wijaya danuw | Oct 30, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
Jakarta – Foto seorang pria mengenakan jaket ojek online sedang duduk di jok motornya menjadi viral. Hal itu karena pria tersebut sedang memegang kitab suci Alquran.
Foto itu beredar luas di media sosial Facebook dan menjadi perbincangan netizen. Pria itu tampak menunduk dan seperti sedang membaca ayat suci Alquran.
Dalam postingan tersebut, diketahui lokasi pria yang belum diketahui namanya ini berada di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
“Di sela-sela ia nunggu orderan, babeh ini sempet-sempetin membaca Alquran tadi pagi di Kav. DKI Cipedak, Jagakarsa. Ada driver Go-Jek 7 orang dan Grab 2 orang di lokasi itu. Babeh ini duluan yang dapat orderan tadi saya lihat. Semoga diberikan rezeki yang halal dan berkah buat si babeh ini. Amin,” tulis salah satu postingan di Facebook, Selasa (24/10/2017).
Viralnya Foto tersebut banyak mendapat komentar dari netizen. Ada yang memuji dan ada pula yang menyayangkan hal tersebut meski niatnya baik semestinya dilakukan ditempat yang suci pula.
“Lancarkanlah rezeki bapak itu Ya Rabb..aamiin,” tulis akun Uwais Al Qarni.
“Dalam kondisi apapun selalu ingat Allah. Sempatkan diri membaca walau satu ayat,” tulis akun adibytie.
Sumber : Inilah.com
by Danu Wijaya danuw | Oct 19, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
BOGOR — Pemerintah Indonesia menerima kunjungan secara kenegaraan dari Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani.
Syekh Tamim beserta rombongan tiba di Istana Bogor sekitar pukul 10.40 WIB. Jokowi kemudian mengajak Syekh Tamim untuk berkeliling ke halaman belakang Istana dan berbincang di Veranda Talk.
Selain itu, Syekh Tamim pun diajak untuk menanam pohon Eboni atau kayu hitam Sulawesi.
Presiden Jokowi dan Syekh Tamim kemudian mengikuti upacara penyambutan di halaman depan Istana.
Lagu kebangsaan masing-masing negara dikumandangkan diiringi 21 dentuman meriam.
Syekh Tamin datang bersama sejumlah petinggi negara Qatar guna melakukan kerja sama bilateral.
Dalam pertemuan bilateral ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan terima kasih atas kunjungan Emir Qatar bersama rombongan ke Indonesia. Kunjungan ini menjadi yang pertama bagi Syekh Tamim.
“Saya yakin kunjungan ini akan semakin memperkuat persahabatan yang saling menguntungkan bagi kedua negara dan bangsa kita,” kata Jokowi, Rabu (18/10).
Penandatanganan Investasi Qatar-Indonesia
Dalam pertemuan ini, Jokowi menyebut pertemuan bilateral akan membahas dua hal yang difokuskan untuk menunjang kerja sama. Dua sektor tersebut adalah sektor infrastruktur dan pariwisata.
“Saya kira fokus pembicaraan kita pada pertemuan bilateral hanya dua hal itu. Mungkin ada tambahan sedikit juga saya kira tidak apa-apa,” ujar Jokowi.
Penandatanganan nota kesepahaman yang disaksikan oleh Presiden Joko Widodo dan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad bin Khalifa al-Tsani itu adalah pada bidang pemuda dan olahraga, pembentukan sidang komisi transportasi udara, kesehatan dan pendidikan.
Dalam konferensi pers, Presiden Jokowi menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti penandatanganan nota kesepahaman itu.
“Kami telah sepakat untuk segera menindaklanjuti apa yang telah kami bicarakan tadi di dalam pertemuan,” ujar Presiden.
“Indonesia akan terus mengajak Qatar untuk berinvestasi di Indonesia ini,”lanjut Jokowi.
Jalinan kerja sama antara Indonesia-Qatar, lanjut Jokowi, untuk menjaga persatuan umat dalam menghadapi tantangan global ke depan bersama-sama.
Syekh Tamim mengapresiasi komitmen Presiden Jokowi itu.
Sepulangnya dari Indonesia, ia akan membentuk tim untuk menindaklanjuti apa yang telah disepakati dalam pertemuan, baik pertemuan empat mata dengan Presiden Jokowi atau bersama delegasi kedua negara.
“Kami ini juga berharap ada hasil positif yang dapat dicapai setelah kunjungan ini,” ujar Syekh Tamim
Jokowi Memberikan Oleh-Oleh Kopi
Presiden Joko Widodo memberikan oleh-oleh kepada Emir Qatar, Syekh Tamim. Oleh-oleh itu berupa kopi khas Indonesia.
Ada dua jenis kopi yang dijadikan oleh-oleh dari Presiden Jokowi untuk Syekh Tamim.
Paket pertama yakni 10 bungkus kopi. Kopi itu berasal dari perkebunan kopi organik di Aceh. Kopi jenis ini sangat jarang di Indonesia.
Paket kedua, yakni kopi Sumatera Dolok Sanggul. Kopi berasal dari varietas pohon Sigararutang dan diproses menggunakan metode semi washed.
by Danu Wijaya danuw | Oct 17, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
Jakarta – Pidato perdana Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta mencantumkan kata ‘pribumi’ dan menuai kontroversi. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai pidato Anies dalam konteks sejarah kolonialisme dan bukan terkait rasisme.
“Kita lihat konteksnya. Pidatonya bicara tentang kolonial, dalam jaman kolonial. Gini, konteksnya kan sejarah dia menceritakan. Jadi jangan hanya cut satu kata, dalam konteks apa dia bicara,” kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (17/10/2017).
Menurutnya, Anies berbicara dalam konteks kolonial. Karena itu, masyarakat diminta untuk bangkit dan tidak bersikap diskriminatif.
“Dia bicara dalam konteks sejarah. Kalian bisa (dengar) ulang. Pada zaman kolonial pribumi terpuruk, sekarang jangan lagi, harus maju,” ucapnya.
“Jadi dia bicara konteks sejarah tidak bicara konteks diskriminatif. Dulu diskriminatif, sekarang jangan. Kalau kita mau balik dia punya perkataan kan,” sambungnya.
Sebelumnya, Anies menjelaskan konteks pidato yang tengah ramai diperbincangkan di media sosial itu. Anies menyebut apa yang dia sampaikan itu terkait dengan masa penjajahan.
Hal yang menjadi heboh di media sosial adalah bagian pernyataan Anies yang berbunyi “Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, kini saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai Jakarta ini seperti yang dituliskan pepatah Madura. Itik telor, ayam singerimi. Itik yang bertelor, ayam yang mengerami”.
Berbagai media memotong kalimat pribumi dalam pidato lengkapnya, terutama media pendukung ahok. Anies pun mengklarifikasi konteks dalam pernyataan tersebut.
“Itu pada konteks pada era penjajahan. Karena saya menulisnya juga pada zaman penjajahan dulu karena Jakarta itu kota yang paling merasakan penjajahan Belanda,” kata Anies.
Anies menyesalkan berbagai pihak yang terpancing isu dari pemotongan kata oleh media.
“Pokoknya itu digunakan untuk menjelaskan era kolonial Belanda. Jadi anda baca teks itu bicara era kolonial Belanda, ” jelas Anies lagi.
Ibarat Anies menjelaskan sebagai dosen yang sekaligus rektor, namun ditangkap orang awam dan didengar mahasiswa tidur. Jadi begini salah artian.
Disadur : Detik
by Danu Wijaya danuw | Oct 14, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
BANDA ACEH – Wakil Perdana Menteri (PM) Turki, Fikri Isik, menyampaikan ceramahnya di depan ribuan jamaah usai shalat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Jumat (13/10/2017).
Banyak jamaah yang dibuat merinding gara-gara ceramah Wakil PM Turki itu.
Hingga beberapa kali, para jamaah memekikkah Allahu Akbar secara serentak, di sela-sela ceramah itu.
Fikri Isik menyampaikan ceramahnya dalam bahasa Turki lalu diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah.
Dalam sambutannya itu, Isik menyampaikan kedekatan Aceh dengan Turki yang terjali ratusan tahun sebelumnya.
“Apa yang telah dilakukan kakek kami terdahulu kepada Aceh, insya Allah kami akan berusaha mengikuti jejak kakek kami,” kata Isik.
“Allahu akbar, Allahu akbar!,” pekik para jamaah.
Ia menyampaikan, kesulitan yang dihadapi bersama telah mempersatukan kita semua.
“Kami juga mengetahui kepedulian dukungan rakyat Aceh di saat upaya kudeta di Turki satu tahun lalu,” sebutnya.
“Kita seperti susunan bata, demi tercipta kedamaian, kita akan terus bekerjasama. Terima kasih atas sambutan hangat seluruh masyarakat Aceh dan Gubernur Aceh,” pungkasnya
Agenda Wakil PM Turki di Aceh
Wakil Perdana Menteri (PM) Turki, Fikri Isik, dijadwalkan akan mengunjungi Aceh, jumat (13/10/2017) sebagai kunjungan balasan atas kedatangan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf ke Turki akhir bulan lalu.
Fikri Isik dan rombongan tiba melalui Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang pada pukul 11.00 WIB yang dijemput langsung oleh gubernur Aceh.
“Beliau datang ke Aceh setelah melakukan permintaan khusus kepada Presiden RI, Joko Widodo untuk mengunjungi Aceh,” kata Mulyadi Nurdin.
Kemudian Fikri Isik dan rombongan menunaikan shalat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman Aceh. “Usai shalat Jumat, Wakil PM Turki akan memberikan sambutan di hadapan para jamaah,” sebutnya.
Setelah itu, dijadwalkan, Fikri Isik bersama rombongan melakukan pertemuan dengan Gubernur Aceh di Pendopo.
“Kemudian mengunjungi Museum Tsunami Aceh, perumahan Turki, makam Tengku Salahuddin di Bitay, serta kompleks Istanbul Orphenage Complex,” pungkas Mulyadi Nurdin
Sumber : SerambiNews
by Danu Wijaya danuw | Oct 10, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
JAKARTA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Guru Besar Ilmu Ekonomi Muamalat, Kh Ma’ruf Amin meminta agar masyarakat untuk tidak termakan isu hoax terkait dengan pembelian Bank Muamalat oleh Lippo Group.
Padahal, Bank Syariah ini dibeli oleh PT Minna Padi Investama Sekuritas (PADI) yang tidak ada kaitannya dengan Lippo Group.
Minna Padi milik pengusaha muda asal Palembang, Sumatera Selatan, Setiawan Ichlas yang tidak ada hubungannya dengan Lippo Group.
KH Ma’ruf Amin meminta agar umat cerdas menanggapi isu-isu tersebut. Ini penting untuk penguatan khususnya masalah keuangan dan perbankan syariah di Indonesia.
“Bank Muamalat sebagai bank pertama syariah tentu harus kita kawal. Proses yang terjadi saat ini sudah tepat, saham yang tadinya terbesar dari luar negeri akan berubah saham dalam negeri, ini yang kita diharapkan semua pihak dan menjadi kebanggan Indonesia,” kata Ma’ruf Amin dalam diskusi di salah satu tv swasta, Senin (9/10).
Dijelaskan Ma’ruf, Minna Padi menguasai 51% saham Bank Muamalat dan sisanya terbagi. Tapi yang terpenting kata dia adanya perubahan yang cukup signifikan, karena memang sudah saatnya Bank Muamalat ini kembali ke orang Indonesia.
“Minna Padi tidak ada masalah, dan upaya revitalisasi ini saya kira sangat penting sekali. Apalagi Bank Muamalat sebagai bank pertama syariah di Indonesia harus kita perkuat, karena kita dalam era baru ekonomi syariah, ada keinginan untuk memperkuat keuangan syariah di Indonesia,” ujarnya.
Apalagi ini menurutnya sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo yang ingin memperkuat ekonomi dan keuangan syariah dengan membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah yang diketuai oleh Presiden.
“Keinginan Presiden juga Jakarta sebagai pusat keuangan syariah dunia, makanya bank-bank ini harus kuat. Umat harus menangkap ini secara positif jangan terprovokasi oleh isu-isu yang bisa melemahkan. Umat harus cerdas,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Pengamat Komunikasi Universitas Indonesia, Efendy Ghojali menganalisa terkait munculnya hoax pembelian Bank Muamalat oleh Lippo Group. Menurutnya, Bank itu adalah tergantung kepada kepercayaan publik, pasti ada yang berusaha bermain-main dengan rumor tersebut.
“Saya kenal dengan pembelinya, dia adalah muslim dan asli warga Indonesia. Disini ada keinginan kuat untuk memajukan bank berbasis syariah apalagi ada Kiyai Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan Pengawasnya. Mungkin, ada kelompok-kelompok yang melihat Bank Muamalat ini tumbuh menjadi kekuatan dan kebanggan umat di Indonesia,” ujarnya.
Sumber : SindoNews
by Danu Wijaya danuw | Oct 10, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
Seorang bocah asal Ketapang, Kalbar, bernama Yogi Setiady (8) menjadi perbincangan masyarakat. Lantaran ia dikabarkan pindah keyakinan dari non Muslim menjadi Muslim atau menjadi mualaf.
Ia resmi masuk Islam di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Delta Pawan, Kamis (5/10/2017).
Eriyanti (44), ibu dari Yogi Setiady, bocah 8 tahun asal kecamatan Delta Pawan Ketapang yang memilih untuk menjadi mualaf menceritakan kisah Yogi sejak kecil.
Ia mengatakan ketika baru pandai berbicara Yogi memang suka pada hal-hal terkait Islam.
Misalnya ketika melihat Masjid menurutnya Yogi pasti senang dan selalu menyebut ada alaaba.
“Maksudnya itu Allahu Akbar,” tuturnya.
Sedangkan ketika diajak ke tempat ibadahnya Yogi selalu menolak. Pernah ketika dibawa Yogi menangis dan ngajak keluar mau pulang.
Kemudian ketika dibawanya pulang ke kampung halamannya di hulu yang banyak anjing dan babi. Menurutnya Yogi juga tidak suka dan takut tersentuh anjing atau babi.
Bahkan ketika mereka makan daging babi tapi Yogi sejak kecil pun tidak pernah mau makan babi.
Namun ketika ada tetangganya di Ketapang ada acara seperti selamatan. Maka Yogi selalu mengajaknya untuk pergi ke acara tersebut.
Ia menambahkan hingga belum lama ini Yogi memaksa minta disunat dan disahkan untuk memeluk agama Islam.
“Jadi kita orangtua mengikhlaskannya. Hanya saya berharap setelah anak saya masuk Islam begini,” tegasnya.
“Maka ia harus dibimbing dengan sebenar-benarnya untuk memperlajari agama Islam. Jangan nanti malam dilepas dan dibiarkan begitu saja,” harapnya mendampingi Yogi.
Sementara itu Yogi menegaskan masuk Islam karena memang keinginan sendiri. Bahkan sebelumnya ia sering belajar tentang Islam secara sendiri. Ia menegaskan masuk Islam karena ingin masuk surga nantinya.
Di hadapan awak media ketika ia diminta melantunkan ayat Alquran dan doa dalam Islam. Ia pun langsung melakukannya tanpa teks.
Ternyata ia sudah cukup banyak hafal ayat Alquran dan doa dalam Islam.
Resminya siswa Kelas II SDN 18 Sukabangun ini beragama Islam disaksikan langsung oleh ibu kandungnya, Eriyanti (44). Kabarnya ,dia bercita-cita jadi ustadz.
Sumber : TribunNews