Oleh : M. Lili Nur Aulia
 
Setelah Anda sahur, keluarlah dari rumah lebih awal sebelum adzan dikumandangkan. Jangan lupa berdo’a berangkat ke masjid sebagaimana yang dilakukan Rasulullah saw, ketika beliau mengucapkan do’a,
Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya, di dalam lisanku cahaya, dan di dalam pendengaranku cahaya. Jadikanlah di dalam penglihatanku cahaya. Jadikanlah dari belakangku cahaya dan dari depanku cahaya. Jadikanlah dari atasku cahaya dan dari bawahku cahaya. Ya Allah, berikanlah aku cahaya.” (HR. Muslim)
Masuklah masjid dan berdoa,
Yang Allah, berilah shalawat serta salam kepada Nabi saw. Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.” (HR. Nasai dan Ibnu Majah)
Kemudian, “Shalatlah dua rakaat penghormatan untuk masjid (tahiyatul masjid) sebelum duduk.” (Muttafaqun ‘Alaih)
Berusahalah Anda menjadi muadzin yang mengumandangkan adzan jika diizinkan. Karena adzan memiliki keutamaan besar.
Sebagaimana disabdakan Nabi saw,
Muadzin (orang yang adzan) itu akan diampuni dosa-dosanya sesuai dengan panjangnya suara adzannya, siapapun yang mendengarnya pasti membenarkannya, dia mendapatkan pahala orang-orang yang shalat bersamanya.” (Shahih at Targib wat Tarhib)
Renungkanlah. Jika Anda adzan untuk shalat subuh dan di belakang Anda ada orang yang shalat sedikitnya 10 orang, maka seakan Anda shalat sepuluh malam. Karena siapa saja yang shalat subuh dalam jamaah seakan dia shalat semalaman.
Dan Anda – wahai muadzin – adalah orang Yang telah menunjuki mereka yang shalat bersama Anda kepada kebaikan ini dengan adzan agar mereka datang dan shalat.
Maka jadilah setiap orang yang shalat di masjid menjadi timbangan kebaikan Anda.
 
Sumber :
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia