SURIAH—  Hingga hari ini korban gas kimia bertambah menjadi 450 orang, diantaranya 100 orang tewas dan 350 orang luka parah termasuk anak-anak.
Dalam serangan udara dan kejahatan terbaru berupa ‘gas beracun’ (gas klorin) dari bom yang dimuntahkan pesawat Rezim Bashar al Assad di Propinsi Idlib dimana merupakan basis kelompok oposisi.
Serangan gas klorin yang dilakukan oleh pesawat-pesawat tempur milik Rezim Bashar ini dilakukan di Kota Khan Shaykun di Idlib ini juga menyebabkan tidak kurang 500 orang mengalami luka.
Serangan kimia terbaru dipandang sebagai yang terburuk dalam perang enam tahun di kabupaten itu.
Dengan banyak warga sipil menderita masalah pernapasan membutuhkan, Turki memberangkatkan 30 ambulan yang dilengkapi untuk operasi.
Petugas medis memfokuskan penyelamatan di Provinsi barat laut Idlib, Suriah, yang dikuasai oleh pemberontak. Namun, sebuah sumber yang berasal dari militer Suriah membantah keras jika tentara yang telah menggunakan senjata tersebut.
Syrian Observatory for Human Rights (Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia), kelompok pemantau HAM Suriah mengatakan serangan ini diyakini telah dilakukan oleh jet tentara Suriah ini menyebabkan banyak orang mendadak tersedak, bahkan beberapa korban mengeluarkan busa dari mulut mereka.
Rata-rata yang mengalami gejala ini adalah anak-anak di bawah usia delapan tahun.
“Pagi ini, pukul 06.30, pesawat-pesawat tempur yang menargetkan Khan Sheikhoun dengan gas, diyakini berisi sarin dan klorin. Serangan itu telah menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai 300 orang,” kata Kepala Otoritas Kesehatan Idlib, Mounzer Khalil dalam konferensi pers, Selasa (04/04/2017), dikutip Reuters.
“Sebagian besar rumah sakit di Provinsi Idlib sekarang dipenuhi dengan orang-orang yang terluka,” pungkasnya.
 
Sumber : Reuters, Foto : middleeastupdate

X