NAZARET–Otoritas Israel melakukan kesepakatan dengan Kerajaan Aab Saudi terkait pembukaan jalur penerbangan udara untuk mengangkut umat Islam Palestina ke tanah suci Mekkah. Dalam sejarah, ini pertaman kalinya pesawat Israel akan mendarat di Saudi.
Dikutip dari Yediot Aharonot, Kamis (15/6/2017) kemarin, sebelumnya perundingan sudah dilakukan sebagai langkah simbolik normalisasi dengan Israel. Otoritas Palestina melakukan koordinasi dengan Amerika, Yordania, dan Israel soal pengangkutan jamaah haji dari Ben Gurion ke Saudi.
Hasil dari perundingan itu, karena tidak ada akses resmi antara dua negara, maka pesawat akan landing di Amman dan setelah itu ke Saudi.
Seorang pejabat Israel mengatakan, perundingan kini semakin berkembang dimana perjalanan udara melalui pesawat asing ke Saudi sehingga jamaah haji Palestina yang tinggal di Israel akan bisa berkunjung langsung dari Israel ke Saudi.
Langkah ini dinilai bagian dari normalisasi hubungan antara Saudi, negara-negara Arab dengan Israel dimana Amerika ingin memperkuatnya. Sehingga di masa mendatang akan membuka kemungkinan ada perjalanan udara Saudi ke Israel.
Menteri Transportasi dan Intelijen Israel Yesrael Cats menjelaskan kepada delegasi Amerika rencana jalur kereta api “perdamaian regional” yang menghubungkan antara Israel dan Yordania kemudian ke Saudi serta negara-negara Teluk sampai ke Laut Meditradia.
Sebelumnya, Saudi menolak segala bentuk normalisasi dengan Israel. Jamaah haji Palestina yang tinggal di wilayah jajahan Israel tahun 1948 berangkat ke Saudi melalui Yordania kemudian dari sana mereka ke Saudi baik melalui darat atau udara dengan menggunakan paspor Yordania.
Jika jalur udara Israel ke Saudi dibuka, maka peluang-peluang lain akan dibuka bagi Israel di negara-negara Arab sehingga isolasi terhadap Israel akan terpecahkan.
Sebagian analis mengkhawatirkan mata-mata Israel ke Arab Saudi, sebab dimana ada yahudi disitu ada kerusakan dan pengkhianatan. Dan menyayangkan kenapa tidak membuat bandara di negara Palestina wilayah Tepi Barat dan Gaza. Sehingga dapat terus mengisolasi Israel sebagai solidaritas sesama muslim.
 
Sumber: PIP