Oleh : M. Lili Nuraulia
 
Berakhir sudah puasa Anda. Sungguh insya Allah do’a Anda telah terkabul. Masuklah ke dalam rumah dengan mengucapkan salam kepada anggota keluarga. Kemudian duduklah di hadapan makanan yang tersedia.
Bersyukur atas nikmat Allah kepada Anda, seraya mengingat orang lain yang belum memiliki makananseperti Anda. Mereka banyak dijumpai di Palestina, Irak, Suriah, dan semua negara di mana umat Islam dalam kondisi tertindas.
Janganlah nikmat yang Anda rasakan melupakan Anda dari Dzat Pemberi nikmat.
Yang telah berfirman: “Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al An’am: 99)
Makan Dua Pertiga Saja 
Jangan berlebih-lebihan dalam hal makanan. Karena kita masih memiliki agenda silaturahim dan ibadah lain.
Rasulullah SAW bersabda:
Tidak ada yang diisi anak adam yang lebih buruk dari isi perutnya. Cukuplah bagi anak adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya, jika dia harus melakukannya maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk nafasnya” (HR. Shahih Targhib Wa Tarhib)
Allah swt berfirman:
“Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan Janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaanKu, maka sesungguhnya ia celaka” (QS. Tahaa: 81)
 
Sumber :
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nuraulia