Banyak jamaah merasa takjub menyaksikan megahnya Masjid Namirah. Masjid ini terletak di atas padang pasir di Kota Arafah, sekitar 22 kilometer arah timur Kota Makkah.
Dinamai Namirah atau Namrah, dinisbatkan kepada sebuah gunung yang berada di sebelah barat masjid.
Masjid Namirah pada mulanya adalah sebuah masjid kecil yang dinamai Masjid Arafah atau Masjid Ibrahim. Masjid ini pernah menjadi tempat shalat oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW.
Menurut hikayat setempat, masjid ini merupakan salah satu saksi pertama kali Rasulullah melaksanakan ibadah haji. Pada 9 Dzulhijah, ketika Rasulullah melaksanakan haji dalam perjalanannya dari Mina menuju Arafah, ia sempat menghentikan unta yang dibawanya.
Ketika itu, sekitar waktu Dhuha, Rasulullah berhenti di Wadi Uranah dan mendirikan tenda berwarna merah. Rasulullah sempat beristirahat di tenda merahnya hingga waktu Zhuhur tiba.
Dalam perjalanan waktu setelah Rasulullah, wadi tempat mendirikan tenda tersebut dibangunlah sebuah masjid, yang kemudian diberi nama Namirah.
Masjid itu kemudian dibangun mulai secara besar oleh salah seorang khalifah dari Dinasti Abbasiyah sekitar abad kedua Hijriyah.
Sejarah mencatat, perluasan masjid dilakukan secara terus-menerus. Pada masa Pemerintahan Raja Qatyinbay 873-901 Hijriyah, masjid ini diperluas dan terus direnovasi.
Pada tahun 2001 dari 12 proyek pembangunan yang menghabiskan biaya hingga 144 juta riyal, Masjid Namirah merupakan salah satu proyek yang mendapat kucuran dana terbesar.
Sampai saat ini, setiap 9 Dzulhijah, aktivitas Rasulullah yang melakukan shalat Zhuhur dijamak dengan Ashar, masih tetap dilakukan oleh para jamaah haji. Dan, baru selepas Maghrib, jamaah meninggalkan tempat tersebut untuk kemudian menuju Muzdalifah.
Masjid yang memiliki luas 110 ribu meter persegi dengan rincian panjang 340 meter dan lebar 240 meter ini ditopang enam buah menara besar.
Masing-masing menara memiliki ketinggian sekitar 60 meter. Selain itu, masjid ini memiliki tiga buah kubah besar. Setidaknya, akan ditemukan sekitar 10 pintu masuk utama dan 64 pintu pendamping.
Untuk bisa menampung jamaah dalam jumlah banyak, masjid ini menyediakan pula sekitar 1.000 kamar mandi dan 15 ribu tempat wudhu. Untuk menambah kenyamanan para jamaah yang beribadah, pengelola masjid memasang ratusan mesin penyejuk udara.
Masjid ini mampu menampung hingga 350 ribu orang. Ketika musim haji tiba, masjid ini bisa menampung lebih banyak lagi jamaah. Megahnya masjid ini, memang tidak lepas dari peran serta Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
 
Sumber : Ihram.co.id