NEW YORK – Presiden Turki, Tayyip Erdogan melemparkan kritikan terhadap Dewan Keamanan (DK) PBB.
Berbicara di Sidang Majelis Umum PBB ke-73 di New York, Erdogan menyebut DK PBB hanya melayani lima anggota tetapnya.
“DK PBB saat ini melayani kepentingan lima anggota tetap pemegang hak veto. Kelima anggota DK, AS, Rusia, China, Prancis dan Inggris, berdiam diri terhadap penindasan di belahan lain dunia,” kata Erdogan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (26/9).
Erdogan telah lama menganjurkan untuk mereformasi struktur DK PBB. Dia menyatakan, dunia lebih besar dari hanya lima negara, merujuk pada lima anggota tetap DK PBB.
Dia mengatakan, pembantaian masa lalu di Bosnia, Rwanda dan Somalia, serta baru-baru ini terjadi di Myanmar dan yang sedang berlangsung di Palestina, semuanya terjadi di depan mata DK PBB
Erdogan berbicara tentang Palestina
“Mereka yang tidak mengangkat suara mereka terhadap penindasan orang Palestina, upaya mereka bahkan untuk mengurangi bantuan bagi mereka, hanya meningkatkan keberanian para penindas,” ucapnya,
Hal ini mengacu pada keputusan AS baru-baru ini untuk memotong bantuan kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina.
“Turki akan terus berdiri dengan orang-orang Palestina yang “tertindas” dan akan melindungi status sejarah dan hukum Yerusalem,” tukasnya.
Erdogan menggarisbawahi perlunya reformasi menyeluruh  dalam struktur dan fungsi PBB, khususnya DK PBB.
Pemimpin Turki kemudian mengatakan, secara umum PBB telah melakukan pekerjaan dan mencapai sukses besar selama 73 tahun berdiri.
“Namun, itu juga fakta bahwa seiring waktu PBB bergerak menjauh dari memenuhi harapan umat manusia untuk perdamaian dan kesejahteraan,” jelasnya.
 
Sumber : Anadolou Agency/Sindonews

X