? Ringkasan Kajian Kitab Riyadhus Shalihin Bab 74
“Sabar dan Sikap Lemah Lembut”
? Bersama: Ustadz Abdul Rochim, Lc.
Ahad, 20 Desember 2015
Pkl. 18.00-19.30
Di Majelis Ta’lim Al-Iman, Kebagusan, Jakarta Selatan
?Alhilmu maksudnya menahan diri, menahan emosi atau memaafkan.
?Al-Anah artinya tidak terburu-buru atau tergesa-gesa.
?Ar-Rifqu artinya lemah lembut.
?Diantara ciri-ciri orang yang bertaqwa adalah mampu menahan emosi dan memaafkan kesalahan orang lain, jika sifat ini belum ada berarti indikasi ketaqwaan belum ada pada dirinya.
?Tidaklah sama antara kebaikan dan keburukan, tolaklah keburukan dengan cara yang lebih baik. seperti tidak menyikapi perkataan buruk seseorang dengan keburukan yang sama, akan tetapi balaslah dengan cara yang lebih baik.
?Jadilah orang-orang yang pemaaf, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan berpaling dari orang-orang yang bodoh.
?Orang-orang yang bodoh adalah mereka tidak mengetahui. Diantara cara berpaling dari mereka adalah dengan menghindari perdebatan, karena dengan tidak melayani perdebatan dengan mereka adalah merupakan sebuah jawaban untuk mereka, dengan demikian bisa menyelesaikan masalah.
?Sabar adalah induk daripada akhlak yang mulia, oleh karenanya semua bentuk akhlak yang mulia adalah termasuk bagian dari kesabaran, seperti tidak emosi, tidak tergesa-gesa, dan santun kepada orang lain. semua itu adalah bagian dari ‘azmil umur yaitu sebuah keinginan kuat di dalam diri untuk memiliki sesuatu.
?Di dalam Hadits Asyaj (Abdul Qais) ada 2 sikap atau sifat yang disukai oleh Allah SWT :
1. Mampu menahan emosi dan memberi maaf
2. Tidak tergesa-gesa, karena tergesa-gesa adalah perbuatan syaithan, bahkan segala sesuatu yang di lakukan secara tergesa-gesa adalah perbuatan dan rekayasa syaithan.
?Pada Hadits Ar-Rifqu (santun), Rafiiq bukan temasuk nama dari nama-nama Allah, akan tetapi kata-kata Rafiiq di sini hanya sekedar untuk menjelaskan, bukan dalam rangka menyebut nama Allah, maka tidak boleh memberikan nama anak dengan nama Abdul Rafiiq.
?Diantara bentuk sifat santun adalah tidak gampang memvonis keburukan orang lain dan tidak besikap kasar, karena sikap yang kasar dapat memberikan bekas di dalam hati orang lain.
?Kesimpulan para ulama dari hadits Badui yang kencing di dalam masjid Rasulullah :
1. Tidak bersikap reaktif terhadap masalah.
2. Harus selalu mempertimbangkan segala efek atau akibat yang muncul dari sebuah sikap atau perbuatan.
3. Harus selalu memperlakukan manusia walau seburuk apapun secara manusiawi.
4. Selalu mempertimbangkan perasaan orang lain.
***
Majelis Ta’lim Al Iman
Tiap Ahad. Pkl. 18.00-19.30
Kebagusan, Jakarta Selatan.
Jadwal Pengajian:
● Tadabbur Al Qur’an tiap pekan 2 dan 4 bersama Ust. Fauzi Bahreisy
● Kitab Riyadhus Shalihin tiap pekan 3 bersama Ust. Rasyid Bakhabzy, Lc
● Kontemporer tiap pekan 1 bersama ustadz dengan berbagai disiplin keilmuwan.
•••
Salurkan donasi terbaik Anda untuk mendukung program dakwah Majelis Ta’lim Al Iman:
BSM 703.7427.734 an. Yayasan Telaga Insan Beriman
Konfirmasi donasi: 0897.904.6692
Raih amal sholeh dengan menyebarkannya