Oleh : M. Lili Nur Aulia
Rasulullah SAW bersabda,
“Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan: bila berbuka puasa ia gembira, dan bila bertemu dengan Rabbnya ia bergembira dengan puasanya” (HR. Bukhari)
Ketika terdengar suara adzan, sebisa mungkin nikmatilah berbuka puasa bersama dengan kumandang adzan. Jangan lupa berdo’a disela-sela berbuka. Ketahuilah bahwa bagi orang yang berpuasa ada waktu yang manjur ketika berbuka puasa. Lalu doa apakah yang akan dipanjatkan kepada Allah?
Setelah berbuka puasa, segeralah lakukan shalat berjamaah di masjid.
Waktu Mustajab untuk Berdoa
Bila Anda memiliki keperluan kepada Allah dan Anda menginginkan agar keperluanitu terpenuhi, maka kesempatan itu telah datang. Sekarang saatnya, Anda berpuasa dan bagi orang yang berpuasa ada saat-saat mustajab. Berdo’alah dengan sungguh-sungguh, pada momen-momen lain yang mustajab.
Anda bisa berdo’a hingga meneteskan airmata karena rasa takut kepada Allah. Atau berdo’a setelah Anda bersedekah secara diam-diam, atau setelah Anda meringankan hajat seorang muslim. Ketahuilah hal tersebut akan mempercepat do’a Anda terkabul.
Abdullah Bin Mas’ud berkata: “Barangsiapa yang ingin bertemu dengan Allah kelak dalam kondisi muslim, hendaklah ia menjaga shalatnya yang telah diserukan kepadanya. ”
Asuransi Bagi Amal Shalih
Sebagian orang begitu bernafsu untuk mengasuransikan kendaraan, bangunan dan bahkan jiwanya. Maka jadilah Anda orang yang bersemangat untuk mengansuransikan hidup Anda dalam beribadah.
Misalnya adalah ketika Anda akan melakukan shalat, hendaklah membawa orang lain hingga Anda mendapat pahala seperti pahala orang yang Anda ajak.
Begitupula bagi orang yang berpuasa hendaklah memberikan buka puasa bagi orang lain, agar memiliki pahala seperti orang yang berpuasa meski hanya memberikan sebutir kurma, seteguk air dan susu.
Setiap mukmin yang memberi makan muslim lain yang lapar, akan diberikan makan dari buah-buahan surga. Barangsiapa yang memberi minum bagi mukmin yang kehausan maka Allah akan memberinya minum dengan (rahiqil makhtum) yaitu air minum dari surga.
Abdullah bin Umar tidak berbuka puasa kecuali bersama anak-anak yatim dan orang miskin.
Banyak kaum salaf mengatakan, “Sungguh, dengan aku mengundang sepuluh sahabatku, kemudian aku suguhkan jamuan makanan yang mereka sukai, lebih aku cintai dari pada membebaskan sepuluh budak dari anak Ismail”.
Sumber :
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia