by Danu Wijaya danuw | Nov 16, 2018 | Artikel, Qur'anic Corner
AL QUR’AN memiliki nama-nama yang indah dan penuh makna. Lantas, siapakah yang memberi nama surat dalam al-Quran? Nabi ataukah sahabat?
Dalam hal ini, terdapat beberapa hadis shahih, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi nama beberapa surat al-Quran, diantaranya: al-Fatihah, al-Baqarah, Ali Imran, dan al-Kahfi.
Sementara itu, ulama berbeda pendapat, apakah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi nama seluruh surat dalam al-Quran? Ataukah ada sebagian surat yang pemberian namanya berdasarkan ijtihad sahabat?
Ada dua pendapat ulama dalam masalah ini.
Pertama, semua surat dalam al-Quran, yang memberi nama adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini merupakan pendapat mayoritas ulama.
Imam Ibnu Jarir at-Thabari (w. 310 H), beliau mengatakan:
“Semua surat-surat dalam al-Quran memiliki nama yang diberikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Jami’ al-Bayan fi Ta’wil al-Quran, 1/100)
Demikian pula pendapat Syaikh Sulaiman al-Bajirami (w. 1221 H). Beliau mengatakan:
“Nama-nama surat, berdasarkan petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena nama-nama surat, urutan surat, dan urutan ayat-ayat, tiga hal ini, semuanya berdasarkan petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, atas bimbingan Jibril ’alaihis salam bahwa sistematika al-Quran di Lauhul Mahfudz adalah seperti itu,” (Tuhfah al-Habib ’ala Syarh al-Khatib, 4/222).
Bahkan Imam as-Suyuthi (w. 911 H) menegaskan, bahwa semua penamaan surat dalam al-Quran telah ditentukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan semuanya berdasarkan hadis shahih. Beliau mengatakan:
”Terdapat hadis dan atsar yang shahih bahwa semua nama surat dalam al-Quran berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Andaikan tidak khawatir berpanjang lebar, saya bisa sebutkan semua hadis itu.” (al-Itqan fi Ulum al-Quran, 1/186).
Pendapat Kedua, tidak semua nama surat dalam al-Quran diberikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ada sebagian surat yang namanya diberikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ada sebagian nama yang itu dari hasil ijtihad para sahabat.
Dalam Fatwa Lajnah Daimah dinyatakan:
”Kami tidak mengetahui adanya dalil dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan bahwa beliau memberi nama seluruh surat. Hanya saja, terdapat beberapa hadis shahih yang menyebutkan nama beberapa surat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti al-Baqarah, atau Ali Imran. Sementara nama surat-surat lainnya, yang lebih dekat, itu dari para sahabat radhiyallahu ‘anhum.” (Fatawa Lajnah Daimah, 4/16).
Pendapat kedua inilah yang dinilai kuat oleh Dr. Munirah ad-Dausiri dalam risalah beliau yang berjudul Asma Suwar al-Quran al-Karim wa Fadhailuha (Nama-nama surat dalam al-Quran dan keutamaannya). (Fatwa Islam, no. 131664).
Wallahu a’lam
Sumber : Konsultasi Syariah
by Danu Wijaya danuw | Jul 23, 2018 | Artikel, Berita, Nasional
BANDA ACEH – Sebanyak 114 bakal calon legislatif (bacaleg) DPR Aceh dari berbagai partai politik (parpol) gugur pada tahap tes mampu baca Alquran yang digelar Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.
Merekapun dinyatakan tidak bisa mengikuti pemilu 2019.
Ketua Pokja Uji Baca Alquran, Akmal Afzal seusai rapat pleno di Kantor KIP Aceh mengungkapkan rincian 114 Bacaleg DPR Aceh yang gugur terdiri dari 39 orang dinyatakan tidak lulus, karena tidak mampu.
Selain itu, terdapat juga 75 orang lainnya yang tidak hadir hingga batas tes mampu baca Alquran berakhir pada Sabtu (21/7/2018) sore.
Artinya, ada 114 orang yang gugur pada tahap ini dan mereka harus diganti dengan orang lain.
“Sebanyak 39 orang sudah dites tapi tidak mampu baca Alquran. Sementara yang 75 orang tidak hadir walaupun sudah diberi waktu dari tanggal 16-21 Juli, tapi mereka tidak menggunakan waktu itu. Mereka yang tidak lulus tersebar dari 20 partai,” ujar Akmal.
Akmal mengatakan, total bacaleg DPR Aceh yang mendaftar sebanyak 1.338 orang. Namun mereka semua harus mengikuti tes mampu baca Alquran
Dirinya tidak bisa menyebut bacaleg dari partai mana saja yang tidak lulus baca Al Qur’an dan tidak hadir dengan alasan etika.
Tapi, dari 20 partai peserta Pemilu itu, hanya 6 partai yang bacalegnya lulus semuanya.
“Dari 20 partai hanya 6 partai yang dinyatakan bersih dari yang tidak mampu baca Alquran.”
“Partai yang bersih itu adalah, 2 dari partai lokal dan 4 dari partai nasional,” sebutnya, yang juga tidak mau menyebut nama partainya dengan alasan etika.
Ada kemungkinan partai Islam nasional seperti PKS, PAN, PKB, PPP dan sebagainya yang sudah mengantisipasi Bacaleg Aceh untuk bisa baca Al Qur’an.
Sumber : SerambiNews
by Danu Wijaya danuw | Apr 12, 2018 | Artikel, Dakwah, Qur'anic Corner
“DIHALALKAN bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan,” (QS. Al-Maidah: 96).
Fakta membuktikan bahwa usia rata-rata orang yang meninggal akibat penyakit jantung terus mengalami penurunan, sebab meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan koroner.
Meskipun banyak kemajuan besar dibidang pengobatan penyakit jantung, para ahli di lapangan pada dasarnya merekomendasikan bahwa untuk melakukan tindakan pencegahan haruslah berhati-hati sebab akan menjadi fatal karena pencegahan yang salah. Para ahli juga merekomendasikan satu makanan penting untuk kesehatan fungsi jantung dan pencegahan berbagai penyakit, yakni ikan.
Alasan mengapa ikan, karena ikan merupakan sumber penting untuk menyediakan zat yang diperlukan bagi tubuh manusia dan juga mengurangi resiko berbagai penyakit.
Sebagai contoh, telah terungkap bahwa ketika ikan bertindak sebagai perisai dalam hal kesehatan, dimana mengandung asam Omega-3 yang dapat dikonsumsi secara teratur mengurangi risiko penyakit jantung dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Fakta bahwa ikan dapat bermanfaat bagi kesehatan, telah dibuktikan secara ilmiah sebagai sumber gizi yang penting, namun jauh sebelumnya telah terungkap dalam Al Qur’an. Allah SWT membuat referensi untuk makanan laut yang secara terperinci dijelaskan dalam Al Qur’an.
“Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. (QS. An-Nahl: 14)
Selain itu, secara khusus juga diterangkan dalam Surat al-Kahfi, di mana mengungkapkan bahwa Nabi Musa (as) ketika dalam perjalanan panjangnya mengambil ikan bersama untuk mereka makan.
Perlu dicatat bahwa dalam Surat al-Kahfi ikan harus dipilih sebagai makanan khusus, setelah perjalanan yang panjang dan melelahkan. Oleh karena itu, salah satu bagian kebijaksanaan dalam kisah ini mungkin menjadi indikasi manfaat gizi ikan.
Ketika meneliti sifat gizi ikan, kita menemukan beberapa fakta yang sangat mencolok. Ikan diberikan kepada kita sebagai berkah oleh Allah dan merupakan makanan yang sempurna, terutama dalam hal protein, vitamin D dan elemen (unsur-unsur tertentu yang ditemukan dalam jumlah sedikit dalam tubuh, tetapi masih sangat penting untuk itu).
Daging ikan dapat membantu dalam :
- pembentukan gigi dan gusi yang sehat,
- manfaat warna kulit,
- membuat rambut sehat dan
- memberikan kontribusi untuk memerangi infeksi bakteri.
Lalu ikan memainkan peran penting dalam pencegahan serangan jantung karena mengatur tingkat kolesterol dalam darah.
Di sisi lain, juga mempengaruhi fungsi aktivitas mental.
Sungguh luar biasa jika kita melihat ciptaan Allah tentang satu makhluk saja, yakni ikan. Sudah sepatutnya hal ini menjadi bahan renungan, bahwa Allah menyediakan sumber melimpah pada hambaNya.
by Danu Wijaya danuw | Mar 30, 2018 | Artikel, Berita, Nasional
Rifdah Farnidah dari Indonesia dinobatkan sebagai juara kedua Musabaqah Hifzhil Quran (MHQ) atau lomba menghafal Al-Quran Putri Tingkat Internasional kategori Tahfizh 30 juz yang berlangsung di Amman, Yordania, Sabtu (24/3).
Rifdah berhasil memenangkan juara kedua setelah bersaing dengan peserta yang diikuti oleh 30 negara. Hasilnya untuk juara kesatu oleh Aljazair, juara dua Indonesia, dan juara ketiga Iran. Disusul Mesir juara keempat dan Arab Saudi juara kelima.
Kejuaraan Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ) tingkat Internasional ini diselenggarakan di Yordania selama 6 hari (19-24/3) dan
Dalam acara itu, turut hadir duta besar Indonesia untuk Yordania dan Palestina, Andy Rachmianto.
Pak Dubes, Andy mengaku bangga kepada Rifdah yang telah menyumbang prestasi pada kompetisi Internasional di Yordania itu.
“Saya berharap jejak ini dapat diikuti oleh kaum muda lainnya di tanah air agar dapat berperan sebagai agen diplomasi Indonesia pengharum nama bangsa,” kata Andy di acara kompetisi MHQ, di Aula Masjid King Abdullah I, Yordania Kamis (29/3).
Selain mengikuti kompetisi, para peserta juga diajak melakukan napak tilas ke berbagai situs sejarah Islam di Yordania, seperti Gua Ashabul Kahfi, Laut Mati, hingga makam nabi dan para sahabat nabi.
Sumber : Antara/Kumparan
by Danu Wijaya danuw | Mar 7, 2018 | Artikel, Dakwah, Qur'anic Corner
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (QS Al-Furqan : 53)
Para ahli kelautan mengatakan: sifat lautan yang saling bertemu tetapi tidak bercampur satu sama lain karena adanya gaya fisika yang dinamakan “tegangan permukaan”, yaitu air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu.
Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan itulah yang mencegah lautan bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka. (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography)
Para oceanographer telah menemukan bahwa ada perbedaan tertentu antara sampel air yang diambil dari berbagai lautan oleh ekspedisi ilmiah kelautan Inggris.
Contohnya, laut Mediterania adalah lautan yang suhunya hangat, asin, dan tingkat kepekatannya lebih rendah dibanding air dari samudera Atlantik.
Ketika air dari Laut Mediterania memasuki Samudera Atlantik melalui Selat Gibraltar, air ini masuk hingga ratusan kilometer jauhnya pada kedalaman sekitar 1000 M, namun tetap pada suhu, kepekatan, dan tingkat keasinannya sendiri yang berbeda dari karakteristik yang dimiliki oleh air dari Samudera Atlantik.
Sebuah studi lapangan juga pernah dilakukan di teluk Oman dan di beberapa teluk di Arab. Dari sampel air laut tersebut ditemukan adanya perbedaan yang mengindikasikan kebenaran temuan sebelumnya.
Oceanographer terkenal dari Perancis, J.Costeau menyatakan:
“Kami mempelajari beberapa pernyataan dari para oceanographer sebelumnya mengenai penghalang antara dua lautan, kami melakukan penyelidikan pada Laut Mediterania. Kami menemukan bahwa lautan tersebut memiliki tingkat keasinannya sendiri, dan tingkat kepekatan, serta flora dan fauna yang berbeda dengan air dari lautan Atlantik.
Kami menemukan seolah ada dinding yang membatasi mereka. Hal ini mengejutkan kami, penghalang ini mencegah dua lautan bercampur. Hal yang sama juga terjadi pada Teluk Bab El Mandab di Aden yang merupakan pertemuan dengan Laut Merah.
“Menurut kesimpulan kami, hasil penelitian para oceanographer terdahulu ternyata benar. Laut yang memilki karakteristik tertentu memiliki dinding pembatas (barrier) yang mencegah bercampurnya air dari dari dua karakteristik yang berbeda tersebut.
“Sisi menarik dari hal ini adalah bahwa pada masa ketika manusia tidak memiliki pengetahuan apapun mengenai fisika, tegangan permukaan, atau pun ilmu kelautan, hal ini telah dinyatakan dalam Al-Qur’an sejak 14 abad yang lalu.”
MasyaAllah..