Ini 5 Hal Pidato Anies di Reuni 212, Mulai dari Sejarah Monas

Gubernur DKI, Anies Baswedan datang dan berpidato di Reuni Akbar 212 yang diselenggarakan di Monumen Nasional (Monas), Minggu (2/12/2018).
Sekitar pukul 08.20 pagi. Anies Baswedan datang dan mengenakan pakaian dinas, sebab setelahnya bekerja kembali memantau ibu kota Jakarta.
Anies Baswedan dengan pengetahuan yang banyak, berpidato tak sampai lima menit namun berbobot. Beberapa hal ia sampaikan. Ketika Anies berpidato, terdengar massa aksi berteriak penuh semangat.
Pertama, Anies Baswedan bercerita sejarah Monas era kolonial.
“Atas nama Pemprov DKI, selamat datang di kawasan monas.
Tempat ini memang dirancang untuk berkumpulnya rakyat. Pertama kali digunakan pertengahan September 1945.
Ketika sebulan sebelumnya sekelompok orang yang jadi pemimpin bangsa memutuskan proklamasi.
Kekuatan kolonial meragukannya, mengecilkannya, dianggap ini hanya aspirasi sekelompok orang saja.
September [1945], ratusan ribu warga berkumpul di lapangan ini. Ini adalah ikhtiar kemerdekaan untuk seluruh rakyat Indonesia.
Tempat ini tempat untuk kita semua. Karena itu tak ada kewajiban punya KTP untuk masuk ke daerah ini.
Katanya semalam beredar itu ya [kewajiban memperlihatkan KTP sebelum masuk ke Monas]? Karena sudah pasti yang masuk ke sini warga negara Indonesia.
Jadi saudara sekalian, ini tempat milik umum, milik semua. Monas adalah milik seluruh warga Indonesia.”
Kedua, Anies menyampaikan terealisasi janji yang terlihat mustahil.
” Izinkan saya meminta doa. Alhamdulillah satu tahun perjalanan di Jakarta janji [kampanye] kami tunaikan. Yang dianggap tidak mungkin Insya Allah akan kami laksanakan satu-satu.
DP 0 rupiah dianggap tidak mungkin, hari ini terlaksana.
Menutup tempat maksiat, dianggap tidak mungkin, hari ini terlaksana.
Menghentikan reklamasi, dulu dianggap tidak mungkin, kita lakukan.”
Ketiga, Anies pesan jangan anggap remeh pilihan politik
“Dan itu tanpa kekerasan, cukup selembar kertas dan tanda tangan.
Karena itu jangan pernah anggap enteng proses politik, karena tanda tangan yang menentukan arah kebijakan.”
Keempat, Anies sampaikan persatuan karena Indonesia terdiri banyak suku bangsa
“Saudara sekalian, kita semua yang hadir di sini punya tanggung jawab menjaga persatuan. Yang unik dari Indonesia bukan cuma keragamannya, yang unik adalah di tempat ini hadir persatuan bagi seluruh rakyat.
Kalau keberagaman, negeri lain ada yang lebih beragam. Karena itu yang harus kita banggakan adalah persatuan. Kalau latar belakang [masing-masing orang] tak bisa diubah, sudah takdir, tapi kalau persatuan adalah hasil ikhtiar kita.
Dan persatuan hanya bisa dihadirkan dengan keadilan. Insya Allah itu yang akan kita kembalikan di DKI ini. Mengembalikan rasa keadilan untuk semua.”
Kelima, Anies berpesan agar para peserta aksi menjaga ketertiban, dan kebersihan
“Saya harap yang kumpul di sini menjaga ketertiban. Mendapat izin dibuktikan dengan hadir tertib dan kembali tertib.
Biarkan mereka yang merasa aksi ini akan rusuh kecewa karena yang datang mendatangkan ketertiban dan kedamaian. Bukan cuma di kawasan Monas.
Siapa pun yang ditemui salam. Berikan salam, kirimkan senyum, dan tunjukkan hadirin di Monas memancarkan kedamaian untuk semua.
Insya Allah itu akan menguatkan pesan bahwa yang datang ke sini adalah yang memperjuangkan persatuan, perdamaian, dan keadilan di negeri ini.
Izinkan saya mengakhiri untuk berterima kasih semua pihak yang mengelola ini, sehingga kerapihannya mempesona semua pihak.
Semoga majelis ini bukan cuma membanggakan yang hadir, tapi juga akan-anak kita kelak.”

Hadiri Maulid Nabi Muhammad SAW di Monas, Ini Kata Anies

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal, tepatnya hari ini, Selasa (20/11/2018) di Silang Monas, Jakarta Pusat.
“Pagi ini terasa cerah sinar matahari terang menerangi kita semua tapi saya yakin hati kita sejuk tak sedikit pun merasakan panas, karena kita semua hadir di tempat ini oleh satu niat, menunjukkan rasa cinta kita pada Rasulullah,” ujarnya.
Tak lupa, dia mendoakan warga yang datang ke acara maulid nabi ini supaya bisa mencerminkan sifat yang dekat dengan Rasulullah.
Dalam kesempatan itu, Anies juga mengungkap rasa syukurnya, karena kawasan Monas kembali dijadikan sebagai tempat kegiatan mulia keagamaan yang dilaksanakan oleh Majelis Dzikir dan Pemuda, Majelis Rasulullah.
“Kita bersyukur bahwa tempat ini secara rutin diramaikan dijadikan tempat yang penuh berkah lewat Majelis yang mulia ini,” kata Anies di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2018).
Anies juga turut berterima kasih kepada Majelis Rasulullah yang telah memilih Monas sebagai tempat mengumpulkan keberkahan bagi seluruh warga Jakarta dan sekitarnya hari ini.
“Izinkan saya mengucapkan terima kasih kepada Majelis Rasulullah ini, karena telah menjadikan tempat ini tempat yang berkah. Ini keberkahan sendiri bagi kita semua warga Jakarta. Karena itu tiap Majelis Rasulullah menjalankan kegiatan kami menyambutnya dengan baik,” ujarnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menyanjung kedisiplinan yang selalu dijaga oleh anggota Majelis dari sisi kebersihan.
Sebab, Anies menilai setiap Majelis Rasulullah melangsungkan kegiatannya di Monas, mereka selalu membersihkannya kembali dan peduli terhadap sampah yang tersisa.
“Tapi Majelis Rasulullah menjadi contoh pengguna Monas yang baik dan dijadikan teladan. Tak pernah Majelis Rasulullah meninggalkan sisa, selalu bersih, kalau menggunakan Monas.” pungkasnya.
Tak lupa, dia mengajak warga yang datang ke acara maulid nabi ini supaya bisa mencerminkan sifat yang dekat dengan Rasulullah.
“Kita semua di sini penting bahwa bukan saja kita mengingat menunjukkan rasa cinta, tapi juga untuk mengukur seberapa dekat kita dengan sifat-sifat-Nya, sidiq, amanah, fatanah. Semoga kita semua termasuk golongan orang yang dekat sifat Rasulullah,” tutur Anies.
Ribuan umat muslim berdoa saat menghadiri Tabligh Akbar Majelis Rasulullah dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa, 20 November 2018.
 
Sumber : Tribunnews/Detik

Anies Kirim Bantuan Rp 60 Milyar Dan 83 Petugas Relawan Terbaik Ke Palu

Jakarta ribuan kilometer jaraknya dari Donggala, Palu, Sulawesi Tengah. Tapi hati dan perasaan kami di ibu kota berada bersama dengan saudara-saudara semua di Sulawesi Tengah.
Bagaimana tak berduka menyaksikan rumah terkoyak, jalan yang patah. Bahkan lenyap ditelan bumi. Anak, Ibu, ayah dikuburkan massal.
Seakan rumah kami di Jakarta yang begetar karena gempa, seakan saudara kandung kami yang berpulang.
Kami semua berduka. Tapi, saudara-saudaraku di Sulawesi Tengah, kami tak tinggal diam. Kami langsung bergerak.
Selain langsung bantuan dari Pemprov sebesar Rp 60 Milyar untuk pembangunan kembali, khususnya untuk sekolah-sekolah dan fasilitas umum di Sulteng, kami kirimkan petugas terbaik kami ke sana.
Hari ini dari Ibu kota, kami berangkatkan 83 relawan personal terbaik yang terlatih bidang penyelamatan menuju Sulawesi Tengah. Tadi pagi mereka dilepas di Monas.
Pada mereka saya katakan dengan tegas:
Saudara-saudara yang akan berangkat. Jangan sesekali menganggap keberangkatan ini sebagai pengorbanan.
Saudara-saudara dapat kehormatan mewakili kita semua untuk berada di garis depan menyelamatkan saudara sebangsa.
Jaga nama baik, kerjalah dengan sepenuh hati. Datangi mereka dengan senyum dan kasih sayang. Ringankan beban mereka. Dan Sampaikan salam hangat dari saudara sebangsa di Ibu kota.
Jaga stamina saudara-saudara. Tuntaskan kerja kemanusiaan di sana dan saya tunggu saudara kembali ke Ibu kota membawa kebanggaan bagi kita semua.
Selamat jalan, selamat bertugas.
Mari kita semua bergerak.
Anies Baswedan
 
Sumber : FaktaKini/Antara

Anies Imami Shalat Jenazah Petugas Damkar yang Gugur Saat Tugas

Jakarta – Jenazah Haerudin, petugas pemadam kebakaran yang gugur dalam tugas dishalatkan di Masjid Darul Mafiroh di Cilincing, Jakarta Utara. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi imam shalat jenazah.
Jenazah dibawa ke Masjid Darul Mafiroh sekitar pukul 11.00 WIB. Masjid tersebut lokasinya tak jauh dari rumah duka di Asrama Pemadam Kebakaran RT 04/17, Semper Barat, Cilincing, Jakut.
Anies memimpin shalat jenazah berjamaah. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang ikut melayat bersama Anies, shalat di shaf paling depan.
Shalat jenazah tampak diikuti sejumlah rekan kerja Haerudin dan para pelayat lain. Shalat jenazah berjalan singkat dan dilanjutkan dengan doa bersama.
Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakut, Satriadi Gunawan, mengatakan rencananya jenazah Haerudin dimakamkan di Jonggol, Bogor. Jenazah almarhum akan diantar sebelum zuhur ini.
Haerudin tewas saat tengah bertugas memadamkan kebakaran di gudang material di Sunter Agung, Tanjung Priok pada pukul 04.20 WIB pagi tadi. Haerudin meninggal saat perjalanan ke rumah sakit.
 
Sumber : Detik

Anies Ajak Warga Shalat Gerhana Bulan Lewat Surat Edaran Pemprov DKI

Anies Ajak Warga Shalat Gerhana Bulan Lewat Surat Edaran Pemprov DKI

Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan surat imbauan untuk menyambut Gerhana Bulan Total  yang kehadirannya bersamaan dengan fenomena Supermoon dan Blue moon pada tanggal 31 Januari 2018 mendatang. Surat tersebut ditandatangani pada hari ini, Selasa (23/1).
Di dalamnya Anies memaparkan, awal GBT diperkirakan terjadi pukul 19.51 WIB, dengan puncaknya pada pukul 20.29 WIB, dan berakhir pada pukul 21.07 WIB.

anies-keluarkan-instruksi-tunaikan-shalat-gerhana-pada-31-januari_c_183464

Surat instruksi Gubernur DKI Jakarta


Melalui surat itu juga, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu meminta kepala-kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait, dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), dan Biro Pendidikan, Mental, dan Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta untuk menyiapkan keperluan tertentu dalam rangka menyambut GBT.
1. KaDisdik (Dinas Pendidikan)
Diharap menyebarkan edaran kepada sekolah-sekolah berisi informasi tentang fenomena gerhana bulan disertai dengan himbauan kepada guru untuk menjadikan fenomena ini sebagai media pembelajaran dan mendorong minat siswa mempelajari sains, serta mensyukuri anugerah dan mengagumi kebesaran Tuhan.
2. KaDisparbud (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan)
Diharap menyiapkan fasilitas dan dukungan di tempat-tempat wisata di bawah pengelolaan Pemprov yang dapat dijadikan titik pengamatan gerhana bulan bagi warga Jakarta.
Menanggapi surat tersebut, Kepala Disparbud DKI Jakarta Tinia Budiati menyebut ada beberapa tempat yang bisa digunakan untuk menyaksikan secara langsung Gerhana bulan total, misalnya Planetarium di Taman Ismail Marzuki dan di atas gedung-gedung tinggi.
“Silakan menikmati gerhana bulan itu, dengan fasilitas yang dimiliki. Misal gedung tinggi kan punya space di atas. Silakan untuk yang mau melihat. Tapi kan untuk melihat gerhana bulan butuh alat khusus, teropong,” jelas Tinia saat dihubungi, Selasa (23/1).
3. KaBiro Dikmental (Pendidikan, Mental dan Spiritual)
Diharap menyebarkan edaran kepada masjid-masjid berisi informasi tentang fenomena gerhana bulan disertai ajakan dan panduan untuk menunaikan shalat gerhana secara syar’i.
Kepala Biro Dikmental DKI Jakarta Hendra Hidayat mengatakan, imbauan tersebut adalah yang pertama kalinya.
Dalam Islam sendiri bagi umat muslim shalat gerhana hukumnya adalah Sunnah Muakkadah (sangat dianjurkan). Nabi Muhammad saw telah melaksanakan dan memerintahkan bila melihat gerhana, maka berseraya mengajak shalat gerhana. Disini Anies sebagai pemimpin mengajak warga Jakarta untuk menghidupkan sunnah shalat gerhana.
 
Disadur : Jawapos