by Danu Wijaya danuw | Jun 9, 2017 | Artikel, Berita, Internasional
Menteri Luar Negeri (Menlu) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengungkapkan bahwa kehadiran para pemimpin politik Hamas di Doha bertujuan untuk memfasilitasi persatuan Palestina.
“Kehadiran Hamas di Doha dikoordinasikan dengan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara di kawasan ini, dan ini merupakan bagian dari usaha kita untuk menengahi faksi Palestina agar mencapai rekonsiliasi,” ujar Al Thani kepada laman Aljazeera, Jumat (9/6).
Pernyataan tersebut muncul empat hari setelah negara-negara teluk memutuskan hubungan diplomatik dan trasnportasi dengan Qatar.
Menurut analis politik, Modallal, peran Qatar di Palestina memang telah mengakomodasi dan mendukung dua sayap politik utama Palestina, yakni Hamas di Gaza dan Otoritas Palestina – Fatah di Tepi Barat.
Sementara dukungan kepada Ikhwanul Muslimin (IM) bersifat menghormati mereka yang moderat. Berjuang dengan adil melalui kotak suara tanpa senjata, walaupun akhirnya dikudeta militer Mesir. Tuduhan kepada IM menurutnya hanya disebabkan kebencian saja.
Qatar Tidak Akan Menyerah
Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menegaskan bahwa negaranya tidak pernah menyerah pada tekanan yang dilakukan oleh negara-negara tetangga Arabnya.
“Negara ini juga tak akan mengubah kebijakan luar negerinya dalam menyelesaikan perselisihan antar Arab.” kata Sheikh Mohammed Al Thani kepada Aljazeera.
Dengan demikian, berarti Qatar tak akan mengubah kebijakan luar negerinya terkait tekanan agar menghentikan dukungannya terhadap Hamas Palestina dan Ikhwanul Muslimin (IM).
Hal itu disampaikan Sheikh Mohammed Al Thani kepada Aljazeera, Jumat (9/6), menyusul sejumlah tuntutan yang diajukan Arab Saudi.
Mereka menuduh Qatar mendukung kelompok bersenjata dan saingan regional mereka, Iran. Qatar mengatakan tuduhan tersebut tidak berdasar.
“Kami belum siap untuk menyerah, dan tidak akan pernah siap untuk menyerah, merdeka dari kebijakan luar negeri kami,” kata Sheikh Mohammed bin Abdulrahman.
Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bersikap menantang bahwa Qatar dapat hidup dalam embargo untuk waktu yang lama.
Dukungan Internasional untuk Qatar
“Dia mengatakan Qatar mendapat dukungan dari masyarakat internasional dan bahwa mereka akan berhasil mengurangi konsekuensi krisis ini,” lapor koresponden Aljazeera itu.
Sheikh Mohammed Abdulrahman lebih lanjut mengatakan bahwa tentara Turki yang akan dikirim ke Qatar adalah demi menjaga keamanan seluruh wilayah.
Sementara itu, Qatar akan menghormati kesepakatan gas LNG yang dibuatnya dengan UEA meski negara itu telah memutuskan hubungan dengan Doha, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman mengatakan.
Sumber : Salam Online/ Aljazeera
by Danu Wijaya danuw | Jun 6, 2017 | Artikel, Dakwah
Qatar adalah negara pulau mungil di Timur Tengah, sekarang tengah diblokade oleh Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan rezim-rezim Arab sekutu Amerika dan Zionis Israel.
Negara-negara Arab yang terlihat mendiamkan Zionis itu marah terhadap Qatar, karena membuka negaranya untuk menjadi suaka ulama-ulama dan pejuang-pejuang Islam terutama yang anti Zionis.
Qatar memang saat ini menampung banyak ulama-ulama yang lurus yang diburu rezim-rezim Arab. Termasuk diantara ulama ini adalah Dr Yusuf Qaradhawi, yang menjadi Ketua Persatuan Ulama Sedunia.
Qatar juga mengizinkan pejuang-pejuang Hamas dari Palestina untuk tinggal di negaranya dan bahkan konsisten membantu secara finansial pemerintah Hamas di Jalur Gaza.
Tidak cuma itu, Qatar juga menampung banyak aktivis Ikhwanul Muslimin yang sekarang diburu oleh rezim As Sisi yang bengis dan kejam.
Ketika Presiden Mohammad Mursi dari IM berkuasa, Qatar adalah negara pertama dan paling banyak membantu pemerintah Mursi dengan bantuan keuangan.
Tidak banyak yang tahu, Dinasti Emir Tamim bin Hamad Al Thani yang berkuasa di Qatar sekarang berasal dari Bani Tamim.
Emir Qatar adalah anggota dinasti Al-Thani. Qatar didirikan pada tahun 1868 oleh Muhammad bin Thani. Keluarga Al-Thani merupakan keturunan Tamim.
Bani Tamim bukan saja salah satu kabilah atau klan Arab terbesar, tetapi juga klan sahabat Rasullullah, Abu Bakar As Siddiq.
Bani Tamim juga salah satu klan yang dicintai Rasulullah SAW dan kabilah yang akan mendukung Imam Mahdi melawan Dajjal.
Berikut hadits-haditsnya:
Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW telah mengambil tangan Ali RA dan bersabda: “Akan keluar dari sulbi pemuda ini (Ali) yang memenuhi dunia dengan keadilan (Imam Mahdi). Bilamana kamu melihat yang demikian itu, maka wajib kamu mencari Putera dari Bani Tamim, dia datang dari sebelah Timur dan dia adalah pemegang panji-panji Al Mahdi” (HR. Tabrani)
Dari Abu Hurairah RA dia berkata; “Saya akan senantiasa mencintai Bani Tamim, karena tiga hal yang pernah saya mendengar dari Rasulullah SAW tentang mereka:
Pertama, saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: ‘Mereka (Bani Tamim) adalah umatku yang paling gigih melawan Dajjal.’
Kedua, ada seorang tawanan perempuan dari Bani Tamim di rumah Aisyah. Kemudian Rasulullah bersabda: ‘Hai Aisyah, bebaskanlah ia! Karena ia adalah keturunan Ismail.’
Ketiga, Rasulullah SAW pernah bersabda ketika ada zakat dari Bani Tamim: ‘Ini adalah zakat kaum kami.’ (HR. Bukhari)
Ikrimah RA berkata; seorang lelaki sahabat Nabi SAW menceritakan kepadaku, bahwa pernah Bani Tamim disebut-sebut di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba seorang laki-laki berkata; “Suku dari Bani Tamim ini berlambat-lambat dalam perkara ini (zakat).”
Rasulullah SAW kemudian memandang ke arah lelaki suku Muzainah itu seraya berkata: “Mereka (Bani Tamim) tidak lebih lambat dari kalian.”
Suatu hari seorang laki-laki juga pernah berkata, “Mereka dari suku Bani Tamim itu lamban dalam memberikan sedekahnya.”
Ikrimah melanjutkan, “Maka datanglah unta dan kain indah milik suku Bani Tamim”.
Rasulullah SAW lantas bersabda: ‘Ini adalah unta kaumku.’
Kemudian suatu hari ada seorang laki-laki dari suku Bani Tamim berada di sisi Rasulullah SAW, beliau lalu bersabda: “Janganlah kalian katakan sesuatu kepada Bani Tamim kecuali yang baik, sebab mereka adalah orang-orang yang lemparannya paling jauh kepada Dajjal.” (HR. Ahmad)
Adakah blokade kepada Dinasti Bani Tamim di Qatar menjadi salah satu tanda-tanda mendekatnya Yaumus Sa’ah (hari Kiamat)?
Wallahu ‘alam
Sumber : ngelmu.id