by Danu Wijaya danuw | May 11, 2018 | Artikel, Berita, Internasional
JAKARTA – Negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) akan mengambil langkah-langkah hukum dan politik untuk menanggapi kebijakan unilateral Amerika Serikat.
Pemerintah Trump yang memindahkan Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem Palestina semakin menyudutkan negara Palestina yang hilang dari peta.
Gugatan OKI akan dilayang lewat mekanisme di PBB dan Pengadilan Kejahatan Internasional.
Sikap negara-negara OKI itu disampaikan pada acara Konferensi Tingkat Menteri (KTM) OKI ke-45 di Dhaka, Bangladesh, seperti disampaikan dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin (7/5).
Langkah hukum dan politik tersebut akan dilakukan oleh OKI, termasuk melalui mekanisme Sidang Majelis Umum PBB, Dewan Keamanan PBB dan Pengadilan Internasional (International Court of Justice).
Negara-negara OKI juga menekankan mengenai kedudukan Yerusalem sebagai ibu kota Palestina merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari formula solusi dua negara (two states solution) untuk penyelesaian konflik Arab-Israel.
Selain itu, negara anggota OKI juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk tidak ikut memindahkan kedutaan besar lainnya ke Yerusalem.
KTM OKI kali ini menghasilkan Deklarasi Dhaka dan beberapa keputusan penting terkait Palestina, yaitu
- Posisi dan pernyataan bersama OKI untuk secara konsisten membantu memberikan sumber daya material untuk mendukung perjuangan bangsa Palestina dan
- Mengecam keras keputusan unilateral AS membuka Kedutaan Besar di Yerusalem pada 14 Mei 2018.
Saat pembukaan KTM OKI itu, Pemerintah Indonesia mendapat kehormatan untuk berbicara mewakili Kelompok Asia.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M. Fachir menyampaikan apresiasi sekaligus komitmen untuk mendukung Bangladesh yang akan mengetuai KTM OKI dalam periode satu tahun ke depan.
Sumber : Republika
by Danu Wijaya danuw | Jun 30, 2017 | Artikel, Berita, Internasional
Walau hari raya Idul Fitri 1438 H sudah berlalu beberapa hari, namun kita belum mengetahui bagaimana suasana perayaan Idul Fitri di Jepang, tepatnya di Masjid Tokyo Cami.
Di Jepang, Idul Fitri adalah kesempatan sukacita dan kebahagiaan bagi umat Islam. Islamic Center-Jepang mengatur perayaan Idul Fitri dan tempat pertemuan bagi muslim, muslimah dan anak-anak untuk merayakan Idul Fitri dengan penuh sukacita.
Di negara-negara Asia Selatan, perayaan dimulai pada malam sebelum Idul Fitri, yang dikenal sebagai raat chand atau malam bulan, di India, Pakistan, Bangladesh dan Sri Lanka.
Wanita, anak-anak terutama yang lebih muda, menghiasi telapak tangan mereka dengan henna (mehndi) dan tarian serta musik tradisional, dan memasak untuk perayaan selama tiga hari ke depan.
Perayaan Idul Fitri 4.000 WNI di Masjid KBRI Tokyo ‘Diwarnai’ Hujan

Shalat Ied di Masjid Indonesia-Tokyo. Shaf pria di atas, sedangkan shaf perempuan dilantai bawah dari tangga
Sejumlah WNI dari beragam penjuru Jepang merayakan lebaran dan melaksanakan salat Id di masjid dekat KBRI Tokyo hari ini. Meski sempat diwarnai hujan deras, namun warga tetap tampak antusias.
Berdasarkan informasi dari KBRI Tokyo, Minggu (25/6/2017), kegiatan salat Id digelar di Masjid Indonesia Tokyo. Salat dibagi menjadi 5 gelombang untuk mengakomodir 4.000 WNI yang hadir.
Lebaran yang kebetulan jatuh di Hari Minggu juga menambah animo masyarakat untuk hadir karena mereka libur. Selain itu juga untuk pertama kalinya tahun ini Masjid Indonesia Tokyo yang berdiri di area Sekolah Republik Indonesia Tokyo dan Balai Indonesia dipakai untuk salat Id.

Kedubes dengan Polisi Jepang, Makan opor ketupat, dan Antrian dijalan depan Kedubes RI di Tokyo
Selepas shalat, para WNI kemudian bergerak ke Wisma Duta di KBRI Tokyo. Di sana warga disambut Dubes Jepang yang baru, Arifin Tasrif. Ini merupakan lebaran pertama Arifin sejak Arifin menjabat sebagai Dubes.
KBRI telah menyiapkan makanan khas lebaran seperti ketupat dan opor ayam. Hidangan tersebut sedikit mengurangi kerinduan pada tanah air.
WNI yang hadir berasal dari beragam hadir di antaranya Fukushima, Gunma, Chiba, Kanagawa, Shizuoka, dan lain-lain. Usai makan, tak lupa para WNI menyempatkan berfoto di booth yang telah disiapkan.
Sumber : Detik/KBRI RI di Jepang