0878 8077 4762 [email protected]

Aku Berhias Untukmu, dan Kau Berhias Untukku

Oleh: Lia Nurbaiti
Sekiranya ada seorang wanita penghuni surga, yang menampakkan dirinya ke bumi, niscaya ia akan menerangi kedua ufuknya serta memenuhinya dengan semerbak aroma. Kerudungnya benar-benar lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari)
Sahabat Muslimah,
Berhiaslah kalian di depan suami kalian, tampil cantiklah didepannya, hanya di depannya! suamimu.
Mungkin kalimat itu terlihat sederhana, namun pada kenyataannya tidaklah semudah membalikkan kedua telapak tangan. Kita para istri itu tidakk bisa semudah itu, “Kerjaan numpuk, masak, nyuci, ngepel dll”. Hmmm… itu mungkin curhatan sebagian kecil para istri yang merasa kerepotan dengan pekerjaan rumah tangga. Sampai-sampai ketika kita diharuskan untuk berhias dan tampil cantik di depan suami menjadi sebuah hal yang amat sangat berat dilakukan.
Tapi ironisnya, ibu-ibu zaman sekarang ini, lebih rela berdandan berjam-jam untuk hal yang lain, tampil semaksimal mungkin, dan secantik mungkin dengan cara apapun untuk pergi ke mall, arisan atau bahkan acara reunian teman-teman SMA. Astaghfirullahaladzim…
Disisi lain, ketika di senja hari seorang lelaki berpeluh keringat sepulang bekerja, mengetuk pintu rumahnya: Tok…Tok…Tok….”Assalamualaikum….bu….bapak pulang….” ucap sang suami di depan pintu. Kemudian sahut si ibu dari dalam yang bersegera membuka pintunya karena sambil memasak di dapur “Ya Pak, Wa’alaikumussalam warrahmatullahi wabarakatuh” (lelaki yang penuh peluh dan letih sepertinya tak bersemangat ketika sang istri membuka pintu rumahnya)
Tahu kenapa?
Ternyata si istri berpenampilan ala kadarnya, hanya pakai baju daster kesayangannya yang paling nyaman. Kata ibu-ibu karena daster itu adem dan gak ribet. Tidak hanya itu aromanya pun bukan semerbak parfum atau sekedar aroma sabun mandi, tapi justru aroma menyengat si bawang merah dan terasi, hmmm….si bapak makin geleng-geleng.
Itu hanya sebagian ilustrasi kecil dari kisah -kisah yang terjadi pada saat ini, dimana tidak sedikit istri yang mengabaikan penampilannya di depan suami dengan alasan banyaknya pekerjaan rumah tangga yang harus dikerjakan.
Eits..! tunggu dulu, jangan langsung men-generalkan bahwa semua perempuan begitu ya…
Ternyata eh ternyata, suami juga harus menjaga penampilan terbaiknya di depan istrinya. Bukan istri saja yang harus tampil maksimal di depan suami, sementara suami kucel, kumel, kumis berantakan dll…cuek saja. Alhamdulillahnya, Islam begitu adil mengatur segala sendi-sendi kehidupan manusia-manusianya, yaitu baik antara suami dengan istri.
Allah swt berfirman, “Dan mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut.” (QS. Al Baqarah : 228).
Sahabat Muslimah,
Sekarang kita lihat yuk, apa saja sih, yang harus dilakukan suami dan istri agar keduanya mendapatkan hak untuk melihat cantik dan tampannya pasangan mereka (dalam hal ini suami dan istri).
Wahai Istri Berhiaslah untuk Suamimu
Mereka bersandar di atas dipan-dipan yang tersusun dan Kami berikan kepada mereka pasangan bidadari yang bermata indah.” (QS. At Thur : 20).
Bidadari saja Allah ciptakan dengan kecantikan yang luar biasa, yang bermata indah. Tidakkah kita para istri tidak ingin tampil layaknya bidadari di hati suami kita. Inilah caranya.
1. Menjaga kebersihan badan
Menjaga kebersihan badan, kebersihan mulut dan gigi, serta tidak lupa untuk membersihkan daerah kemaluan. Bahkan tentang bersiwak di dalam hadits dikatakan “Seandainya tidak memberatkan matku, niscaya aku akan memerintahkan kepada mereka untuk bersiwak setiap kali akan shalat.” (HR. Bukhari Muslim).
2.Menjaga kebersihan pakaian
Pakailah pakaian yang bersih dan wangi, serta pakaian itu memiliki nilai keindahan yang dapat menyenangkan mata dan hati suami. Jangan menggunakan pakaian lusuh saat menyambut kedatangan suami, atau saat bersama suami mengenakan pakaian yang beraroma tidak sedap.
3.Berhias dengan kosmetik
Berdandanlah hanya untuk suami, pakailah bedak dan celakmu, serta wewangian yang dapat menambah rasa sayang dan cinta suami kepada istri. Pakailah kosmetik-kosmetik yang tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya.
4.Berlaku baik dan bertutur kata lemah lembut
Setelah semua penampilan luar bersih dan indah, maka sempurnakanlah dengan tingkah laku yang santun dan tutur kata yang lembut, suami akan sangat tentram memiliki istri yang berperangai menawan lagi santun, serta lemah lembut.
Wahai Para Suami, Yuk! Berhias Untuk Istrimu
Ibnu Abbas ra. berkata : “Aku berhias untuk istriku sebagaimana dia berhias untukku. Betapa senangnya diriku jika segala hakku atas dirinya terpenuhi, maka ia pun berhak mendapatkan hak atas diriku.”
Kepada para suami, Rasulullah saw juga bersabda. “Sepuluh perbuatan yang disunahkan bagi suami (lelaki) adalah mencukur kumis, menebalkan jenggot, bersiwak (menggosok gigi), berkumur, memotong kuku, membasuh sela-sela jemari tangan, mencabut bulu ketiak, menggunting rambut kemaluan dan bersuci dari hadast.” (HR.Muslim).
Al-Qurthubi dalam tafsirnya mengutip Ibnu Abbas secara ringkas, “Suami yang bijak adalah yang selalu berhias untuk istrinya agar ia merasa bahagia dan senantiasa menjaga kehormatannya dari daya tarik lelaki lain.” Nasihatnya yang lain adalah, “Memakai wewangian, bersiwak, sikat gigi, membuang kotoran, menyisir rambut, menjaga kebersihan dan memotong kuku adalah sarana yang jelas yang harus diterapkan.
Dalam sabdanya yang lain, Rasulullah saw bersabda, “Apabila engkau mendatangi keluargamu pada malam hari, janganlah menemui istrimu sebelum memperindah diri, yaitu dengan menyisir rambut dan merapikan diri hingga terlihat elok dan menawan.” (HR.Muslim).
Ketika semua pasangan suami istri saling berhias untuk kelanggengan hubungan rumah tangga mereka, mengapa tidak dilakukan. Islam saja mengaturnya, kita sebagai orang yang beriman, sudah seharusnya mengikuti syariat yang ada.
Sahabat Muslimah,
Dengan seperti ini, berarti kita menjaga dan menciptakan kebahagiaan dari hal-hal kecil untuk menyempurnakan keluarga yang sakinah , mawaddah dan warrahmah yang penuh keberkahan dari Allah SWT. Serta menghindari kerusakan dan keburukan di dalam rumah tangga. Aamiin
ed : danw

Asma' binti Abu Bakar : Wanita Dua Selendang (bagian 3-akhir)

Oleh: Lia Nurbaiti
 
Karakteristik dan Sifat Asma’ binti Abu Bakar
1. Cerdas dan Bijak
Asma’ adalah wanita yang cerdas, memilki ketulusan iman dan kecerdasan. Ini dibuktikan ketika suatu hari, Asma’ binti Abu Bakar ra. menuturkan, “Ketika Rasulullah saw keluar dari Makkah, Abu Bakar membawa seluruh hartanya. Tiba-tiba kakekku, Abu Quhafah yang telah buta datang dan berkata, “Sesungguhnya ayah kalian telah membuat kalian susah karena harta dan nyawanya sekaligus. Aku berkata, “Sama sekali tidak begitu, ayah telah meninggalkan harta yang cukup banyak untuk kami. Aku segera mengumpulkan batu dan menyusunnya di gudang rumah, lalu menutupnya dengan kain. Aku memegang tangan kakek dan meletakannya di atas kain sambil berkata. “Inilah harta yang ditinggalkannya“ Kakek berkata, “Kalau dia meninggalkan semua ini untuk kalian, maka tidak ada masalah.”
Kita bisa ambil hikmah dari peristiwa diatas bahwa Asma’ ra. adalah wanita yang cerdas, bagaimana ia bisa mencari alternatif cara untuk menerangkan kepada kakeknya yang merasa khawatir terhadap anak-anak Abu Bakar ra.
2. Sabar dan Tegar
Sabar dan tak takut di jalan Allah adalah salah satu sifat luar biasa yang dimiliki oleh putri dari seorang Abu Bakar As Shiddiq ra. Asma’ ra tidak pernah menyebarkan perihal keberadaan Rasulullah saw ketika hijrah, sekalipun perlakuan kasar ia dapatkan dari tokoh Quraisy.
Ibnu Ishaq meriwayatkan, “Aku mendengar keterangan bahwa Asma’ berkata, “Abu Jahal datang ke rumahku bersama tokoh Quraisy , maka aku menemui mereka”. Mereka bertanya, “Dimana ayahmu?“ Aku menjawab, “Demi Allah, aku tidak tahu dimana dia, “Abu Jahal langsung mengayunkan tangannya dan menampar pipiku sekeras-kerasnya, sehingga antingku lepas, lalu mereka pergi.“
SubhanAllah! bagaimana sikap seorang Asma’ ra yang begitu melindungi Rasulullah dan ayahnya. Tamparan dari seorang Abu Jahal pun, ia rela menerimanya. Tak pelak Allah menghinakan Abu Jahal yang melanggar etika kaumnya bangsa Arab, yaitu tidak menyakiti seorang wanita.
3. Wanita Ahli Ibadah dan Taat Kepada Allah SWT
Asma’ ra adalah seorang wanita yang rajin berpuasa, shalat malam dan selalu takut kepada Allah swt. Zubair bin ‘Awwam, suaminya pernah berkata. “Aku pernah masuk rumah dan mendapati Asma’ sedang shalat . Aku mendengar dia membaca ayat ini :
Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari adzab neraka” (QS. Ath-Thur : 27).
Asma’ bermunajat dan memohon perlindungan kepada Allah. Maka aku berdiri, tapi karena ia bermunajat terlalu lama, aku pergi ke pasar. Saat aku kembali, ternyata Asma’ masih menangis sambil bermunajat dan memohon perlindungan kepada Allah.
4. Pemurah Hati dan Dermawan
Kedermawanan dan kemurahan hati Asma’ ra. sangatlah terkenal. Muhammad bin Al –Munkandir mengatakan bahwa Asma’ binti Abu Bakar adalah seorang wanita yang memiliki hati pemurah dan dermawan.
Asma’ adalah wanita yang jika mempunyai sesuatu, dia tidak pernah menyimpannya sampai besok (langsung membagikan semuanya).
Asma’ ra berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah, aku tidak punya harta sedikitpun kecuali yang telah diberikan Zubair, apakah aku tetap bershadaqah?
Rasulullah berkata “Bershadaqahlah dan jangan menyimpan sesuatu, sehingga Allah akan menyimpan pemberian-Nya kepadamu.” (Muttafaq ‘alaih)
Saatnya Berpisah
Setelah satu abad penuh melewati hari-hari kehidupannya dengan segala kesenangan dan kepedihan yang ditutup dengan kematian putranya, Asma‘ ra. berbaring lemah untuk menanti ajal dan menunggu saat yang telah ditetapkan untuk menyusul orang-orang tercinta yang telah mendahuluinya menuju negeri keabadian.
Ibnu Sa’ad menyatakan , “Asma’ ra. wafat beberapa hari setelah kematian putranya (Abdullah bin Zubair). Abdullah sendiri terbunuh pada tanggal 17 Jumadil Awal, tahun 73 Hijriah. “Adz-Dzahabi menambahkan, “Asma ra. adalah orang terakhir yang meninggal dunia di antara golongan Muhajirin.”
Wanita pemilik dua selendang (Dzaatun Nithaaqain) itu telah meninggalkan kita untuk selama-lamanya setelah menorehkan cahaya yang bersinar terang dalam lembaran-lembaran sejarah.
Semoga Allah meridhainya dan membuatnya ridha, serta menjadikan surga Firdaus sebagai tempat peristirahatan terakhirnya.
ed : danw