Keinginan Berhijab yang Kuat

Apa itu Hijab? Hijab adalah penghalang atau kerudung yang digunakan oleh wanita muslim yang biasa disebut juga dengan jilbab. Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama. Jadi kaum wanita yang tak memakainya, mereka telah mengingkari hukum syariat Islam.
Perintah Berhijab Dalam Alqur’an
Perintah berjilbab berdasarkan Al Quran; kerudung menutupi rambut hingga pinggang, dan tidak boleh menunjukan lekuk tubuh. Hanya tangan dan wajah yang boleh tidak tertutup. Niqab dan burqa tidak wajib.
Dalam Al Qur’an surat Al-Ahzab : 59 Allah swt berfirman
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dalam Al Qur’an surat An-Nur ayat 31 Allah swt berfirman
“…dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya… “.
Dalam Al Qur’an surat  Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 5 baris terakhir Allah swt berfirman
“….. Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi”.
Rasulullah saw bersabda,
Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab).”(HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah).
Sesungguhnya banyak kaum wanita yang hapus pahala shalatnya yang hidup di zaman ini dan di zaman yang akan datang, semata-mata karena mereka tidak memakai jilbab didalam hidup mereka.
Telah diisyaratkan Rasulullah saw dikala hidup beliau sebagaimana bunyi hadits dibawah ini yang artinya sbb:
“Ada satu masa yang paling aku takuti, dimana ummatku banyak yang mendirikan shalat, tetapi sebenarnya mereka bukan mendirikan shalat, dan neraka jahanamlah bagi mereka”.
Sebagian besar wanita akan menghadapi godaan besar sebelum berhijab seperti godaan untuk membatalkan berhijab, terpengaruh oleh teman lain, lebih suka memadukan tren baju dengan gaya hijab, atau yang lainnya.
Untuk berhijab, keinginan yang kuat dan percaya diri adalah kunci utama. Dengan memiliki kunci utama tersebut, muslimah tidak akan mudah terpengaruh dengan godaan orang lain dan pekerjaan.
Bagi wanita yang berani untuk tampil sopan dengan berhijab adalah pilihan yang tepat. Dengan berhijab, kita dapat menutupi aurat, InsyaAllah akan terhindar dari perbuatan-perbuatan jahat yang akan dilakukan oleh orang lain.
Semoga para muslimah mempunyai semangat tampil menawan dengan berhijab sesuai perintah agama Islam yang diterangkan dalam Al Qur’an.
 
Sumber :  Seputarpengertian.blogspot

Mengapa Perempuan Lebih Utama Shalat Di Rumah?

Islam sangat menjaga dan melindungi kehormatan dan kemuliaan wanita. Karena itulah Islam memerintahkan para wanita untuk menetap di dalam rumahnya.
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنّ
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu …” (Al-Ahzab: 33)
Islam juga menganjurkan kepadanya agar melaksanakan shalat di rumahnya dan menjelaskan bahwasanya hal itu lebih baik baginya daripada shalat di masjid, demi menjaga kehormatan, kesucian diri dan kemuliaannya.
Sikap berikut ini menggambarkan kepada kita sebuah akhlak yang mulia dari seorang shahabiyah (sahabat dari kalangan perempuan) dalam melaksanakan petunjuk Nabi Shalallaahu’alaihi wa Sallam untuknya, yaitu menunaikan shalat di rumah, karena hal ini adalah yang lebih afdhal baginya.
Ath-Thabrani dan lainnya meriwayatkan dari Ummu Humaid, istri Abu Hamid as-Sa’idi radhiyallahu ‘anha :
Ummu Humaid berkata, “Saya berkata (kepada Rasulullah), ‘Wahai Rasulullah! Para suami kami melarang kami shalat bersamamu (di masjid).’
Rasulullah Shalallaahu’alaihi wa Sallam berkata,

صَلَاتُكُنَّ فِي بُيُوتِكُنَّ خَيْرٌ مِنْ صَلَاتِكُنَّ فِي حُجَرِكُنَّ، وَصَلَاتُكُنَّ فِي حُجَرِِكُنَّ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاتِكُنَّ فِي دُوْرِكُنَّ وَ صَلَاتِكُنَّ فِي دُوْرِكُنَّ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاتِكُنَّ فِي الجَمَاعَةِ

‘Shalat kalian di tempat tidur kalian lebih baik daripada shalat kalian di kamar kalian, shalat kalian di kamar kalian lebih baik daripada shalat kalian di rumah kalian, dan shalat kalian di rumah lebih baik daripada shalat kalian berjamaah (di masjid)’.”
Hadist riwayat Ahmad (6/371), Shahih Ibnu Hibban (5/595), dan disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya (2/295).
Penggalan kisah dalam hadits tersebut menjelaskan kepada setiap muslimah betapa kesungguhan seorang shahabiyah yang mulia ini selalu mengamalkan Al Qur’an dan Sunnah Rasulullaah Shalallaahu’alaihi wa Sallam.
Sebab, saat Nabi Shalallaahu’alaihi wa Sallam menjelaskan kepadanya bahwa shalatnya di dalam rumah lebih baik baginya, ia tidak membantahnya, tidak mengajukan protes dan juga tidak mengeluh.
Ia telah mengetahui seyakin-yakinnya bahwa Rasulullah Shalallaahu’alaihi wa Sallam tidak memerintahkan sesuatu kepadanya kecuali apa yang terbaik baginya untuk dunia dan agamanya.
 
Sumber: muslimah.or.id

Halimah, Presiden Muslimah Pertama Singapura

Halimah, Presiden Muslimah Pertama Singapura

SINGAPURA — Halimah Yacob ditetapkan menjadi presiden wanita pertama Singapura. Mantan ketua parlemen ini secara resmi dilantik pada hari Rabu (13/9), setelah kandidat lainnya tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk mengikuti pemilihan.
Kemenangan Halimah dipastikan setelah dia menjadi satu-satunya bakal calon presiden yang diloloskan oleh Komite Pemilihan Presiden, seperti dilaporkan The Straits Times.
Dua bakal calon lain yaitu pengusaha Farid Khan dan Salleh Marican gagal memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk menjadi calon resmi.
Dengan dirinya menjadi satu-satunya bakal capres yang dapat berlaga, maka dipastikan Halimah menang dengan walkover di hari nominasi yang akan digelar pada Rabu (13/9/2017).
Pilpres Singapura yang dijadwalkan akan digelar pada Sabtu (23/9/2017) dengannya tidak perlu diselenggarakan lagi.
Memang untuk menjadi capres di Singapura tidaklah mudah. Ada segudang kriteria yang sangat ketat yang harus dipenuhi.
Untuk pejabat publik seperti Halimah harus memenuhi syarat salah satunya ialah telah menjabat di sejumlah posisi penting politik selama sekurang-kurangnya 3 tahun.
Halimah sendiri menjabat sebagai Ketua DPR Singapura selama 4 tahun dari 2013 sampai 2017.
Sementara itu untuk bakal calon dari kalangan swasta harus memiliki shareholders equity sekurang-kurangnya 500 juta dollar Singapura.
Inilah syarat yang gagal dipenuhi Farid dan Salleh karena shareholders equityperusahaan yang mereka pimpin tidak mencapai angka yang disyaratkan.
Untuk pilpres tahun ini hanya warga Melayu yang dapat mencapreskan diri.
Amandemen konstitusi ini dilakukan tahun lalu untuk memastikan keterwakilan setiap suku di kursi presiden.
Adapun Singapura memiliki empat suku yaitu China, Melayu, India dan “Others” atau yang lain-lain.
Halimah mendeklarasikan kemenangannya dan berterimakasih terhadap dukungan warga Singapura yang luar biasa sejak dia memutuskan mencalonkan diri bulan lalu.

p_1505299971c7a-halimah-yacob-jadi-presiden-wanita-pertama-singapura

Pendukung capres Halimah dengan boneka dirinya


“Saya hanya bisa mengatakan bahwa saya berjanji untuk melakukan yang terbaik yang bisa saya lakukan untuk melayani masyarakat Singapura dan itu tidak berubah apakah ada pemilihan atau tidak ada pemilihan,” katanya kepada wartawan yang berkumpul.
Wanita berusia 63 ini menjadi orang melayu kedua yang menjadi presiden setelah Yusof Ishak yang merupakan presiden pertama Singapura dari 1965-1970.
Posisi Presiden Singapura adalah seremonial namun jauh lebih kuat dari presiden seremonial di negara lain.
Presiden Singapura mempunyai hak veto terhadap simpanan keuangan negara dan anggaran negara, penunjukan pejabat publik seperti Ketua Mahkamah Agung (MA), Jaksa Agung, Panglima Angkatan Bersenjata dan Kepala Staf Tiga Angkatan.
Presiden juga dapat memveto Rancangan Undang-Undang (RUU) yang diajukan parlemen
Kaum Melayu terakhir yang memegang kursi kepresidenan adalah Yusof Ishak. Gambar dirinya menghiasi uang kertas negara tersebut. Yusof adalah presiden antara tahun 1965 dan 1970, tahun-tahun pertama kemerdekaan Singapura menyusul persatuan dengan negara tetangga Malaysia, namun kekuasaan eksekutif terletak pada Lee Kuan Yew, perdana menteri pertama negara tersebut.
Kondisi Etnis Melayu di Singapura
Pemisahan Singapura dari Malaysia membuat etnis Melayu menjadi mayoritas di Malaysia, sementara etnis Tionghoa membentuk mayoritas di Singapura. Namun, para pemimpin kedua negara mengakui bahwa perdamaian dan kemakmuran bergantung pada pelestarian harmoni antara kedua kelompok.
Meski demikian, sebuah laporan pemerintah yang diterbitkan pada tahun 2013 menemukan orang-orang Melayu terkadang merasa didiskriminasikan dan memiliki prospek terbatas di beberapa institusi, seperti angkatan bersenjata.
Kebijakan pendidikan dan ekonomi Singapura telah membantu menciptakan jajaran kelas menengah Melayu, namun sensus terakhir di tahun 2010 menunjukkan bahwa mereka tertinggal dari kelompok etnis lain mengenai tindakan sosio-ekonomi seperti pendapatan rumah tangga dan kepemilikan rumah.
Orang-orang Melayu, yang membentuk lebih dari 13 persen dari 3,9 juta warga Singapura dan penduduk tetap, juga berperforma buruk terhadap tindakan seperti pendidikan di universitas dan sekolah menengah. Meski menjadi calon presiden, Halimah mengenakan jilbab, yang dilarang di sekolah negeri dan pekerjaan sektor publik yang membutuhkan seragam. Tapi dia jarang berbicara secara terbuka mengenai masalah ini.
Halimah binti dulunya anggota Partai Aksi Rakyat (PAP), dia adalah Ketua Parlemen yang kesembilan, yang menjabat dari Januari 2013 sampai Agustus 2017.
Halimah Yacob telah mengukir sejarah setelah terpilih menjadi presiden wanita muslimah berjilbab pertama Singapura dan dunia.
 
Sumber : Republika/Kompas – Reuters/Strait Times
 
 

Ukhti, Ketahui Apa Saja Persiapan Sebelum Menikah

Menikah adalah ibadah. Ibadah tidaklah bisa dilakukan dengan sembarangan, harus seuai dengan syariah islamiah seperti yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Oleh karenanya sangat dianjurkan bagi seorang Muslim yang hendak melaksanakan pernikahan, untuk mengenal dan menggali ilmu tentang tata cara pernikahan yang syar’i, adab-adab dan fadhilah-fadhilah nikah sebagai persiapan spiritual pra nikah.
Ukhti tentu ingin memiliki imam yang baik bukan?
Kuncinya adalah apabila seseorang telah berusaha memperbaiki diri, maka Allah SWT  akan memasangkannya dengan pasangan yang baik pula.
Allah SWT berfirman:
“….Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)…” ( QS. an-Nur [24]: 26 )
Berikut adalah Persiapan Wajib Muslimah Sebelum Menikah:
1. Niat yang ikhlas karena Allah SWT dalam melaksanakan pernikahan, karena segala amal ibadah bergantung pada niat yang tulus hanya kepada Allh SWT.
2. Lebih giat dan rajin membaca, menelaah dan memahami seluk beluk pernikahan mulai dari ta’aruf sampai pernikahan dan hidup berkeluarga yang sesuai dengan syari’at yang Allah tetapkan melalui sunnah Rasul-Nya.
3. Berusaha memperbaiki akhlak dengan banyak membaca buku tentang akhlak, serta berusaha mengamalkannya, karena Allah akan memberatkan timbangan seorang Mukmin yang berakhlak
Rasulullah saw bersabda:

أَثْقَلُ شَيْءٍ فِيْ مِيْزَانِ الْمُؤْمِنِ خُلُقٌ حَسَنٌ, إِنَّ اللهَ يَبْغَضُ اْلفَاحِشَ اْلمُتَفَحِّشَ الْبَذِيْءَ

Sesuatu yang paling berat dalam timbangan seorang Mukmin adalah akhlak yang baik. Alloh murka kepada orang yang bertutur keji dan jorok”. (HR. al-Baihaqi )
4. Membiasakan diri mengamalkan hal-hal yang sunnah, agar terbiasa membina keluarga yang penuh dengan amalan-amalan sunnah seperti, bersiwak, berdzikir di waktu pagi dan petang, melaksanakan sholat-sholat sunnah seperti, tahajjud, rowatib, dan lain sebagainya.
5. Berusaha dan berantusias untuk menuntut ilmu, memiliki suatu metode ilmiah yang sesuai dengan kemampuan, meneladani para sahabat dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya.
Karena menuntut ilmu merupakan suatu ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah di samping suatu keharusan yang di syari’atkan dan bukan pekerjaan sambilan. Karena hanya dengan ilmulah yang membedakan seseorang dengan yang lainnya.
Allah swt berfirman :
Katakanlah: “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” ( QS. az-Zumar [39]: 9 )
6. Berusaha melengkapi perpustakaan pribadi dengan buku-buku syar’i seperti, buku tafsir, hadits dan buku-buku lainnya, sebagai rujukan agar hidup dalam berkeluarga lebih terarah dengan syari’at Islam yang benar.
Demikianlah persiapan-persiapan yang perlu di lengkapi untuk menjalani kehidupan berkeluarga yang sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan as-Sunnah. Selamat menempuh hidup baru bagi Akhwat yang segera melangkah ke dalam ibadah menikah.
 
Sumber : Ruang Muslimah

Dimana Akan Kau Labuhkan Lisanmu?

“Lidah itu tidak bertulang, tapi dia lebih tajam dari pada pedang.”
“Mulutmu harimaumu.”
“Diam itu emas.”
Sudah sering bukan kita mendengar ungkapan-ungkapan itu.
Wahai para wanita tidakkah kalian menyadari bahwa terkadang kalianlah yang menjadi bagian dari ungkapan-ungkapan itu semua ?
Ada sekelompok wanita yang paling senang berkumpul dan berbincang membahas segala macam hal, tanpa melihat situasi bahkan tanpa sadar telah menyakiti hati orang lain.
Mereka pun juga yang terkadang berkata kasar kepada suami dengan menjadikan keletihannya mengurus rumah sebagai pemaklumannya boleh berkata semena-mena kepada suaminya.
Wanita-wanita ini juga yang terkadang tak bisa menahan untuk mengucapkan keinginan-keinganannya kepada suami tanpa melihat kesanggupan suaminya.
Dan segolongan wanita ini pun sering tak sadar, secara tak langsung berbicara dengan sangat manja, namun sayangnya bukan kepada suaminya.
Dan tahukah kalian bahwa sekelompok wanita ini lebih rela mengorbankan waktunya untuk melihat infotainment yang katanya menyajikan berita-berita terhangat dan inovatif “biar gak kuper” versi mereka, daripada mengantar anak-anaknya sekolah, apalagi membaca Al Qur’an.
Naudzubillahimindzalik!
Bukankah Islam telah mengatur itu semua. Tidakkah kalian ingin menjadi ahli surga. Allah jadikan kalian sebaik-baik makhluk ciptaanNya yang indah bentuk dan rupanya. Kemana rasa syukur kalian.
Kalau saja mereka tahu atau bahkan mau meresapi hadist ini mungkin takkan ada lagi kasus perceraian & kekerasan dalam rumah tangga.
Dari Abu Hurairah ra, ia mendengar Rasullullah saw. bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa diteliti yang karena ia terlempar ke neraka sejauh antara jarak ke timur.” (HR. Bukhari dalam Kitab ke-81 Kitab Pelembut Hati, bab ke-23 bab menjaga lisan)
Lisan itu begitu mudah untuk mengalir bahkan terkadang tanpa ada pembatas di sisi kanan dan kirinya. Ingatkah kalian dengan kisah seorang wanita yang dijuluki “Wanita Pembawa Kayu Bakar” pada zaman Rasulullah saw?
Ya dia adalah Ummu Jamil seorang istri dari Abu Lahab yang sangat terkenal membenci Islam dan memusuhi Rasulullah saw, sama seperti suaminya. Karena begitu membenci Rasullulah saw dan karena ia ingin membela suaminya, Ummu Jamil rela ikut bekerjasama dalam memfitnah nabi, mencela dan menyakiti dengan segala cara.
Salah satunya adalah dengan setiap harinya ia meletakkan kayu-kayu yang berduri di depan rumah Rasullullah agar Rasulullah terluka. Bahkan sampai diakhir hayatnya ia tetap pada kekafirannya.
Allah berfirman dalam surat Al-Lahab ayat 1-5:
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.”
Allah mengisahkan di dalam Al Quran agar kita dapat mengambil pelajaran dari apa yang diperbuat Abu Lahab dan istrinya Ummu Jamil. Karena lisan yang tak terjaga dan hati yang kotor, Allah masukkan mereka ke dalam neraka. Sudah cukup hal itu sebagai pengontrol kita dalam bertutur kata dan berprilaku.
Dari Abu Usman ra. dari Usamah dari Nabi saw, beliau bersabda: “Aku berdiri di ambang pintu surga, maka aku pun menyaksikan bahwa kebanyakan yang memasukinya adalah orang-orang miskin, sedang orang-orang yang memiliki kekayaan tertahan. Selain penduduk neraka telah diperintahkan untuk dimasukkan dalam neraka. Aku berdiri di ambang neraka, dan ternyata kebanyakan penghuninya adalah para wanita.” (HR. Bukhari dalam Kitab ke-67 Kitab Nikah, bab ke-17 bab Hati-hati dengan Fitnah Wanita).
Ada beberapa hal yang terkadang wanita tidak menyadari lisannya :
Pertama, bergosip atau ghibah
“Allah SWT menceritakan penghuni neraka. Ketika ditanya penyebabnya, mereka menjawab: “…dan adalah kami membicarakan yang batil bersama dengan orang-orang yang membicarakannya” (QS. Al Mudatsir : 45)
Kedua, Menceritakan kejelekan-kejelakan suami dan berkata kasar kepadanya
Dari Ibnu Abbas ra. berkata Rasulullah saw bersabda “…dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita.
Shahabat pun bertanya : “Mengapa (demikian) wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “Karena kekufuran mereka.” Kemudian ditanya lagi : “Apakah mereka kufur kepada Allah?”
Beliau menjawab : “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah melihat sedikit pun kebaikan pada dirimu.’ ” (HR. Bukhari)
Ketiga, suka menceritakan kepada orang lain perihal hubungan badan dengan suaminya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya (pelanggaran) amanah terbesar di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang lelaki yang menyetubuhi istrinya dan istri bersetubuh dengan suaminya, lalu dia menyebarkan rahasia ranjangnya.” (HR. Muslim)
Dan pada zaman sekarang ini banyak wanita yang lupa akan fitrahnya bahkan sudah jauh dari nilai-nilai Al Qur’an dan Sunnah. Mereka tidak lagi sungkan untuk melakukan hal-hal yang dilarang Islam dan dibenci Allah.
Semoga Allah melindungi dan menjauhkan kita semua dari sifat-sifat buruk itu. Sesungguhnya surga Allah adalah kekal dan abadi, begitu indah seperti yang tertuang dalam firman Allah SWT,
“Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mu’min lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar. Itu adalah keberuntungan yang besar.” (QS. At-Taubah : 72)
Subhanallah! Begitu indahnya kenikmatan surga yang Allah janjikan itu, hanya bisa diperuntukkan untuk wanita-wanita sholehah. Wanita yang tidak pernah kering lisannya dari mengingat Allah.
Wanita yang taat dan menghormati suaminya.
Wanita yang menjaga tangan dan lisannya terhadap orang lain
Wanita yang mampu menjaga aibnya dan aib orang lain
Wanita yang takut dan malu terhadap Allah SWT
Adakah itu semua ada dalam diri kita..?
Pilihan ada ditanganmu wahai wanita.
Lisanmu, nerakamu, ataukah lisanmu adalah surgamu…?
Wallahua’lam
 
Referensi :

  • Keakhwatan 2 – Cahyadi Takariawan
  • Kumpulan Hadist Shahih Bukhari Muslim – Muhammad Fuad Abdul Baqi