0878 8077 4762 [email protected]

Raja Salman Sumbang Rp 2,8 T untuk UNRWA dan Palestina

RIYADH – Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menyumbangkan dana sebesar 150 juta dolar AS atau sekitar Rp 2 triliun kepada Wakaf Islam Yerusalem (WKI). WKI merupakan lembaga yang ditugaskan mengawasi tempat-tempat suci Islam di Yerusalem.
Berbeda dengan sikap anaknya, Muhammad bin Salman yang kerap dekat dengan yahudi Israel, Raja Salman masih menunjukkan ketertarikan dengan Palestina.
Selain WKI, Raja Salman pun menawarkan bantuan sebesar 50 juta dolar AS kepada Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Ia menyatakan bantuan finansial ini merupakan bentuk dukungan Saudi terhadap Palestina.
“Palestina dan rakyatnya ada di hati semua orang Arab dan Muslim,” ujar Raja Salman ketika membuka KTT Liga Arab ke-29 di Dhahran, Saudi, pada Ahad (15/4), dikutip laman Anadolu.
Raja Salman mengatakan, dalam perhelatan KTT Liga Arab kali ini, pertemuan satu hari akan diberi nama “KTT Yerusalem”. Hal ini sebagai penanda bahwa Yerusalem tetap menjadi pusat perhatian negara-negara Arab.
Pada Desember 2017, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. AS menjadi negara pertama yang melakukan hal tersebut.
Keputusan AS memicu protes dan kemarahan dari negara-negara Arab dan Muslim. AS dinilai telah melanggar dan menabrak berbagai resolusi internasional terkait Yerusalem.
Setelah pengakuan tersebut, Palestina menarik diri dari perundingan damai dengan Israel yang dimediasi AS. Palestina menilai AS tak lagi menjadi mediator yang netral dan dapat diandalkan.
 
Sumber : Republika

Raja Salman Perintahkan Saudi Transfer Rp26,7 Triliun ke Yaman

 
RIYADH – Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dari Arab Saudi mengeluarkan sebuah perintah pada hari Rabu untuk mentransfer dana sebesar USD2 miliar atau sekitar Rp 26,7 triliun ke bank sentral Yaman. Tujuannya untuk meringankan penderitaan rakyat di negara itu.
”Untuk mengatasi situasi ekonomi yang memburuk yang dihadapi oleh orang-orang Yaman sebagai akibat tindakan milisi pemberontak syiah Houthi yang didukung Iran, Raja Salman bin Abdulaziz telah mengeluarkan sebuah perintah untuk mentransfer deposit USD2 miliar ke bank sentral Yaman,” kata Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.
Dana Bailout tersebut diharapkan dapat meningkatkan situasi keuangan dan ekonomi Yaman sembari memperkuat mata uang riyal Yaman. Jika nilai riyal naik, kondisi kehidupan warga Yaman akan berubah menjadi lebih baik.
Kementerian itu menyalahkan milisi Houthi atas kehancuran ekonomi Yaman. Saat ini pemberontak Houthi telah menjarah negara, menyita pendapatan pemerintah, termasuk yang dihasilkan dari minyak dan turunannya.
“Mereka memperoleh pendapatan ini dari riyal Yaman saat mereka memanipulasi nilai tukar,” lanjut kementerian tersebut, yang dikutip dari kantor berita negara Saudi, SPA
”Mereka melakukan semua ini untuk mencapai tujuan destruktif mereka sendiri dengan mengorbankan rakyat Yaman.Tindakan mereka telah menghasilkan devaluasi mata uang yang stabil, yang telah merusak kehidupan orang-orang Yaman secara signifikan selama beberapa tahun.”
Dengan suntikan dana terbaru yang diperintahkan Raja Salman, dana Saudi yang mengalir ke bank sentral Yaman akan menjadi USD3 miliar.
Yusuf Al-Othaimeen, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), mengatakan langkah Saudi tersebut akan mengurangi penderitaan rakyat Yaman.
”Ini bukan pinjaman, ini adalah deposit dan pemerintah Yaman yang sah tidak perlu membayarnya kembali,” kata pemerintah Saudi, seperti dikutip Reuters.
Sebelumnya tahun 2015 Raja Salman dari Kerajaan Arab Saudi memberikan bantuan ke Yaman senilai US$ 540 juta atau sekitar Rp 7 triliun.
 
Sumber : SindoNews

Diundang Raja Salman, Anies Baswedan Tunaikan Ibadah Haji 

 
Jakarta – Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan menunaikan ibadah haji bersama istrinya, Fery Farhati, dan ibunya, Aliyah Rasyid. Anies mengatakan ini merupakan ibadah hajinya yang pertama.
“Alhamdulilah ini perjalanan pertama saya, bersyukur bisa bersama-sama dengan ibu. Kesempatan ini saya mengajak ibu dan istri,” katanya, Jumat, 25 Agustus 2017
Menurut Anies, dirinya mendapat undangan menunaikan ibadah haji dari Raja Salman. Kanomas Travel ditunjuk Raja Salman mengatur perjalanan Anies selama di Tanah Suci. “Iya, memang mendapat undangan dari sana. Nanti di sana mereka yang mengatur,” ucapnya.
Anies bersama istri dan ibunya berangkat ke Mekkah menggunakan maskapai Saudi Arabia Airlines. Rencananya Anies akan berada di Mekkah hingga 5 atau 6 September 2017.
Selanjutnya Anies melanjutkan perjalanan ke Madinah. “Di sana sampai tanggal 11 (September 2017),” ujarnya.
Selama dua pekan meninggalkan Tanah Air, Anies menitipkan anak-anaknya ke para tetangga. “Saya titip ke tetangga juga. Kan mereka sudah seperti saudara saya sendiri. Nanti orang tua Ferry juga akan menginap di sini (rumah Anies),” tuturnya.
Anies mengaku tak khawatir meninggalkan anak-anaknya di rumah selama 15 hari. “Mereka biasa main sama tetangga. Insya Allah mereka relatif sudah biasa (ditinggal),” katanya.
Rumah Anies di Jalan Lebak Bulus Dalam II, Jakarta Selatan, Jumat pagi, 25 Agustus 2017 didatangi keluarga, teman-teman, serta tetangganya. Salah satu tamu yang datang adalah artis Neno Warisman.
Mereka berkumpul dan berdoa bersama melepas Anies dan keluarga untuk menunaikan rukun Islam kelima. Dalam pesan singkat yang dikirimkan kepada media, Anies memohon doa atas rencana keberangkatan ini.
“Sebuah perjalanan menuju Baitullah, menuju tanah di mana Ibrahim bersama Ismail membangun Kakbah. Pada semua, kami memohon maaf dan mohon diikhlaskan atas semua kesalahan dan kekhilafan kami sekeluarga dalam berinteraksi selama ini,” ujarnya.
Anies juga memohonkan doa, semoga diberikan kesehatan, kemudahan, kelancaran, dan keselamatan selama menjalankan ibadah hingga kembali ke Tanah Air, serta bisa menjadi haji mabrur.
Anies Baswedan bersama Sandiaga Uno akan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2017.
 
Sumber : Antara
 

1.000 Warga Palestina Diundang Raja Salman Untuk Berhaji Tahun Ini

 
RIYADH – Raja Arab  Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menegaskan akan mengundang 1.000 warga Palestina dari anggota keluarga dan keluarga para martir yang menjadi korban kebiadaban Israel untuk melakukan ibadah haji tahun ini.
Undangan ini merupakan kebiasaan pihak Kerajaan Arab Saudi yang sudah berlangsung selama 9 tahun secara berturut-turut.
Dan tak hanya diundang, Raja Salman juga akan mengudang, serta menjamu mereka di istananya.
Menteri urusan umat Islam Saudi Arabia, Sheikh Saleh Al-Asheikh, yang juga pengawas umum Kustodian Dua Program Masjid Suci untuk haji dan umrah, mengucapkan terima kasih atas adanya keputusan raja tersebut. Seperti dilansir Al-Jazeera
Ia pun berharap keputusan pemberian kesempatan kepada 1.000 warga pejuang Palestina berhaji itu dapat menjadi sarana bagi untuk membantu warga Palestina melakukan ibadah haji yang menjadi pilar kelima rukun Islam.
Saleh mengatakan bahwa isyarat kerajaan ini berasal dari perasaan persaudaraan Arab dan Islam terhadap Palestina.
Dan ini menjadi dukungan konkrit atas semua perjuangan rakyat Palestina.
 
Sumber : Republika/AlJazeera

Berlebihan Memuji Raja Salman, Kolumnis Arab Saudi Ini Dihukum

Riyadh – Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz (81) memerintahkan seorang kolumnis di surat kabar al-Jazirah untuk diberhentikan dari pekerjaannya. Pasalnya, kolumnis yang bernama Ramadan al-Anzi dinilai terlalu berlebihan memuji sang raja hingga menyamakannya dengan Tuhan.
Sebagai pemimpin, Raja Salman kerap dipuji oleh para kolumnis di media lokal sejak ia naik takhta pada 2015. Namun pujian yang dilontarkan Ramadan dinilai “terlalu jauh”.
Surat kabar al-Jazirah telah menerbitkan permintaan maafnya pada Sabtu (1/07/2017) waktu setempat.
Disampaikan permohonan maaf al-Jazirah, “Ungkapan dan penghormatan yang diberikan penulis atas kepribadian Penjaga Dua Kota Suci, tidak dapat diterima, terlepas dari apa yang telah Allah karuniakan kepadanya, semoga Allah melindunginya, atas kehormatan untuk melayani dua masjid suci, Islam, tanah air, dan rakyat.”
Media Saudi melaporkan bahwa raja telah memerintahkan agar diambil tindakan terhadap surat kabar tersebut. Namun, tidak ada hal spesifik yang disebutkan.
Dalam sebuah pesan kepada Menteri Informasi Saudi, Awwad bin Saleh Alawwad, raja menuliskan dia tercengang dengan beberapa ungkapan yang digunakan oleh sang kolumnis. Demikian menurut surat kabar Okaz.
“Ini adalah sebuah persoalan yang menekan kami tidak dapat menerimanya dan tidak menyetujuinya.” ungkap media online sabq mengutip pernyataan Raja Salman.
Raja Salman tidak suka karena kolumnis itu terlalu ekstrem memuji-muji dirinya. Sebab, lanjut orang nomor satu di Arab Saudi itu, kolumnis bernama Ramadan al-Anzi itu cenderung menyamakan dirinya dengan Tuhan.
Dalam artikelnya untuk koran lokal al-Jazirah, al-Anzi mendeskripsikan Raja Salman sebagai “al-Halim” (Maha Penyantun) atau “Syadid al-‘Iqab” (Maha Pedih Siksanya). Kedua istilah itu sejatinya berkenaan dengan sifat-sifat atau nama-nama Tuhan (Asma al-husna), sehingga Raja Salman menilai al-Anzi sudah keterlaluan.
 
Sumber : The Independent/Sabq