0878 8077 4762 [email protected]

Twitter Menyediakan Fitur Menarik Khusus Ramadhan, Cek Yuk

Direktur Kerja Sama Media Twitter untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Kinda Ibrahim menjelaskan fitur-fitur baru pada Ramadhan ini (25/5/2017). Yang unik salah satunya adalah keterkaitan tagar dengan emoji.
Jika kita menuliskan tanda pagar #Ramadhan, yang keluar adalah emoji bulan sabit atau masjid.
Jika menuliskan tagar #takjil #iftar, yang keluar adalah emoji yang berhubungan dengan makanan dan minuman.
Selain itu, Ramadhan TV akan memungkinkan pengguna di Timur Tengah untuk mengirim pesan ke portal hiburan Arab @Fifan.
Konten Ramadhan lainnya di Twitter juga ada sesi tanya jawab dengan selebritas dan pakar.
Selain di Timur Tengah, Ibrahim juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak di Indonesia untuk menghidupkan suasana Ramadhan.
“Di Indonesia, kami bekerja sama dengan sejumlah rekan untuk lebih menghidupkan suasana Ramadhan, dan memudahkan penduduk Indonesia untuk menemukan informasi terkait Ramadhan di Twitter,” kata dia.
Untuk Ramadhan TV, akan ada fitur yang disediakan oleh @MasakTV yang menampilkan video resep makanan harian selama bulan Ramadhan.
Dengan menuliskan tagar #masakapa untuk @MasakTV, pengguna akan mendapatkan video resep makanan untuk berbuka atau makan sahur.
Kemudian jika pengguna sedang berada di jalan, terjebak macet dan tidak bisa berbuka di rumah. Ada fitur menarik yang disediakan oleh @MasakTV.
Dengan menuliskan tagar #jajandimana, @MasakTV akan mengirim pesan ke pengguna berupa rekomendasi rumah makan terdekat.
 
Sumber : Republika

Ketika Rasulullah dan Para Sahabat Menyambut Ramadhan

Rasulullah menyambut bulan Ramadhan penuh perasaan bahagia dan suka-cita. Beliau ingatkan para sahabat agar menyiapkan diri mereka untuk menyambut dan mengisinya dengan amal. Diriwayatkan oleh Salman Al-Farisi bahwa Rasulullah berceramah di harapan para sahabat di akhir Sya’ban, beliau bersabda,
“Wahai sekalian manusia. Kalian akan dinaungi oleh bulan yang agung nan penuh berkah. Padanya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu malam.
Allah menjadikan puasa di bulan itu sebagai kewajiban dan qiyamnya sebagai perbuatan sunnah. Siapa yang mendekatkan diri kepada-Nya dengan amal kebaikan seolah-olah ia telah melakukan kewajiban di bulan lain.
Dan barangsiapa melakukan kewajiban pada bulan itu maka ia seolah telah melakukan tujuh puluh kewajiban di bulan lain.
Ia adalah bulan kesabaran dan kesabaran itu adalah jalan menuju surga. Ia adalah bulan keteladanan dan bulan dimana rezki dimudahkan bagi orang mukmin.
Siapa memberi buka kepada orang yang berpuasa maka ia mendapatkan ampunan atas dosa-dosanya dan lehernya diselamatkan dari api neraka. Ia juga mendapatkan pahalanya tanpa mengurangi pahala orang itu sedikit pun.”
Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tidak semua kita bisa memberi buka bagi orang puasa.”
Rasulullah menjawab, “Allah memberi pahala yang sama kepada orang yang memberi buka walau sekadar kurma dan seteguk air atau seteguk air susu. Ia adalah bulan dimana permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan, dan ujungnya diselamatkannya seseorang dari neraka.
Barangsiapa meringankan budaknya Allah mengampuninya dan membebaskannya dari neraka.
Perbanyaklah kalian melakukan empat hal: dua hal pertama Allah ridha kepada kalian, yaitu mengucapkan syahadat tiada ilah selain Allah dan meminta ampunan kepada-Nya.
Sedangkan hal berikutnya adalah yang kalian pasti membutuhkannya; yaitu agar kalian meminta surga kepada Allah dan berlindung kepada-Nya dari neraka.
Barangsiapa memberi minum orang berpuasa, maka Allah akan memberinya minum dari telagaku yang tidak akan pernah haus sampai dia masuk ke dalam surga.” (Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)
Para sahabat dan salafus-shalih pun senantiasa menyambut bulan Ramadhan dengan bahagia dan persiapan mental dan spiritual. Diriwayatkan bahwa Umar bin Khatthab menyambutnya dengan menyalakan lampu-lampu penerang di masjid-masjid untuk ibadah dan membaca Al-Qur’an. Dan konon, Umar adalah orang pertama yang memberi penerangan di masjid-masjid. Sampai pada zaman Ali bin Abi Thalib. Di malam pertama bulan Ramadhan ia datang ke masjid dan mendapati masjid yang terang itu ia berkata, “Semoga Allah menerangi kuburmu wahai Ibnul Khatthab sebagaimana engkau terangi masjid-masjid Allah dengan Al-Qur’an.”
Diriwayatkan Anas bin Malik bahwa para sahabat Nabi saw jika melihat bulan sabit Sya’ban mereka serta merta meraih mushaf mereka dan membacanya. Kaum Muslimin mengeluarkan zakat harta mereka agar yang lemah menjadi kuat dan orang miskin mampu berpuasa di bulan Ramadhan.
Para gubernur memanggil tawanan, barangsiapa yang meski dihukum, segera mereka dihukum atau dibebaskan. Para pedagang pun bergerak untuk melunasi apa yang menjadi tanggungannya dan meminta apa yang menjadi hak mereka. Sampai ketika mereka melihat bulan sabit Ramadhan segera mereka mandi dan I’tikaf.”
Banyak membaca Al-Qur’an adalah salah satu kegiatan para salafus-shalih dalam menyiapkan diri mereka menyambut Ramadhan. Karena Ramadhan adalah bulan dimana Al-Qur’an diturunkan. Bersedekah dan menunaikan semua kewajiban. Juga menunaikan semua tugas dan kewajiban sebelum datang Ramadhan. Sehingga bisa konsentrasi penuh dalam mengisi hari-hari Ramadhan tanpa terganggu oleh hal-hal lain di luar aktivitas ibadah di bulan suci ini.
Bukan dengan kegiatan fisik dan materi yang mereka siapkan, namun hati, jiwa, dan pikiran yang mereka hadapkan kepada Allah. Bukan sibuk dengan pakaian baru dan beragama makanan untuk persiapan lebaran yang mereka siapkan, namun semua makanan rohani dan pakaian takwa hingga mendapatkan janji Ramadhan.
Ibnu Mas’ud Al-Ghifari menceritakan,

“سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ -وَأَهَلّ رَمَضَانَ- فَقَالَ: “لَوْ يَعْلَمُ الْعِبَادُ مَا فِي رَمَضَانَ لَتَمَنَّتْ أُمَّتِي أَنْ تَكُوْنَ السَّنَةُ كُلُّهَا رَمَضَانَ”

“Aku mendengar Rasulullah saw –suatu hari menjelang Ramadhan – bersabda, “Andai para hamba mengetahui apa itu Ramadhan tentu umatku akan berharap agar sepanjang tahun itu Ramadhan.”
Semoga kita dapat meraih keutamaan bulan suci Ramadhan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
 
Sumber : Dakwatuna

Arab Saudi Tetapkan Awal Puasa Sabtu 27 Mei 2017

Dewan Ulama Senior Arab Saudi menetapkan 1 Ramadhan 1438 Hijriah jatuh pada Sabtu, 27 Mei 2017. Ketetapan ini disampaikan anggota Dewan Ulama Senior Saudi, Sheikkh Abdullah bin Sulaiman Al Manie pada Selasa kemarin waktu setempat.
Dilaporkan harian setempat Al Madina, Al Manie, bulan Sya’ban pada tahun ini berumur 30 hari. Sementara tanggal terakhir pada bulan Syaban akan jatuh pada Jumat, 26 Mei 2017.
“Idul Fitri akan jatuh pada Minggu, 25 Juni, dengan puasa akan berakhir pada Sabtu, 24 Juni,” ucap Al Manie.
Ketetapan ulama ini didasarkan pada perhitungan astronomis tentang awal dan akhir bulan Islam di Mekah.
Sementara, kata Al Manie, tanggal 1 bulan haji (Dzulhijah) tahun ini akan jatuh pada Rabu, 23 Agustus. Bulan ini akan berumur 29 hari.
“Mengacu pada perhitungan tersebut, Hari Arafat, yang menandai puncak ibadah haji, akan jatuh pada Kamis, 31 Agustus dan Idul Adha pada Jumat, 1 September,” kata Al Manie.
Beberapa waktu lalu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga telah menerbitkan maklumat mengenai awal Ramadan 1438H diwaktu yang sama dengan Arab Saudi. Maklumat itu menyebutkan 1 Ramadan 1438 H jatuh pada Sabtu, 27 Mei 2017.
 
Sumber: Dream/Saudi gazette.com.sa

Sambut Bulan Ramadhan, UEA Sibuk Dirikan Tenda

Saat negara Uni Emirates Arab (UEA) mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci Ramadhan, ada salah satu ‘pemandangan’ unik yang muncul, yaitu tenda Ramadhan. Tenda dengan berbagai ukuran, desain dan warna mulai bermunculan di berbagai kota di Emirat, Khaleej melaporkan.
Sejumlah perusahaan makanan bersiap-siap untuk mendirikan tenda yang unik sebelum masa puasa tiba. Selama bulan Ramadhan, ketika umat Islam berpuasa, tenda Ramadhan yang besar dan kadang-kadang penuh hiasan adalah tempat bagi keluarga dan setiap orang untuk berbuka puasa atau untuk santap sahur.
Ada rasa yang berbeda dengan bulan Ramadhan tahun 2017 ini, di mana momen ini dijadikan sebagai kampanye ‘Year of Giving.’
Amal dan semangat kemurahan hati telah menjadi ciri khas Ramadhan di UEA, termasuk tahun ini.
Dengan demikian, banyak hotel, restoran, organisasi amal dan perusahaan swasta ramai-ramai mendirikan tenda Ramadhan yang canggih, dengan fitur keamanan dan keselamatan.
Tenda menjamur di setiap sudut dan sudut UEA, biasa dibangun oleh Bulan Sabit Merah UEA dan organisasi amal lainnya, hotel, rantai restoran, bank, perusahaan swasta, VIP, perorangan dan asosiasi.
“Kami telah sibuk menerima pesanan untuk tenda Ramadhan mulai Maret 2017 dan kami akan segera mengambil pesanan baru. Tahun ini kami juga sibuk dengan 5.000 meter persegi kawasan tenda Ramadhan, Hampir 1 juta meter persegi tenda yang dapat dilihat di UEA setiap tahunnya,” ungkap Danish bin Shakeel, Pemilik Tenda Al Ameera yang beroperasi sejak 1998.
Shakeel mengatakan sementara beberapa tenda telah dipasang, pekerjaan pada orang lain akan dimulai mulai 15 Mei dan seterusnya.
Sementara tenda terbesar di Masjid Syekh Zayed Masjid, Abu Dhabi, akan memakan waktu paling lama untuk menyelesaikannya.
 
Sumber : Khaleej Times/Islampos

Apa Pandangan Islam Tentang Maaf-Maafan Jelang Ramadan?

Tinggal menghitung hari, bulan Ramadan akan segera tiba. Tentunya kita biasanya melakukan kumpul bersama untuk berdoa bersama dan saling meminta maaf. Namun bagai mana pandangan Islam tentang saling meminta maaf sebelum bulan Ramadan?
Jika seseorang merasa bersalah ke saudaranya, hendaknya segera meminta maaf kepadanya atau meminta kehalalan darinya.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ

Barangsiapa yang pernah menzalimi saudaranya dari kehormatan atau sesuatu (miliknya) hendaknya ia meminta kehalalannya dari kezaliman itu pada hari ini, sebelum datang hari kiamat yang saat itu tidak ada manfaatnya lagi dinar dan dirham, jika ia mempunyai amal shalih maka akan diambil sekadar dengan kezalimannya, dan jika tidak memiliki kebaikan maka keburukan saudaranya akan diambil dan dibebankan kepadanya,” (HR. Al-Bukhari dan lainnya).
Jika tidak ada konflik, seorang Muslim diperintahkan menjaga hubungan baik dengan saling berbagi kebaikan seperti hadiah. Ini berlaku kapan saja, di antaranya di Sya’ban menjelang Ramadhan.
Adapun dikhususkan akhir Sya’ban dengan maaf-maafan, maka tidak ada petunjuk khusus ataupun dalil tentang itu. Sempat beredar pula hadist palsu bermaaf-maafan menjelang ramadhan.
Meminta maaf kepada orang lain tanpa tahu apa salahnya tidak dianjurkan. Kecuali benar-benar memiliki salah. Agak aneh, tidak ada hujan dan angin (maksudnya tanpa sebab) tiba-tiba minta maaf.
Kaum muslimin memang diperintahkan senantiasa beristighfar (meminta ampunan) untuk dirinya dan saudaranya.
Mereka juga diperintahkan untuk saling mendoakan kebaikan untuk saudaranya, terlebih saat berjauhan. Sehingga doa tersebut diaminkan malaikat.
Ini berlaku kapan saja dan di mana saja, terlebih di tempat dan waktu istimewa untuk terkabulnya doa.
 
Sumber : voa Islam