by Fahmi Bahreisy Lc fahmibahreisy | Apr 30, 2017 | Adab dan Akhlak, Artikel
Bulan Sya’ban adalah bulan tempat manusia lalai. Karena mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk bulan Haram) dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan.
Tatkala manusia lalai, inilah keutamaan melakukan amalan puasa ketika itu. Sebagaimana seseorang yang berdzikir di tempat orang-orang yang begitu lalai dari mengingat Allah seperti ketika di pasar, maka dzikir ketika itu adalah amalan yang sangat istimewa.
Al Hafidz Ibnu Rajab Al Hanbali meriwayatkan beberapa kondisi salaf (ulama shalih terdahulu) saat memasuki bulan Sya’ban :
Anas berkata : “Jika kaum muslimin sudah memasuki bulan Sya’ban, mereka berbondong-bondong membuka mushafnya dan selalu membacanya.
Mereka juga memberikan sedekah yang banyak kepada fakir miskin agar mereka juga mampu melaksanakan puasa di bulan Ramadhan.”
Salamah bin Khulail berkata, “Bulan Sya’ban biasa juga disebut bulan qurra’ (para pembaca Al Qur’an).”
Jika bulan Sya’ban sudah masuk, Hubaib bin Abi Tsabit berkata, “Inilah bulannya pembaca Al Qur’an.”
Berusahalah untuk menyerupai orang-orang hebat, walaupun engkau tak sama dengan mereka. Sebab hal itu mengantarkanmu pada keberuntungan.
by Fahmi Bahreisy Lc fahmibahreisy | Oct 31, 2016 | Adab dan Akhlak, Artikel
Berikut ini adalah beberapa contoh sikap yang ditunjukkan oleh para salaf ketika mereka melihat kemungkaran :
- Pada bulan Jumadil Akhir, para ulama dari kalangan Hanabilah dan juga Abu Ishaq As-Syairazi bersama dengan para sahabatnya berkumpul didepan istana khalifah menuntut ditutupnya tempat minum-minuman keras semacam bar atau diskotik kala itu, dan menuntut menghukum para penjual minuman keras. Akhirnya khalifahpun menerima tuntutan mereka. (al-Muntadzim, Ibnul Jauziyah, 8/272)
- Pernah terjadi di wilayah al-Karkh (Irak) ada sekelompok orang dari penduduk Karkh yang mencela para sahabat Nabi pada hari Asyuro. Maka berkumpulah para ulama, ahli qira’at dan kaum muslimin yang melakukan demonstrasi didepan istana khalifah. Dan khalifah keluar dan berkata, “Kami pemerintah juga mengingkari perbuatan mereka”. (al-Muntadzi, 8/240)
- Pada tahun 231 H, khalifah Al Watsiq membunuh seorang ulama yang bernama Ahmad bin Nashr al Khuza’i yang merupakan murid dari Imam Malik, Sufyan bin Uyainah, Hammad bin Zaid. Diantara murid-muridnya ialah Yahya bin Ma’in. Beliau menolak pemahaman menyimpang bahwa Al Qur’an itu makhluk. Ia diketahui bersama kaum muslimin berencana melakukan demo protes menentang khalifah. (Al Bidayah wa an Nihayah, 10/334)
- Ibnu Taimiyah pun juga menunjukkan hal yang sama dengan cara melakukan demo protes, hingga akhirnya kemungkaran berhasil dirubah.
Masih banyak contoh-contoh lainnya yang menjelaskan sikap para salaf tatkala melihat kemungkaran. Jika memang tak bisa ikut serta bersama kaum muslimin, doakan saudaramu yang menentang kemungkaran tersebut.
by Fahmi Bahreisy Lc fahmibahreisy | Oct 27, 2016 | Adab dan Akhlak, Artikel
Seorang salaf kuwait berkata, Orang yang paling buruk akhlaknya antara lain ialah :
Jika ia marah padamu, ia akan mengingkari kebaikanmu, membuka rahasiamu, melupakan keakrabanmu, dan menuduhmu dengan tuduhan yang tidak mendasar.