Mengenang 22 Tahun Pembantaian Sebrenica Muslim Bosnia oleh Tentara Serbia

Mengenang 22 Tahun Pembantaian Sebrenica Muslim Bosnia oleh Tentara Serbia

Ribuan orang berkumpul di Sebrenica untuk memperingati 22 tahun pembantaian Muslim Bosnia dilansir dari Evening Standard, Selasa (11/7). Para kerabat terlihat menangis di atas peti mati hijau yang berjajar menunggu untuk dikubur di antara batu nisan putih di pemakaman di Potocari. Tahun ini, ada 71 korban baru yang teridentifikasi.
Pada 11 Juli 1995 terjadi pembantaian Sebrenica hingga sekitar dua pekan setelahnya. Sebrenica merupakan sebuah kota di bagian timur Bosnia Herzegovina.
Negara tersebut berpenduduk Muslim dengan jumlah yang signifikan di Benua Eropa.
Laman Forbes, Senin (10/7), mengutip pandangan mantan sekjen PBB Kofi Annan. Pada 2005, Annan menyebut tragedi Sebrenica sebagai kasus pembantaian yang paling buruk sejak Perang Dunia II.
Hanya lima hari sejak 11 Juli 1995, sebanyak 8.372 orang anak-anak dan dewasa dibantai kekuatan Serbia. Di lapangan, para pelaku merupakan laskar Republik Srpska Scorpion di bawah pimpinan Ratko Mladic.

an125970825a-woman-walks-am

Seorang wanita berjalan diantara 8.000 makam pembantaian Bosnia


Pembantaian Sebrenica merupakan puncak dari konflik yang mendera Bosnia sejak 1992. Ini juga adalah bagian dari rentetan turbulensi politik dan militer yang mendera Yugoslavia, uni pro-komunisme yang mewadahi delapan negara, termasuk Bosnia Herzegovina sejak akhir PD-II.
Pada 1 Maret 1992, Bosnia Herzegovina menyatakan kemerdekaannya dari Yugoslavia. Sekitar dua bulan kemudian, negara baru ini masuk keanggotaan PBB. Akan tetapi, justru situasi ketegangan antar etnis tidak kunjung reda.
Sebenarnya, sejak April 1993, PBB telah menetapkan kawasan Sebrenica sebagai wilayah proteksi PBB. Hal itu menyusul ketegangan antar etnis di kawasan bekas Yugoslavia itu.
Namun, pada Juli 1995, para tentara penjaga perdamaian dari PBB tidak dapat mencegah masuknya tentara Republik Srpska ke Sebrenica, sehingga mereka dapat dengan leluasa menjarah dan membunuh para penduduk sipil yang kebanyakan Muslim itu.
Pada 26 Februari 2007, Mahkamah Internasional menjatuhkan vonis yang antara lain menegaskan pembantaian Sebrenica sebagai sebuah genosida.
Sedikitnya, ada 11 orang yang dijatuhi hukuman karena terbukti bersalah. Rentang masa hukuman berbeda-beda tetapi tidak ada yang lebih dari 43 tahun.
09 (4)_620x0

Slobodan Milosevic, seorang Komunis pemimpin pembantaian etnis Bosnia, Kroasia, Herzegovina


Belakangan, setelah lama berkelit, pada 1999, Slobodan Milosevic akhirnya divonis oleh Mahkamah Internasional untuk Negara-negara Bekas Yugoslavia (ICTY). Milosevic terbukti bersalah sebagai penjahat perang terkait perang di Bosnia, Kroasia, dan Kosovo.
Namun, Milosevic keras menyangkalnya. Lima tahun lamanya pengadilan atas diri Milosevic berlangsung. Pada 11 Maret 2006, dia meninggal dunia dalam tahanannya di Den Haag, Belanda karena mengidap serangan jantung.
Dilansir Forbes, Parlemen Eropa telah mengeluarkan resolusi pada 15 Januari 2009 yang mengakui Hari Peringatan Sebrenica. Hal ini mendahului respons dari PBB, yang baru pada 2015 secara resmi mengakui tragedi Sebrenica sebagai sebuah genosida, sekalipun upaya PBB ini diblok oleh Rusia, negeri bekas komunis.
 
Sumber : Evening Standard/Republika

X