Seorang ratu kecantikan Myanmar harus kehilangan gelarnya setelah mengunggah video yang menuduh militan muslim Rohingya telah melakukan kekerasan komunal di negara bagian Rakhine.
Dalam sebuah video yang diunggah di akun Facebook-nya pekan lalu, Miss Grand Myanmar, Shwe Eain Si menuduh militan Rohingya sengaja mengatur adanya kampanye media untuk mengelabui dunia agar beranggapan Rohingya adalah orang-orang tertindas.
Video tersebut menampilkan Swe Eain Si yang berbicara di depan kamera dengan diselingi gambar grafis orang-orang berlumuran darah di wajah mereka, dan bayi telanjang dalam video yang menampilkan kelompok militan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA).
Diberitakan Straits Times, Rabu, 4 Oktober 2017, pada hari Minggu kemarin, firma di balik kontes kecantikan mengumumkan gelar kecantikan Shwe Eain dicabut, karena melanggar peraturan kontrak. Firma itu juga menilai bahwa Shwe Eain Si gagal memproyeksikan citra yang layak.
Dalam video yang diunggah Eain Si, ia menuturkan gerilyawan ARSA adalah “para perintis terorisme dan aksi kekerasan”.
Ia juga menyebut warga sipil pendukung ARSA melakukan kampanye besar-besaran di media massa sehingga gerombolan itu dianggap sebagai reaksi atas penindasan militer Myanmar.
“Pergerakan bergaya kekhalifahan oleh ARSA sudah melewati batas,” ungkapnya dalam video tersebut.
Namun, dalam video itu, Eain Si tak menyebut beragam aksi kekerasan militer Myanmar terhadap Rohingya.
Ia menegaskan, dirinya tak melangar kode etik atau peraturan apa pun ketika beropini melalui video tersebut.
“Aku membuat video yang menceritakan bagaimana gerombolan ARSA mengumbar teror di wilayah Rakhine. Itu memang benar terjadi, dan tak ada peraturan apa pun yang kulanggar,” terangnya.
Menurutnya, sebagai Miss Grand Myanmar, ia mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan kebenaran yang terjadi di negerinya.
“Dengan memanfaatkan kepopuleranku, aku mempunyai tanggung jawab kepada publik untuk menyiarkan kebenaran yang terjadi di negaraku sendiri,” tandasnya.
Namun dirinya serta manajer yang mengurusnya tampak menyesal ketika gelar Miss Grand Myanmar telah dicabut
Sumber : Viva/TRTWorld