0878 8077 4762 [email protected]

Ma'ruf Amin Jelaskan Kenapa Jokowi Harus Batalkan Kebijakan 'Full Day School'

JAKARTA – Peran santri tidak hanya memperdalam ilmu agama, dan menerapkannya di dunia nyata.
Rais’Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma’ruf Amin menyebut santri punya tugas lebih dari sekedar itu. Bahkan santri juga punya tugas untuk ikut berperang di era perang kemerdekaan.
Ma’ruf Amin menyebut di era modern ini, kewajiban santri juga termasuk menjaga negara. Ma’ruf Amin mengatakan santri berkewajiban menjaga negara dari kelompok-kelompok yang mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Dari upaya-upaya yang ingin merusak tatanan yang ada, yang ingin mengganti tatanan yang ada sehingga dapat menimbulkan kegaduhan,” kata Ma’ruf Amin, dalam sambutannya di acara peluncuran logo Hari Santri Nasional (HSN), di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2017).
Ma’ruf Amin tidak menyebut identitas kelompok mana yang ia maksud. Namun ia menyebut kelompok tersebut sebagai kelompok yang intoleran, yang selalu menganggap salah orang-orang yang berada di luar kelompoknya. Mereka adalah kelompok yang menganggap kafir orang-orang di luar kelompoknya.
“Membenarkan dirinya sendiri. Jangankan derajat non-muslim, sesama muslim saja (mereka) tidak bisa menerima, mereka selain dirinya sendiri, dianggap sesat,” ujarnya.
Saat ini pesantren, madrasah dan institusi lain tempat santri menimba ilmu, punya tanggungjawab untuk mendongkrak ekonomi.
Ia menyebut pemerintah saat ini berusaha menuntaskan permasalahan ekonomi Indonesia, dengan membangun pusat-pusat perekonomian di pesantren dan madrasah.
“Karena ekonomi umat sekarang ini sudah melemah, warung-warungnya juga pada roboh, karena itu harus dibantu,” terangnya.
Sistem ekonomi yang diterapkan saat ini menurut Ma’ruf Amin gagal untuk menjawab permasalahan. Sistem yang ada telah menciptakan banyak konglomerat di Indonesia, namun sayangnya kekayaan dari taipan-taipan tersebut tidak mengalir deras ke masyarakat bawah. Alhasil jurang ketimpangan pun semakin lebar.
“Ternyata (kekayaannya) tidak menetes ke bawah, yang kuat makin kuat, yang lemah makin lemah,” katanya.
Sayangnya keberadaan madrasah saat ini terancam dengan kebijakan Full Day School (FDS). Melalui kebijakan yang sudah dikukuhkan melalui Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan dan Kebudayaan, siswa kedepannya akan sekolah hingga sore hari dalam lima hari kerja.
Kebijakan tersebut dianggap mengancam keberadaan madrasah, karena di kantong-kantong NU, siswa menempuh pendidikan di sekolah umum dari pagi hingga siang hari, dan dari siang hingga sore mereka menempuh pendidikan agama di pesantren. Dengan kebijakan FDS, siswa tidak bisa lagi ikut pesantren.
Saat ini permen tersebut tengah di bahas di Istana, untuk dikukuhkan menjadi Peraturan Presiden (Perpres). Ma’ruf Amin mengaku sudah bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo atau yang dipanggil Jokowi, untuk menyampaikan pendapatnya tentang kebijakan FDS.
“Saya sudah minta kepada Presiden, supaya jangan ada lagi disebut-sebut dalam peraturan, yang akan mengganti permen, dengan peraturan presiden. Di dalamnya jangan ada lagi bunyi Full Day School itu,” ujarnya.
 
Sumber : TribunNews

Pengakuan Pengurus Mushala Soal Amplifier : Demi Allah, Itu Biadab Sekali

BEKASI –  Aksi pembakaran hidup-hidup pria yang dituduh mencuri amplifier sebuah masjid di Cikarang Utara, Bekasi masih menjadi viral di medsos sebagai pembicaraan publik hingga sekarang.
Bila sebelumnya dari pengakuan saksi mata ada pengakuan pria yang dibakar hidup-hidup kalau ia tak melakukan pencurian amplifier.
Namun kesaksian pengurus mushala berbeda.
Reporter Tribunnews.com menemui langsung dan mewawancarai secara eksklusif bagaimana rentetan kejadian secara detail, hingga pria ini tertangkap lalu dihajar massa.
Muhammad Al Zahra alias Joya (30) warga Kampung Jati RT 04/05, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi yang dibakar hidup-hidup, berdasar cerita pengurus musala diduga kuat melakukan pencurian amplifier mushala.
Sekuat tenaga pengurus mushala dan beberapa tokoh mengamankan Joya.
Pengurus mushala bahkan sempat kena pukul warga yang emosi, karena mengamankan Joya.
Suatu saat kondisi tenang, Rojali lalu ambil motor dan mengembalikan ampli ke mushala, tapi malamnya ia kaget ternyata pria yang diduga kuat pelaku pencurian tersebut dibakar hidup-hidup.
Bagaimana kisah selengkapnya?
Air bekas wudhu masih terlihat di wajah Rojali, dua titik berwarna hitam, jelas terlihat di keningnya.
Janggut yang memanjang juga terlihat masih basah.
Kedua bola matanya terlihat merah dengan garis tipis di kedua ujung mata.
“Tidak bisa tidur nyenyak,” katanya usai menjalani salat Dzuhur di Musala Al Hidayah, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (5/8/2017).
Rojali merupakan satu-satunya orang yang melihat betul kejadian saat MA masuk dan keluar dari mushala tanpa mengucap sapa sama sekali, meski berpapasan sangat dekat.
Tidak ada juga senyum dari MA kepada Rojali yang saat itu sedang membersihkan halaman mushala.
Saat Tribun mencoba untuk meminta kronologi kejadian, senyum terkembang dari Rojali terlihat.
Seraya berdiri dari tempat shalatnya, Rojali mengajak.
“Mari saya ceritakan supaya jelas semuanya,” ajaknya keluar dari mushala.
Dia mulai menuturkan saat awal pertemuannya dengan MA di depan mushala yang didominasi warna biru cerah itu.
MA sama sekali tidak mengucap salam atau senyum kepada pria berusia 40 tahun itu. Padahal dia berada persis di halaman musala.
MA kemudian mulai mencari tempat Wudhu untuk menunaikan shalat Ashar.
Sementara Rojali mengambil selang air untuk diisi di dalam sebuah ember besar tidak jauh dari halaman musala.
Pasalnya, pada hari itu, akan ada acara haul organisasi setempat yang akan diadakan di musala itu.
“Itu di depan banyak debunya, jadi saya mau bersihkan halaman. Soalnya malam mau dipakai acara. Jadi saat saya isi ember, MA itu ambil wudhu di keran kedua itu,” dia menunjuk tempat Wudhu yang berada di sisi kanan musala.
Beberapa saat kemudian, dia kembali berpapasan dengan MA yang hendak keluar dari mushala, dan sekali lagi, tidak ada senyum dan sapa kepada Rojali yang hendak kembali ke Mushala dari warung pulsa yang berjarak 10 meter.
“Pas keluar ya biasa saja, saya tidak memerhatikan betul dia. Hanya lewat saja sudah,” tuturnya.
Zainudin, kerabat Rojali tidak lama datang untuk mengecek kesiapan sound system mushala yang akan digunakan untuk acara malam itu.
Di situ, Rojali baru sadar ketika satu amplifiernya yang digunakan untuk adzan Ashar sudah lenyap.
“Saya bilang ke mamang saya ada kok tadi. Saya Adzan Ashar kan pakai itu. Saya cek ke dalam, saya baru ingat si MA itu, karena hanya dia sendirian yang masuk ke sini terakhir. Saat shalat Ashar pun saya hanya berdua sama anak saya,” jelas pegawai kantor Minyak Sawit itu.
Bersujud minta maaf
MA dicari oleh sejumlah orang dari Desa ‘Hurip Jaya’ usai Rojali menceritakan kehilangan amplifier kepada para tetangga sekitar dan anak-anak muda yang ada di sekitar rumahnya.
Mereka semua, kata Rojali, berpencar untuk mencari orang yang membawa sepeda motor berwarna merah dan amplifier di depan joknya.
“Ampli-nya lumayan besar. Jadi saya pikir akan ditaruh di antara jok motor dan setang. Saya mintakan bantuan untuk menemui sepeda motor bebek warna merah,” kata dia.
Sekitar 30 menit pencarian, akhirnya, Rojali menemukan MA di tengah jalan.
Saat dipepet, MA seketika tancap gas dan kejar-kejaran berlangsung.
Sekitar 500 meter mengejar, MA kemudian melarikan diri ke kali dekat dengan jalan raya.
Di sana, sudah banyak pemuda yang berteriak “Maling-maling,”
“Saya saat itu juga ikut mengejar. Tapi Demi Allah, Demi Rasulullah, saya tidak meneriaki dia. Justru saya meminta agar dia dilepaskan dan amplifier mushala bisa kembali,” kata dia dengan suara tegas.
Bogem mentah tidak dapat dihindari, saat MA keluar dari kali dan tersungkur di jalanan.
Rojali masuk ke dalam kerumunan dan meminta tokoh masyarakat setempat menenangkan massa.
Beberapa pukulan juga sempat melayang ke arah belakang Rojali dan tokoh agama yang berada untuk melindungi MA untuk mempersiapkan acara haul di mushala dekat rumahnya.
“MA sempat bangun dan bersujud minta maaf di hadapan saya. Dia bilang minta maaf berulang kali,” suara Rojali mulai lirih.
Sesaat keadaan mulai tenang ketika tokoh masyarakat hadir dan akan membawa MA ke Balai Desa setempat untuk dilindungi.
Rojali mempercayai langkah selanjutnya kepada tokoh setempat untuk penanganan selanjutnya dan kembali ke motornya untuk mengambil satu amplifier yang dibawa oleh MA.
“Saya baru tahu malamnya kalau dia dibakar. Demi Allah, itu biadab sekali.” Ucapnya seraya jari telunjuknya menghadap ke atas.
“Tak pernah saya berpikir kalau akan berakhir seperti itu. Allah pasti akan membalas perbuatan (membakar) itu,” tambahnya.
Kini, pihak kepolisian sedang menyidik peristiwa pidana tersebut.
Yakni dugaan pencurian amplifier yang dilakukan MA dan aksi pengeroyokan dan pembakaran yang membuat MA tewas.
Untuk kasus dugaan pengeroyokan terhadap MA, polisi telah menetapkan dan menahan dua tersangka, SU (39) dan NA (40). Sementara 5 orang lainnya termasuk yang menyiramkan bensin sedang dalam pencarian.
 
Sumber : TribunNews

Bisnis Ustad Yusuf Mansur, Paytren Dapat Sertifikasi MUI

Perusahaan teknologi finansial (Fintech) pembayaran digital, Paytren telah mendapatkan sertifikat syariah dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sertifikat ini telah meresmikan Paytren masuk ke industri keuangan syariah Indonesia.
Komisaris Utama Paytren, Yusuf Mansur mengatakan, pihaknya telah melalui upaya yang panjang untuk mendapatkan sertifikasi ini. Bahkan melalui berbagai revisi dan evaluasi.
“Jadi prosesnya panjang untuk mendapatkan sertifikasi ini. Seperti menyusun disertasi, salah sedikit revisi,” ujar Yusuf Mansur dalam konferensi pers Paytren di Bogor, Senin (7/8).
Menurut Yusuf Mansur, dalam proses mendapatkan sertifikasi ini MUI telah banyak memberikan pendampingan mengingat Paytren merupakan Fintech syariah pertama, sehingga untuk memberikan sertifikasi ini perlu ada kehati-hatian.
“Meskipun kenal dekat dengan MUI, tetap saja harus memenuhi syarat untuk mendapatkan sertifikasi ini. Semuanya profesional,” kata Yusuf.
Dengan adanya sertifikasi ini pihaknya berharap Paytren dapat menciptakan cashless society dengan prinsip syariah.
Apalagi Paytren memiliki konsep yang memenuhi kebutuhan masyarakat, yakni digunakan untuk membayar tagihan seperti listrik, air, pulsa, yang merupakan kewajiban, sehingga dipastikan akan selalu dipakai masyarakat.
Direktur Utama Paytren, Hari Prabowo meyakini, ke depannya Paytren akan tumbuh pesat mengingat semakin banyak pengguna smartphone di Indonesia.
“Smartphone bukan lagi barang mahal. Hampir semuanya sudah pakai. Sebelum menawarkan Paytren, mereka bisa belajar pakai dulu, rasakan dulu bagaimana isi deposit, isi pulsa baru ditawarkan lagi. Semuanya pasti bisa,” ujar dia.
Ketua Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), Joko Komara menilai, Paytren akan semakin berkembang karena memiliki marketing plan yang bagus dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Selama ini, bisnis penjualan langsung dinilai sebagai money game apabila mendapatkan bonus berdasarkan anggota baru.
Namun, Paytren mendapatkan bonus sesuai dengan bisnisnya. Paytren memberikan cashback atau diskon bagi pengguna yang membayar tagihan serta memberikan referensi kepada orang lain.
“Paytren ini menghasilkan uang dari bayar tagihan. Kalau beli barang itu pilihan, kalau bayar tagihan itu kewajiban. Jadi pasti orang selalu pakai karena membayar kewajiban,” kata Joko.
Joko juga mengapresiasi pihak Paytren yang jatuh bangun membangun usaha pembayaran digital ini hingga mendapatkan sertifikasi dari MUI.
Sumber : Republika

Ketua MUI Minta Viktor Laiskodat Klarifikasi Isi Pidatonya

Jakarta – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin meminta Ketua Fraksi NasDem DPR Viktor Laiskodat mengklarifikasi maksud isi pidatonya di Nusa Tenggara Timur. Selain itu, pihak yang merasa dirugikan juga harus dimintai tanggapan.
“Ya harus diklarifikasi Pak Victornya itu maksudnya apa. Kemudian tanggapan pihak-pihak yang merasa tidak senang, seperti apa. Menurut saya ya harus diklarifikasi saja,” ujar KH Ma’ruf Amin saat menghadiri acara Aqiqah anaknya Idrus Marham di Jalan Kavling DPRD, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (6/8/2017).
Ma’ruf Amin berharap umat muslim tak terprovokasi terhadap isi pidato Viktor tersebut. Selain itu, beberapa pihak tak usah membawa umat muslim dalam persoalan pidato Viktor itu.
“Jangan terprovokasi, ya betul. Umat jangan dibawa, kalau dibawa ke umat itu jadi masalah besar itu, umat jangan dibawa, kalau mau diproses, proses saja,” ujar Ma’ruf.
Menurut Ma’ruf, persoalan pidato Viktor itu diproses penegak hukum, namun umat muslim tak usah dibawa dalam masalah tersebut. Apalagi saat ini kondisi di Indonesia sedang dalam damai.
“Iya, tapi jangan bawa-bawa umat lah, umat ini sudah cukup. Sekarang ini kita lagi kondisi bagaimana membangun situasi yang lebih kondusif, bagaimana bangsa ini utuh. Jangan karena masalah-masalah satu dua orang mungkin umat dan bangsa ini dikorbankan,” ucap Ma’ruf Amin.
Kalau Tak Paham Islam Jangan Bicara
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan menyatakan, “Kalau bicara mengenai Islam, kalau tidak paham-paham betul, jangan bicara Islam. Mau mengomentari soal Islam, kalau tidak menguasai tidak mengerti, nanti bisa menimbulkan fitnah”
Menurut dia, pernyataan Victor yang berlebihan tanpa memahami Agama Islam, bisa menimbulkan fitnah besar di mata publik. Hal ini yang semestinya dipikirkan sebelum berbicara.
Kemudian, ia pun mengimbau kepada anggota dewan yang tak paham Islam agar hati-hati bicara. Sebab, hal ini sensitif jika salah mengucapkan.
Pidato Fraksi Nasdem, Victor Laisdokat
Seperti diberitakan, publik dikejutkan dengan pidato Victor Laiskodat saat mengunjungi daerah pemilihannya di Kupang, NTT.
Di video tersebut, Viktor seperti berpidato di hadapan masyarakat. Kepada masyarakat, Viktor lantas menjelaskan arti negara khilafah dalam pengertiannya sendiri.
“Mengerti dengan khilafah? Semua wajib salat, semua lagi yang di gereja. Mengerti? Mengerti? Negara khilafah tidak boleh ada perbedaan, semua harus salat,” ujar Viktor.
JK Setuju Parpol Ramai-ramai Polisikan Victor Laiskodat
Menurut JK, langkah hukum adalah solusi tepat untuk menyelesaikan masalah. JK mengaku tidak ingin parpol-parpol itu justru berseteru di ruang publik atas konflik yang terjadi.
“Ini kan banyak partai yang mengajukan ke polisi. Saya kira itu jalan yang benar, bahwa ada apa-apa, kita proses hukum saja. Jangan konflik lah. Itu proses hukum yang akan menunjukkan,” ujar JK
Sikap partai Nasdem yang tidak mau memberikan sanksi kepada Victor dan meminta maaf justru akan membuat partai NasDem bisa dicap Anti-Islam.
 
Sumber : Detik/Viva

Muhammadiyah Kasih Bukti Toleransi dengan Hadirnya Sekolah Muhammadiyah

Ormas Islam Muhammadiyah membuktikan toleransi bukan pada hanya koar-koar dan klaim paling kebhinekaan atau nkri, tapi bukti.
Salah satu buktinya adalah kiprah Muhammadiyah di Papua, NTT, dan lain-lain. Muhammadiyah mendidik warga Kristen Papua di sekolah-sekolah Muhammadiyah, mereka juga disediakan guru agama Kristen.
SMK Muhammadiyah Serui, Kecamatan Yapen Selatan, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, memiliki murid yang mayoritas beragama Kristen.
Menurut Sekjen Muhammadiyah Abdul Mu’ti, hal tersebut bukan hal baru bagi Muhammadiyah.
Mu’ti mengatakan SMK Muhammadiyah Serui sejak pertama berdiri pada 2005 memang lebih banyak diisi oleh murid beragama Kristen.
Tak hanya di Serui, di beberapa wilayah juga ada beberapa sekolah dan universitas Muhammadiyah yang sebagian besar muridnya beragama Kristen.
“Itu bukan sesuatu yang baru. Dari dulu murid yang beragama Kristen memang banyak. Di beberapa daerah, seperti Papua, NTT, Kalbar, sebagian besar (muridnya) beragama Nasrani,” ujar Mu’ti ketika dihubungi, Senin (31/7/2017).
Untuk mengakomodasi para murid yang beragama Kristen, lanjut Mu’ti, pihak sekolah menyediakan guru agama Kristen untuk membimbing para murid. Guru tersebut berasal dari guru tetap Muhammadiyah.
“Dan selama belajar, mereka mendapat pelajaran agama Kristen dari guru. Gurunya itu guru tetap di Muhammadiyah,” ucapnya.
Mu’ti juga menyebut tidak pernah ada masalah antara murid beragama Islam dan murid beragama Kristen di sekolah Muhammadiyah.
“Nggak pernah ada masalah sama sekali. Malah guru agamanya datang ke daerah untuk mengajak belajar di Muhammadiyah,” ujarnya.
 
Sumber : Sang Pencerah

Tulisan Istri Caisar Ini Perlu Dibaca Semua Orang yang Peduli dengan Hijrahnya Caisar

Tulisan Istri Caisar Ini Perlu Dibaca Semua Orang yang Peduli dengan Hijrahnya Caisar

Tampilnya Caisar di acara Pesbukers membuat kaget banyak orang. Sejumlah informasi mengenai latar belakang mengapa Caisar tampil lagi beredar di media sosial; mulai terpaksa hingga “dijebak” dengan penalti dua kali jika menolak berjoget.
Untuk Anda yang peduli dengan hijrahnya Caisar, ini tulisan Indadari istri Caisar yang perlu untuk direnungkan:
Memberi udzur kepada saudara yang bersalah …
Ibnu Hibbaan rahimahullah berkata :
“Memberi udzur (kepada orang lain) menghilangkan kegelisahan, melenyapkan kesedihan, menolak kedengkian, menyirnakan penghalang dari saudara…
Seandainya sikap memberi udzur kepada saudara (yang bersalah) hanya memiliki satu keutamaan yang terpuji yaitu menghilangkan sikap ujub dari jiwa seketika itu juga, maka wajjb bagi orang yang berakal untuk tidak meninggalkan sikap memberi udzur kepada saudara pada setiap kekeliruan…
(Roudhotul ‘Uqolaa’ hal 186)
Orang yang suka memberi udzur apalagi memaafkan saudaranya yang bersalah maka akan mensucikan jiwanya dan membahagiakan hatinya.
Adapun jika tidak suka memberi udzur apalagi suka mencari cari kesalahan dan suka mendendam maka hanya menyiksa hati dan menjadikannya ujub. 
Screenshot_2017-08-05-20-50-15_com.android.chrome_1501945136166
Tulisan itu diposting Indadari pada Jumat (4/8/2017) kemarin di akun Instagram pribadinya @indadari. Ribuan pengguna Instagram memberikan like untuk posting tersebut. Banyak pula komentar yang mendukung dan menguatkan Indadari.
Caisar Sempat Berjualan Buku
Lepas dari statusnya sebagai selebritis, suami dari Indadari Mindrayanti ini rupanya mengubah penampilannya. Keputusan besar tahun 2015, Caisar memutuskan untuk keluar dari dunia entertainment.
11262472_595068390596177_3508828279889051911_n
Dalam foto itu bisa dilihat Caisar tengah duduk di pinggiran jalan sambil berdagang. Seperti penjual kaki lima, Caisar rupanya menjual buku-buku Islami.
Tak hanya kesibukannya yang tampak berubah drastis, penampilan Caisar juga terlihat berbeda. Caisar kini memilih memanjangkan jenggotnya dan berbusana gamis pria. Sekalipun difoto, Caisar seolah tidak malu memperlihatkan pekerjaannya sekarang sebagai penjual buku di emperan.
Caisar harus bekerja keras dan memutar otak disaat orang tak lagi membantunya dalam menjalani kehidupannya pasca lepas dari dunia entertainment.
Caesar Pernah Diundang Raja Saudi untuk Berhaji
Caesar Aditya Putra menjadi salah satu undangan istimewa dari Raja Arab Saudi Salman bin abdulaziz al-Saud untuk menunaikan ibadah haji pada tahun 2016 kemarin.
Caesar pun mengaku tidak menyangka bisa mendapatkan undangan istimewa langsung dari Raja Saudi. Dia bersyukur tak perlu antre bertahun-tahun untuk naik haji.
”Rasanya seperti mimpi karena sama sekali tidak pernah terlintas akan mendapatkan undangan istimewa ini. Saya tidak perlu antre bertahun-tahun untuk naik haji, tapi langsung berangkat dan semua diurus pihak Kedutaan Saudi,” kata Caesar.
Di kediaman Dubes, Caesar pun sempat melayani penggemarnya untuk foto bersama.
Hartati, mertua Caesar yang ikut mengantar juga ikut terkejut. Dia pun hanya bisa menduga-duga alasan Pemerintah Arab Saudi mengundang menantunya itu.
“Mungkin karena Caesar mau meninggalkan dunia hiburan yang gemerlap dan memutuskan untuk menekuni agama,” kata wanita asal Lampung itu.
Kabar Sakit Istrinya yang Kemudian di Klarifikasi
Sempat baru-baru ini ada berita yang beredar bahwa keputusan Caesar kembali berjoged dikarenakan sang istri sakit. Bahkan ada donasi di KitaBisa.com hingga 26 jutaan.
Dalam video pendek di akun instagramnya Istri Caisar, @indadari, kamis (3/8/2017) menyatakan :
Assalaamu ‘alaikum Warohmatullaahi wabarokaatuhu. Terima kasih buat semuanya yang sudah mendoakan saya.
Alhamdulillah, saya sehat wal afiat. Kalaupun kemarin saya memang masuk rumah sakit, karena ada suatu kejadian yang memang mengharuskan saya dirawat di IGD dan harus menginap semalam di rumah sakit.
Jadi bukan karena saya sakit kanker atau sakit parah lainya.
Bahkan alhamdulillah sakit Psoriasis saya sudah sembuh, saya dalam kondisi sehat wal afiat.
Dan sama sekali tidak ada kaitanya antara pilihan Caesar berjoged dan dengan saya sakit. Alhamdulillah saya sehat wal afiat.
Saya sangat terharu, sampai ada yang mau donasi. Jangan khawatir, alhamdulillah, saya sehat wal afiat. 
Terima kasih atas perhatiannya, semoga Allah balas dengan banyak kebaikan. Saling medoakan yah.
Keputusan Caisar Tua Pro-Kontra 
Usai menikah, Caisar dan istrinya memperdalam ilmu agama. Mereka pun memutuskan untuk menghindar dari layar kaca dan memulai usaha.
Namun kini Caisar kembali eksis di TV lewat program Pesbukers ANTV. Seperti yang dulu dia lakukan di YKS, di Pesbukers Caisar juga tampil dengan goyangannya.
Hal ini sempat ditentang oleh beberapa orang yang menginginkan Caisar konsisten dengan hijrahnya, sampai akhirnya muncul tanda pagar #SaveCaisar.
Tapi Tidak sedikit juga netizen yang mendoakan Caisar untuk bisa memperoleh rezekinya demi menafkahi keluarga.
Hal ini diketahui melalui akun Instagram lambe_lamis, yang mengunggah video Caisar tengah berjoget.
Semoga dilancarkan rezekinya sama Allah SWT. Supaya istrinya mas Caisar bisa sembuh lagi. Dan semoga keluarga mereka baik-baik aja dan selalu dilindungi Allah SWT,” ujar seorang netizen.
“Berpikir positif aja mungkin beliau balik ke dunia hiburan untuk mencari nafkah buat anak dan istrinya,” komentar sebuah akun.
Indadari, istri Caisar, diketahui mengidap penyakit Psoriasis, yakni penyakit autoimun yang mengenai kulit. Bidadari telah delapan tahun hidup dengan penyakit tersebut.
Apapun yang terjadi dalam problem keluarga Caisar dan kondisinya saat ini tidak ada yang tahu. Keputusan Caisar berjoget kembali memang misterius. Semoga Caisar terus dalam naungan hidayah hijrahnya dan ada yang mau membantunya.