0878 8077 4762 [email protected]

Detik-detik Luar Biasa

Oleh: M. Lili Nur Aulia
 
Rasulullah SAW bersabda: “Allah turun ke langit dunia setiap malam, sampai tinggal sepertiga malam terakhir. Kemudian Dia berfirman: “Siapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku kabulkan untuknya. Siapa meminta kepada-Ku maka Aku beri kepadanya. Dan siapa meminta ampun kepada-Kua maka Aku ampuni dia.” (HR. Bukhari).
Allah telah mengutus rasul-rasul kepadamu namun kamu tidak menyambut (ajarannya). Allah mengirim seruan kepadamu melalui kitab-Nya namun kamu tidak hadir. Allah telah melebihkan nikmat kepadamu untuk mendekatkanmu namun kamu berpaling dari-Nya. Sampai ketika semua itu tidak juga membuatmu baik, Dia turun
kepadamu ke langit dunia setiap malam. “Dan di waktu sahur mereka beristigfar meminta ampunan.” (QS. Adz Dzariyat: 18).
Agar Anda merasakan lezatnya bermunajat dan nikmatnya rasa dekat dengan Yang Dicintai?
Sumber:
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia

Panduan Shalat Tarawih (bagian 3-akhir)

Oleh: Sharia Consulting Center
 
Ibadah yang sangat ditekankan Rasulullah Saw di malam Ramadhan adalah Qiyam Ramadhan. Qiyam Ramadhan diisi dengan shalat malam atau yang biasa dikenal dengan shalat tarawih. Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ قامَ رَمَضانَ إيماناً واحْتِسَاباً غُفِرَ لهُ ما تَقدّمَ مِنْ ذَنْبِهِ”
Barangsiapa yang melakukan qiyam Ramadhan dengan penuh iman dan perhitungan, maka diampuni dosanya yang telah lalu” (Muttafaqun ‘aliahi).
Cara Melaksanakan Shalat Tarawih
Dalam hadits Bukhari riwayat Aisyah menjelaskan bahwa cara Nabi Saw dalam menjalankan shalat malam adalah :
Dengan melakukan tiga kali salam, masing-masing terdiri 4 rakaat yang sangat panjang ditambah 4 rakaat yang panjang pula, ditambah 3 rakaat sebagai penutup (Lihat Fathul Bari : Ibid).
Bentuk lain yang merupakan penegasan secara qauli dan fili juga menunjukkan bahwa shalat malam dapat pula dilakukan dua rakaat-dua rakaat dan ditutup satu rakaat.
Ibnu Umar ra menceritakan bahwa seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw tentang cara Rasulullah Saw mendirikan shalat malam, beliau menjawab: ”Shalat malam didirikan dua rakaat-dua rakaat jika ia khawatir akan tibanya waktu Shubuh, maka hendaknya menutup dengan satu rakaat (Mutaffaq alaihi al-Lulu wal Marjan : 432).
Hal ini ditegaskan filiyah Nabi Saw dalam hadits Muslim dan Malik ra (lihat Syarh Shahih Muslim 6/ 46-47; Muwatha dalam Tanwir: 143-144).
Dari sini Ibnu Hajar menegaskan bahwa Nabi Saw terkadang melakukan witir/penutup shalatnya dengan satu rakaat dan terkadang menutupnya dengan tiga rakaat.
Dengan demikian shalat malam termasuk tarawih dapat didirikan dengan :

  • Dua rakaat-dua rakaat dan ditutup dengan satu rakaat
  • Atau bisa juga empat rakaat-empat rakaat dan ditutup dengan 3 rakaat.

Demikian penjelasan seputar shalat tarawih dalam perspektif Islam. Semoga Allah Saw memberkahi dan selalu mengkaruniakan kesatuan dan persatuan umat melalui ibadah yang mulia ini.
Baca juga:
Panduan Shalat Tarawih (bagian 1)
Panduan Shalat Tarawih (bagian 2)
Sumber:
Panduan Lengkap Ibadah Ramadhan, Sharia Consulting Center

Apakah Kalian Ridha?

Oleh: M. Lili Nur Aulia
 
Ibadah puasa terus ada sampai Allah mengizinkan kepada matahari kehidupan untuk terbenam. Pada saat itu orang-orang yang berpuasa benar-benar berbuka atas suara adzan yang bergema, dikumandangkan oleh malaikat Allah Yang Maha Tinggi, sedang dia menyampaikan kabar gembira kepada mereka orang-orang yang berpuasa,
Dan bergembiralah dengan surga yang dijanjikan kepada kalian.” (QS. Fushilat: 30).
Mereka kelak mendapatkan hidangan berbuka dari Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Pengampun,
Di tempat yang disenangi di sisi (Rabb) Yang Maha Berkuasa.” (QS. Al Qamar: 55)
Allah menyeru mereka dengan kelembutanNya, dengan rahmat-Nya dan dengan kasih sayangNya: apakah kalian ridha (puas)?
Alangkah indahnya bila kita membangun rencana dalam puasa yang unik ini. Yaitu puasa khususnya khusus ..
Puasanya orang yang ingin dijauhkan dari neraka
Puasanya orang yang ingin mendapatkan ridha Tuhannya ..
Puasanya orang yang ingin mengalahkan derajat orang yang mati syahid ..
Puasanya orang yang ingin berdekatan dengan orang tercinta Muhammad SAW di surga ..
Puasanya orang yang ingin memuliakan tamu (Ramadhan) yang lama ditunggunya.
Setelah ini, sebisa mungkin segeralah tidur lebih awal untuk menyempurnakan program di waktu sahur. Waktu nuzul rabbani (turunnya Tuhan), pada saat Anda berada di tempat bersama malaikat.
(Baca juga: Panggilan Nabawi)
Sumber:
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia