0878 8077 4762 [email protected]

Hercules Dapat Hidayah, Siap Membela Calon Gubernur Muslim Dari Preman Ahok

Hercules Rosario Marshal seorang “mantan preman” Tanah Abang yang mendapat hidayah memeluk Islam pada tahun 2013 silam mengaku siap membela agamanya (Islam).
“Saatnya saya membela agama yang saat anut, karena saya yakin ini adalah jalan Tuhan yang benar,” demikian kata Hercules ketika ditanya pendapatnya tentang Islam dan Jihad.
Terkait beredarnya kabar bahwa kubu Ahok akan mengerahkan 10.000 preman sekelas Iwan Bopeng untuk pengamanan Pilkada DKI, Hercules mengatakan bahwa jika benar Ahok dan timnya berani menurunkan preman sebanyak itu, maka diapun akan menurunkan cukup 5.000 orang anak buah pilihannya.
“Anak buah saya sudah terlatih hidup dengan kekerasan. Jadi jangan coba-coba jika hanya mau belajar jadi preman atau jagoan. Apalagi membela si penista agama. Tentara tidak usah turun tangan karena bukan level tentara untuk berhadapan dengan preman bayaran Ahok. Biar kami yang berhadapan dengan mereka,” tegasnya.
Saat disinggung soal Iwan Bopeng. Kasus intimidasi dan ancaman yang dilakukan pendukung pasangan calon nomor 2, Ahok-Djarot, yang bernama Iwan Bopeng terhadap petugas pemungutan suara.
Dalam rekaman yang beredar di media sosial, Iwan Bopeng membuat kericuhan di TPS 25, 26, dan 27 di Kelurahan Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur. Bahkan pelaku sempat berani sesumbar mengatakan akan “memotong” Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hercules justru dengan tegas mengatakan anak buahnya siap memberi pelajaran kepada Iwan Bopeng.
“Jika masih ada yang berani nantang mau memotong TNI, anak buah saya bisa mengajari bagaimana cara “memotong” leher yang baik dan benar. Kalau mau sembunyi-sembunyi pun, pasti akan saya kejar terus walau sampai lubang semut, karena kami ahlinya,” ujar Hercules yang pernah mendapat penghargaan Bintang Seroja bersama TNI pada saat perang gerilya menumpas Fretilin di Timor Timur.

5 Adab Dalam Berdoa yang Baik

Doa merupakan salah satu hal yang sering kita lakukan. Melalui doa, seorang Muslim mencurahkan segala keinginannya kepada Sang Khalik agar Dia mau mengabulkan apa yang kita inginkan. Hanya saja, banyak dari kita yang belum terkabulkan doanya. Mengapa demikian?
Selain karena kurangnya keimanan dan ketakwaan, juga banyaknya dosa pada diri kita. Sebab tidak terkabulnya doa itu mungkin diakibatkan, kita yang tidak memperhatikan bagaimana adab yang baik ketika berdoa. Lalu, seperti apa adab yang baik ketika berdoa?
1. Diawal ketika memulai berdoa, hal pertama yang harus dilakukan ialah istighfar dan memohon ampun kepada Allah.
Ya, ini sebagai wujud dari rasa penyesalan kita yang belum mampu menjadi hamba terbaik bagi-Nya. Dan ini juga membuktikan wujud penghambaan kita kepada-Nya dengan memposisikan diri sebagai makhluk dan Allah sebagai Khalik.
2. Mengucapkan pujian kepada Allah swt dan bershalawat kepada Nabi Muhammad saw
Hanya karena Allah suatu pemberian rahmat dan ampunan diberikan. Dengan memberikan sanjungan dan pengagungan sesuai dengan kedudukan Allah Yang Mahasuci. Kemudian bershawalat kepada Nabi saw atas pengorbanannya dalam menegakkan Islam dan berharap syafaatnya.
Dari Fadhalah bin ‘Ubad Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan duduk-duduk, masuklah seorang laki-laki. Orang itu kemudian melaksanakan shalat dan berdo’a: ‘Ya Allah, ampunilah (dosaku) dan berikanlah rahmat-Mu kepadaku.’
Maka, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Engkau telah tergesa-gesa, wahai orang yang tengah berdo’a. Apabila engkau telah selesai melaksanakan shalat lalu engkau duduk berdo’a, maka (terlebih dahulu) pujilah Allah dengan puji-pujian yang layak bagi-Nya dan bershalawatlah kepadaku, kemudian berdo’alah.’
Kemudian datang orang lain, setelah melakukan shalat, dia berdo’a dengan terlebih dahulu mengucapkan puji-pujian dan bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya, ‘Wahai orang yang tengah berdo’a, berdo’alah kepada Allah niscaya Allah akan mengabulkan do’amu. (H.R. Tirmidzi no. 3476 dan Abu Dawud 1481, dishahihkan Al Bani)
3. Bersyukurlah kepada Allah
Bersyukur atas segala nikmat yang telah Anda peroleh dari-Nya. Baik itu dalam kesehatan, kemampuan menjalani kehidupan, maupun hal-hal lain yang menjadi kelebihan kita. Ini merupakan wujud terima kasih kita kepada Sang Khalik atas kemurahan yang telah Dia beri.
4. Bersungguh-sungguh dalam berdo’a
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, bahwasanya ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila salah seorang di antara kalian berdo’a maka hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam permohonannya kepada Allah dan janganlah ia berkata, ‘Ya Allah, apabila Engkau sudi, maka kabulkanlah do’aku ini,’ karena sesungguhnya tidak ada yang memaksa Allah.”
5. Barulah setelah keduanya dilakukan Memohon apa yang Kita inginkan.
Namun kita harus ingat, jangan berdoa dengan kesan perintah. Sebab, kembali lagi kita harus ingat bahwa Allah itu bukan pesuruh kita. Maka, berdoalah secara baik, layaknya seorang hamba yang memohon kepada tuannya.
 
Wallahu ‘alam.
Diolah dari H. Komarawandana, M.M., Sekolah Tinggi Agama Islam DR KHEZ Muttaqien Purwakarta dan Dosen Universitas Islam Negeri Bandung Sunan Gunung Djati

Polisi : Tak Ada Penolakan Jenazah Nenek Hindun

Polisi turut membantah jenazah Nenek Hindun binti Raisman (78) ditolak warga untuk dishalatkan di Mushola al-Mu’minun di Kelurahan Setia Budi, Jakarta Selatan. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan menegaskan, tidak ada penolakan terhadap nenek yang wafat pada usia ke-78 tersebut.
“Saya sudah konfirmasi sendiri ke pihak keluarga, bahwa tak ada penolakan,” ujar Iwan kepada wartawan, Senin (13/3).
Berdasarkan pengakuan keluarga, kata Iwan, Nenek Hindun tak bisa dishalatkan di mushola karena keterbatasan orang. Sementara, hanya ada Ustadz Ahmad Syafi’i di sana dan cuaca sedang hujan.
“Jadinya terpaksa Ustadz Syafi’i menshalatkan di rumah bu Hindun,” kata Iwan.
Ia mengatakan, pihak polisi juga juga sudah berkoordinasi dengan pengurus RT, pihak masjid, warga sekitar, dan pihak keluarga Nenek Hindun untuk memperjelas permasalahan tersebut.
Republika.co.id pun berusaha mengecek kebenaran kabar tersebut ke lokasi kejadian.
Kesalahpahaman Media
Menurut dia, permasalahan tersebut muncul karena kesalahpahamann saja. Namun, saat ini sudah tidak ada masalah lagi.
“Tidak ada masalah. Hanya kesalahpahaman saja sehingga tersebar di media massa,” kata Iwan.
Kesalahan informasi tersebut, karena informasi yang sepotong-sepotong didapatkan wartawan, beberapa hari setelah jenazah almarhumah dimakamkan.
Yang mengurus jenazah Nenek Hindun Kader-kader PKS
Dalam kenyataannya, yang mengurusi jenazah Nenek Hindun adalah kader-kader PKS yang merupakan pendukung Anies-Sandi.
“Perlu diluruskan agar mendapat pemahaman yang utuh,” kata anggota tim sukses Anies-Sandi, Andre Rosiade saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (12/3).
Menurut Andre, wakil sekretaris jenderal DPP Partai Gerindra, selain kader-kader PKS yang memandikan dan menshalatkan jenazah, yang mengantarkan jenazah Nenek Hindun ke pemakaman adalah ambulans dari tim sukses Anies-Sandi.
Ambulan Jenazah Dari Gerindra
Syamsul Bahri, warga RT 05 menambahkan warga menelepon ambulans dari partai Golkar, PDI Perjuangan dan Gerindra. “Hanya ambulans dari Partai Gerindra yang bisa datang ke Mushala Almukminun,” ujarnya.
Penjelasan Ketua RW 05
Ketua RW 05, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Ishak mengatakan apa yang disampaikan di media bahwa jenazah almarhum tidak disholatkan atau ditolak warga itu tidak benar.
Padahal, kata dia, tidak lama setelah almarhum meninggal pada hari Selasa (7/3), saat itu juga pengurus Musala Almukminun membantu proses pemandian dan pengafanan.
Terkait jenazah yang tidak disholatkan di musala yang sempat dipersoalkan keluarga korban, Ketua RW menyampaikan ini bukan karena penolakan terkait pilihan politik. Akan tetapi waktu yang saat itu memang sudah sangat singkat jelang petang hari.
“Sedangkan keluarga almarhumah meminta agar jenazah dimakamkan saat itu juga.”
Penjelasan Ketua RT 09/RW 05
Menurut penjelasan Ketua RT 09/RW 05, lokasi rumah almarhumah, Abdul Rachman, warga sudah berusaha mengurus jenazah nenek Hindun sejak pemandian di rumah duka hingga ke pemakaman. Jenazah tidak disholatkan di Musala Almukminun karena sudah mendekati waktu sholat Magrib dan hujan.
“Almarhumah meninggal pukul 13.30 WIB. Prosesi pemandian dan pengafanan pukul 17.30 WIB. Jadi waktunya mepet jelang Magrib dan kondisinya hujan,” ujarnya kepada Republika.co.id di kediamannya, Sabtu (11/4).
Soal nenek Hindun yang tidak dishalatkan di musala, Abdul Rachman juga mengatakan warga yang meninggal di wilayahnya bisa disholatkan di rumah atau di musala. Jenazah warga yang disholatkan di rumah bukan terjadi pada nenek Hindun saja.
Persoalannya adalah waktu pemakaman yang tidak bisa dilakukan di atas pukul tujuh malam. Menurut Abdul Rachman, bila melewati pukul tujuh malam biasanya jenazah dimakamkan pada keesokan harinya.
Karena waktu yang mepet, maka jenazah nenek Hindun pun hanya dishalatkan di rumah duka. “Jadi nggak ada tuhyang dikatakan ditolak, kita semua jalankan sesuai prosedur bila ada warga yang meninggal,” katanya.
Abdul Rachman mengatakan, pengurus RT juga menyiapkan berbagai kebutuhan pemakaman mulai dari surat menyurat kematian, pembelian kain kafan, meminta dana bantuan sosial ke warga, hingga mencarikan ambulans.
 
Sumber : Republika
http://m.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/17/03/13/omqum2377-polisi-tak-ada-penolakan-jenazah-nenek-hindun
http://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/03/11/omnfql415-ambulans-gerindra-mengantar-jenazah-nenek-hindun-ke-pemakaman
http://m.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/17/03/12/omp406326-wasekjen-gerindra-kader-pks-yang-urus-jenazah-nenek-hindun

Ahli Ibadah dan Burung Hantu Buta

Ada seorang sufi masuk ke dalam rumah Zawiyah Syeikh Ibrahim Al Matbuli di Mesir, di sana ia melaksanakan ibadah siang dan malam.
Hidup beserta seluruh waktu sufi tersebut gunakan untuk sholat, puasa, dan sebagainya. Akan tetapi ada hal yang janggal bagi seorang laki-laki, ia tidak bekerja.
Syeikh Ibrahim Al Matbuli tidak suka dengan ahli ibadah itu yang tidak mencari nafkah, “Wahai anakku, kenapa engkau tidak bekerja hingga mandiri, hingga tidak bergantung dengan apa yang dibawa manusia untukmu?” tanya syeikh Ibrahim
”Wahai Tuanku, ketika aku telah memasuki Zawiyah ini, aku melihat seekor burung hantu buta di salah satu jendela, yang tidak memiliki kemampuan sebagaimana burung-burung lainnya. Lalu aku menyaksikan seekor elang datang kepadanya dengan sepotong daging yang ia lempar ke jendela. Maka dari itu, aku lebih berhak untuk bertawakkal kepada Allah daripada burung hantu itu,” jawab sufi tersebut.
“Kenapa engkau menjadikan dirimu sebagai burung hantu buta? Kenapa dirimu itu tidak engkau jadikan seperti burung elang yang memberi makan burung hantu?”
Akhirnya, lelaki itupun mengakhiri kekeliruannya dan ia pun segera keluar untuk bekerja.
 
Sumber: hidayatullah.com/(Lawaqih Al Anwar Al Qudsiyyah hal. 704).*

PBB dan Tokoh Dunia Kecam Larangan Adzan Subuh Israel

Rencana Israel melarang kumandang azan melalui rancangan undang-undang (RUU) menuai protes dan hujatan. Turki dan Palestina mengutuk kebijakan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Setelah gagalnya RUU larangan adzan menggunakan pengeras suara, komite Kementerian Israel untuk Urusan Legislatif kembali merancang RUU larangan kumandang adzan di bumi Palestina dalam waktu Subuh.
Dalam draf RUU menyebutkan kumandang adzan dilarang di Israel dan Yerusalem Timur mulai pukul 23.00-07.00 waktu setempat.
UU anti-Adzan ini melarang penggunaan pengeras suara untuk panggilan adzan di Masjid-Masjid di Israel, termasuk wilayah Yerusalem Timur
Selain itu, bila RUU ini disahkan maka bagi yang melanggar akan dikenakan denda berkisar US$1.300 (Rp17,4 juta) hingga US$2.600 (Rp34,8 juta).
Saat ini, RUU masih digodok di Parlemen Israel (Knesset) untuk dibahas pada tahap kedua dan ketiga, serta masih harus disetujui oleh mayoritas anggota Knesset sebelum resmi diundangkan
Kecaman PBB dan Tokoh Dunia
1. Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB)
PBB di New York mengecam RUU larangan adzan Israel, dan menekankan perlindungan kebebasan beragama bagi warga Palestina.
Kecaman itu disampaikan juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Farhan Haq pada Sabtu (11/03). Dia menegaskan bahwa pihaknya ingin pemerintah Israel menghormati hak-hak dalam beragama.
“Tentu saja kami ingin memastikan semua hak, termasuk hak-hak dalam beragama harus dihormati,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Farhan Haq menambahkan pihaknya akan melakukan upaya untuk membatalkan RUU larangan adzan yang dikeluarkan Israel. Aturan yang dibuat Israel itu juga mengundang protes berbagai kalangan
2. Kelompok Yahudi Ortodoks anti Zionisme
Prostes juga datang dari kelompok Neturei Karta, sebuah organisasi Yahudi Ortodoks anti Zionisme. Mereka berencana akan melakukan aksi turun jalan di New York untuk memprotes RUU anti adzan Israel.
3. Yordania
Dalam sebuah pernyataannya, Organisasi Wakaf Muslim dan Urusan al-Aqsa, yang dikelola oleh Yordania mengatakan bahwa “RUU pelarangan Adzan kontroversial itu adalah sinyal perang terhadap Islam”.
4. Turki
Ulama berpengaruh Turki, Mehmet Gormez mengatakan, aturan pelarangan azan dengan memakai pengeras suara sama saja menolak keberadaan Islam di Negeri Zionis tersebut.
Gormez, yang juga menjabat Presiden Lembaga Hubungan Keagamaan Turki, menyebut RUU ini tidak dapat diterima. “Saya ingatkan, tidak ada yang bisa membelenggu atau melarang orang untuk azan. Itu sangat tidak bisa diterima,” kata Gormez, seperti dikutip situs Anadolu Agency, Jumat, 10 Maret 2017.
Ia juga menekankan bahwa masjid tidak hanya tempat di mana orang melakukan ibadah, tetapi juga tempat untuk bersama-sama membawa pesan damai dan saling toleransi.
5. Warga Palestina
Sebelumnya, sejumlah warga Palestina telah melancarkan aksi turun jalan di Jalur Gaza untuk memprotes kebijakan Israel ini yang ditujukan kepada Knesset (Parlemen Israel) soal pengesahan RUU Adzan tersebut.
6. Hamas
Kepala Urusan Politik Hamas, Khaled Meshaal mengutuk keras RUU anti-Adzan ,“[Dengan RUU ini], Israel bermain dengan api,” tegas Meshaal kepada Anadolu Agency.
“RUU ini telah menarik reaksi keras dari rakyat Palestina dan Muslim di seluruh dunia.”, tandasnya
7. Fraksi Jihad Islam Palestina
Aksi demonstrasi yang digelar oleh kelompok Jihad Islam sembari memegang spanduk tinggi-tinggi yang bertuliskan ‘Anda tidak dapat membungkam azan kami’ dan ‘Azan kami lebih keras dari tirani Anda!’
Dalam pidato yang disampaikan, anggota Jihad Islam Ahmed al-Modallal menyatakan bila RUU ini hanya akan menambah daftar panjang kejahatan kemanusiaan Israel terhadap Muslim.
“Kami tidak akan membiarkan hukum seperti itu terjadi,” tegas al-Modallal. “Dari Jalur Gaza yang terkepung, kami menyatakan bahwa azan tidak akan dibungkam di masjid-masjid Yerusalem”.
Berbagai sumber : Anadalou Agency, Middleeast, dst