Solidaritas Muslim London Beri Rp 333 Juta Bagi Korban Teror di Inggris

Dalam waktu kurang dari 48 jam, sebuah kampanye pengumpulan dana massal atau crowdfunding sukses menghimpun dana US$ 25 ribu atau setara Rp 333 juta, yang ditujukan bagi para korban teror di Jembatan Westminster, London, Inggris.
Inisiator pengumpulan dana yaitu Muddassar Ahmed, yang menjadi salah satu warga yang terjebak di Gedung Parlemen saat insiden teror itu terjadi.
Pelaku penyerangan, Khalid Masood, menabrakkan kendaraannya ke jembatan dan menikam salah satu petugas polisi, Rabu (22/3) lalu. Peristiwa itu menyebabkan lima orang tewas dan 40 lainnya terluka.
“Saya berada di tengah semua kepanikan itu,” kata Ahmed kepada CNN. “Kami semua terjebak di sana selama empat jam.”
Dia menambahkan, panik dan takut yang dia rasakan saat berada di dalam gedung, yang relatif aman, tidaklah sebanding dengan duka para korban.
Itulah sebabnya, dalam perjalanan pulang, setelah hiruk-pikuk mereda, dia berinisiatif mengumpulkan sumbangan.
Aksi galang dana massal itu dia beri nama ‘Muslims United for London’, yang diunggah di situs urun dana LaunchGood.
Situs itu mendeskripsikan diri sebagai wadah untuk ‘mendukung umat muslim membantu sesama di seluruh dunia dengan cara urun dana’.
Hanya dalam waktu 15 jam setelah kampanye Ahmed diunggah, terkumpul dana sebesar US$ 12.500 yang melebihi target awalnya. Ahmed pun langsung meningkatkan targetnya. Di hari kedua, dana yang terkumpul mencapai dua kali lipatnya atau senilai US$ 25 ribu (Rp 333 juta).
Bagi Ahmed, banyaknya dana yang terkumpul berarti menunjukkan betapa solidnya warga London dan umat muslim di seluruh dunia.
“Sangat penting menunjukkan bahwa mereka yang mencoba memecah belah lewat aksi teror, akan gagal,” sebutnya.
Kini, Ahmed fokus mencari cara menyalurkan dana ratusan juta itu pada pihak yang tepat.
“Kami masih mencari cara untuk memberikan uang ini pada mereka yang sangat membutuhkan,” katanya.
Ahmed, yang bekerjasama dengan organisasi publik dan yayasan amal, mengatakan akan mengumumkan cara penyaluran dana tersebut dalam waktu dekat.
 
Sumber : Reuter/CNN

Tahani Amer, Muslimah Berhijab Pertama di NASA

Diantara sederet pegawai perempuan di Badan Antariksa Amerika (NASA), Tahani Amer terlihat begiru berbeda. Ia adaah satu-satunya Muslimah berHijab disana. Ia adalah seorang Doktor di bidang teknik dari Old Dominion University di Norfolk, Virginia. Dia bekerja di cabang Computational Fluid Dynamics (CFD) atau Komputasi Dinamika Fluida NASA.
Amer memulai karirnya di NASA pada tahun 1992 dalam proyek CFD. Sejak itulah ia mendapatkan banyak pengalaman berharga bekerja sama dengan banyak ilmuwan cerdas yang mencintai pekerjaannya. Kemudian, ia bekerja di salah satu terowongan angin NASA untuk melakukan eksperimen tekanan dan termal cat sensitif.
“Saya bekerja dengan kode-kode komputer CFD dan memanjat langit-langit untuk menginstal alat kecepatan. Ini luar biasa, aku seperti gadis kecil di ‘toko permen’ NASA. Segalanya terasa mungkin, “ jelas Amer, seperti dilansir dari publikasi women.nasa.gov.
Amer mengaku tak pernah merasa bosan bekerja di NASA. Ia bahkan berhasil menemukan dan mematenkan sistem untuk mengukur konduktivitas termal film tipis. Mendapat anugerah otak encer dan kesempatan memperoleh pendidikan, membuat Amer tak pelit berbagi ilmu. Ia rajin ikut serta dalam program sosial yang diselenggarakan NASA.
Minat Amer pada teknik timbul saat ia melihat ayahnya memperbaiki mesin mobil di apartemennya yang kecil di Mesir. Sementara kecintaannya pada matematika memuluskan jalannya menjadi insinyur aeronautika yang bekerja di salah satu lembaga paling terkemuka dunia. Amer menceritakan awalnya ia ingin masuk sekolah kedokteran di Kairo. Namun, pilihan hidupnya mengubah cita-citanya. Ia menikah di usia 17 tahun dan pindah ke Amerika Serikat.
“Matematika adalah subyek favorit saya,”Saat tiba di AS pada 1983 dan masuk ke kelas kalkulus pertama saya, saya tak bisa bicara satu katapun dalam Bahasa Inggris. Tapi saya bisa memperoleh nilai A dalam mata pelajaran itu,” cerita Amer.
Saat itulah Amer merasa karirnya di bidang teknik akan menjadi masa depannya. Dia pun berhasil menyelesaikan kuliah non-gelarnya di bidang teknik dalam dua tahun, sembari mengasuh dua anaknya yang masih kecil. Lalu ia meraih gelar sarjana di bidang teknik, disusul master di teknik aeronautika, dan lalu doktor di bidang teknik.
Selain aktif bekerja di NASA, Amer juga aktif di kegiatan Masjid  untuk mengajar soal Islam dan mengaji Alquran kepada anak-anak. “Pasca serangan 11 September saya ikut serta memberi pemahaman tentang Islam di komunitas saya. Saya juga memberi ceramah di gereja-gereja, di banyak universitas, dan sekolah lokal. Bahkan ada surat kabar lokal yang mewawancaraiku soal Islam,” kata Amer.
Selama hidupnya Amer punya tiga prinsip, yaitu (1) melayani Tuhan maka Anda melayani semua makhluk; (2) bahwa pendidikan adalah kunci yang membuka peluang; dan (3) berusaha melayani orang lain dengan welas asih dan kebaikan.
“Dengan tiga prinsip itu saya mencoba menerapkan standar hidup sehari-hari untuk menantang diri saya sendiri dalam pekerjaa saya di NASA, berusaha terus memperbaiki diri, dan membantu orang lain melalui sebuah organisasi besar: NASA, “ pungkas Amer.
 
Sumber: gomuslim.co.id

Qatar Hadiahi Kota Baru di Gaza Palestina

Qatar Hadiahi Kota Baru di Gaza Palestina

Kota Sheikh Hamad Khalifah kedua, di Khan Yunis, Gaza Selatan. Kota dan bangunan ini hadiah dari Raja Qatar untuk masyarakat Gaza korban perang.
Sebelumnya pertama kali Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani mengunjungi Gaza tahun 2012 melalui Mesir. Kunjungan tersebut merupakan kunjungan kepala negara pertama dari negara Arab ke Gaza.
Kedatangannya disambut meriah oleh warga Gaza dengan bendera Qatar berkibar di jalan-jalan sementara lagu ‘Terima kasih Qatar’ diputar di stasiun radio dan TV.
Ribuan orang berdiri di tepi jalan di Gaza City sambil mengibarkan bendera Qatar untuk menyambut iring-iringan mobil yang membawa Sheikh al-Thani melintasi perbatasan Mesir
Pada kesempatan itu Sheikh Hamad meresmikan bantuan bagi pembangunan infrastruktur di Gaza berupa Kota senilai $ 250 juta dollar.

Screenshot_2017-03-15-07-30-50_com.android.chrome_1489539749533_1489540832382

Sisi lain kota Sheikh Hamad Khalifah


Berselang beberapa waktu kemudian Penguasa Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani, menjanjikan tambahan bantuan senilai US$150 juta dollar untuk proyek pembangunan di Jalur Gaza. Maka total bantuan Qatar mencapai sekitar US$400 juta dollar atau senilai 5,2 Triliun rupiah.
87fe2323209afb337fcd51e667e7cd47dfa70f08

Emir Qatar bersalaman dengan sejumlah warga Gaza yang bersemangat menyambutnya.


Kedatangan Sheikh al-Thani disambut oleh Perdana Menteri Ismail Haniyeh, yang mengatakan kunjungan Sheikh al-Thani mengirimkan pesan yang kuat.
“Gaza tidak sendirian dan Palestina mendapat tempat di hati Arab,” tutur Sheikh Hamad Khalifa.
“Kunjungan Anda hari ini secara resmi mengumumkan putusnya blokade ekonomi dan politik yang ditetapkan di Jalur Gaza oleh pasukan ketidakadilan,” jelas Ismail Haniyah.
Qatar merupakan pendukung utama Hamas dan sekutu dekat Turki. Dan sangat proaktif rekonsiliasi antar fraksi Hamas dan Fatah.
 
Dari : Abdillah Onim dan berbagai sumber

PBB dan Tokoh Dunia Kecam Larangan Adzan Subuh Israel

Rencana Israel melarang kumandang azan melalui rancangan undang-undang (RUU) menuai protes dan hujatan. Turki dan Palestina mengutuk kebijakan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Setelah gagalnya RUU larangan adzan menggunakan pengeras suara, komite Kementerian Israel untuk Urusan Legislatif kembali merancang RUU larangan kumandang adzan di bumi Palestina dalam waktu Subuh.
Dalam draf RUU menyebutkan kumandang adzan dilarang di Israel dan Yerusalem Timur mulai pukul 23.00-07.00 waktu setempat.
UU anti-Adzan ini melarang penggunaan pengeras suara untuk panggilan adzan di Masjid-Masjid di Israel, termasuk wilayah Yerusalem Timur
Selain itu, bila RUU ini disahkan maka bagi yang melanggar akan dikenakan denda berkisar US$1.300 (Rp17,4 juta) hingga US$2.600 (Rp34,8 juta).
Saat ini, RUU masih digodok di Parlemen Israel (Knesset) untuk dibahas pada tahap kedua dan ketiga, serta masih harus disetujui oleh mayoritas anggota Knesset sebelum resmi diundangkan
Kecaman PBB dan Tokoh Dunia
1. Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB)
PBB di New York mengecam RUU larangan adzan Israel, dan menekankan perlindungan kebebasan beragama bagi warga Palestina.
Kecaman itu disampaikan juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Farhan Haq pada Sabtu (11/03). Dia menegaskan bahwa pihaknya ingin pemerintah Israel menghormati hak-hak dalam beragama.
“Tentu saja kami ingin memastikan semua hak, termasuk hak-hak dalam beragama harus dihormati,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Farhan Haq menambahkan pihaknya akan melakukan upaya untuk membatalkan RUU larangan adzan yang dikeluarkan Israel. Aturan yang dibuat Israel itu juga mengundang protes berbagai kalangan
2. Kelompok Yahudi Ortodoks anti Zionisme
Prostes juga datang dari kelompok Neturei Karta, sebuah organisasi Yahudi Ortodoks anti Zionisme. Mereka berencana akan melakukan aksi turun jalan di New York untuk memprotes RUU anti adzan Israel.
3. Yordania
Dalam sebuah pernyataannya, Organisasi Wakaf Muslim dan Urusan al-Aqsa, yang dikelola oleh Yordania mengatakan bahwa “RUU pelarangan Adzan kontroversial itu adalah sinyal perang terhadap Islam”.
4. Turki
Ulama berpengaruh Turki, Mehmet Gormez mengatakan, aturan pelarangan azan dengan memakai pengeras suara sama saja menolak keberadaan Islam di Negeri Zionis tersebut.
Gormez, yang juga menjabat Presiden Lembaga Hubungan Keagamaan Turki, menyebut RUU ini tidak dapat diterima. “Saya ingatkan, tidak ada yang bisa membelenggu atau melarang orang untuk azan. Itu sangat tidak bisa diterima,” kata Gormez, seperti dikutip situs Anadolu Agency, Jumat, 10 Maret 2017.
Ia juga menekankan bahwa masjid tidak hanya tempat di mana orang melakukan ibadah, tetapi juga tempat untuk bersama-sama membawa pesan damai dan saling toleransi.
5. Warga Palestina
Sebelumnya, sejumlah warga Palestina telah melancarkan aksi turun jalan di Jalur Gaza untuk memprotes kebijakan Israel ini yang ditujukan kepada Knesset (Parlemen Israel) soal pengesahan RUU Adzan tersebut.
6. Hamas
Kepala Urusan Politik Hamas, Khaled Meshaal mengutuk keras RUU anti-Adzan ,“[Dengan RUU ini], Israel bermain dengan api,” tegas Meshaal kepada Anadolu Agency.
“RUU ini telah menarik reaksi keras dari rakyat Palestina dan Muslim di seluruh dunia.”, tandasnya
7. Fraksi Jihad Islam Palestina
Aksi demonstrasi yang digelar oleh kelompok Jihad Islam sembari memegang spanduk tinggi-tinggi yang bertuliskan ‘Anda tidak dapat membungkam azan kami’ dan ‘Azan kami lebih keras dari tirani Anda!’
Dalam pidato yang disampaikan, anggota Jihad Islam Ahmed al-Modallal menyatakan bila RUU ini hanya akan menambah daftar panjang kejahatan kemanusiaan Israel terhadap Muslim.
“Kami tidak akan membiarkan hukum seperti itu terjadi,” tegas al-Modallal. “Dari Jalur Gaza yang terkepung, kami menyatakan bahwa azan tidak akan dibungkam di masjid-masjid Yerusalem”.
Berbagai sumber : Anadalou Agency, Middleeast, dst

Pesawat PM Israel Ke Australia Memutar, Hindari Langit Indonesia

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terpaksa mengalami penerbangan 2,5 jam lebih lama dalam perjalanan ke Australia, karena pesawatnya harus menghindari wilayah udara Indonesia.
Biasanya penerbangan langsung dari Singapura ke Sydney hanya memakan waktu sekitar 8,5 jam. Namun, menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware, total waktu penerbangan Netanyahu lebih dari 11 jam karena jalurnya menghindari wilayah udara Indonesia.
Seperti dilansir media Inggris, The Guardian, pada Rabu (22/2/2017) kemarin, pesawat yang ditumpangi PM Israel Benjamin Netanyahu harus menghindari wilayah udara Indonesia saat hendak berkunjung ke Australia. Penerbangan memutar dari Singapura ini memakan waktu 2,5 jam lebih lama.
Pesawat yang ditumpangi Netanyahu ini tiba di Sydney pada Rabu (22/2) pagi, sekitar pukul 06.30 waktu Australia timur. Kunjungan pertama Netanyahu ke Australia ini akan berlangsung selama 4 hari. Sebelumnya dia berkunjung ke Singapura.
Kabag Humas Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub RI,  Agoes Soebagio menjelaskan Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) di bawah AirNav Indonesia menerima flight planpesawat PM Israel itu. Namun GM JATSC berkoordinasi lebih dulu dengan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, karena pesawat PM Israel belum dilengkapi izin yang dibutuhkan.
“Personel Ditjen Udara kemudian berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan mendapatkan info bahwa Kemlu belum memberikan diplomatic clearance serta Kemhan juga belum menerbitkan security clearance. Maka sesuai dengan aturan, pesawat tersebut tidak diperkenankan untuk melintas wilayah udara Indonesia,” tegas Agoes saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (23/2).
Untuk pesawat VIP sekelas kepala negara, imbuh Agoes, memang dibutuhkan izin dari 3 kementerian untuk melintas di wilayah udara RI. Security clearance dari Kemhan, diplomatic clearance dari Kemlu, dan izin lalu lintas udara dari Kemenhub. Ketiga izin ini sepaket. Satu tak dapat, maka pesawat tak bisa melintas.
“Sementara di Kemlu dan Kemhan tak ada permintaan izinnya, ke kami kan hanya untuk lalu lintas udaranya setelah ada izin di Kemlu dan Kemhan. Silakan ditanyakan ke Kemlu dan Kemhan,” jelasnya.
Akhirnya, pesawat PM Israel tersebut terbang dari Singapura menuju Australia melalui Flight Information Region (FIR): Kuala Lumpur-Kota Kinabalu-Manila-Papua Nugini

7 Fakta Sisi Religius Raja Salman

Pemimpin yang shaleh adalah idaman bagi orang-orang yang beriman. Ketika seorang pemimpin memiliki kecakapan dalam tata negara, ditambah memiliki keshalehan, maka itu adalah karunia yang sangat besar yang Allah berikan bagi penduduk suatu negeri.
Kerajaan Arab Saudi adalah sedikit dari negeri yang diberikan Allah karunia besar tersebut. Raja-raja mereka begitu memiliki perhatian yang besar terhadap Islam dan kaum muslimin.
Mereka membantu memberi Alquran ke berbagai negeri-negeri Islam, membantu pembangunan masjid, fasilitas peribadatan, menyumbang dana dan fasilitas publik lainnya. Tidak heran, rakyatnya pun memuji perilaku pemimpin mereka.
Karenanya, sering kita dengar orang-orang di negeri kita mengajukan permintaan bantuan dana ke orang-orang Arab Saudi untuk kepentingan dakwah, karena mereka dikenal loyal dalam hal ini. Berikut ini adalah sedikit fakta sisi religius raja Arab Saudi :
1. Raja Salman Hafal Qur’an Usia 10 Tahun dan Kecintaannya Kepada Alquran
Sebagaimana tradisi kerajaan-kerajaan Islam sedari dulu, anak-anak raja dan para pangeran disekolahkan di sekolah khusus kerajaan, demikian juga dengan Raja Salman bin Abdul Aziz. Ia pertama kali menimba ilmu di Madrasah Umara (Princes’s School) di Riyadh. Di sana ia mempelajari ilmu agama dan sains modern.
Di Madrasah Umara, Raja Salman bin Abdul Aziz berhasil menghafalkan 30 juz Alquran saat usianya masih 10 tahun. Saat itu, kepala sekolah Madrasah Umara adalah Syaikh Abdullah al-Khayyath, imam dan khotib Masjid al-Haram sekarang.
Oleh karena itu, sama seperti pimpinan-pimpinan Arab Saudi lainnya, Raja Salman menaruh perhatian yang sangat besar dalam memotivasi anak-anak Arab Saudi untuk menghafalkan kitabullah.
Wujud perhatian beliau terhadap Alquran adalah dengan adanya Musabaqoh al-Amir Salman bin Abdul Aziz li Hifzhi-l Quran yang telah diselenggarakan sebanyak 17 kali di Riyadh.
Musabaqoh Alquran ini berada dibawah bimbingan Kementerian Urusan Islam, Wakaf, Dakwah, dan Irsyad (Menteri Agama) Arab Saudi. Sehingga diadakan merata di setiap wilayah kerajaan dengan dukungan gubernur masing-masing wilayah.
2. Tinggalkan Obama Demi Shalat Tepat Waktu
Pada 27 Januari 2015, atau beberapa hari setelah Salman dinobatkan sebagai raja baru Saudi, Presiden AS Barack Obama secara resmi menemuinya. Obama dan sang istri, Michelle Obama menemui Raja Salman di istana kerajaan Arab Saudi.
Saat itu Presiden Obama, istri, beserta rombongan AS baru tiba dan bersalaman. Ketika masih sedang diliput live berbagai media internasional, tiba-tiba Obama ditinggalkan Raja Salman setelah suara adzan terdengar. Raja Salman mengucapkan “permisi” untuk menjalankan shalat berjamaah bersama para staff Arab Saudi.
Kunjungan Obama dan Michelle saat itu akhirnya jadi heboh dalam pemberitaan utama media-media internasional. Salut kepada King Salman yang lebih mengutamakan agama dibanding tamu negara.
3. Beri Bonus ke Seluruh PNS Saudi
Tak lama setelah dinobatkan sebagai Raja Saudi pada 22 Januari 2015, Raja Salman membuat gebrakan. Raja Salman memberi bonus senilai dua bulan gaji kepada seluruh pegawai negeri sipil (PNS) dan semua personel militer.
Tidak hanya PNS dan aparat militer, bonus juga diberikan Raja Salman kepada para pensiunan dan para siswa di Saudi.
”Orang-orang terhormat; Anda pantas menerima lebih dan apapun yang saya lakukan tidak akan bisa memberikan apa yang layak bagi Anda,” tulis Raja Salman di akun Twitter-nya, kala itu.
Raja religius ini juga selalu minta doa dari rakyatnya. “Jangan lupakan saya dalam berdoa,” bunyi tweet Raja Salman, tak lama setelah mengumumkan pemberian bonus besar-besaran bagi pegawai Saudi.
4. Memecat Putra Raja Abdullah
Ketika merombak kabinet, Raja Salman membuat kejutan dengan memecat putra Raja Abdullah bin Abdulaziz, Pangeran Khalid yang saat itu menjabat sebagai Kepala Intelijen.
”Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud mengeluarkan perintah kerajaan hari ini, memecat Pangeran Khalid bin Bandar bin Abdul Aziz al-Saud, dari jabatannya sebagai Kepala Intelijen Umum,” bunyi pengumuman Kerajaan Saudi yang dirilis Saudi Press Agency (SPA), pada Jumat, 30 Januari 2015.
Pemecatan putra Raja Abdullah itu hanya seminggu setelah Raja Abdullah meninggal di usia 90 tahun. Tak jelas alasan pemecatan putra Raja Abdullah itu.
Tak hanya Pangeran Khalid, Raja Salman juga memecat Pangeran Mishaal, gubernur wilayah Mekkah.
5. Perintahkan Eksekusi Pangeran Saudi karena Bersalah
Pada Oktober 2016, Raja Salman kembali menuai pujian publik Saudi, karena berani memerintahkan eksekusi terhadap seorang pangeran Saudi yang menembak mati seorang pemuda dalam sebuah perkelahian pada 2004.
Publik Saudi melalui media sosial menilai Raja Salman sebagai raja yang adil dalam penegakan hukum tanpa tebang pilih. Pangeran yang dieksekusi adalah Pangeran Turki bin Saud al-Kabir.
Eksekusi dijalankakan setelah keluarga korban menolak “uang darah”. Pangeran Turki dieksekusi di alun-alun Riyadh sebagai penegakan hukum.
6. Komitmen terhadap Asas Negara Islam dengan Alquran dan Sunnah
Dalam beberapa kali kesempatan, Salman bin Abdul Aziz mengatakan bahwa Kerajaan Arab Saudi berdiri dengan asas syariat Islam dalam undang-undang dan sikap politiknya. Kerajaan ini juga senantiasa menolong agama Allah, berkhidmat untuk dua tanah suci, dan kaum muslimin secara umum.
Beliau mengatakan bahwa dari awal berdirinya, kerajaan ini telah berpegang teguh dengan pemahaman agama Islam yang benar secara manhaj (teori) dan praktiknya. Baik dalam hukum, asas politik, dan sosial kemasyarakatan.
Raja Salman mengatakan, “Kerajaan Arab Saudi berdiri dengan asas al-Kitab dan as-sunnah, bukan berdasar hukum-hukum kabilah atau ideologi-ideologi buatan manusia. Kerajaan ini berdiri dengan berasaskan akidah Islam sejak lebih dari 270 tahun lalu, ketika al-Imam Muhammad bin Suud mendirikan negara Arab Saudi.”
7. Pidato Pertama Sebagai Raja Arab Saudi bernafaskan Islam
Di antara kalimat yang disampaikan oleh Raja Salman bin Abdul Aziz dalam pidato pertamanya:
Raja Salman mengawali pidatonya dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Rasul-Nya, kemudian ucapan bela sungkawa kepada anggota kerajaan dan seluruh rakyat Arab Saudi atas meninggalnya Raja Abdullah. Ia mengatakan:
Segala puji bagi Allah, yang telah berfirman, “Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”. (QS. Ar-Rahman: 26-27).
Shalawat dan salam kepada Rasulullah Muhammad, kepada keluarga dan juga para sahabatnya.
Kemudian baru beliau sampaikan ucapan belasungkawa atas wafatnya Raja Abdullah bin Abdul Aziz rahimahullah. Raja Salman memuji pendahulunya tersebut atas dedikasi yang ia berikan dalam hidupnya kepada agama, negara, rakyat, dan dunia Islam secara umum.
Beliau menyampaikan, “Kami akan melanjutkan –dengan rahmat dan pertolongan dari Allah– meniti jalan yang benar dan tidak akan pernah menyimpang darinya, yaitu melanjutkan konstitusi kami berdasarkan Alquran dan Sunnah Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam”.
“Kami akan melanjutkan kebijakan negara ini, negara yang telah Allah utamakan dengan memilihnya sebagai tempat risalah (Nabi-Nya) dan kiblat (kaum muslimin), untuk meningkat persatuan dan mempertahankan negara. Dengan bimbingan dari Allah berdasarkan syariat Islam sebagai agama damai, kasih sayang, dan moderat”. Kata Raja Salman.
Ia melanjutkan, “Saya memohon kepada Allah agar senantiasa membimbing saya dalam melayani rakyat, mewujudkan harapan mereka, menjaga keamanan dan stabilitas negara kita, serta melindunginya dari kejahatan. Sesungguhnya Allah mampu melakukan yang demikian, dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan-Nya”
Penutup
Kita sadar bahwa kepemimpinan yang sama persis dengan khalifah Rasyid hanya akan terjadi di akhir zaman kelak, di masa Imam Mahdi. Usaha-usaha dan komitmen yang dilakukan pemerintah Arab Saudi sekarang untuk berpegang kepada Alquran dan sunnah sudah sangat kita apresiasi.
Tidak ada negara di dunia ini, yang menerapkan syariat Islam lebih dari apa yang mereka lakukan. Hanya di negara Arab Saudi saja kita dapat menyaksikan pemandangan mall dan pasar-pasar sepi saat memasuki waktu shalat. Raja Salman juga lebih ramah dan terbuka kepada golongan-golongan Islam lintas mazhab dan ideologi.