0878 8077 4762 [email protected]

Ini Kata MUI Soal Video Sa’i Sambil Menyanyi

JAKARTA – Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis menanggapi beredarnya video jamaah umrah yang melakukan sa’i sambil menyanyikan lagu atau syair.
Menurutnya, tidak ada larangan menyanyikan lagu saat sa’i, hanya saja secara etika hal itu tidak dibenarkan.
“Tidak ada larangan, cuma membaca syair itu tak pada tempatnya,” ujar Cholil, Selasa (27/2/2018).
Dia menjelaskan, hal itu tidak dilarang karena sa’i dalam ibadah umrah memang tidak memiliki syarat-syarat atau kewajiban tertentu. Karena itu, secara hukum Islam sah-sah saja menyanyikan syair saat sa’i.
“Kalau hukumnya sah karena sai dalam ibadah umrah itu tak ada kewajiban atau syarat bacaan tertentu, yang penting melakukan jalan tujuh kali antara bukit shofa dan marwah,” ucapnya.
Namun, menurut dia, saat melakukan sa’i, umat Islam lebih baik membaca dzikir dan berdoa saja kepada Allah, sehingga tidak menganggu jamaah umrah lainnya.
“Cuma yang lebih afdhal dan sesuai dengan ibadah itu mengucap dzikir dan doa, serta tak mengganggu orang lain yang sedang beribadah dengan suara kerasnya,” kata Pimpinan Pondok Pesantren Cendikia Amanah ini.
Dia juga mengimbau agar ibadah dijalankan dengan khusyu dan menghindari riya.
“Sebaiknya kalau menjalankan ibadah lebih upayakan khusyu, dzikir dan menghindari banyak publikasi agar tak pamer dan riya,” imbuhnya.
Seperti diketahui, setidaknya sudah ada dua video yang viral saat jamaah umrah Indonesia melakukan sa’i di Makkah. Video pertama, yaitu video jamaah yang melakukan sa’i sambil membaca teks Pancasila. Video kedua, yaitu video jamaah yang melakukan sa’i melantumkan lagu hubbul wathon.
 
Sumber : Republika

Sekjen PBB Minta 'Neraka' di Ghouta Timur Suriah Diakhiri

Sekjen PBB Minta 'Neraka' di Ghouta Timur Suriah Diakhiri

MOSKOW – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Senin (26/2/2018) menyerukan pihak yang berperang untuk melaksanakan gencatan senjata 30 hari di Suriah. Dia juga minta kengerian akibat perang di Ghouta Timur yang dia sebut “neraka” di bumi untuk diakhiri.
Gencatan senjata selama 30 hari di Suriah merupakan perintah Dewan Keamanan PBB yang mengadopsi resolusi tersebut akhir pekan lalu. Resolusi diajukan oleh Swedia.
Guterres mengatakan, badan-badan PBB siap menyalurkan bantuan untuk menyelamatkan banyak warga sipil di Ghouta Timur yang terjebak dalam perang. Badan-badan PBB juga siap mengevakuasi para korban luka.
Data PBB menyebut ada sekitar 400.000 orang yang masih terjebak dalam perang antara pasukan rezim Suriah dengan pasukan pemberontak atau oposisi di Ghouta Timur.
”Ghouta Timur tidak bisa menunggu, inilah saat yang tepat untuk menghentikan ‘neraka’ ini di bumi,” kata Guterres kepada Dewan HAM PBB atau UNHRC yang membuka sesi tahunan di Jenewa, seperti dikutip Reuters.
Komisioner Tinggi HAM PBB Zeid Ra’ad al-Hussein mengatakan serangan udara di Ghouta Timur masih berlanjut pada Senin pagi. Padahal, hari ini gencatan senjata semestinya berlaku.
Suriah dan sekutunya, Rusia, melanggar gencatan senjata. Sejak beberapa hari terakhir pasukan Suriah dibantu Rusia menggempur lewat darat dan udara ke kawasan Ghouta Timur di pinggiran Ibu Kota Damaskus.
Pejabat PBB mengungkapkan ada 272.500 penduduk yang membutuhkan bantuan kemanusiaan. Lembaga Pemantau Hak Asasi Suriah (SOHR) mengatakan total sudah 530 orang tewas selama sepekan, 130 di antaranya anak-anak.

Apakah Dulu Kiswah Ka'bah Berwarna Hitam?

Apakah Dulu Kiswah Ka'bah Berwarna Hitam?

Kain penutup Kabah atau yang lebih dikenal Kiswah menyimpan kisah yang panjang seputar sejarah peradaban Islam. Kain ini menjadi salah satu simbol perkembangan Islam dari masa Nabi, periode kekhilafahan hingga saat ini.
Dan tahukah Anda jika ternyata Kiswah sudah berkali-kali mengalami perubahan dari masa ke masa?
Kiswah pertama kali dipasang pada masa Nabi Ismail AS. Saat itu belum jelas material apa yang digunakan untuk membuat kain ini.
Kemudian Nabi Muhammad SAW pun pernah membuat Kiswah Kabah dengan menggunakan bahan kain yang didatangkan dari Yaman.
Demikian pula halnya dengan Abu Bakar, Umar dan Usman yang juga membuat Kiswah berbahan kain dari benang kapas.
Memasuki periode kekhilafahan Islam, Kiswah terus mengalami perubahan sesuai dengan pemerintahan yang memimpin.
Periode penggantian Kiswah ini di setiap pemerintahan juga berbeda-beda. Ada yang menggantinya sekali dalam setahun, ada juga yang dua kali dalam setahun.
Kiswah Kabah yang ada saat ini berwarna hitam. Padahal dahulu tidaklah demikian. Kiswah pernah berwarna putih, kuning, dan adapula yang menggantinya dengan warna hijau.
Adapun yang membuat Kiswah dengan kain berwarna putih adalah Khalifah Makmun Ar-Rasyid pada masa Dinasti Bani Abbasiyah.
Selanjutnya yang membuat Kiswah berwarna kuning adalah Muhammad bin Sabaktakin seorang Amir masa Dinasti Abbasiyah.
Kemudian yang membuat Kiswah berwarna hijau adalah Khalifah An-Nasir dari Bani Abbasiyah.
Dan akhirnya Khalifah An Nasir pula yang mengganti warna Kiswah menjadi hitam hingga dipertahankan sampai sekarang.
Terakhir masa Raja Ibnu Saud pendiri kerajaan Saudi saat ini, membuat kiswah Ka’bah dengan mewah. Berupa benang sutera lembut mahal dan kaligrafi dari Emas.
pembuatan-kiswah-1-624x416
Biaya pembuatan Kiswah sekitar 50 Miliar rupiah setiap tahunnya. Sebab diganti setahun sekali menghindari lapuknya benang terkena panas dan hujan. Setelahnya akan dijual ke masyarakat berupa potongan ayat Emas dan diganti yang baru lagi.
 
Disadur : KabarKa’bah

Apakah Kita Lebih Sibuk Dari Umar?

Apakah kita lebih sibuk dari Umar bin Abd Aziz, sampai tak ada waktu membaca firmanNya?
Sungguh Umar bin Abd Aziz, jika ia sangat sibuk, maka ia tetap mengambil mushaf Al Qur’an, walau hanya beberapa ayat ia baca.
Adakah kesibukan kita mengungguli kesibukan Ustman bin Affan, dimana ia berkata : “Jika hati ini bersih, maka lisan ini tak mau berkesudahan mendengungkan kalamNya.”
Ibnu Taimiah berkata : Siapa yang tidak membaca Al Quran, maka ia telah meninggalkannya.
Satu hari tidak membaca Al Quran, maka sehari kita meninggalkannya.
Sebulan mata ini acuh akan firmanNya, maka sebulan juga kita meninggalkannya dalam lemari-lemari kita.
Maka saat itu AlQuran hanya menjadi hiasan di almari dan dinding kita
Ketahuilah bukan untuk itu al Quran diturunkan, ia adalah bacaan yang sempurna, bukan pajangan yang sempurna.
Janganlah sampai nama kita masuk daftar yang diadukan Nabi saw kepada Allah, karena cuek dengan Al Quran.
Al Quran itu untuk mereka yang hidup , kenapa baru engkau buka lembar lembarnya, saat ada diantara kita yang wafat ?
Al Quran itu bukan hanya menjadi alat pengusir Jin, kenapa engkau baru sibuk membacanya saat ada yang kerasukan ?
Kau jadikan Al Quran sebagai mahar akad sucimu, tetapi rumah tanggamu hening dari alunannya.
Sesungguhnya hati yang tidak terpaut dengan Al Quran ia akan berkarat.
Sesungguhnya mulut yang tidak terhiasi olehnya seperti rumah rusak
Sesungguhnya malaikat akan menjadi penduduk rumah kita, jika Al Quran menjadi sesuatu yang membasahi lisan penduduknya.
 
Sumber : Twit @kampungquran

Liverpool Bangkit Karena Salah, Fans Ingin Masuk Islam

 
Jakarta – Mohamed Salah bisa jadi akan membuat orang-orang Liverpool lebih tertarik soal Islam. ‘Kami ingin pergi ke masjid seperti Salah’, nyanyi fans Liverpool riang.
Dalam waktu singkat Mohamed Salah sudah menjadi pujaan baru publik Anfield.
Gol-gol yang tak berhenti dia lesakkan untuk kemenangan Liverpool membuat seolah klub Liverpool bangkit dari keterpurukan sejak ditinggal era Michael Owen.
Striker punggung nomor 10 asal Liverpool ini digadang-gadang menjadi pesepakbola muslim asal Mesir sebagai salah satu pemain depan terbaik Premier League musim ini.
Fans Liverpool yang dengan mudah jatuh hati padanya melontarkan banyak sanjungan dan puja-puji. Lewat chant yang dinyanyikan di berbagai tempat, nama Salah dielu-elukan dengan penuh gembira.
Jelang lawatan ke FC Porto di babak 16 besar Liga Champions dinihari tadi, suporter Liverpool punya nyanyian baru untuk Salah. Nyanyian tersebut membawa serta status Salah sebagai muslim.
This new Mo Salah song is class ?
?: @seangriff123 & @sportbiblepic.twitter.com/YCrRALdxfL
— ODDSbible (@ODDSbible) February 14, 2018 “Mo Salah-lah-lah-lah, Mo Salah-lah-lah-lah.”
“Jika dia cukup baik untukmu, dia cukup baik untukku. Jika dia mencetak beberapa gol lagi, maka aku akan menjadi seorang muslim juga.
“Jika dia cukup baik untukmu, dia cukup baik untukku. Duduk di Masjid, itulah tempat di mana aku ingin berada.
Itu bukan satu-satunya fans dan suporter Liverpool untuk Mohamed Salah.
Ada juga nyanyian lain yang mendengungkan Salah sebagai ‘The Egyptian King’.
 
Sumber : Reuters