by Danu Wijaya danuw | Feb 7, 2018 | Artikel, Berita, Nasional
Jakarta – Heboh dua merek vitamin yang disebut-sebut positif DNA babi telah merugikan konsumen. Terlebih bagi mereka yang beragama Islam, karena babi adalah salah satu hewan yang diharamkan.
Terungkapnya kandungan babi dalam produk Viostin DS dan Enzyplex membuat salah satu konsumen kecewa dan marah. Salah satunya Hj. Sri Muljani warga Bintaro, Tangerang Selatan. Menurutnya, pemerintah harus bertanggungjawab karena membiarkan peredaran produk haram di masyarakat.
“Saya tau dari anak saya info itu, padahal saya udah lama minum Viostin dan Enzyplex,” katanya kepada Halallifestyle, Kamis (1/2).
Nenek berusia 66 tahun ini mengaku sudah mengonsumsi keduanya sekitar dua tahun lalu saat dirinya terserang stroke ringan.
“Dokter bilang suruh minum vitamin tulang dan sendi, akhirnya anak saya pilih Viostin itu,” ujar Muljani yang masih tampak kesal dan meminta produk tersebut harus segera ditarik dari pasaran.
Sementara itu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebut peristiwa ini sebagai bukti lemahnya pengawasan dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makan) terhadap industri farmasi.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan terungkapnya kandungan babi pada Viostin DS dan Enzyplex dapat diperkarakan secara hukum.
“Ini harus diproses secara hukum,” ujarnya, dengan alasan bahwa perusahaan yang memproduksi dua produk itu yakni PT Pharos Indonesia dan PT Mediafarma Laboratories telah melakukan pelanggaran baik secara pidana maupun perdata.
Peristiwa ini terungkap usai BPOM dalam keterangan tertulis pada 31 Januari 2018 menyebut berdasarkan hasil pengawasan terhadap produk yang beredar di pasaran.
Serta melalui pengambilan contoh dan pengujian terhadap parameter DNA babi, ditemukan bahwa produk di atas terbukti positif mengandung DNA babi.
Komisi Fatwa MUI juga telah membenarkan jika Viostin DS dan Enzylpex belum bersertifikasi halal.
Sumber : Halal Lifestyle
by Danu Wijaya danuw | Feb 6, 2018 | Artikel, Dakwah
IBNU Abbas Radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan, ” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan untuk melakukan sujud dengan bertumpu pada 7 anggota badan”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain, juga dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Aku diperintahkan untuk bersujud dengan bertumpu pada tujuh anggota badan: dahi –dan beliau berisyarat dengan menyentuhkan tangan ke hidung beliau–, dua telapak tangan, dua lutut, dan ujung-ujung dua kaki…” (HR. Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan hadis, tujuh anggota sujud dapat kita rinci:
• Dahi dan mencakup hidung.
• Dua telapak tangan.
• Dua lutut.
• Dua ujung-ujung kaki.
Menempelkan Hidung dan Dahi
Praktek beliau ketika sujud, hidung dipastikan menempel di lantai. Sahabat Abu Humaid Radhiyallahu ‘anhu menceritakan cara shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menempelkan dahi dan hidungnya ke lantai… (HR. Abu Daud dan dishahihkan al-Albani).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menekankan agar dahi dan hidung benar-benar menempel di lantai. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Allah tidak menerima shalat bagi orang yang tidak menempelkan hidungnya ke tanah, sebagaimana dia menempelkan dahinya ke tanah.”
(HR. Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf 2710, Abdurrazaq dalam Mushannaf 2898, ad-Daruquthni dalam Sunannya 1335 dan dishahihkan Al-Albani).
Hadis ini menunjukkan, menempelkan hidung ketika sujud hukumnya wajib. Dan ini merupakan pendapat Imam Ahmad dan Ibnu Habib (ulama Malikiyah). (al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 4/208).
Bagaimana Jika Ada salah Satu Anggota Sujud tidak Menyentuh Lantai?
Praktek semacam ini sangat sering kita jumpai di masjid. Yang sering menjadi korban adalah kaki. Bagian kaki tidak menempel tanah. Terutama ketika sujud kedua. Sehingga orang ini tidak sujud dengan bertumpu pada 7 anggota sujud.
Sebagian ulama menilai, sujud semacam ini batal, sehingga shalatnya tidak sah.
Imam An-Nawawi mengatakan: Untuk anggota sujud dua tangan, dua lutut, dan dua ujung kaki, apakah wajib sujud dengan menempelkan kedua anggota badan yang berpasangan itu?
Ada dua pendapat Imam Syafi’i.
- Pendapat pertama, tidak wajib. Namun sunah muakkad (yang ditekankan).
- Pendapat kedua, hukumya wajib. Dan ini pendapat yang benar, dan yang dinilai kuat oleh as-Syafi’i Rahimahullah. Karena itu, jika ada salah satu anggota sujud yang tidak ditempelkan, shalatnya tidak sah. (al-Majmu’, 4/208).
Keterangan yang sama juga disampaikan Dr. Sholeh al-Fauzan. Dalam salah satu fatwanya, beliau mengatakan: Orang yang sujud, namun salah satu anggota sujudnya tidak menempel tanah, maka di sana ada rincian:
Jika dia tidak menempelkan sebagian anggota sujud, karena udzur yang menghalanginya untuk melakukan hal itu, seperti orang yang tidak bisa sujud dengan meletakkan salah satu anggota sujudnya,
Maka tidak ada masalah baginya untuk melakukan sujud dengan bertumpu pada anggota sujud yang bisa dia letakkan di tanah. Sementara anggota sujud yang tidak mampu dia letakkan, menjadi udzur baginya.
Namun jika dia tidak meletakkan sebagian anggota sujud tanpa ada udzur yang diizinkan syariat, maka shalatnya tidak sah. Karena dia mengurangi salah satu rukun shalat, yaitu sujud di atas tujuh anggota sujud.
by Danu Wijaya danuw | Feb 6, 2018 | Artikel, Dakwah
Tidak terlepas dari Sejarah bahwa Yerusalem Palestina dahulu pernah di taklukkan oleh sosok Jendral terhebat yaitu Shalahuddin Al-Ayyubi.
Syaikh An-Nadawi rahimahullah menyampaikan sebuah ceramah pada organisasi konferensi Islam (OKI) mengatakan, “Solusi satu-satunya untuk permasalahan Palestina, ialah memunculkan Shalahuddin di atas panggung permasalahan Palestina, yaitu ‘Datangkanlah Shalahuddin untuk yang kedua kalinya dihadapan kita. Kobarkan kembali Hitthin atau seumpama Hitthin’”.
Apakah rahasia kemenangan Shalahuddin Al-Ayyubi, kemenangan yang cemerlang, sehingga mengguncang dunia dan mengubah perjalanan sejarah?
Mari kita telusuri sejarah kehidupan jendral sang penakluk muslim yang tak terlupakan yaitu Shalahuddin Al Ayyubi.
Lahirnya Sang Penakluk
Yusuf bin ayyub bin syahdzi bin Marwan, mendapatkan julukan Sultan An-Nashir, Shalahuddin Al Ayyubi, lahir 532 H (1137 M) di Benteng Tikrit Irak, sebuah kota tua yang jaraknya lebih dekat ke Baghdad daripada ke Mosul.
Keajaiban takdir bahwa kelahiran Shalahuddin Al Ayyubi bertepatan dengan keluarnya perintah dari Mujahiddun Bahruz dengan dipaksanya sang ayah keluar dari Tikrit. Sehingga ayahnya sangat pesimis akan kelahiran Shalahuddin Al Ayyubi, salah seorang penasehat mengatakan kepada Najmuddin Ayyub bin Syadzi, “Anda tidak akan tahu bahwa anak ini akan menjadi penguasa besar yang popular!”
Tersebutlah Salahudin Al-Ayubi, pemuda yang tampan, cerdas dan mempunyai semangat tinggi. Ketangkasan beliau tidak terlepas dari kekaguman beliau kepada seorang panglima besar, yaitu Nuruddin Zanki. Shalahuddin meneruskan perjuangannya dalam membebaskan Al Quds pada saat perang salib.
Ciri-ciri Penakluk
Diantara ciri penakluk dari masa ke masa bisa dilihat dari cara berpikirnya. Pertama mengilhami hadits Rasulullah, ahli ibadah, memiliki keturunan atau nasabnya baik, bahkan trrsambung dengan Rasulullah Saw.
Shalahuddin Al Ayyubi tumbuh besar dengan penuh keberkahan, mendapatkan kemuliaan belajar menunggang kuda dan berlatih menggunakan senjata. Shalahuddin Al ayyubi tumbuh menjadi pemuda yang mencintai jihad, beliau sangat gemar menghafalkan Al quran, hadits-hadits Nabi dan belajar bahasa Arab.
Mesir sebelum kedatangan Shalahuddin Al Ayyubi menjadi markas pemerintahan Fathimiyah. Negeri ini pada masa itu diusik dengan banyak revolusi dalam negeri antara berbagai kelompok yang berbeda-beda. Di antaranya adalah orang-orang Mamalik Turki, orang-orang Sudan, dan orang-orang Maroko.
Kondisi negeri ini tidak stabil karena sering bergantinya banyak khalifah Fathimiyah dalam kurun waktu yang pendek. Sehingga orang-orang Salibis berambisi untuk dapat menguasai Mesir.
Ketika panglima Nuruddin mahmud melihat banyak pertentangan ini, dan ambisi penguasa Baitul Maqdis yang merupakan orang salibis untuk dapat menguasai mesir, maka dari Damaskus dia mengirim tentara ke Mesir dipimpin oleh panglima Asaduddin Syirkuh yang dibantu oleh keponakannya Shalahuddin.
Ketika orang-orang salibis mengetahui kedatangan Asaduddin dapat masuk dan menguasai Mesir, setelah itu kemudian Shalahuddin al Ayyubi menggantikannya sebagai Menteri di Mesir.
Terjadi banyak konflik dan konspirasi dari orang-orang yang punya kepentingan dan ambisi. Namun Shalahuddin Al Ayyubi dapat menguasainya sebagaimana beliau mampu meredam fitnah-fitnah dari luar.
Shalahuddin melihat munculnya aliran kebatinan di Mesir, oleh karena itu dia mendirikan dua sekolah besar, yaitu Sekolah Nashiriyah dan Sekolah Kamiliyah. Ini bertujuan agar orang-orang berpindah kealiran atau madzhab Ahlu Sunnah, sebagai awal dari perubahan yang diinginkan sampai dia membuat kondidi di Mesir benar-benar stabil.
Setelah kematian khalifah Fathimiyah yang menentangnya pada tahun 566 H/1171 M dia mendorong para ulama untuk memanggil Al-Mutadhi’ Al-Abbasi sebagai khalifah, mendoakannya dalam setiap khutbah namanya dari atas mimbar. Dengan cara ini berakhirlah pemerintahan Fathimiyah di Mesir.
Shalahuddin memerintah Mesir sebagai wakil Nuruddin, yang pada akhirnya mengakui khilafah Abbasiyah. Akhirnya Mesir kembali lagi ke pengakuan khilafah Islamiyah. Dan Shalahuddin menjadi tuannya.
Shalahuddin menuju ke negeri Syam setelah Nuruddin Mahmud meninggal. Lalu ke kota Damaskus. Dia mampu memadamkan berbagai pemberontakan yang terjadi di Syam.
Setelah mengembalikan stabilitas pemerintahannya, kemudian dia menggabungkan kota Damaskus, menguasai Homs dan Halb. Shalahuddin Al Ayyubi berkuasa dari negeri Nobi Selatan dan Burqah Barat sampai negeri Armenia utara dan negeri Jazirah hingga Mosul Timur.
Menaklukan Al Quds
Pada tahun 583 H/1187 M sebagian besar kota dan benteng kerajaan Baitul Maqdis jatuh di tangan Shalahuddin Al Ayyubi. Setelah itu tentara Shalahuddin mengalahkan kekuatan Salib dalam perang Hittin pada 24 Rabi’ul Akhir tahun 583 H atau bertepatan dengan 4 Juli 1187 M.
Setelah peperangan dengan cepat pasukan Shalahuddin dan saudaranya Malik Adil menguasai kota-kota pesisir yang terletak di sebelah selatan Tharablus (Tripoli), Aka, Beirut, Shida, Yafa, Qaisariyah, Asqalan (Askelon). Shalahuddin memutuskan komunikasi kerajaan Quds dengan Eropa.
Dan pada paruh kedua bulan September 1187 M pasukan Shalahuddin mengepung Al Quds. Kemampuan penjaganya yang sedikit tidak mampu melawan desakan 60.000 orang kaum muslimin.
Setelah enam hari pengepungan akhirnya mereka menyerah. Pada tanggal 27 Rajab tahun 583 atau bertepatan dengan tanggal 12 Oktober 1187 M pintu-pintu Al Quds di buka dan bendera Sultan Shalahuddin Al Ayyubi yang berwarna kuning dikibarkan di atas Al Quds.
Shalahuddin Al Ayyubi memperlakukan Al Quds dan penduduknya dengan baik dan ramah daripada perlakuan tentara salib terhadap penduduknya, ketika mereka merampas kota itu dari pemerintahan Mesir kurang lebih 100 tahun yang lalu.
Disana terjadi peristiwa pembunuhan, perampasan, perusakan, dan penghancuran gereja-gereja. Jatuhnya kerajaan Al Quds membuat Roma mempersiapkan pasukan Salib yang ketiga untuk mengembalikan Al Quds. Namun mereka gagal.
Sebab-sebab Kemenangan Pasukan Shalahuddin dalam Perang Hittin
1. Persiapan Matang dan mengambil hikmah kausalitas
Shalahuddin mempersiapkan para pemanah pilihan, mereka di bekali panah cukup banyak, 70 ekor unta disediakan untuk membawa anak panah di tengah pertempuran dan medan peperangan, 400 ekor unta untuk membawa anak panah dan sisanya yang belum dipergunakan. Unta-unta pembawa panah ini dipersiapkan agar pemanahan terus melancarkan serangan hingga datang kemenangan dengan izin Allah.
Shalahuddin memilih tempat peperangan dan waktu pertempuran, dia menempatkan pasukan di Thabaria untuk membatasi antara musuh dan sumber air.
Begitu juga pengumuman Jihad pada bulan Juli yang merupakan bulan terpanas, air menjadi sedikit dalam sumur dan kolam, sehingga haus merupakan senjata yang sangat “Mematikan”.
2. Proses Bertahap dan Kesatuan Umat.
Kemenangan Islam terwujud atas karunia Allah dan kerja keras penyatuan umat di atas akidah yang benar, seruan kesatuan Islam, dengan tidak membedakan ras, warna kulit, dan madzhab. Tidak membedakan orang Turki, orang Kurdi, orang Arab, orang Persia, orang Afrika Utara, dan bangsa lain. Semua bersatu di bawah Panji Islam.
Upaya konfrontasi dengan kekuatan salibis sudah dimulai sejak era Sultan-sultan Saljuk. Lalu Imaduddin Zanki, di gelari Al-Wahdi At-Tahriri, meletakkan prinsip kesatuan Islam dalam rangka melawan kufar salibis. Proyeknya diteruskan dengan sangat baik oleh Nuruddin Mahmud, lalu di sempurnakan oleh Shalahuddin Al-Ayyubi rahimahumullah jami’an.
Prinsip yang berlaku, bahwa orang-orang Mukmin itu bersaudara, penuh cinta, kasih sayang di antara mereka, seperti tubuh yang satu. Apabila satu anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh badan merasa terbangun dan demam. Terkait kemenangan di Hittin, andaikan Nuruddin Mahmud tidak berjuang menyatukan Mesir dan Syam, tentu kemenangan itu tak akan pernah terwujud.
3. Pertimbangan Matang dan Kebijaksanaan Politik Cerdas
Strategi Shalahuddin dalam kebijaksanaan politiknya adalah ketika menyepakati perjanjian damai dengan Izzuddin Mas’ud (penguasa Mosul) tahun 582 H (1186 M), dan kesepakatan genjatan senjata dengan Raymond III (penguasa Tripoli), selama 4 tahun, pada tahun 581 H (1185 M). Semua kesepakatan ini membuatnya bisa konsentrasi menghadapi musuh utama.
Shalahuddin menjauhi pertempuran sengit melawan kaum salib sepanjang tahun, tidak terburu-buru, bahkan membiarkan faktor-faktor perpecahan internal di tubuh salibis semakin matang dan membuahkan kerusakan dahsyat. Terkadang menyepakati perjanjian damai sementara dengan salibis.
Jika perjanjian itu dilanggar oleh musuh, akan memberi legalitas kepadanya untuk mengobarkan perang menyeluruh. Seperti perang Hittin, yang pada awalnya merupakan percikan api konflik antara Shalahuddin Al Ayyubi dengan Renault de Chatillon, dia adalah pemimpin salibis yang gemar melanggar janji.
4. “Jangan Berperang untuk Melindungiku, tapi Berperanglah di Jalan Allah”.
Perjuangan Shalahuddin dalam peperangannya melawan kaum salib berangkat dari prinsip berperang di jalan Allah.
Shalahuddin selalu ingin berperang di jalan Allah mengangkat panji Islam, dan mematahkan bendera syirik dan orang-orang musyrik kaum salib yang menyembah salib dan menyucikannya.
Dia pernah berkata kepada seorang tentaranya: ”jangan berperang karena melindungiku, tapi berperanglah di jalan Allah”.
Shalahuddin selalu mengingatkan panglima-panglimanya, amir-amirnya, tentang perlunya keikhlasan karena Allah dan mencari ridha-Nya
5. Hikmah Penerapan Syariat Islam dan Keberkahan Negara
Selama Hidupnya, Shalahuddin berkomitmen dengan Syariat Allah, sibuk dengan ketaatan dan memperbanyak ibadah, mengajari tentaranya dan rakyat untuk berhubungan baik dengan Allah Tabaraka wa Ta’ala.
Dia memandang agung Syariat dan para ulamanya. Dia menerapkan hukum-hukum Syariat atas rakyatnya, dan memimpin mereka atas keadilan dan persamaan. Dia membungkamorang-orang sesat dan rusak, menyuruh berbuat kebaikan dan melarang kemunkaran, berendah hati kepada sesama manusia.
Dia selalu menyuruh keluarga dan panglima-panglimanya untuk berhubungan baik dengan Allah dan Kitab-Nya, melalui membaca, menghafal, merenungkan, dan beramal.
Dia mewasiatkan kepada anak-anaknya agar bertakwa kepada Allah dan taat kepada-Nya.
6. Kesuksesan Operasi Intelijen Shalahuddin
Shalahuddin mampu menembus informasi Salibis. Beberapa waktu sebelum peperangan Hitthin, Shalahuddin mengadakan kontak rahasia dengan istri penguasa Anthokhia (Bohemood III) yang bernama Madam Siebel.
Dia memberikan informasi akurat tentang langkah-langkah militer kaum salib dan agenda-agenda perangnya. Itu dilakukan saat waktu fajar sebelum Perang Hitthin.
Ibnul Atsir mengatakan:”Ratu Antokhia berkirim surat kepada Shalahuddin, memberinya petunjuk dan memberitahu informasi-informasi yang susah ditembus oleh Shalahuddin”.
Sedangkan Abu Syamah mengatakan:”Istri pangeran Antokhia, yang di kenal sebagai Madam Siebel adalah loyalis Sultan. Ia menjadi mata Sultan untuk melihat musuh, menunjuki Sultan, menasehatinya, dan membongkar rahasia salibis. Sultan menghormatinya untuk itu dan memberikan kepadanya hadiah-hadiah paling berharga.
7. Kesalahan Musuh
Kaum salibis terbelah dua sebelum perang Hittin, sebagian ikut pendapat Raymond III (penguasa Tripoli) dan sebagian ikut pendapat Renault (penguasa Kurk).
Renault menuduh Raymond sebagai pengecut, berkolusi dengan Muslimin, mengagung-agungkan kekuatan Muslimin, berlemah lembut dengan Muslimin, karena istrinya dikepung oleh Shalahuddin di Benteng Thabaria.
Untuk itu, dia akan lari jika ada kesempatan untuk lari bersama orang-orangnya, seperti ia meninggalkan istrinya di tempat yang sulit. Analisa Raymond benar, tapi justru pendapat dia tak diikuti mayoritas salibis.
Spirit dan moralitas kaum salibis sudah runtuh akibat perang habis-habisan, mereka mendapati kaum muslimin sangat kuat bak besi, sehingga mereka tak kuasa menahan kekalahan dan kehancuran.
Di sisi lain, kefasikan salibis, kedurhakaan mereka, dan tersebarnya pelacuran. Sebagian mereka pergi berperang untuk menjarah, merampas dan menumpahkan darah dengan
Sewenang-wenang, mereka tidak punya budi pekerti. Kemenangan mereka atas orang-orang bertauhid sangatlah jauh.
Oleh : Maesaroh (Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
Referensi:
Prof. DR. Ali Muhammad Ash-Shalabi, Shalahuddin Al-Ayyubi; Pahlawan Islam Pembebas Baitul Maqdis, , Penerbit Pustaka Al-Kautsar – Jakarta
Tamir Badar, Para Penakluk Muslim Yng Tak Terlupakan, Penerbit Pustaka Al-Kautsar-Jakarta, Maret 2013
by Danu Wijaya danuw | Feb 5, 2018 | Artikel, Berita, Internasional
Kuwait adalah negara kaya dan nilai tukar mata uangnya tertinggi di dunia. Sebab mata uangnya yaitu Kuwait Dinar (1 dinar kuwait) mencapai seharga Rp 45.000. Bila diadu dengan US Dollar atau Euro pun tetap unggul.
Kuwait adalah oase indah di tengah teriknya padang pasir Timur Tengah. Ketika saya menapaki jalan-jalan di Kuwait City, rasa itu terhampar nyata di sana. Di tengah debu gurun dan teriknya udara padang pasir, Kuwait adalah metropolis di tengah kekeringan. Gedung mewah dan mal megah mewarnai setiap sudut negerinya.
Kuwait sangat memanjakan penduduknya dengan memberikan pelayanan kesehatan gratis, pendidikan gratis, fasilitas rekreasi umumnya gratis, jalan raya diaspal mulus sampai ke gang-gang.
Selain itu, minyak (Bensin) dijual murah, harga bensin sangat murah (1 liter = Rp 2.000). Kemudian bahan makanan pokok juga dijual murah dengan harga yang disubsidi.
Kuwait sangat kaya dengan cadangan minyak dan gas alam, cadangan minyak yang sudah diketahui adalah 96,8 miliar barel, menempati 10% cadangan total dunia, nomor 4 di dunia.
Luas wilayah Kuwait hanya 17,820 km2 dengan jumlah penduduk 3,806,000 jiwa, hanya 31,4% nya saja penduduk asli Kuwait. Sedangkan sisanya 68,6% adalah ekspatriat, yaitu pekerja asing yang berasal dari Eropa, India, Sri Lanka, Bangladesh, Filipina, termasuk Indonesia.
Banyak kendaraan mobil yang berlalu lalang dengan memacu kendaraannya sangat kencang. Sebab disini jarang ada pejalan kaki atau motor
Tiap rumah pasti memiliki mobil pribadi, bahkan 3-4 buah mobil tiap rumah. Maklum, di sini pengangguran pun dibayar oleh negara. Bayi yang baru lahir saja mendapatkan uang tunjangan sekitar 200 KD (sekitar Rp 8.000.000).
Geografis dan Sejarah Kuwait
Kuwait negara yang terletak di pesisir Teluk Persia Timur Tengah ini berbatasan dengan Irak di bagian barat dan utara, sedangkan di timur berbatasan dengan Teluk Arabia. Di bagian selatannya berbatasan dengan Saudi Arabia.

Menurut sejarah, nama “Kuwait” berasal dari bahasa Arab yang artinya “Benteng yang dibangun di dekat air”.
Sejak masa lampau Kuwait sudah menjadi pintu gerbang Timur Tengah karena letak geografisnya. Kuwait pada masa pra-Islam merupakan satu pemerintahan dengan Irak.
Islam masuk ke Kuwait ketika negara ini masih menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Persia. Awalnya diperkirakan terjadi pada tahun 15-30 Hijriah.
Ketika Khalifah Umar bin Khattab membebaskan wilayah-wilayah Persia, beliau mengangkat Sa’ad bin Abi Waqqash sebagai Amir di Basra. Sejak itulah wilayah Kuwait resmi menjadi bagian dari dunia Islam dan penduduknya dengan tulus menjadi pemeluk Islam.
Minyak merupakan sumber utama pendapatan keuangan Kuwait. Ekspor minyak menempati 95% nilai total ekspor.
Tapi siapa sangka kalau Kuwait dahulunya, di abad 18, hanyalah sebuah perkampungan Badui Arab yang gersang?
Jauh sebelum minyak ditemukan, masyarakat Kuwait hidup di sekitar Teluk Arab dan bermata pencaharian sebagai nelayan. Kuwait terkenal sebagai bangsa maritim, nelayan, dan pembuat kapal kayu (dhow) yang baik.
Mereka berlayar ke Baghdad dan Damaskus untuk berdagang. Pelabuhan Kuwait terkenal sebagai pelabuhan dagang yang cukup sibuk di Teluk Arab. Sisa-sisa kejayaan bangsa nelayan ini masih dapat dilihat kalau kita mengunjungi Museum Maritim Kuwait yang terletak di kawasan Hotel Radison SAS.
Barulah pada sekitar tahun 1938 ditemukan minyak di daratan Kuwait. Setelah Perang Dunia II, Kuwait Oil Company (KOC) mulai mengeksplorasi minyak secara besar-besaran. Tahun 1960, Kuwait menjadi negara terbesar pengekspor minyak di Timur Tengah yang membuat Kuwait semakin dikenal dan disegani oleh negara-negara lain karena pengaruhnya di pasar global.
Hemat saya, saat Saddam Hussein menginvasi Kuwait beberapa tahun lalu, alasannya pastilah sangat kuat. Kekayaan Kuwait yang amat sangat berlimpah memang membuat kesenjangan dan iri negara tetangganya. Tapi mudah-mudahan ke depan, tak ada lagi negara lain yang menginvasi Kuwait seperti pernah dilakukan Saddam.
Sumber : AcehTribunNews
by Danu Wijaya danuw | Feb 5, 2018 | Artikel, Berita, Internasional
Dalam sebuah acara jumpa fans yang digelar di Korea, seorang fans memberikan artis K-Pop itu selembar hijab pashmina dengan corak berwarna biru. Suzy tak keberatan ketika fans tersebut memakaikannya. Bahkan hijab Pashmina tersebut masih dikenakan Suzy ketika melayani fans lainnya.
Pada fansign untuk promosi album terbarunya Suzy bernama ‘Face of Love’, fans tersebut berkesempatan untuk memakaikan hijab pada Suzy.
Para fans Suzy berkumpul 4 februari 2018 di COEX Mall Live Plaza dan bertemu dengan idolanya tersebut. Mantan personel Miss A itu memang dikenal mempunyai toleransi agama yang tinggi.
Bae Suzy nama lengkapnya, dulunya adalah mantan kekasih Lee Min Ho yang terkenal lewat drama “Dream High”.
Melihat kejadian itu warganet Indonesia sontak saja langsung bereaksi.
“Suzy cantik banget,” kata seorang fans.
“So humble and beautiful,” kata yang lain menanggapi reaksi Suzy yang selalu tersenyum ramah.
“Sumpah demi apa pas benerin kerudungnya, aku deg-degan parah, cantik bnget,” seru yang lain.
Apakah kalian jadi ingin memakaikan hijab ke idol mu juga?
Sumber : VIVA/KPopers