Oleh: Sharia Consulting Center
 
Banyak cara untuk melatih anak berpuasa dengan tanpa memaksa:
Persiapan Khusus
Sebelum menjalankan puasa Ramadhan maka orangtua terlebih dahulu melakukan dialog yang intensif dengan anaknya seputar puasa. Dalam dialog tersebut hendaknya menekankan tentang pengertian, kegunaan, keindahan, dan keutamaan puasa dengan bahasa dan pendekatan anak-anak, agar anak memiliki kesan pertama yang indah dan menyenangkan tentang puasa. Ingat anak lebih kuat menangkap kesan daripada pesan  yang dia tangkap.
Faktor-Faktor Penting
Perhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan seorang anak untuk mulai berlatih puasa, antara lain adalah keluarga, sekolah dan teman sepermainan. Lingkungan yang kondusif pada setiap faktor tersebut sangat mempengaruhi berhasil dan gagalnya anak melakukan latihan puasa.
(Baca juga: Hukum Puasa Ramadhan)
Karena itu, orang tua harus dapat memastikan bahwa kondisi lingkungan pada setiap faktor tersebut cukup kondusif. Dengan demikian orangtua dapat mengantisipasi kondisi yang akan dipredeksi.
Pengertian yang Tepat dan Cukup
Berikan pengertian puasa sesuai tahap pemahaman mereka. Mereka belum mengerti bahwa puasa itu tidak boleh makan dan minum serta melakukan hal-hal yang membatalkan lainnya, tetapi jika mereka disebut tidak berpuasa mereka sangat tersinggung.
Jika orangtua bijak tentu tak akan menganggap hal tersebut masalah yang besar. Yang lebih penting bagi mereka adalah kesukaannya untuk berpuasa, walau seperti apapun bentuk puasa mereka. Sebagaimana mereka juga belum memahami harus bangun sebelum Subuh untuk melakukan sahur. Yang terpenting di sini hendaknya kita tidak memaksa mereka untuk melakukan hal-hal tersebut, biarkan pemahaman mereka terhadap puasa berkembang sesuai dengan perkembangan dirinya, sehingga kita tidak memberi kesan yang buruk dan memberatkan kepada mereka tentang puasa.
Bertahap
Buatlah puasa secara bertahap. Misalnya

  1. Pada hari pertama satu hari (12 jam), dibagi tiga sehingga akan melakukan sahur tiga kali.
  2. Lalu pada hari berikutnya sahurnya dua kali.
  3. Dan jika anak telah mendapatkan nuansa puasa tersendiri, maka baru dibebankan puasa sehari penuh.

Cara Lain
Cara lain untuk melakukan tahapan dalam melatih puasa, misalnya :

  • Hari ini puasa 6 jam
  • Besok puasa 8 jam
  • Berikutnya baru puasa sehari penuh.

Yang perlu diingat bahwa mereka sesungguhnya pada masa latihan, sehingga tidak tepat diberlakukan seperti orang yang sudah berkewajiban.
Naik-Naik ke Puncak Sukses
Meletakkan puncak kesuksesan di waktu Maghrib. Jika anak mampu berpuasa hingga Maghrib, maka dia telah sukses, walau awal puasanya sejak 4 atau 6 jam sebelumnya. Lakukan koreksi jika gagal, dan hargai sesuai kemampuan yang   diraih.
Sumber :
Panduan Lengkap Ramadhan, Sharia Consulting Center