0878 8077 4762 [email protected]
Sekjen PBB Minta 'Neraka' di Ghouta Timur Suriah Diakhiri

Sekjen PBB Minta 'Neraka' di Ghouta Timur Suriah Diakhiri

MOSKOW – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Senin (26/2/2018) menyerukan pihak yang berperang untuk melaksanakan gencatan senjata 30 hari di Suriah. Dia juga minta kengerian akibat perang di Ghouta Timur yang dia sebut “neraka” di bumi untuk diakhiri.
Gencatan senjata selama 30 hari di Suriah merupakan perintah Dewan Keamanan PBB yang mengadopsi resolusi tersebut akhir pekan lalu. Resolusi diajukan oleh Swedia.
Guterres mengatakan, badan-badan PBB siap menyalurkan bantuan untuk menyelamatkan banyak warga sipil di Ghouta Timur yang terjebak dalam perang. Badan-badan PBB juga siap mengevakuasi para korban luka.
Data PBB menyebut ada sekitar 400.000 orang yang masih terjebak dalam perang antara pasukan rezim Suriah dengan pasukan pemberontak atau oposisi di Ghouta Timur.
”Ghouta Timur tidak bisa menunggu, inilah saat yang tepat untuk menghentikan ‘neraka’ ini di bumi,” kata Guterres kepada Dewan HAM PBB atau UNHRC yang membuka sesi tahunan di Jenewa, seperti dikutip Reuters.
Komisioner Tinggi HAM PBB Zeid Ra’ad al-Hussein mengatakan serangan udara di Ghouta Timur masih berlanjut pada Senin pagi. Padahal, hari ini gencatan senjata semestinya berlaku.
Suriah dan sekutunya, Rusia, melanggar gencatan senjata. Sejak beberapa hari terakhir pasukan Suriah dibantu Rusia menggempur lewat darat dan udara ke kawasan Ghouta Timur di pinggiran Ibu Kota Damaskus.
Pejabat PBB mengungkapkan ada 272.500 penduduk yang membutuhkan bantuan kemanusiaan. Lembaga Pemantau Hak Asasi Suriah (SOHR) mengatakan total sudah 530 orang tewas selama sepekan, 130 di antaranya anak-anak.

Apakah Dulu Kiswah Ka'bah Berwarna Hitam?

Apakah Dulu Kiswah Ka'bah Berwarna Hitam?

Kain penutup Kabah atau yang lebih dikenal Kiswah menyimpan kisah yang panjang seputar sejarah peradaban Islam. Kain ini menjadi salah satu simbol perkembangan Islam dari masa Nabi, periode kekhilafahan hingga saat ini.
Dan tahukah Anda jika ternyata Kiswah sudah berkali-kali mengalami perubahan dari masa ke masa?
Kiswah pertama kali dipasang pada masa Nabi Ismail AS. Saat itu belum jelas material apa yang digunakan untuk membuat kain ini.
Kemudian Nabi Muhammad SAW pun pernah membuat Kiswah Kabah dengan menggunakan bahan kain yang didatangkan dari Yaman.
Demikian pula halnya dengan Abu Bakar, Umar dan Usman yang juga membuat Kiswah berbahan kain dari benang kapas.
Memasuki periode kekhilafahan Islam, Kiswah terus mengalami perubahan sesuai dengan pemerintahan yang memimpin.
Periode penggantian Kiswah ini di setiap pemerintahan juga berbeda-beda. Ada yang menggantinya sekali dalam setahun, ada juga yang dua kali dalam setahun.
Kiswah Kabah yang ada saat ini berwarna hitam. Padahal dahulu tidaklah demikian. Kiswah pernah berwarna putih, kuning, dan adapula yang menggantinya dengan warna hijau.
Adapun yang membuat Kiswah dengan kain berwarna putih adalah Khalifah Makmun Ar-Rasyid pada masa Dinasti Bani Abbasiyah.
Selanjutnya yang membuat Kiswah berwarna kuning adalah Muhammad bin Sabaktakin seorang Amir masa Dinasti Abbasiyah.
Kemudian yang membuat Kiswah berwarna hijau adalah Khalifah An-Nasir dari Bani Abbasiyah.
Dan akhirnya Khalifah An Nasir pula yang mengganti warna Kiswah menjadi hitam hingga dipertahankan sampai sekarang.
Terakhir masa Raja Ibnu Saud pendiri kerajaan Saudi saat ini, membuat kiswah Ka’bah dengan mewah. Berupa benang sutera lembut mahal dan kaligrafi dari Emas.
pembuatan-kiswah-1-624x416
Biaya pembuatan Kiswah sekitar 50 Miliar rupiah setiap tahunnya. Sebab diganti setahun sekali menghindari lapuknya benang terkena panas dan hujan. Setelahnya akan dijual ke masyarakat berupa potongan ayat Emas dan diganti yang baru lagi.
 
Disadur : KabarKa’bah

Apakah Kita Lebih Sibuk Dari Umar?

Apakah kita lebih sibuk dari Umar bin Abd Aziz, sampai tak ada waktu membaca firmanNya?
Sungguh Umar bin Abd Aziz, jika ia sangat sibuk, maka ia tetap mengambil mushaf Al Qur’an, walau hanya beberapa ayat ia baca.
Adakah kesibukan kita mengungguli kesibukan Ustman bin Affan, dimana ia berkata : “Jika hati ini bersih, maka lisan ini tak mau berkesudahan mendengungkan kalamNya.”
Ibnu Taimiah berkata : Siapa yang tidak membaca Al Quran, maka ia telah meninggalkannya.
Satu hari tidak membaca Al Quran, maka sehari kita meninggalkannya.
Sebulan mata ini acuh akan firmanNya, maka sebulan juga kita meninggalkannya dalam lemari-lemari kita.
Maka saat itu AlQuran hanya menjadi hiasan di almari dan dinding kita
Ketahuilah bukan untuk itu al Quran diturunkan, ia adalah bacaan yang sempurna, bukan pajangan yang sempurna.
Janganlah sampai nama kita masuk daftar yang diadukan Nabi saw kepada Allah, karena cuek dengan Al Quran.
Al Quran itu untuk mereka yang hidup , kenapa baru engkau buka lembar lembarnya, saat ada diantara kita yang wafat ?
Al Quran itu bukan hanya menjadi alat pengusir Jin, kenapa engkau baru sibuk membacanya saat ada yang kerasukan ?
Kau jadikan Al Quran sebagai mahar akad sucimu, tetapi rumah tanggamu hening dari alunannya.
Sesungguhnya hati yang tidak terpaut dengan Al Quran ia akan berkarat.
Sesungguhnya mulut yang tidak terhiasi olehnya seperti rumah rusak
Sesungguhnya malaikat akan menjadi penduduk rumah kita, jika Al Quran menjadi sesuatu yang membasahi lisan penduduknya.
 
Sumber : Twit @kampungquran

Liverpool Bangkit Karena Salah, Fans Ingin Masuk Islam

 
Jakarta – Mohamed Salah bisa jadi akan membuat orang-orang Liverpool lebih tertarik soal Islam. ‘Kami ingin pergi ke masjid seperti Salah’, nyanyi fans Liverpool riang.
Dalam waktu singkat Mohamed Salah sudah menjadi pujaan baru publik Anfield.
Gol-gol yang tak berhenti dia lesakkan untuk kemenangan Liverpool membuat seolah klub Liverpool bangkit dari keterpurukan sejak ditinggal era Michael Owen.
Striker punggung nomor 10 asal Liverpool ini digadang-gadang menjadi pesepakbola muslim asal Mesir sebagai salah satu pemain depan terbaik Premier League musim ini.
Fans Liverpool yang dengan mudah jatuh hati padanya melontarkan banyak sanjungan dan puja-puji. Lewat chant yang dinyanyikan di berbagai tempat, nama Salah dielu-elukan dengan penuh gembira.
Jelang lawatan ke FC Porto di babak 16 besar Liga Champions dinihari tadi, suporter Liverpool punya nyanyian baru untuk Salah. Nyanyian tersebut membawa serta status Salah sebagai muslim.
This new Mo Salah song is class ?
?: @seangriff123 & @sportbiblepic.twitter.com/YCrRALdxfL
— ODDSbible (@ODDSbible) February 14, 2018 “Mo Salah-lah-lah-lah, Mo Salah-lah-lah-lah.”
“Jika dia cukup baik untukmu, dia cukup baik untukku. Jika dia mencetak beberapa gol lagi, maka aku akan menjadi seorang muslim juga.
“Jika dia cukup baik untukmu, dia cukup baik untukku. Duduk di Masjid, itulah tempat di mana aku ingin berada.
Itu bukan satu-satunya fans dan suporter Liverpool untuk Mohamed Salah.
Ada juga nyanyian lain yang mendengungkan Salah sebagai ‘The Egyptian King’.
 
Sumber : Reuters

Ghirah Umat Islam di Asmat Papua

Adzan Ashar mulai berkumandang di Distrik Agats, Kabupaten Asmat. Umat Islam, khususnya kaum pria mulai pergi ke Masjid An-Nur yang letaknya tidak jauh dari pelabuhan Agats.
Ternyata di daerah yang berpenduduk mayoritas non muslim ini banyak juga yang melakukan shalat berjamaah di masjid. Bahkan, jamaahnya tampak jauh lebih banyak daripada jamaah yang shalat di masjid perkotaan.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Kamis (8/2), saat itu umat Islam yang sedang melaksanakan shalat Ashar setidaknya ada enam shaf (baris, red). Shalat jamaah pun berlangsung khusyu’. Jamaahnya terdiri orang tua maupun anak-anak. Ada juga jamaah perempuan yang shalat di area yang ditutupi dengan kain.
Setelah imam menutup salam, kemudian seorang ustadz muda tiba-tiba naik ke tangga mimbar. Ia langsung membacakan beberapa hadis nabi menggunakan pengeras suara. Salah satu hadis yang dibacakannya saat itu yaitu hadis nabi yang diriwayatkan Anas bin Malik .
“Barang siapa yang menjaga lidahnya Allah akan menutupi aibnya. Barang siapa menahan kemarahannya, Allah akan menahan azabnya pada hari kiamat,” kata ustadz Lukman (17 tahun).
Ustadz Lukman mengatakan, pengajian hadist itu memang dilaksanakan secara rutin setiap ba’da Ashar di Masjid An-Nur.
“Setiap Ashar memang begini, gantian membacakannya,” ujar ustadz muda yang pernah belajar di Pondok Pesantren Darussalam, Timika ini.
Usai shalat, jamaah langsung kembali melaksanakan aktivitasnya masing-masing. Sementara, anak-anak kecil langsung belajar mengaji kepada para ustadzah. Ada 40 anak yang mengaji.
Di sela-sela kegiatan mengaji anak-anak itu, saya pun menemui salah satu ustadz atau pengurus Masjid An-Nur, Abdul Somad. Ustadz berjenggot ini juga merupakan Sekertaris MUI Kabupaten Asmat.
Ustadz Somad menjelaskan, ghirah umat Islam untuk mengikuti kegiatan keagamaan di masjid ini cukup besar, baik yang muda ataupun yang tua. Karena itu, pengurus Masjid An-Nur pun menyelenggarakan berbagai macam kegiatan, seperti pengajian harian, bulanan dan juga pendidikan membaca Alquran untuk anak-anak.
“Pengajian wali santri dilaksanakan setiap bulan sekali. Pengajian dirosah setiap hari Ahad bagi ibu-ibu. Kemudian tiap malam ba’da maghrib bapak-bapak. Ba’da isya itu remaja dan pemuda. Alhamdulillah kegiatan ada terus,” kata Ustadz Somad.
Masjid An-Nur dibangun di atas tanah yang dihibahkan oleh umat Islam sekitar tahun 1972. Bangunan masjid ini rata-rata terbuat dari papan, termasuk lantainya, temboknya, dan pagarnya. Masjid Raya ini dibangun karena di daerah pelosok Papua ini juga terdapat banyak umat Islam.
Berdasarkan data tahun 2014, menurut dia, jumlah umat Islam di Kabupaten Asmat ada sekitar 8.000-an. Umat Islam di kabupaten ini terus meningkat.
Menurut dia, sejak adanya kasus kejadian luar biasa (KLB) Campak dan Gizi Buruk di Asmat pada awal tahun ini, umat Islam yang shalat di Masjid An Nur memang tambah banyak dibandingkan hari-hari biasa. Karena jamaahnya ditambah oleh para relawan yang rata-rata Muslim.
“Jamaah banyak karena ada kasus KLB. Biasanya cuma tiga sampai empat shaf. Kami juga sengaja menarik teman-teman remaja untuk meramaikan masjid,” kata Ustaz Somad.
Kerukunan umat beragama di Asmat juga cukup tinggi dan jika ada masalah, semua persoalan dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Apalagi, menurut Ustadz Somad di Kabupaten Asmad ini juga ada Forum Kerukunan Umat Beragam (FKUB), sehingga semua umat beragama menjadi bersaudara.
Hal ini juga dapat dilihat dari awal munculnya kasus KLB. Saat itu, pengurus Masjid An-Nur juga langsung bergerak untuk membantu saudaranya yang terkena campak dan gizi buruk. Bantuan tersebut dikumpulkan kepada pemerintah untuk menyalurkannya.
“Kami kumpulkan mewakili umat Islam di sini. Kedua kami juga membuat makanan siap saji yang diberikan kepada warga sebagai kepedulian kita. Kita tidak membeda-bedakan,” tegas Ustaz Somad.
Menurut Ustadz Somad, ghirah anak-anak itu juga sangat besar untuk belajar Alquran. Sayangnya, para ustadz yang bisa mengajar untuk menghafalkan Alquran tidak ada di Asmat.
Karena itu, Ustadz Somad pun menyambut baik mendengar kabar bahwa yayasan ustadz Yusuf Mansur, YPPA Darul Quran akan membangun pondok tahfidz di Distrik Agats.
“Pondok Tahfidz sangat dibutuhkan di sini, karena banyak yang tertarik. Cuma kami kan di sini kekurangan guru di bidang Alquran,” jelas Ustadz Somad.
Selain itu, ia juga berharap kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat untuk sering mengirimkan da’i ke Asmat, sehingga dapat meningkatkan ibadah umat Islam di Asmat.
“Kami sebenarnya pesannya cuma perlu banyak dai ke sini,” tutupnya
 
Sumber : Republika

Bolehkah Berdoa Memohon Kekayaan Seperti Nabi Sulaiman?

“Ya Rabbku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang-pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.” (QS. Shad: 35)
Ayat di atas merupakan doa Nabi Sulaiman AS kepada Allah. Tentunya kita tahu bahwa Nabi Sulaiman adalah Nabi yang paling kaya di antara Nabi yang lainnya. Bahkan ada beberapa riwayat yang menyatakan bahwa kekayaan Nabi Sulaiman tidak pernah ada yang menandinginya hingga saat ini.
Kekayaan Nabi Sulaiman ini adalah jawaban dari doa-doa Nabi Sulaiman kepada Allah. Salah satu doanya adalah doa memohon kekayaan seperti yang tertera dalam al-Quran surat Shad ayat 35.
Lalu, bolehkan kita berdoa yang sama seperti halnya Nabi Sulaiman?
Adapaun makna dari doa Nabi Sulaiman sendiri adalah, “anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang-pun sesudahku,” di sana ada 2 pendapat ulama.
Pertama, beliau memohon kepada Allah agar tidak ada yang mampu menggulingkan kekuasaan beliau sampai beliau meninggal.
Kedua, beliau memohon kepada Allah agar beliau diberi kekuasaan yang tidak layak untuk dimiliki siapapun setelah beliau.
Al-Hafidz Ibnu Katsir lebih menguatkan pendapat kedua. Ibnu Katsir mengatakan, Yang benar, nabi Sulaiman memohon kepada Allah kerajaan yang tidak boleh dimiliki oleh manusia siapapun setelah beliau. (Tasir Ibnu Katsir, 7/70).
Karena itulah, siapapun manusia, dia tidak bisa memiliki kemampuan sebagaimana Sulaiman. Sehingga tidak ada manusia yang bisa menguasai jin atau binatang, kecuali atas mukjizat dari Allah, termasuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri. Beliau tidak mau melangkahi doa Sulaiman ini.
Suatu ketika, pada saat mengimami shalat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan gerakan yang berbeda di luar kebiasaannya. Pagi harinya, Beliau menceritakan,
“Ada jin ifrit menampakkan diri kepadaku tadi malam, untuk mengganggu shalatku. Kemudian Allah memberikan kemampuan kepadaku untuk memegangnya. Aku ingin untuk mengikatnya di salah satu tiang masjid, sehingga pagi harinya kalian semua bisa melihatnya. Namun saya teringat doa saudaraku Sulaiman: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kekuasaan yang tidak dimiliki oleh seorangpun sesudahku.” Kemudian beliau melepaskan jin itu dalam keadaan terhina.” (HR. Bukhari 461 & Muslim 541).
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mau mengikat jin itu di tiang masjid. Karena jika hal itu beliau lakukan, berarti beliau telah menguasai jin. Sementara kemampuan bisa menguasai jin, merupakan keistimewaan Sulaiman. Karena teringat doa Sulaiman, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melepaskan jin itu.
Ada beberapa doa nabi yang itu bagian dari mukjizat beliau. Sehingga hanya berlaku untuk beliau dan bukan untuk ditiru. Karena manusia selain mereka, tidak mungkin memiliki mukjizat.
Seperti doanya Nabi Isa ‘alaihis shalatuwassalam yang beliau memohon kepada Allah agar diturunkan hidangan dari langit. Allah mengisahkan doa Nabi Isa as dalam Al Qur’an,
Isa bin Maryam berdoa, “Ya Allah, turunkan untuk kami hidangan dari langit, yang hari turunnya akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau…” (QS. al-Maidah: 114).
Termasuk juga doa Nabi Musa ‘alaihis shalatu was salam, yang beliau memohon kepada Allah agar bisa melihat-Nya. Allah ceritakan dalam al-Quran,
Musa berdoa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau”. Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku”. Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan.” (QS. al-A’raf: 143).
Atau doa Nabi Ibrahim, agar beliau diperlihatkan bagaimana cara Allah menghidupkan makhluk yang telah mati. Allah sebutkan doa ini dalam al-Quran,
“Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati”. Allah berfirman: “Belum yakinkah kamu?” Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)…” (QS. al-Baqarah: 260).
Termasuk diantaranya adalah doa Nabi Sulaiman ‘alaihis salam. Karena doa ini bagian dari mukjizat beliau, maka tidak berlaku untuk yang lain. Sehingga orang lain tidak boleh menjadikannya sebagai doa, baik tujuannya untuk mendapatkan kekuasaan atau memperlancar rizki atau tujuan lainnya. Allahu a’lam.
 
Referensi: KonsultasiSyariah