by Danu Wijaya danuw | Dec 7, 2017 | Artikel, Berita, Internasional
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akan menggelar sidang darurat khusus membahas keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Seperti dilansir AFP, Kamis (7/12/2017), sidang darurat ini akan digelar pada Jumat (8/12) pagi, sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Markas PBB berada di New York, AS.
Sidang darurat ini diajukan oleh delapan negara anggota Dewan Keamanan PBB, seperti Inggris, Bolivia, Mesir, Prancis, Italia, Senegal, Swedia dan Uruguay. Negara-negara ini juga meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres membuka sidang darurat itu dengan pernyataan publik.
Sekjen PBB Guterres telah mengomentari keputusan Trump yang secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Dia menegaskan, status akhir Yerusalem hanya bisa ditentukan melalui perundingan langsung antara Israel dan Palestina.
Guterres juga menyatakan dirinya selalu berbicara melawan langkah-langkah sepihak semacam ini. “Tidak ada alternatif bagi solusi dua negara,” ujar Guterres merujuk pada solusi yang selalu diperjuangkan untuk konflik Israel-Palestina.
Secara terpisah, Duta Besar Bolivia, Sacha Sergio Llorenty Soliz, menyebut langkah Trump itu sebagai ‘keputusan ceroboh dan berbahaya yang jelas berlawanan dengan hukum internasional, juga resolusi Dewan Keamanan’.
“Ini merupakan ancaman tidak hanya bagi proses perdamaian, tapi juga ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional,” sebut Dubes Soliz.
Resolusi Dewan Keamanan PBB 2334, yang diadopsi pada Desember 2016, menekankan bahwa PBB tidak akan mengakui perubahan apapun terhadap garis batas 4 Juni 1967, termasuk terkait Yerusalem, selain yang disepakati oleh pihak-pihak terkait melalui perundingan.
Saat itu, pemerintahan mantan Presiden AS Barack Obama abstain saat voting penerapan resolusi itu, sehingga AS secara tidak langsung menyetujui bahwa Israel harus mundur ke garis batas aturan PBB.
Hal ini berbanding terbalik dengan pemerintahan Trump. Dalam pidato publik pada Rabu (6/12) siang waktu AS, Trump tidak hanya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, tapi juga memerintahkan pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Trump menegaskan kampanye politiknya yang pro-Israel. Pengakuan ini mendapat kecaman dari berbagai dunia.
Sumber : AFP/Detik
by Danu Wijaya danuw | Dec 2, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menghadiri Reuni Akbar 212 yang berlangsung di kawasan Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2017) pagi.
Selain di Monas, massa juga tumpah ruah hingga Patung Pahlawan atau Bundaran Tugu Tani, Jalan MH Thamrin.
Di hadapan ratusan ribu peserta Reuni 212, Anies menyinggung aksi serupa di tempat yang sama tahun lalu. Dimana aksi yang dihadiri jutaan orang itu telah membuat kecewa kaum pesimistis atau kaum sinis.
Diketahui, aksi 212 pada tahun lalu sempat mendapat cibiran dan kata-kata sinis dari sekelompok orang yang menyebut acara tersebut bakal ricuh.
“Tahun lalu saudara berkumpul di tempat ini. Tahun lalu saudara telah mengecewakan kaum pesimistis, mereka yang pesimis bahwa berkumpulnya masa akan memunculkan kericuhan, kekerasan, ketidakdamaian.”
“Tapi ternyata saudara hadir dengan kedamaian, dengan kenyamanan, dan dengan membawa keteduhan,” ujar Anies dalam sambutannya di atas panggung utama.
Oleh karena itu, mantan Mendikbud ini meminta peserta aksi Reuni 212 kembali membuktikan kepada publik bahwa acara hari ini juga berjalan aman dan damai.
“Hari ini saudara pastikan areal Monas tetap teduh, damai, dan nyaman,” katanya.
Tak hanya itu, Anies juga menghimbau agar para peserta Reuni 212 membentuk barisan untuk memperjuangkan persatuan di Indonesia.
“Mari kita jadikan barisan yang memperjuangkan persatuan di Indonesia,” tutupnya
Anies meminta para peserta Reuni Alumni 212 untuk meneladani figur Rasulullah Muhammad SAW. Dia juga meminta massa aksi untuk menjaga persatuan di Indonesia.
“Hari ini bertepatan dengan hari kita peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, karena itu panggung ini, kegiatan ini harus jadi panggung mengukur kedekatan kita seberapa dekat kita dekat dengan sifatnya,” tegas Anies.
Sumber : Okezone/Sindonews
by Danu Wijaya danuw | Nov 30, 2017 | Artikel, Berita, Internasional
SELURUH Turki tumpah ruah memeringati maulid Nabi Muhammad, pada hari Rabu malam tadi. Demikian dilaporkan oleh World Bulletin,Kamis (30/11/2017).
Orang-orang Muslim Turki dari segala umur berbondong-bondong ke masjid untuk sholat dan mengucapkan shalawat yang dipersembahkan kepada Nabi.
Peringatan-peringatan diselenggarakan di masjid-masjid di Turki, termasuk Istanbul, Ankara, Bursa, Edirne, Gaziantep, Hatay, Konya, Hakkari dan Sanliurfa.
Pada malam suci ini, umat Islam mengucapkan doa mereka dan membaca Al-Quran di rumah dan masjid mereka. Selain berdoa, mereka juga melafalkan dzikir dan bershalawat kepada Nabi.
Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Binali Yildirim juga merayakan Maulid al-Nabawi di kediaman mereka.
Kepala Direktorat Urusan Agama Turki juga menandai hari tersebut dalam sebuah pesan tertulis, mengatakan bahwa Nabi dan Alquran adalah kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat.
“Nilai, kedamaian dan kepercayaan bahwa orang-orang dan dunia saat ini hanya mungkin terjadi dengan kebenaran yang telah disampaikan Nabi kepada umat manusia,” kata Erbas.
Ibu Negara Emine Erdogan juga memposting pesan di akun Twitter-nya, menyampaikan salamnya untuk dunia Islam dan rakyat Turki.
“Saya berharap dari Tuhan bahwa malam yang diberkati ini akan membawa kedamaian, kesehatan pada seluruh dunia,” kata Emine Erdogan.
by Danu Wijaya danuw | Nov 30, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
JAKARTA—Terkait acara reuni akbar 212 yang rencananya akan digelar pada tanggal 2 Desember 2017 di kawasan monumen nasional, Jakarta, pihak panitia mengaku persiapan acara tersebut sudah matang.
Koordinator Divisi Media Center sekaligus Humas Reuni akbar 212, Habib Novel Bamukmin menyatakan kesiapan yang matang dari seluruh panitia perhelatan akbar reuni 212.
Acara yang dimulai dari shalat shubuh berjamaah ini diprediksikan akan dihadiri ribuan jamaah dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Alhamdulilah saat ini saya masih memersiapkan siaran 212” ujar Novel, seperti dikutip dari Republika pada Rabu (29/11/2017) kemarin.
Persiapan dari sisi logistik menurut pantauannya sudah sangat matang, divisi transportasi, dan divisi kebersihan juga siap dikerahkan pada acara Sabtu mendatang. Divisi terpenting dari perhelatan reuni 212 adalah divisi kebersihan yang sangat diandalkan dan diharapkan.
Novel mengatakan kebersihan sangat diperlukan karena semua umat ingin suasana nyaman, aman dan seselesainya acara dapat kembali bersih dengan lingkungan yang bersih hatipun bersih.
“Mudah-mudahan lebih rapi, ada penanggung jawabnya. Untuk perbandingan kebersihan sampai saat ini 300 orang per satu petugas kebersihan di posko logistik, posko pengobatan, dan posko keamanan juga terdapat penanggung jawab kebersihan,” ujarnya.
Selain dari berbagai daerah yang akan hadir, rencanannya akan ada ribuan orang datang untuk memeringati aksi damai 212 sekaligus maulid nabi dengan jamaah yang datang dari Eropa, Asia dan seluruh penjuru Nusantara.
“Gaungnya 212 tahun lalu meluas dan mendunia, sampai orang yang ingin bergabung dengan jutaan manusia mereka merasakan berkumpul sebegitu banyaknya umat muslim dengan semangat spirit syiar Islam,” pungkasnya.
by Danu Wijaya danuw | Nov 29, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
Beberapa pekan lalu, saat Rina Nose baru saja memutuskan melepas hijabnya, Deddy Corbuzier mengajak dia untuk wawancara.
Dalam wawancara tersebut, ada beberapa hal ditanyakan Deddy, antara lain soal kenapa melepas hijab dan dampak dirasakan.
Di sela wawancara, Rina Nose menyerahkan sepucuk surat yang isinya hanya diketahui Deddy.
Warganet pun penasaran hingga memutar-mutar video wawancara yang dibagikan melalui YouTube.
Apa sebenarnya isi surat tersebut?
Akhirnya, setelah sekian lama, kini terungkap.
“Satu, tidak ada isi surat dari Rina Nose yang sama sekali mengatakan kalau dia akan pindah agama. Bagaimana bisa dibaptis kalau dia sendiri nggak pindah agama. Dua, tidak ada isi surat tersebut yang mengatakan kalau dia menjadi ateis,” demikian kata Deddy melalui video.
Deddy terpaksa mengungkap isi surat tersebut, lantaran banyaknya spekulasi dan deretan video hoax yang mengatakan Rina Nose pindah agama menjadi seorang atheis.
“Banyak orang yang membuat video. Mereka mengatakan, dia jadi kafir. Jadi nggak punya agama,” katanya menambahkan.
Melalui kesempatan ini, Deddy ingin menepis semua isu yang merugikan banyak orang, termasuk Rina Nose.
Akun Palsu
Rina Nose pernah dibikin sibuk oleh kehadiran akun palsu. Sampai-sampai dia memberikan peringatan kepada siapa saja melalui postingan Insta Story-nya.
Akun palsu itu menuliskan pada biodata di Instagram tersebut menulis jika dia bernama Roselina Nurina Permata Putri.
Menurut akun itu adalah nama baru Rina Nose setelah murtad pindah agama.
Terlihat baru ada enam postingan foto Rina selepas tidak mengenakan hijab.
Ada juga kutipan dari kitab suci Injil di dua postingan terbaru di akun palsu tersebut
Langsung hal itu langsung terklarifikasi oleh Rina.
Klarifikasi Rina
Ia mengatakan jika siapapun boleh menggunakan foto-fotonya yang sudah diposting di Instagramnya namun jangan mengaku jika itu Rina.
“Siapapun yang mau menggunakan foto2 saya atau kata2 saya dalam akun Instagram, selama masih baik, silahkan.
Tapi jangan menjadi saya!! Terlebih bertindak seolah anda benar2 Rina Nose!
Bagi yang lain, pintarlah, agar tidak mudah tertipu,” tulis Rina Nose, Minggu (19/11/2017).
Hal itu pun kemudian diposting akun gosip @lambe_julid yang akhirnya menimbulkan banyak komentar netizen.
Simpati Nitizen untuk Rina
Beberapa netizen tampak menyarankan Rina untuk melaporkan akun palsu tersebut.
Ada juga yang malah menyoroti hal kecil yang tertulis di bio akun palsu tersebut.
@liena_adiahti: Wajibbbb di laporin ke yg berwenang nih.
@eka_ersa: Astagfirulloh . Jahat bgt yg bikin fake acc (akun palsu). Malah memperkeruh suasana.
@yonipratm: Kasihan teh rina nya.
@honeysuhandi: Akun fake, tp knp brani ngetag akun real rina?
@jodyaswadie: Aduh,niat banget ya buat ngejatohin teh rina nose??
Sumber : Tribun Lampung
by Danu Wijaya danuw | Nov 27, 2017 | Artikel, Berita, Internasional
Jakarta – Fenomena banyaknya jemaah yang mengambil foto dan ber-selfie di depan Kakbah, Masjidil Haram, menjadi perhatian serius pemerintah Arab Saudi. Kini tindakan foto-foto di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dilarang.
Hal itu tertuang dalam surat diplomatik yang dikirimkan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada 12 November 2017. Surat dikirimkan kepada negara-negara penyelenggara haji dan umrah.
Inti surat diplomatik adalah Arab Saudi meminta negara-negara sahabat memberikan penyuluhan yang lebih tegas kepada para calon jemaah haji dan umrah. Penyuluhan berkaitan dengan larangan mengambil gambar di lingkungan Masjidil Haram.
“Kementerian Haji dan Umrah mengimbau untuk kiranya dapat memberikan penyuluhan agar tidak melakukan perbuatan tersebut dan menegaskan kembali kepada mereka mengenai pentingnya merespons instruksi yang melarang pengambilan gambar, baik dengan kamera biasa, kamera televisi, maupun kamera lainnya,” kata Menteri Haji dan Umrah Saudi Mohammed Saleh bin Taher Benten dalam surat diplomatiknya, Jumat (24/11/2017).
Larangan yang berlaku untuk dua masjid suci, yakni Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dimaksudkan agar jemaah yang sedang khusyuk beribadah dan tidak terganggu oleh aktivitas pengambilan foto selfie.
“Dalam rangka menegakkan peraturan yang berlaku dan dalam rangka menghormati kesucian dua masjid suci dan demi terjaganya suasana ibadah,” kata Mohammed Saleh.
Selama ini memang banyak jemaah yang berfoto selfie di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Tempat favorit jemaah adalah background Masjidil Haram. Tak jarang yang meng-upload di media sosial.
Sedangkan untuk Masjid Nabawi, biasanya jemaah berfoto di pelataran dengan background pintu-pintu megah dan payung raksasanya.
Sebenarnya ber-selfie di dua masjid suci tersebut selama ini juga tak bebas. Sebab, ada petugas atau askar yang mengingatkan kalau ada yang ber-selfie di dua masjid suci tersebut, namun memang belum ada aturan tegas benar soal hal itu.
Sumber : Detik / Foto : Dream