Oleh: Fauzi Bahreisy
Aksi-aksi terorisme yang belakangan ini kembali terjadi sungguh menyesakkan dada. Karena pelakunya orang Islam, maka ini menjadi peluang dan kesempatan beberapa pihak untuk mengarahkan tuduhan atau stigma negatif kepada Islam dan umat Islam. Padahal Islam justru sangat membenci dan menolak tindakan teror.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Nu’man ibn Basyir ra disebutkan, “Kami bersama Rasulullah SAW dalam sebuah perjalanan. Lalu ada seorang yang mengantuk di atas untanya. Melihat itu ada yang mengambil anak panah dari sarungnya dengan maksud mempermainkan orang yang mengantuk tadi. Maka, orang tersebut kaget dan bangun dari tidurnya. Seketika Rasul SAW bersabda, “Tidak boleh seorang muslim menakut-nakuti muslim lainnya.” (HR Ahmad dan Abu Daud).
Dari hadits di atas jelas bahwa canda yang membuat orang lain kaget dan takut saja sangat dilarang oleh Rasul SAW. Apalagi, tindakan teror yang dengan sengaja bertujuan menebarkan ketakutan dan kecemasan kepada masyarakat.
Dalam hadits lain, Rasul SAW menegaskan, “Seorang mukmin adalah yang orang lain merasa aman atas darah dan harta mereka.” (HR at-Tirmidzi). “Seorang muslim adalah yang orang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (HR Bukhari Muslim).
Dari hadits di atas dapat dipahami, sejatinya seorang mukmin mendatangkan rasa aman dan seorang muslim menghadirkan keselamatan dan kedamaian bagi orang-orang sekitar.
Islam memang agama rahmat dan damai. Setiap bertemu, muslim yang satu dengan muslim yang lain, saling memberi salam mendoakan keselamatan. Surga disebut sebagai negeri keselamatan dan kedamaian. Salah satu nama Allah juga as-Salam.
Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa Allah menciptakan manusia dengan banyak suku dan bangsa agar mereka saling mengenal; bukan bermusuhan (Lihat QS al-Baqarah: 13). Allah pun menyuruh berbuat baik dan berbuat adil kepada siapapun, meski berbeda agama, selama ia hidup berdampingan secara damai (Lihat QS al-Mumtahanah: 8-9).
Bahkan kepada binatang sekalipun seorang muslim harus berbuat baik dan tidak boleh berbuat aniaya. Diriwayatkan bahwa ada yang masuk surga karena kebaikannya memberi minum seekor anjing yang kehausan.
Ada pula yang masuk neraka karena seekor kucing, ia mengikatnya kemudian tidak memberinya makan dan tidak juga melepaskannya mencari makanan dari serangga bumi. (HR Bukhari Muslim)
Kalau kepada binatang saja kita diperintah untuk berbuat baik, apalagi kepada sesama manusia. Dalam agama, termasuk dosa besar menumpahkan darah tanpa alasan yang dibenarkan. Perang hanya boleh dilakukan dalam kondisi umat Islam diperangi atau membantu kaum lemah yang teraniaya (QS an-Nisa: 75). Itupun dengan catatan tidak boleh membunuh mereka yang tidak ikut perang, tidak boleh merusak pohon, serta siap menerima tawaran damai.
Kalau dalam perang saja, Islam memberikan rambu-rambu dan etika apalagi dalam kondisi damai. Oleh sebab itu Islam tersebar dan dipeluk banyak manusia lebih karena akhlak dan dakwah yang dilakukan secara damai. Termasuk tersebarnya Islam di Indonesia.
Rasul SAW pernah bangkit berdiri ketika ada jenazah Yahudi yang lewat. Ketika ditanya beliau bersabda, “Bukankah dia juga manusia?!” (HR Bukhari Muslim). Beliau juga pernah menjenguk pelayannya yang Yahudi ketika sakit. Lalu karena melihat kebaikan dan perhatian Rasul SAW, ayahnya yang juga Yahudi mengizinkan si anak masuk Islam. Beliau bersabda, “Sayangi yang di bumi, niscaya yang di langit menyayangi kalian.” (HR al-Bukhari).
Kalau kemudian saat ini ada tindakan teror yang dilakukan secara serampangan oleh orang yang mengaku muslim, hal itu bisa karena dangkalnya pemahaman agama, karena penyakit nifak, atau karena rekayasa musuh yang ingin menghancurkan nama baik Islam.
Sumber:
Artikel Utama Buletin Al Iman
Edisi 357 – 22 Januari 2016. Tahun ke-8.
*****
Buletin Al Iman terbit tiap Jumat. Tersebar di masjid, perkantoran, majelis ta’lim dan kantor pemerintahan.
Menerima pesanan dalam dan luar Jakarta.
Hubungi 0897.904.6692
Email: redaksi.alimancenter@gmail.com
Dakwah semakin mudah.
Dengan hanya membantu penerbitan Buletin Al Iman, Anda sudah mengajak ribuan orang ke jalan Allah.
Salurkan donasi Anda untuk Buletin Al Iman:
BSM 703.7427.734 an. Yayasan Telaga Insan Beriman
Konfirmasi donasi: 0897.904.6692
Raih amal sholeh dengan menyebarkannya!