Oleh: M. Lili Nur Aulia
 
1. Jika Anda bangun tidur maka hapuslah bekas tidur di wajah Anda dengan tangan, sebagaimana disebutkan bahwa
Nabi saw, “Apabila beliau bangun tidur, beliau duduk menghapus bekas tidur dari wajahnya dengan tangannya.” (HR. Muslim).
2. Berdoalah dengan mengucap: “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah sebelumnya mematikan kami, dan kepada-Nya dikembalikan.” (HR. Bukhari).
3. Bersiwaklah, atau gosoklah gigi Anda. Sebagaimana disunnahkan Nabi SAW bahwasanya, “Apabila bangun tidur malam beliau membersihkan mulutnya dengan siwak.” (Muttafaqun ‘Alaih).
4. Lakukan istinsyar (memasukkan air ke dalam hidung dan mengeluarkan kembali) sebanyak tiga kali. Rasulullah
SAW bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya maka hendaklah ber-istinsyar tiga kali. Sesungguhnya syetan bermalam di pangkal hidungnya.” (Mutafaqun ‘Alaih).
5. Mencuci tangan tiga kali, sebagaimana disabdakan Nabi saw, “Apabila salah seorang dari kalian bagun dari tidurnya maka janganlah mencelupkan tangannya ke dalam bejana (tempat air) sampai dia mencucinya tiga kali.” (Mutafaqun ‘Alaih).
6. Kemudian berwudhu dan lantunkan dua kalimat syahadat setelah selesai wudhu dengan mengucapkan, “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata,tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.” Mengucapkan kalimat syahadat memiliki keutamaan yang besar. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkannya (kalimat syahadat) dibukakan untuknya delapan pintu surga, memasukinya lewat pintu mana dia mau.” (HR. Muslim).
7. Shalatlah dua rakaat setelah wudhu. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhu saya ini, kemudian shalat dua rakaat dan dia tidak melamun dalam shalatnya, maka pastilah Allah mengampuni dosanya yang telah lalu – dalam dalam riwayat lain – wajib baginya mendapatkan surga.” (HR. Muslim). Kemudian shalatlah setelah itu apa yang Allah kehendaki bagimu untuk shalat dan bermunajatlah kepda Tuhanmu Yang Maha
Agung lagi Maha Tinggi.
Sumber:
Ramadhan Sepenuh Hati, M. Lili Nur Aulia

X