0878 8077 4762 [email protected]

Raja Belgia Ifthar Bersama Keluarga Muslim

Brussels – Raja Philippe dari Belgia berbagi iftar dengan keluarga Muslim di kota Ghent pada hari Senin, menjadi berita utama di media Belgia, yang menerbitkan foto-foto raja sambil memberi hormat kepada anggota keluarga dan makan makanan Maroko bersama mereka.
Menurut media Belgia, raja ingin mengambil bagian dalam makanan Ramadhan. Raja memilih keluarga biasa, orang Benhaddous yang tinggal di Evergem dekat Ghent, wilayah berbahasa Belanda di Belgia.
Khalid Benhaddou, satu dari delapan putra dalam keluarga tersebut, mengatakan:
“Ini adalah acara yang sangat terhormat yang sangat kami syukuri.”
Raja Philippe bergabung dengan tiga generasi keluarga untuk acara tersebut, yang oleh Benhaddou dilihat sebagai tanda toleransi dan komitmen damai.
Raja meluangkan waktunya untuk bertemu dengan semua anggota keluarga dan mendengar mereka menjelaskan arti Ramadan. Percakapan tersebut juga beralih ke berbagai tantangan sosial yang dihadapi komunitas Muslim di Belgia.
Raja memulai makan dengan kurma dan susu sebelum dia pindah ke piring yang dipilih dari masakan tradisional Maroko.
 
 

Muslim London yang Sahur Jadi Penyelamat Pertama Kebakaran Apartemen

Muslim London yang Sahur Jadi Penyelamat Pertama Kebakaran Apartemen

LONDON – Kebakaran yang menghanguskan Grenfell Tower di London, Rabu (14/6) dini hari mengakibatkan 12 orang tewas. Hunian vertikal yang terdiri dari 24 lantai dengan 120 flat itu diperkirakan dihuni oleh 400-600 orang.
Api berkobar saat sebagian besar penghuni sedang terlelap. Beruntung, ada warga lokal yang sedang makan sahur sehingga bisa mengurangi jumlah korban jiwa.
Anak-anak muslim menyelamatkan nyawa orang-orang. Mereka berlarian menggedor pintu. Terima kasih Tuhan untuk Ramadan,” ujar warga lokal kepada Huffington Post.
Seorang warga lainnya menuturkan, andai remaja-remaja muslim yang sedang sahur tidak memberikan pertolongan, bisa jadi ceritanya akan lain. “Bakal lebih banyak orang meninggal,” tuturnya.
Remaja-remaja muslim di sekitar Grenfell Tower yang sedang makan sahur di masjid adalah orang yang datang pertama kali untuk memberi pertolongan. Selain berteriak mencari pertolongan, mereka juga datang dengan membawa kantong-kantong air.
“Mereka adalah yang pertama membawa kantong air membantu orang-orang. Mereka berlari mengabari orang-orang,” sambung warga.
nintchdbpict000331409254_1497496757151
Selama Ramadan, banyak muslim yang bangun dini hari untuk makan sahur. Batas makan sahur di London adalah pukul 02.39.
 
Khalid Suleman Ahmed, warga muslim yang tinggal di Grenfell Tower mengatakan, jika bukan Ramadan maka dia tak akan bangun bersamaan saat api berkobar. Saat sahur itulah dia mencium kebakaran.
Dia lantas melihat ke arah jendela dan melihat asap sudah mengepul dari lantai di bawah flat yang dia tempati. Dia mengaku tak mendengar alarm tanda bahaya.
Saya membangunkan bibi saya, berpakaian dan mulai mengetuk pintu-pintu tetangga. Setiap flat membuka (pintu, red) kecuali dua,” tutur Ahmed.
Warga lainnya menuturkan, Ramadan membawa hikmah tersendiri. “Jika bukan Ramadan, akan ada lebih banyak korban,” katanya kepada Sky News.
Api diketahui muncul pada dini hari ketika banyak penghuni apartemen sedang terlelap tidur. Warga Muslim menjadi yang pertama melihat kobaran api yang melalap apartemen 27 lantai itu.
Warga Muslim memainkan peran besar dalam mengajak banyak orang untuk keluar apartemen. Sebagian besar orang yang saya lihat adalah Muslim, mereka juga menyediakan makanan dan pakaian,” ujar warga setempat, Andre Barroso (33), kepada The Independent.
Sejumlah orang lainnya terlihat sedang membagikan botol air ke orang-orang yang sedang menunggu di luar apartemen.
“Semua orang mendapatkan bantuan. Sangat menyenangkan melihat semua orang berkumpul,” ungkapnya.
 
Sumber : JPNN

Muslim London yang Sahur Jadi Penyelamat Pertama Kebakaran Apartemen

Ratusan Muslim Amerika Buka Puasa di depan Trump Tower, Ada Apa?

 
NEW YORK—Sebanyak 100 orang Muslim Amerika menggelar shalat maghrib berjamaah dan buka puasa bersama di depan Trump Tower, New York, AS, dalam sebuah aksi damai menentang retorika Islamofobia ala Donald Trump.
Aksi damai yang digagas oleh kelompok pembela imigran tersebut, juga dihadiri oleh sejumlah warga NonMuslim New York.
Selepas shalat maghrib berjamaah, para peserta aksi duduk dan berbagi makanan yang termasuk nasi, ayam dan pizza di tepi jalan Fifth Avenue 56th & 57th Street di Midtown, depan Trump Tower.
Fatoumata Waggeh, seorang Muslimah berusia 26 tahun keturunan Gambia, mengatakan bahwa dia datang untuk menentang “retorika negatif tentang Islam yang menyebar di sekitar umat Muslim Amerika,” serta untuk menunjukkan solidaritas.
Maggie Glass, seorang warga New York berusia 31 tahun yang aktif di sebuah asosiasi pengungsi Yahudi, mengatakan bahwa dia ada di sana untuk mendukung semua tetangga dan teman Muslimnya.
“Saya berpikir bahwa ini adalah kesempatan bagi kita untuk berkumpul sebagai sebuah komunitas, untuk menunjukkan bahwa kita bersatu,” Kata Maggie lansir Hindustan Times, Jumat (2/6/2017).

Muslims pray on the Fifth Avenue after Iftar, breaking fast during their holy month of Ramadan -when devotees around the world fast from dawn to dusk - during a demonstration to protest US President Donald Trump's stand on Muslims and immigrants, near the Trump Tower in New York on June 1, 2017. / AFP PHOTO / Jewel SAMAD

Muslim AS shalat dijalan depan Trump Center diliput banyak media


Penggagas acara, Linda Sarsour mengatakan bahwa dia puas dengan jumlah aksi tersebut.
Linda merasa tidak keberatan bahwa Trump, bertolak belakang dengan presiden AS sebelumnya, tidak mengundang warga Muslim Amerika ke Gedung Putih untuk melakukan Iftar.
“Mereka tidak mengundang (iftar-red) kita, tapi kita tidak mau datang ke sana.”
“Sejujurnya, walaupun mereka melakukannya, saya akan meminta umat Islam untuk tidak melakukan hal tersebut,” katanya.
Selama unjuk rasa berlangsung, sekelompok kecil pendukung Trump di sisi lain jalan meneriakkan “AS, AS!” dan “Kami tidak menginginkan hukum syariah!”
Sementara itu polisi memantau aksi damai itu dengan ketat.
Seperti diketahui, Trump Tower di Manhattan merupakan rumah bagi Trump Organization, jantung kerajaan bisnis Presiden Donald Trump. Ibu Negara Melania Trump tinggal di sana bersama putra bungsu pasangannya, Baron.
 
Sumber : Islampos

Muslim London yang Sahur Jadi Penyelamat Pertama Kebakaran Apartemen

Mengenal Lebih Dekat Marawi, Jantung Komunitas Muslim di Filipina

Dalam sepekan ini, nama kota Marawi yang terletak di Filipina menjadi pembicaraan dunia. Sebab, di kota tersebut sedang terjadi pemberontokan yang dilakukan oleh kelompok Maute. Bentrokan antara kelompok yang dituding sebagai teroris dengan militer Filipina tidak terelakkan.
Sudah banyak korban yang jatuh di antara kedua belah pihak. Kelompok Maute makin dikenal Karena pemberontakan itu diduga kuat punya kaitan dengan ISIS. Lantas seperti apa kota Marawi yang dihuni 201 ribu jiwa sebelum krisis berdarah itu terjadi?
Marawi sebelum konflik itu pecah, dikenal sebagai kota dengan penduduk mayoritas muslim. Itulah kenapa, dari kota seluas 87,55 km itu mudah ditemukan banyak sekali atribut muslim yang diperdagangkan.
’’Pedagang biasanya lewat Marawi karena banyak yang bisa dibeli terutama jilbab,’’ ujar Presiden Asosiasi Mahasiswa Asing Universitas Mindanao kota Davao, Chadijah Saraswati.

images (28)

Gerbang masuk kota Islam Marawi dengan gubernur muslim sendiri


Marawi merupakan ibu kota dari provinsi Lanao del Sur. Penduduknya biasa disebut dengan Maranao dan bahasa yang digunakan adalah Maranao. Nama itu diambil dari sebuah danau yang berada di kota tersebut yakni Lanao. Nama danau itu jika dilafalkan adalah Ranao.
’’Kalau mau ke sana, butuh waktu sampai tujuh jam perjalanan dari Davao,’’ ujar Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Filipina Hidayatullah Negarawan. Kota Davao merupakan daerah asal dari presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Sebagai kawasan yang 96 persen penduduknya muslim, hukum syariah sebenarnya berlaku di kota itu. Namun, tidak sepenuhnya mengikuti tata cara Islam dalam menjatuhkan hukum. Misalnya, tidak ada hukuman potong tangan, rajam, atau bentuk lain yang bertentangan dengan sistem di Filipina secara umum.
Hukum Islam bisa diterapkan di Marawi karena menjadi bagian dari Wilayah Otonomi Muslim Mindanao atau dikenal Autonomous Region in Muslim Mindanao (ARMM). Kekhususan itu muncul akibat dari pemberontakan di Filipina yang dimotori oleh Moro National Liberation Front (MNLF) pada 1972.
Keberadaan MNLF menuntut kebebasan. Apalagi, Mindanao merupakan kawasan di Filipina yang terpisah karena berbeda kepulauan. ARMM muncul sebagai hasil berunding antara MNLF dan pemerintah Filipina. Pada 1989 di Cotabato, menghasilkan kesepakatan adanya daerah otonomi muslim itu.
Marawi kerap disebut sebagai jantung komunitas Muslim di Filipina. Itulah kenapa, kehidupan yang Islami bisa dilihat di kota itu. Berbagai arsitektur khas Islam, termasuk masjid banyak ditemukan.
 
mengenal-lebih-dekat-marawi-jantung-komunitas-muslim-di-filipina_m_134165

Salah satu masjid di Marawi


Dikutip dari www.vigattintourism.com, selain berjualan berbagai pernak pernik Muslim, orang Marawi mengandalkan agrikultur. Bagaimana untuk tujuan wisata? hanya beberapa informasi yang menyatakan sebagai tujuan wisata.
Selain masjid-masjid yang indah, turis bisa menuju Danau Lanao, Aga Khan Museum di Universitas Negeri Mindanao kota Marawi, Monumen Moncado Colony, sampai katedral Maria Auxiliadora.
Bisa jadi, Karena kawasan itu mengutamakan perdagangan, jadi tidak terlalu banyak tempat untuk wisata.
 
Sumber : JawaPos

Hadist Shahih, Kenapa Harus Bukhari dan Muslim?

Banyaknya hadis palsu yang beredar membuat para ahli hadis menyaringnya. Para ulama sepakat bahwa hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim mempunyai kadar shahih atau kebenaran yang tinggi.
Hal itu dikarenakan kedua imam tersebut telah melakukan penyaringan yang sangat ketat terhadap hadis-hadis yang beredar. Hadist yang diriwayatkan oleh salah satu dari kedua imam itu saja sudah diakui oleh para ulama akan kebenarannya.
Apalagi hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari yang juga diriwayatkan oleh Muslim, tentu tingkat kebenarannya lebih tinggi. Sehingga para ulama sepakat bahwa Hadis yang diriwayatkan oleh kedua imam itu benar-benar berasal dari perkataan Nabi.
Adalah Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim, dua orang ulama ahli hadits yang pertama kali menyusun kitab hadits yang hanya berisikan hadits-hadits shahih sesuai dengan syaratnya.
Metode yang ditempuh dalam penyusunan kitab tersebut adalah dengan memilih periwayat-periwayat yang harus memenuhi persyaratan hadits shahih yaitu

  1. Sanadnya bersambung sampai Rasulullah
  2. Dinukil dari periwayat yang takwa, kuat hafalannya
  3. Tidak mudah lupa
  4. Tidak ganjil (menyelisihi hadits shahih yang lebih kuat)
  5. Dan tidak cacat.

Adapun Al-Imam Al-Bukhari dalam penyusunan kitabnya menentukan persyaratan lagi yang lebih ketat.
Diantaranya periwayat-periwayat (rawi) haruslah sejaman dan mendengar langsung dari rawi yang diambil hadits darinya.
Kelebihan kitab Shahih Al-Bukhari adalah terdapat pengambilan hukum fiqih, perawinya lebih terpercaya dan memuat beberapa hikmah dimana unsur-unsur ini tidak ada pada Shahih Muslim.
 
Sumber : inspiradata