by Danu Wijaya danuw | Oct 19, 2017 | Artikel, Berita, Internasional
QATAR – Emir Qatar telah mengirim sebuah pesawat yang membawa bantuan medis dan dokter ke Somalia. Bantuan ini dikirim untuk membantu negara tersebut mengatasi bencana ledakan bom terburuknya.
Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani melakukan langkah tersebut pada Selasa (17/10/2017). Ia memerintahkan sebuah pesawat militer untuk berangkat ke bandara internasional Mogadishu, kantor berita resmi QNA melaporkan .
Sedikitnya 276 orang tewas dan 300 lainnya cedera pada insiden peledakan, Sabtu (14/10/2017) saat sebuah truk berisi bahan peledak meledak di sebuah distrik komersial yang sibuk. Namun sumber medis memperkirakan jumlah korban tewas bisa mencapai 300 orang.
Pengiriman bantuan tersebut didampingi oleh Qatar International Search and Rescue Group dan tim medis yang komprehensif.
“Tim medis dengan peralatan medis terbaru akan ikut serta dalam perawatan korban yang terluka dan mengevakuasi korban luka melalui jembatan udara untuk menerima perawatan di luar Somalia,” tambahnya.
Tak hanya Qatar, pesawat dari Amerika Serikat, Kenya dan Turki juga tiba di Mogadishu untuk mengirim bantuan.
Bencana ledakan bom yang diklaim ‘terbesar’ ini kian parah dengan sistem kesehatan yang rapuh. Pasalnya, Somalia adalah sebuah negara yang telah mengalami perang saudara selama tiga decade dan gelombang anarki dan sangat bergantung pada bantuan luar negeri.
Belum ada kelompok yang bertanggung jawab atas peledakan bom tersebut, namun pemerintah menuduh al-Shabaab berada di balik aksi ini.
Sumber : Daily sabah
by Danu Wijaya danuw | Oct 19, 2017 | Artikel, Berita, Nasional
BOGOR — Pemerintah Indonesia menerima kunjungan secara kenegaraan dari Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani.
Syekh Tamim beserta rombongan tiba di Istana Bogor sekitar pukul 10.40 WIB. Jokowi kemudian mengajak Syekh Tamim untuk berkeliling ke halaman belakang Istana dan berbincang di Veranda Talk.
Selain itu, Syekh Tamim pun diajak untuk menanam pohon Eboni atau kayu hitam Sulawesi.
Presiden Jokowi dan Syekh Tamim kemudian mengikuti upacara penyambutan di halaman depan Istana.
Lagu kebangsaan masing-masing negara dikumandangkan diiringi 21 dentuman meriam.
Syekh Tamin datang bersama sejumlah petinggi negara Qatar guna melakukan kerja sama bilateral.
Dalam pertemuan bilateral ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan terima kasih atas kunjungan Emir Qatar bersama rombongan ke Indonesia. Kunjungan ini menjadi yang pertama bagi Syekh Tamim.
“Saya yakin kunjungan ini akan semakin memperkuat persahabatan yang saling menguntungkan bagi kedua negara dan bangsa kita,” kata Jokowi, Rabu (18/10).
Penandatanganan Investasi Qatar-Indonesia
Dalam pertemuan ini, Jokowi menyebut pertemuan bilateral akan membahas dua hal yang difokuskan untuk menunjang kerja sama. Dua sektor tersebut adalah sektor infrastruktur dan pariwisata.
“Saya kira fokus pembicaraan kita pada pertemuan bilateral hanya dua hal itu. Mungkin ada tambahan sedikit juga saya kira tidak apa-apa,” ujar Jokowi.
Penandatanganan nota kesepahaman yang disaksikan oleh Presiden Joko Widodo dan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad bin Khalifa al-Tsani itu adalah pada bidang pemuda dan olahraga, pembentukan sidang komisi transportasi udara, kesehatan dan pendidikan.
Dalam konferensi pers, Presiden Jokowi menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti penandatanganan nota kesepahaman itu.
“Kami telah sepakat untuk segera menindaklanjuti apa yang telah kami bicarakan tadi di dalam pertemuan,” ujar Presiden.
“Indonesia akan terus mengajak Qatar untuk berinvestasi di Indonesia ini,”lanjut Jokowi.
Jalinan kerja sama antara Indonesia-Qatar, lanjut Jokowi, untuk menjaga persatuan umat dalam menghadapi tantangan global ke depan bersama-sama.
Syekh Tamim mengapresiasi komitmen Presiden Jokowi itu.
Sepulangnya dari Indonesia, ia akan membentuk tim untuk menindaklanjuti apa yang telah disepakati dalam pertemuan, baik pertemuan empat mata dengan Presiden Jokowi atau bersama delegasi kedua negara.
“Kami ini juga berharap ada hasil positif yang dapat dicapai setelah kunjungan ini,” ujar Syekh Tamim
Jokowi Memberikan Oleh-Oleh Kopi
Presiden Joko Widodo memberikan oleh-oleh kepada Emir Qatar, Syekh Tamim. Oleh-oleh itu berupa kopi khas Indonesia.
Ada dua jenis kopi yang dijadikan oleh-oleh dari Presiden Jokowi untuk Syekh Tamim.
Paket pertama yakni 10 bungkus kopi. Kopi itu berasal dari perkebunan kopi organik di Aceh. Kopi jenis ini sangat jarang di Indonesia.
Paket kedua, yakni kopi Sumatera Dolok Sanggul. Kopi berasal dari varietas pohon Sigararutang dan diproses menggunakan metode semi washed.
by Danu Wijaya danuw | Jun 12, 2017 | Artikel, Berita, Internasional
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri Muhyiddin Junaidi menyebut Qatar adalah korban konspirasi Amerika dan Yahudi.
Muhyiddin menjelaskan bahwa pemutusan hubungan Saudi cs ke Qatar sebetulnya karena Qatar tak mau membayar dana dalam jumlah besar kepada Amerika, atas fasilitas keamanan yang disediakan Amerika kepada negara-negara Teluk.
“Qatar adalah korban konspirasi Amerika dan Yahudi. Qatar yang kecil wilayahnya menolak membayar dana yang besar dan disamakan dengan Saudi dan Uni Emirat Arab,” kata Muhyiddin seperti dikutip dari Republika, Ahad (11/6/2017).
Sikap Qatar tersebut, menurut Muhyiddin membuat Amerika marah besar. Lalu dicarilah kambing hitamnya, agar Qatar dikucilkan oleh negara negara teluk.
Qatar kemudian dituduh punya hubungan dekat dengan Iran, mendanai gerakan radikal dan terorisme, memberikan suaka kepada para pemimpin Ikhwanul Muslimin dan Hamas dan sebagainya.
Menurut Muhyiddin, jika ukurannya adalah hubungan dengan Iran, Emirat juga punya hubungan dagang yang besar dengan Iran. Begitu juga Oman dan Kuwait.
“Kenapa tiga negara itu dibiarkan?” kata dia.
Adapun menurutnya ini sekaligus menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memainkan peran aktifnya dengan menjadi juru damai karena punya modal besar dalam mendamaikan pihak yang bersengketa. Berbeda dengan Iran dan Turki di mana keduanya tak netral lagi.
Apalagi Indonesia punya hubungan yang baik kepada semua negara tersebut. Bahkan Emir Qatar akan berkunjung ke Indonnesia pada Oktober mendatang.
Sumber : Republika
by Danu Wijaya danuw | Jun 10, 2017 | Artikel, Berita, Internasional
PALESTINA—Agresi Israel terhadap Jalur Gaza pada 2014 telah menghancurkan banyak rumah warga selain merenggut nyawa. Pasca agresi, Qatar mengucurkan dana bantuan 407 juta USD untuk membangun kembali rumah warga dan pembangunan hunian baru setelah dihancurkan Israel.
Mengutip laporan PIC, di antara proyek pembangunan yang diberikan Qatar adalah membangun Kota Hunian dengan nama mantan Emir Qatar, Syekh Hamd bin Khalifah II yang memuat 3000 unit rumah.
Setelah proyek rampung, ribuan warga Jalur Gaza sumringah lantaran rumah mereka yang hancur kini sudah tergantikan.
Ahmad Abu Diqqah, seorang penerima bantuan rumah berterimakasih kepada Qatar. Abu Diqqah memiliki enam anggota keluarga mendapatkan flat seluas 130 meter persegi.
Abu Diqqah mengatakan setelah rumahnya hancur oleh serangan Israel, dia tinggal di bawah rumah bedeng yang sangat panas atau sangat dingin.
‘Kota Hamd’ selesai dibangun selama lima tahun. Kota ini sebagai penunaian janji Syekh Hamd bin Tamim Aalu II, Emir Qatar saat itu setelah mengunjungi Jalur Gaza.
Pembangunan Apartemen, Pertama 53 buah + Kedua 60 buah

Kota atau kompleks apartemen ini dibangun di atas lahan seluas 49 hektar dan dibangun dua tahap.
Pada pembangunan pertama berhasil dibangun dengan 53 gedung apartemen hunian, setinggi rata-rata 5 lantai dengan 3000 unit hunian dengan 1060 flat.
Kemudian pada pembangunan kedua nanti akan terdiri pembangunan 60 gedung apartemen dengan berisi 1264 flat dengan berbagai ukuran antara 100,115 dan 130 meter persegi yang bisa menampung 2300 keluarga.
Kini pembangunan kota ini dimulai tahap ketiga, setelah tahap kedua kunci sudah diserahkan.
Setiap sembilan bangunan apartemen ada fasilitas klinik kesehatan, masjid, lapangan, sekolah TK, sekolah, pusat perbelanjaan, parkir dan infrastruktur penuh.
by Danu Wijaya danuw | Jun 9, 2017 | Artikel, Berita, Internasional
Menteri Luar Negeri (Menlu) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengungkapkan bahwa kehadiran para pemimpin politik Hamas di Doha bertujuan untuk memfasilitasi persatuan Palestina.
“Kehadiran Hamas di Doha dikoordinasikan dengan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara di kawasan ini, dan ini merupakan bagian dari usaha kita untuk menengahi faksi Palestina agar mencapai rekonsiliasi,” ujar Al Thani kepada laman Aljazeera, Jumat (9/6).
Pernyataan tersebut muncul empat hari setelah negara-negara teluk memutuskan hubungan diplomatik dan trasnportasi dengan Qatar.
Menurut analis politik, Modallal, peran Qatar di Palestina memang telah mengakomodasi dan mendukung dua sayap politik utama Palestina, yakni Hamas di Gaza dan Otoritas Palestina – Fatah di Tepi Barat.
Sementara dukungan kepada Ikhwanul Muslimin (IM) bersifat menghormati mereka yang moderat. Berjuang dengan adil melalui kotak suara tanpa senjata, walaupun akhirnya dikudeta militer Mesir. Tuduhan kepada IM menurutnya hanya disebabkan kebencian saja.
Qatar Tidak Akan Menyerah
Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menegaskan bahwa negaranya tidak pernah menyerah pada tekanan yang dilakukan oleh negara-negara tetangga Arabnya.
“Negara ini juga tak akan mengubah kebijakan luar negerinya dalam menyelesaikan perselisihan antar Arab.” kata Sheikh Mohammed Al Thani kepada Aljazeera.
Dengan demikian, berarti Qatar tak akan mengubah kebijakan luar negerinya terkait tekanan agar menghentikan dukungannya terhadap Hamas Palestina dan Ikhwanul Muslimin (IM).
Hal itu disampaikan Sheikh Mohammed Al Thani kepada Aljazeera, Jumat (9/6), menyusul sejumlah tuntutan yang diajukan Arab Saudi.
Mereka menuduh Qatar mendukung kelompok bersenjata dan saingan regional mereka, Iran. Qatar mengatakan tuduhan tersebut tidak berdasar.
“Kami belum siap untuk menyerah, dan tidak akan pernah siap untuk menyerah, merdeka dari kebijakan luar negeri kami,” kata Sheikh Mohammed bin Abdulrahman.
Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bersikap menantang bahwa Qatar dapat hidup dalam embargo untuk waktu yang lama.
Dukungan Internasional untuk Qatar
“Dia mengatakan Qatar mendapat dukungan dari masyarakat internasional dan bahwa mereka akan berhasil mengurangi konsekuensi krisis ini,” lapor koresponden Aljazeera itu.
Sheikh Mohammed Abdulrahman lebih lanjut mengatakan bahwa tentara Turki yang akan dikirim ke Qatar adalah demi menjaga keamanan seluruh wilayah.
Sementara itu, Qatar akan menghormati kesepakatan gas LNG yang dibuatnya dengan UEA meski negara itu telah memutuskan hubungan dengan Doha, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman mengatakan.
Sumber : Salam Online/ Aljazeera