by Danu Wijaya danuw | Jul 2, 2018 | Artikel, Berita, Internasional
Kazan adalah ibu kota negara bagian Rusia yang dikenal dengan Tatarstan. Kota muslim ini memiliki lanskap yang unik dan menarik. Ia berada di atas bukit dengan pemandangan danau di bawahnya.
Persis di pinggir danau, terdapat beberapa bangunan besar Islam, seperti Masjid Agung QolSharif dan makam syuhada. Masjid QolSharif termasuk yang terbesar di Eropa dengan arsitektur khas berupa menara-menara tinggi, yang barangkali terpengaruh oleh Masjid Biru di Istanbul Turki.
Masyarakat muslim Kazan mirip dengan Indonesia. Kumandang azan, deretan masjid, dan para perempuan berjilbab menjadi pemandangan biasa di kawasan ini.
Penghuni kota ini sebagian besar Muslim. Dahulu berdiri kerajaan Islam Tatarstan di Rusia. Kejatuhan kerajaan Islam Kazan oleh kerajaan Tsar Rusia membuat didirikan gereja besar dipusat Kazan. Namun muslim Kazan terus menjaga Islam hingga diwariskan turun temurun.
Mereka mengaku pertama kali mengenal Islam dari seorang utusan Islam asal Baghdad pada abad ke-7 Masehi, manakala Kazan masih menjadi bagian dari wilayah Bulgaria. Sejak itu, Islam berkembang cepat di wilayah ini.
Piala Dunia yang sedang berlangsung di Rusia, salah satunya menggunakan tempat stadium di Kazan.

Stadium Kazan Arena merupakan kandang Klub FC Rubin Kazan. Stadium ini menyediakan mushola untuk shalat. Di wilayah Kazan cukup mudah bagi muslim untuk mencari makanan halal.
Dahulu sama seperti agama-agama lain, Islam sempat mengalami hambatan serius pada masa komunisme Soviet. Hampir semua masjid dialih fungsi menjadi gudang atau gardu jaga. Segala sesuatu yang menyiratkan simbol keagamaan diharamkan.
Setelah komunisme Soviet tumbang, komunitas Muslim di wilayah ini seolah bangkit dari tidur panjang. Mereka kembali membangun tempat ibadah dan institusi keagamaan dengan cepat. Kini, tak kurang dari 1.200 masjid telah kembali berdiri dan mendorong kemajuan masyarakat di berbagai bidang.
Di kota Kazan ini ada pula universitas Islam yang diberi nama Universitas Islam Rusia. Perguruan tinggi ini mirip sekali dengan UIN di Indonesia.
Menurut penuturan banyak orang, pendidikan Islam di Tatarstan tetap berlangsung meskipun pada masa komunis. Mereka melakukan dakwah minimal kepada anggota keluarga. Itulah sebabnya, Islam tidak surut meski dilarang satu generasi.
Sumber : Republika
by Danu Wijaya danuw | Feb 16, 2018 | Sejarah
Banyak orang tak mengenal negeri Turkistan. Tetapi bagi umat Islam, tak kenal dengan salah satu negeri Islam yang kemasyhurannya hampir menyamai Andalusia, sangatlah aib.
Bukankah nama-nama ilmuwan kita berasal dari sana? Al-Bukhari, Al-Biruni, Al-Farabi, Abu Ali Ibnu Sina, dan sejumlah tokoh lainnya yang sampai kini merupakan tokoh-tokoh paling tak terlupakan umat Islam, berasal dari negeri tersebut.
Turkistan terletak di Asia Tengah dengan penduduk mayoritas keturunan Turki, merupakan salah satu benteng kebudayaan dan peradaban Islam.
Pada abad ke-16 sampai abad ke-18, bangsa Cina dan Rusia mulai mengerlingkan nafsu angkaranya ke Turkistan dan mulai berfikir tentang kemungkinan untuk melakukan ekspansi pencaplokan wilayah teritorial.
Cina mulai bergerak menaklukkan Turkistan Timur dan kemudian merubah namanya menjadi Xinjiang, sementara Turkistan Barat telah lebih dahulu dicaplok Rusia.
Atas aksi ekspansionis tersebut, Turkistan negeri Islam tersebut kini benar-benar telah raib (musnah) dari peta dunia. Penjajah Komunis Rusia dan Cina telah memecah-belahnya menjadi negara-negara boneka yang kini termasuk bagian dari Republik Sosialis Unisoviet dan Republik Rakyat Cina, dua komunis terbesar di dunia.
1. Turkistan Barat
Turkistan Barat telah lebih dahulu dicaplok Rusia. Dengan berbagai alasan politik, Soviet menghapuskan nama Turkistan dari peta dunia dan memancangkan nama Republik Soviet Uzbekistan, Republik Soviet Turkmenistan, Republik Soviet Tadzhikistan, Republik Soviet Kazakestan, dan Republik Soviet Kirgistan.

Mereka akhirnya menjadi 5 negara kecil-kecil bernama Uzbekistan, Kazakstan, Turkmenistan, Kirzigistan dan Tazikistan.
Tidak itu saja, pada tahun 1928 Rusia membuat suatu tim untuk merubah Bahasa Turki dan Huruf Arab di 5 negara itu menjadi bahasa Latin dan kemudian diubah menjadi Bahasa Rusia.
Namun kelima negara yang berhasil merdeka itu masih bisa melakukan kegiatan keagamaan Islam dengan bebas dibanding Turkistan timur yang dikuasai Cina.
2. Turkistan Timur

Komunis Cina telah mengadakan penghancuran total di Turkistan Timur. Sering kita mendengar Cina melarang muslim xinjiang berpuasa, melarang shalat berjamaah terbuka, melarang kegiatan tabligh akbar, menangkap mahasiswa muslim yang kuliah di timur tengah dan sebagainya.
Agama Islam, umatnya, kebudayaan dan sejarahnya hendak dibumi-hanguskan dengan segala kekejaman yang kelewat batas. Cina sudah melanggar hak-hak beribadah agama muslim Turkistan timur.
Thifan adalah nama suatu daerah di Negeri Turkistan Timur, daerah jajahan Cina yang kemudian diganti namanya menjadi Xin Jiang, yang artinya Negeri Baru.
Nama Turfan, juga adalah daerah otonomi yang termasuk dalam wilayah Cina Utara.

Deklarasi Turkistan Timur tahun 1933
Deklarasi Turkistan Timur (12 November 1933) di Kasghar. Diperkirakan dihadiri oleh 25,000 orang dan 12,000 diantaranya adalah angkatan bersenjata muslim.
Thifan Po Khan yang berarti kepalan tangan bangsawan Turkistan merupakan ilmu beladiri yang berasal dari perpaduan beragam aliran beladiri di dataran Saldsyuk sampai dataran Cina dari suku-suku tersebut.
Perlu kemerdekaan negara Turkistan Timur yaitu bagian Xinjiang, bila hak-hak keagamaan muslim cina utara dilanggar. Pemberian otonomi khusus wilayah Xinjiang dirasa tidak efektif.
Sebab Pemerintah Tiongkok berdasarkan laporan Amnesty Internasional Cina telah melakukan pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Xinjiang, di antaranya pelanggaran kebebasan beragama, kebebasan berkumpul dan berpendapat, hambatan atas pendidikan, diskriminasi, serta hukuman mati terhadap tahanan politik.
Keberadaan sekolah Islam, masjid dan imam dikontrol secara ketat, dan para imam diharuskan “berdiri di sisi pemerintah dengan teguh dan menyampaikan pendapatnya dengan tidak samar-samar.”
Sejak 1995 hingga 1999, pemerintah telah meruntuhkan 70 tempat ibadah serta mencabut surat izin 44 imam.
Pemerintah juga secara resmi menerapkan larangan ibadah perorangan di tempat-tempat milik negara. Larangan ini juga mencakup larangan salat, puasa di bulan Ramadhan di kantor atau sekolah milik negara. Di bidang tenaga kerja bisnis dan pemerintahan, orang-orang Muslim sering dihambat dari jabatan yang tinggi.
Keterangan foto utama: Turkistan Timur yaitu Xinjiang Cina
by Danu Wijaya danuw | Apr 14, 2017 | Artikel, Internasional
Pemerintah Rusia, Rabu (12/4/2017), telah menggunakan hak vetonya terhadap resolusi dekan keamanan PBB terkait masalah Suriah. Resolusi PBB tersebut didukung AS untuk mengecam seragan senjata gas kimia di Khan Shaykun, Idlib, Suriah.
Meski menggunakan hak vetonya, Rusia tetap mendesak Suriah agar membuka pangkalan-pangkalan militernya untuk diperiksa.
Veto Rusia tersebut hanya mendapat dukungan dari anggota DK PBB yaitu Bolivia. Sementara sekutu lainnya, China, Etiopia, dan Kazakhstan memilih abstain.
Sedangkan 10 negara termasuk AS dan Perancis mendukung resolusi yang mengecam Suriah tersebut.
“Keberatan utama terhadap resolusi ini adalah karena didasari tuduhan demi sebuah tujuan di luar investigasi insiden itu,” kata Vladimir Safronkov, wakil utuasan Rusia di DK PBB.
Alasan lain, “Hasil dari voting ini sudah dapat dipastikan, sebab kami tak sepakat dengan sebuah dokumen yang secara fundamental memiliki konsep yang keliru,” tambah Safronkov.
Washington yakin pesawat-pesawat tempur pemerintah Suriah membawa gas sarin yang mematikan dari pangkalan militer Suriah.
Sementara itu, utusan Inggris di DK PBB Matthew Rycroft mengatakan, veto kedelapan terkait konflik Suriah sejak 2011 itu tak bisa dibendung.
Rycroft hanya mengingatkan Moskwa terkait janji mereka untuk menghancurkan senjata kimia menyusul sebuah serangan pada 2013.
Sedangkan Presiden Perancis Francois Hollande menyebut Moskwa menanggung beban tanggung jawab berat karena merusak upaya mengakhiri krisis Suriah.
Sementara, utusan AS Nikki Haley menegaskan, dia masih memiliki harapan di masa depan Moskwa akan bekerja sama dalam masalah ini.
Haley juga mendesak Rusia agar menggunakan pengaruhnya untuk menekan Presiden Bashar al-Assad agar menhentikan kekerasan dan kegilaan dalam konflik yang sudah menewaskan 400.000 orang itu.
Sumber : Kompas/CBC/Middleeastupdate
by Danu Wijaya danuw | Dec 20, 2016 | Dunia
Mana yang benar, ketika banyak media berseliweran antara yang membela Presiden Suriah Bashar Assad dan yang mendukung oposisi rakyat Suriah sendiri dalam pertempuran Aleppo akibat kekejaman rezim Assad.
Mari kita lihat kejahatan perang Assad karena melanggar peraturan PBB yaitu membom Tempat Ibadah/Masjid dan Rumah Sakit. Berikut beberapa foto kekejaman rezim Assad tanpa pandang bulu demi melanggengkan kekuasaannya setelah didemo banyak rakyat Suriah, dimana tindakan Assad membom banyak Masjid dan Rumah Sakit :
1. Masjid Usman bin Affan di Deir al-Azor diserang Bashar Assad

2. Masjid Khalid bin Walid di Homs Suriah di hujani peluru rezim Assad

3. Masjid Ummayad yang hancur diterjang serangan militer Suriah

4. Kubah Masjid di Deir al-Zor yang rusak berlubang dihancurkan mortir militer Suriah

5. Kondisi parah masjid dan bangunan disekitarnya di bombardir bom barel militer Assas

6. Sudah 700 lebih masjid telah dihancurkan rezim Assad

Kemudian banyak rumah sakit yang menjadi korban jet-jet tempur dan helikopter dari militer rezim Assad tanpa pandang bulu yang mengakibatkan banyak dokter tewas, staff dan pasien tak berdosa merenggut nyawa. Berikut beberapa daftar rumah sakit yang menjadi korban kekejaman rezim Assad
1. Rumah sakit terbesar di Aleppo M10 di bom barel militer Assad.

2. Bom Assad hancurkan Rumah Sakit Kafranbel, dokter asing dan pasien lansia tewas

3. Rumah Sakit Anak-anak di Aleppo luluhlantak di Bom Assad dan Rusia


4. Bank Darah yang menjadi kebutuhan penting di Aleppo diterjang rudal militer rezim Assad

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault mengutuk pemboman rumah sakit terbesar M10 dan fasilitas kesehatan lainnya, menggambarkan serangan itu sebagai kejahatan perang.
Organisasi Physicians for Human Rightsmendokumentasikan 313 serangan terhadap fasilitas kesehatan dan 679 staf medis tewas semenjak perang pecah pada 2011 hingga akhir Agustus 2016.
“Pemerintah Suriah harus bertanggung jawab atas serangan ini,” tulis pernyataan organisasi itu, seperti dikutip The Guardian, Jumat (23/10/2015). “Secara konsititusi, serangan ke rumah sakit adalah kejahatan perang.”
Ditambah lagi laporan BBC, sekurangnya tiga dokter dan 14 pasien meninggal dunia dalam sebuah serangan udara atas sebuah rumah sakit di kota Aleppo Suriah, dari organisasi Medecins Sans Frontieres (MSF). Jet-jet tempur dan helikopter pemerintah Suriah dilaporkan membombardir rumah sakit
Asosiasi Dokter Independen, 20 bom barel atau IED terbang menghantam rumah sakit pada Rabu pagi. Asosiasi ini juga melaporkan bahwa lima rumah sakit dan satu klinik telah dibom.
Sumber : International sindonews, liputan6, BBC, Guardian, Merdeka.com