by Danu Wijaya danuw | May 25, 2017 | Artikel, Berita, Internasional
Dewan Ulama Senior Arab Saudi menetapkan 1 Ramadhan 1438 Hijriah jatuh pada Sabtu, 27 Mei 2017. Ketetapan ini disampaikan anggota Dewan Ulama Senior Saudi, Sheikkh Abdullah bin Sulaiman Al Manie pada Selasa kemarin waktu setempat.
Dilaporkan harian setempat Al Madina, Al Manie, bulan Sya’ban pada tahun ini berumur 30 hari. Sementara tanggal terakhir pada bulan Syaban akan jatuh pada Jumat, 26 Mei 2017.
“Idul Fitri akan jatuh pada Minggu, 25 Juni, dengan puasa akan berakhir pada Sabtu, 24 Juni,” ucap Al Manie.
Ketetapan ulama ini didasarkan pada perhitungan astronomis tentang awal dan akhir bulan Islam di Mekah.
Sementara, kata Al Manie, tanggal 1 bulan haji (Dzulhijah) tahun ini akan jatuh pada Rabu, 23 Agustus. Bulan ini akan berumur 29 hari.
“Mengacu pada perhitungan tersebut, Hari Arafat, yang menandai puncak ibadah haji, akan jatuh pada Kamis, 31 Agustus dan Idul Adha pada Jumat, 1 September,” kata Al Manie.
Beberapa waktu lalu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga telah menerbitkan maklumat mengenai awal Ramadan 1438H diwaktu yang sama dengan Arab Saudi. Maklumat itu menyebutkan 1 Ramadan 1438 H jatuh pada Sabtu, 27 Mei 2017.
Sumber: Dream/Saudi gazette.com.sa
by Muhammad Syukron msyukron | Mar 5, 2016 | Artikel, Dakwah
Oleh: Muhammad Syukron Muchtar
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia.” (HR. Ahmad).
Hadits di atas menunjukkan kepada kita sikap tidak istiqomah yang menjadikan seseorang baik pada pagi hari dan telah menjadi kafir pada sore harinya atau sebaliknya. Inilah kondisi umat pada era yang penuh dengan fitnah ini. Tidak ada jaminan bagi seseorang akan menjadi baik dan berada dalam ketaatan kepada Allah SWT selamanya.
Terkadang kita merasa tenang-tenang saja akan kondisi hati kita. Padahal kita tidak mempunyai kekuatan apapun terhadap hati kita. Terkadang ia merasa baik dan dipenuhi ketaatan kepada-Nya, namun terkadang ia berpaling dari mengingat-Nya lantaran bisikan nafsu syetan yang menguasainya. Hal ini dipertegas oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya:
Diriwayatkan dari Nawwas bin Sam’an ia berkata aku mendengar Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah ada satu hatipun melainkan berada diantara dua jemari dari jari jemari Ar Rahman bila ia kehendaki Ia akan meneguhkannya dan bila Ia kehendaki Ia akan menyesatkannya.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Al Musnad dan Ibnu Majah. Dishahihkan oleh Syaikh Al Bani).
Dan dari Abu Musa Al Asy’ari ia berkata : Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya hati ini laksana bulu ditengah padang pasir tandus yg dibolak-balikkan oleh angin”
Menyadari akan ketidakmampuan kita dalam menajaga hati kita, hendaknya kita senantiasa memohon kepada Allah SWT agar membimbing, mengarahkan dan menetapkannya dalam kebaikan dan ketaatan kepada-Nya.
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada kita sebuah do’a, sebagaimana tercantum dalam kita As-Sunnah karya Ibnu Abi Ashim. Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu’anha bahwasanya Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam sering membaca doa
يَا مُقَــلِّـبَ اْلقُــلٌــوْبِ ثَبِّــتْ قَــلْبِـــيْ عَــلَى دِيْنـِــكَ
(Wahai Dzat yg meneguhkan hati teguhkanlah hatiku diatas agama-Mu)
Aku pun bertanya: ‘Wahai Rasulullah sesungguhnya engkau sering membaca doa ini apakah engkau merasa khawatir?’ Beliau menjawab “Ya lalu apa yg membuat aku merasa aman wahai Aisyah sementara hati para hamba berada diantara dua jari jemari Ar Rahman” Maka bila engkau telah mengetahui bahwasanya hati para hamba berada diantara dua jari dari jari jemari Ar Rahman, Ia bolak-balikkan sekehandaknya.”