0878 8077 4762 [email protected]
Mantan Anggota Geng Yakuza Yang Kini Jadi Imam Besar Masjid Tokyo

Mantan Anggota Geng Yakuza Yang Kini Jadi Imam Besar Masjid Tokyo

Hidayah Allah seringkali datang dengan berbagai cara tak terduga dan bisa menghampiri siapapun yang dikehendaki-Nya. Seperti yang dialami oleh seorang mantan anggota geng Yakuza, Taki Takazawa.
Dahulu Takazawa adalah tukang tato para anggota kelompok mafia paling ditakuti di Jepang, Yakuza. Penampilannya begitu menakutkan dengan rambut gondrong dan tubuh dipenuhi tato. Selama 20 tahun profesi itu digelutinya.
Namun siapa sangka kini Takazawa berubah 180 derajat. Perubahan besar dalam hidup dialaminya setelah ia memutuskan untuk menjadi seorang Muslim.
Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, kini ia mengganti namanya menjadi Abdullah yang berarti ‘Hamba Allah SWT’. Takazawa kini bahkan telah menjadi Imam besar di sebuah masjid di Ibukota Jepang, Tokyo.
Suara indahnya ketika mengumandangkan adzan bisa terdengar hingga seantero Tokyo tiap kali waktu salat tiba.
Perkenalan Takazawa dengan Islam berlangsung secara tidak sengaja. Berawal ketika dirinya sedang ada di wilayah Shibuya.
Ia melihat seseorang dengan berkulit putih dan berjanggut putih. Orang itu mengenakan baju dan turban yang juga berwarna putih.
“Orang itu memberikan sebuah kertas dan menyuruh saya untuk membaca kalimat yang tertera di dalamnya,” ujar Takazawa.
Kalimat itu ternyata syahadat, pengakuan pada keesaan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya. Seperti kebanyakan penduduk Jepang, saat itu Takazawa masih menganut aliran kepercayaan Shinto sehingga ia kesulitan untuk memahami keseluruhan maksud kalimat syahadat tersebut. Namun diakuinya, ia pernah sepintas mendengar nama Allah dan Muhammad.
Pertemuan dengan orang serba putih itu rupanya begitu membekas di ingatan Takazawa. Ia pun terus mencaritahu makna di balik pesan kalimat syahadat yang diterimanya.
Hingga akhirnya, dalam pencarian tersebut Takazawa mendapatkan hidayah dan memutuskan untuk menjadi seorang mualaf.
Tak dianya, dua tahun setelah memeluk Islam, ia bertemu lagi dengan sosok pria serba putih yang mengubah hidupnya.
“Ternyata dia adalah salah seorang Imam di Masjid Nabawi, Kota Madinah, Arab Saudi. Saya sangat bersyukur bisa bertemu dengannya,” kata Takazawa.
Setelah pertemuan kedua itu, Imam Masjid Nabawi tersebut meminta Takazawa untuk melaksanakan ibadah haji dan menimba ilmu di Kota Mekah selama beberapa bulan.

images (93)

Takazawa bersama jamaah Masjid Jepang


Ia pun melakukan haji ke Mekah atas undangan pemerintah Arab Saudi pada tahun 2008, melanjutkan studi dan melakukan dakwah selama berada di Saudi. Saat Takazawa berada di Madinah ia bahkan pernah menjadi Imam di Masjid Nabawi.
Sepulangnya dari Arab, Takazawa dipercaya untuk menjadi Imam di sebuah masjid besar di wilayah Kabukicho, Tokyo. Kini, Abdullah Taki Takazawa dikenal sebagai satu dari lima Imam besar Masjid yang ada di Jepang.

Mantan Anggota Geng Yakuza Yang Kini Jadi Imam Besar Masjid Tokyo

Menengok Suasana Idul Fitri di Jepang

Walau hari raya Idul Fitri 1438 H sudah berlalu beberapa hari, namun kita belum mengetahui bagaimana suasana perayaan Idul Fitri  di Jepang, tepatnya di Masjid Tokyo Cami.
Di Jepang, Idul Fitri adalah kesempatan sukacita dan kebahagiaan bagi umat Islam. Islamic Center-Jepang mengatur perayaan Idul Fitri dan tempat pertemuan bagi muslim, muslimah dan anak-anak untuk merayakan Idul Fitri dengan penuh sukacita.
Di negara-negara Asia Selatan, perayaan dimulai pada malam sebelum Idul Fitri, yang dikenal sebagai raat chand atau malam bulan, di India, Pakistan, Bangladesh dan Sri Lanka.
Wanita, anak-anak terutama yang lebih muda, menghiasi telapak tangan mereka dengan henna (mehndi) dan tarian serta musik tradisional, dan memasak untuk perayaan selama tiga hari ke depan.
Perayaan Idul Fitri 4.000 WNI di Masjid KBRI Tokyo ‘Diwarnai’ Hujan

PhotoGrid_1498816290054

Shalat Ied di Masjid Indonesia-Tokyo. Shaf pria di atas, sedangkan shaf perempuan dilantai bawah dari tangga


Sejumlah WNI dari beragam penjuru Jepang merayakan lebaran dan melaksanakan salat Id di masjid dekat KBRI Tokyo hari ini. Meski sempat diwarnai hujan deras, namun warga tetap tampak antusias.
Berdasarkan informasi dari KBRI Tokyo, Minggu (25/6/2017), kegiatan salat Id digelar di Masjid Indonesia Tokyo. Salat dibagi menjadi 5 gelombang untuk mengakomodir 4.000 WNI yang hadir.
Lebaran yang kebetulan jatuh di Hari Minggu juga menambah animo masyarakat untuk hadir karena mereka libur. Selain itu juga untuk pertama kalinya tahun ini Masjid Indonesia Tokyo yang berdiri di area Sekolah Republik Indonesia Tokyo dan Balai Indonesia dipakai untuk salat Id.
PhotoGrid_1498816857430_1498816906862

Kedubes dengan Polisi Jepang, Makan opor ketupat, dan Antrian dijalan depan Kedubes RI di Tokyo


Selepas shalat, para WNI kemudian bergerak ke Wisma Duta di KBRI Tokyo. Di sana warga disambut Dubes Jepang yang baru, Arifin Tasrif. Ini merupakan lebaran pertama Arifin sejak Arifin menjabat sebagai Dubes.
KBRI telah menyiapkan makanan khas lebaran seperti ketupat dan opor ayam. Hidangan tersebut sedikit mengurangi kerinduan pada tanah air.
WNI yang hadir berasal dari beragam hadir di antaranya Fukushima, Gunma, Chiba, Kanagawa, Shizuoka, dan lain-lain. Usai makan, tak lupa para WNI menyempatkan berfoto di booth yang telah disiapkan.
 
Sumber : Detik/KBRI RI di Jepang