Assalamualaikum Ustadz, saya Syed Omar Syed Mohamad, seorang rakyat Malaysia yang sekarang berkerja di Saudi Arabia. Saya pohon pertanyaan dengan ustadz mengenai perkara ini yang saya nyatakan di bawah ini:
Saya membuat pinjaman bank di Saudi melalui pinjaman pribadi secara Shariaah pada April 2014 sebanyak SAR 300,000 dan saya di kenakan untuk membayar balik dalam masa 60 bulan (5 tahun) dan kos administrasi dan keuntungan bank dikenakan pada saya sebanyak 2.5% setahun. Saya membeli aluminium dalam harga yang saya pinjam SAR 300,000 dan di jual pada bank ( saya tandatangani aqad jual beli) Pada sekitar Julai 2014, saya telah melaburkan keseluruhan wang tersebut pada pelaburan yang shariaah compliance di Malaysia yang memberikan keuntungan secara purata sekitar 11-12 % setahun. Ini adalah pelaburan unit trust shariaah compliance. Sekarang Julai ini, akan cukup haul 1 tahun pelaburan saya dan saya mahu membayar ZAKAT. Bagaimana saya mahu membayar zakat dari duit hutang yang saya pinjam itu yang punyai KEUNTUNGAN sekitar 11-12% itu sedangkan ini :Duit hutan, dan Saya membayar ansuran pada bank selama 60 bulan dengan keuntungan bank kenakan pada saya pada 2.5% setahun.
Soalan :
- Adakah wajib membayar zakat pada duit pinjaman / hutang yang di labur?
- Bagaimana saya mahu mengira jumlah zakat saya mahu bayar dari duit tersebut. Di Malaysia di kira pada purata 2.5% dari jumlah yang wajib di zakatkan.
- Adakah zakat ini wajib saya bayar setiap tahun atau hanya sekali sahaja? Modal itu bakal tumbuh setiap tahun pada sekitar 11-12 % namun saya bayar pada peminjam pada kadar 2.5% setahun.
Mohon pandangan fiqh zakah ustadz untuk saya melaksanakan haq Allah dalam tuntutan harta ini. Salam.
Jawaban :
Assalamu alaikum wr.wb. Alhamdulillahi Rabbil alamin. Ash-shalatu wassalamu ala Rasulillahi wa ala alihi wa shahbihi. Amma ba’du:
Berdasarkan surat at-Taubah ayat 103 dan sejumlah hadits di antaranya hadits Nabi saw kepada Muadz ibn Jabal saat diutus ke Yaman yang berbunyi, “Beritahukan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka mengeluarkan zakat harta mereka…” (HR al-Bukhari)
Maka zakat atas harta hukumnya wajib, tentu saja jika mencapai haul dan nishab. Karena itu, selama uang yang Anda miliki atau yang Anda investasikan (laburkan) mencapai nishab zakat (senilai 85 gram emas) dan sudah setahun, maka harus dikeluarkan zakatnya meskipun itu merupakan uang hasil pinjaman dari bank.
Cara mengeluarkannya adalah setelah hutang jatuh tempo dan berbagai kewajiban lainnya dibayar. Apabila ternyata sisanya masih sebesar nishab, maka zakatnya harus dibayar. Namun kalau setelah hutang dan kewajiban lain dibayar, ternyata sisa uang tidak mencapai nishab, maka tidak ada kewajiban membayarkan zakatnya. Semoga zakat yang Anda bayarkan menjadi sebab terbukanya pintu keberkahan dari Allah Swt atas rezeki yang Anda miliki.
Wallahu a’lam.
Wassalamu alaikum wr.wb.
Ustadz Fauzi Bahreisy
ed : danw
Ingin konsultasi seputar Ibadah, keluarga dan muamalah? Kirim pertanyaan anda kesini