by Danu Wijaya danuw | Sep 28, 2016 | Artikel, Dakwah
“Apabila Allah menghendaki bagi hamba-Nya kebaikan, maka Dia segerakan bagi sang hamba hukuman atas dosanya di dunia.
Dan jika Allah menghendaki bagi hamba keburukan, maka Allah diam dan biarkan dosanya itu tuk dibalasi siksa di akhirat ” (Hadist Shahih Jami’us Shaghrir no. 308)
Agar kebaikan kita bertumbuh. Tiap kita mengagungkan kebaikan sendiri, jadilah ia kian tak bernilai disisi Allah.
Tanamlah sebagian biji kebaikan dibawah permukaan. Sebab jika tergeletak dan nampak, ia sulit tumbuh sempurna.
by Danu Wijaya danuw | Sep 27, 2016 | Artikel, Dakwah
Berkata Ibnul Jauzi, “Dia yang benar keyakinannya kan bersungguh-sungguh. Dia yang meyakini panjangnya jalan tuk ditempuh, kan siapkan bekal. Dia yang sedikit pengertiannya, akan terhambat. Dia yang tak mengerti apa yang ditujunya, kan tercerabut.”
by Danu Wijaya danuw | Sep 27, 2016 | Artikel, Dakwah
Jika harus minta keringanan, merengeklah laksana Ayyub. Mohon disisakan hati dan lisan menzikirNya kala sakit rontokkan raga.
Jika harus bersalah, khilaflah seperti Adam. Sergap kesadaran membangkitkan penyesalan dan kesiapan memenuhi amanah baru.
Jika harus tergoda, berdebarlah bagai Yusuf. Kejelitaan kuasa merayu dan kau sebenarnya mau, tapi kaupilih lari tersobek bajumu.
Jika lelah bersabar, mari bersyukur. Jika lelah berpikir, mari berdzikir.
Jika perintah Allah terasa berat bagi kita, cara membuat ia jadi ringan ialah dengan melaksanakannya. Hikmah dan mudahnya kan menyusuli.
Jika iman berkuncup dalam dada, ketaatan serasa surga yang dicicipkan. Kemaksiatan adalah bara neraka yang disudutkan.
Jika sama-sama sering berkelebat, maka dosa mungkin lebih baik daripada shalat. Agar kita tak henti membaikkan diri.
Jika kau bisa mengalahkan kejahatan dalam jiwamu, maka kejahatan orang padamu takkan membahayakanmu.
Jika terasa sakit kala dihadiahi nasihat, mungkin hati kita memang perlu dirawat inap.
Jika sedikit tak tersyukuri, banyak pun tak mencukupi.
Jika dalam sempit tak terlatih memberi, dalam lapang pun sulit berbagi.
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, ProU Media
by Danu Wijaya danuw | Sep 23, 2016 | Artikel, Dakwah
Jangan berduka, sungguh Allah bersama kita. Mohonlah ampunan-Nya, pintalah rahmat-Nya, teruslah berbincang mesra dengan-Nya.
Jangan berduka, sungguh Allah bersama kita. Sucikan prasangka, lapangkanlah dada
Jangan berduka, sungguh Allah bersama kita. Ingat dan dekatilah, takut dan berharaplah, puji dan mengabdilah.
Jangan berduka, sungguh Allah bersama kita. Memihak dan membela, menjamin dan menjaga, meridhai dan mengaruniakan pahala.
Jangan berduka, sungguh Allah bersama kita. Diperjalanan yang panjang titiannya, sedikit pendukungnya, banyak timpaannya.
Jangan berduka, sungguh Allah bersama kita. Rasakan pengawasan-Nya, hati-hatilah dari mendurhakai-Nya, takutlah akan murka-Nya.
Jangan berduka, sungguh Allah bersama kita. Malulah bermalas dan sia-sia, baguskan kinerja, berjuanglah puncakkan karya.
Sumber :
Menyimak Kicau Merajut Makna, Salim A. Fillah, ProU Media
by Danu Wijaya danuw | Sep 23, 2016 | Artikel, Dakwah
Menurut Abu Bakar Ash Shiddiq, “Jika pasar mengalahkan masjid, maka masjid akan mati. Jika masjid mengalahkan pasar, maka pasar akan hidup.”
Adapun Umar bin Khattab bertutur, “Negeri akan baik jika orang shalihnya kuat, orang jahatnya lemah. Namun negeri pun rusak jika sebaliknya.”
“Pemimpin yang mudah menyerah pada tekanan menjatuhkan negara dalam kekacauan. Jernihlah selalu dengan ibadah.” papar Ustman bin Affan.
Sementara Ali bin Abi Thalib berujar, “Seperti apa rakyat, demikianlah Allah memberi pemimpin sebagai wajah mereka. Selanjutnya, maukah dia membaikkan diri?”
Umar bin Abdul Aziz pun menambahkan, “Memaksakan perubahan serta merta, melahirkan penolakan menyeluruh. Mulailah perbaikan dari pemahaman mendasar.”