0878 8077 4762 [email protected]

Kisah Hidup Imam Nawawi

Imam Nawawi dikenal banyak orang sebagai ulama masa dahulu yang mengarang Hadist Arba’in. Beliau dalam banyak hal diakui sebagai Al-Imam, Al-Hafidz, Al-Faqih dan Al-Muhaddits. Nama lengkapnya adalah Yahya bin Syarafuddin bin Murriy bin Hasan Al-Hizami Al-Haurani An-Nawai Asy-Safi’I.
Imam Nawawi diberi julukan oleh masyarakat adalah Muhyiddin (yang menghidupkan agama). Namun beliau sendiri tidak suka dijuluki dengan julukan tersebut karena ketawadhu’annya kepada Allah Ta’ala.
Kelahiran dan Pertumbuhan
Dilahirkan di negeri Nawa, negara Suriah. Inilah asal sebutan Nawawi. Beliau lahir pada 10 hari pertengahan bulan Muharram tahun 631 H dan tumbuh berkembang di sana.
Masa kecilnya dilalui dengan mendatangi para ulama untuk berkonsultasi kepada mereka dalam berbagai urusan.
Dia tidak suka bermain dan bercanda (sebagaimana layaknya anak-anak). Karenanya dia telah hafal Al-Qur-an menjelang usia baligh.
Pada usia 19 tahun, bapaknya membawanya ke Damaskus agar ia dapat menuntut ilmu.
Lalu dia tinggal di Madrasah (Pesantren) Ar-Rowahiyah, dekat Masjid Agung Umawi di Damaskus.
Kala itu tahun 649H. Kitab “At-Tanbih” dihafalnya dalam waktu empat bulan setengah saja.
Setahun sesudahnya dia mengaji kitab “Al-Muhazzab” karangan Asy-Syirazi, kepada syekhnya; Ishaq bin Ahmad bin Utsman Al-Maghribi Al-Maqdisi yang merupakan guru pertamanya dalam bidang fiqih.
Setiap hari dia menghadiri halaqah-halaqah sebanyak 12 kajian kepada gurunya masing-masing, lengkap dengan bacaan dan penjelasannya.
Akhlak dan Sifat
Imam Nawawi terkenal sebagai orang alim yang zuhud, rendah hati, berwibawa dan wara’.
Tidak sesaat pun dirinya berpaling dari ketaatan kepada Allah. Malam-malamnya sering dilalui dengan bergadang untuk ibadah atau mengarang.
Beliau suka ber-amar ma’ruf dan nahi munkar, berani menghadapi raja dan bawahannya.
Di antaranya ada kejadian yang ketika dia diundang sang raja untuk menandatangani sebuah fatwa yang di dalamnya sangat jelas kezalimannya. Maka dia datang menghadap, kala itu usianya telah tua dan dengan tubuh yang kurus dan baju tambal sulam.
Sang raja dengan nada meremehkan berkata kepadanya, “Ya Syekh, goreskan tulisanmu di atas fatwa ini.”
Imam Nawawi rahimahullah memandangi sang raja, lalu berkata, “Saya tidak bakal menuliskan dan menandatanganinya.”
Sang raja dengan marah berkata, “Mengapa?”
Beliau berkata, “Karena di dalamnya terdapat kezaliman yang nyata.”
Kemarahan raja semakin memuncak, lalu berkata, “Copot semua jabatannya.”
Para pegawainya berkata, “Dia tidak punya jabatan apa-apa.”
Kemudian sang raja berniat membunuhnya, namun dia mengurungkannya.
Ketika ada penasehat kerajaan yang bertanya kepadanya, “Aneh engkau ini! Mengapa engkau tidak jadi membunuhnya, padahal dia telah bersikap kurang ajar seperti itu di hadapanmu?”
Sang raja berkata, “Demi Allah, aku merasakan ketakutan dengan wibawanya.”
Karangan Imam Nawawi
Imam Nawawi meninggalkan banyak sekali karya terkenal. Jumlahnya sekitar 40 kitab, diantaranya:

  1. Dalam bidang hadits: Hadist Arba’in, Riyadhush Shalihin, Al-Minhaj (Syarah Shahih Muslim), At-Taqrib wat Taysir fi Ma’rifat Sunan Al-Basyirin Nadzir.
  2. Dalam bidang fiqih: Minhajuth Thalibin, Raudhatuth Thalibin, Al-Majmu’.
  3. Dalam bidang bahasa: Tahdzibul Asma’ wal Lughat.
  4. Dalam bidang akhlak: At-Tibyan fi Adab Hamalatil Qur’an, Bustanul Arifin, Al-Adzkar.

Kitab-kitab ini dikenal secara luas termasuk oleh orang awam dan memberikan manfaat yang besar sekali untuk umat.
Wafat
Beliau meninggal pada hari Rabu, 24 Rajab tahun 676 H di negerinya, Nawa, dan dikuburkan di sana.
Penduduk Damaskus sangat sedih mendengar berita kematiannya. Sejumlah ulama menyusun bait syair tentang kesedihan akan kepergian ulama ini.
Semoga Allah merahmatinya dan menempatkannya di surga-Nya, serta membalasnya dengan pahala berlimpah atas apa yang dia persembahkan untuk Islam.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan.
 
Sumber : Manhajuna

Kebenaran Sains Al Qur'an tentang Pemisahan Air di Laut

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (QS Al-Furqan : 53)
Para ahli kelautan mengatakan: sifat lautan yang saling bertemu tetapi tidak bercampur satu sama lain karena adanya gaya fisika yang dinamakan “tegangan permukaan”, yaitu air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu.
Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan itulah yang mencegah lautan bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka. (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography)
Para oceanographer telah menemukan bahwa ada perbedaan tertentu antara sampel air yang diambil dari berbagai lautan oleh ekspedisi ilmiah kelautan Inggris.
Contohnya, laut Mediterania adalah lautan yang suhunya hangat, asin, dan tingkat kepekatannya lebih rendah dibanding air dari samudera Atlantik.
Ketika air dari Laut Mediterania memasuki Samudera Atlantik melalui Selat Gibraltar, air ini masuk hingga ratusan kilometer jauhnya pada kedalaman sekitar 1000 M, namun tetap pada suhu, kepekatan, dan tingkat keasinannya sendiri yang berbeda dari karakteristik yang dimiliki oleh air dari Samudera Atlantik.
Sebuah studi lapangan juga pernah dilakukan di teluk Oman dan di beberapa teluk di Arab. Dari sampel air laut tersebut ditemukan adanya perbedaan yang mengindikasikan kebenaran temuan sebelumnya.
Oceanographer terkenal dari Perancis, J.Costeau menyatakan:
“Kami mempelajari beberapa pernyataan dari para oceanographer sebelumnya mengenai penghalang antara dua lautan, kami melakukan penyelidikan pada Laut Mediterania. Kami menemukan bahwa lautan tersebut memiliki tingkat keasinannya sendiri, dan tingkat kepekatan, serta flora dan fauna yang berbeda dengan air dari lautan Atlantik.
Kami menemukan seolah ada dinding yang membatasi mereka. Hal ini mengejutkan kami, penghalang ini mencegah dua lautan bercampur. Hal yang sama juga terjadi pada Teluk Bab El Mandab di Aden yang merupakan pertemuan dengan Laut Merah.
“Menurut kesimpulan kami, hasil penelitian para oceanographer terdahulu ternyata benar. Laut yang memilki karakteristik tertentu memiliki dinding pembatas (barrier) yang mencegah bercampurnya air dari dari dua karakteristik yang berbeda tersebut.
“Sisi menarik dari hal ini adalah bahwa pada masa ketika manusia tidak memiliki pengetahuan apapun mengenai fisika, tegangan permukaan, atau pun ilmu kelautan, hal ini telah dinyatakan dalam Al-Qur’an sejak 14 abad yang lalu.”
MasyaAllah..

Berbeda Keyakinan dengan Ibu Kandung, Reza Rahadian Bersyukur Hidup Damai dalam Toleransi

Berbeda Keyakinan dengan Ibu Kandung, Reza Rahadian Bersyukur Hidup Damai dalam Toleransi

Memeluk agama yang berbeda dengan ibunda kandungnya, bukan masalah bagi aktor Reza Rahadian.
Ia mengaku bersyukur bisa tinggal bersama keluarga yang memiliki toleransi dalam beragama.
“Saya tinggal dalam keluarga yang majemuk. Saya bersyukur tinggal dalam keluarga yang toleran keberagamaan,” kata Reza Rahadian.
Menurutnya, apa yang terjadi di dalam keluarganya menjadi satu contoh kecil bagaimana hidup berdampingan.
“Dengan cara kita memperlihatkan toleransi kita kepada orang yang berbeda keyakinan atau golongan manapun, buat saya itu tidak menggadaikan keyakinan,”
katanya.
Diketahui, Reza merupakan pemeluk agama Islam, sama seperti ayahannya.
Sedangkan Ibundanya memeluk agama Nasrani.
Pemain film ‘Benyamin Biang Kerok’ itu juga pernah mengakui kalau kerabatnya banyak yang memeluk agama Nasrani.
Hal tersebut membuat Reza, harus menghargai kerabatnya yang merayakan hari raya yang berbeda setiap tahun.
Ia mengakui meskipun berbeda keyakinan, disaat hari besar keagamaan seperti idul fitri atau natal dirinya pun ikut berbahagia.
Screenshot_2018-03-06-10-21-59_com.android.chrome_1520306816509
“Saya menunjukan berapa harmonisnya saya dengan keluarga kecil saya ketika ibu saya merayakan natal atau ketika saya merayakan lebaran. Mereka semua datang ke rumah bermaaf-maafan juga yang sebenarnya berbeda tradisi dengan agama yang ibu saya anut,” tutup pemilik nama lengkap Reza Rahadian Matulessy itu.
Tak hanya diajarkan masalah soal toleransi beragama, bintang film ‘My Stupid Boss’ ini juga terbiasa untuk menyiapkan menu sahur sendiri. Ia pun merasa cukup dengan menu sederhana dan mengenyangkan.
“Pas sahur memang agak esktra ya , nutrisinya yang lebih, kayak minum susu, jdi bisa full untuk satu hari.”
Sedangkan untuk menu berbuka puasa, Reza juga cenderung memilih menu yang sederhana, seperti minuman manis.
“Es cendol. Pokoknya buka pakai itu dulu. Kalau makanan relatiflah,” lanjutnya.
Sejak kedua orang tuanya berpisah, Reza hanya diasuh oleh sang ibu, Pratiwi Widiantini Matulessy. Masa kecilnya pun ia habiskan dengan berpindah-pindah kota. Sejak kecil, ia juga tidak pernah bertemu dengan ayahnya yang berdarah Iran.
 
Sumber : Tribunnews/Kumparan

Berbeda Keyakinan dengan Ibu Kandung, Reza Rahadian Bersyukur Hidup Damai dalam Toleransi

Khutbah di Masjidil Haram Akan Memakai Bahasa Indonesia

 
MAKKAH, Arab Saudi – Imam Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Sheikh Abdur-Rahman As-Sudais, mengatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan dalam kitab khutbah di Masjidil Haram atau masjid suci Haramain.
“Bahasa Anda sangat penting di dunia ini, dan inilah tugas kami untuk menggunakannya dalam rangka mengirim pesan khutbah di Haramain ke umat,” kata Sheikh As-Sudais di Meka, Ahad (25/2), seraya menambahkan bahwa bahasa Indonesia termasuk bahasa yang digunakan dalam khutbah.
Masjidil Haram menggunakan bahasa yang berbeda sebagai sarana untuk menyebarkan pesan Nabi Muhammad shalallahu `alaihi wa salam yang bersifat universal dan juga sejalan dengan upaya Pemerintah Saudi Saudi untuk menguniversalkan pelaksanaan Visi Arab Saudi 2030.
Bahasa digunakan dengan teknologi baru agar pesan dapat dipelajari secara internasional, kata Presiden Masjidil Haram dan Masjid Nabawi kepada para wartawan senior Indonesia.
Ia sadar bahwa sekarang era media menggunakan bahasa sebagai sarana menyampaikan pesan kepada masyarakat, baik nasional maupun internasional.
“Ini adalah era media, dan oleh karena itu kita bergandengan tangan, terutama melalui media digital,” katanya
c2a46545b1ef4d1208428a985e4fd16a
As-Sudais mengatakan dia memiliki sebuah situs web termasuk akun media sosial yang sangat maju dalam Bahasa Arab yang kemudian diterjemahkan ke dalam banyak bahasa termasuk Bahasa Indonesia.
Netizen pun merasa bangga dan meninggalkan komentar seperti ini nih!
@nandono_madjid87: “Masyaallah…begitu memperhatikannya pemerintah sana kpd jamaah indonesia”
@agung.darsonoharus: “Lah,, w0nk jemaah Hajji NKRI kan no.1 didunia ini! kan bisa juga ntar dimengerti oleh 0rg2 melayu lainnya, lagian.. 0rg Eropa,turky,australia,jepang juga udah mpelajari bahasa kita kok”
@audiraafian: “Di nabawi setiap khutbah jumat udah ada terjemahan bahasa indonesia/prancis dan beberapa bahasa lain di radio khusus khutbah jumat, jd kalau mau dengerin versi indonesia tinggal dengerin radio di hp.”
@faiqsulthond: “@alvi_alfen ya emang lebih baik bahasa arab nya tapi kalo cuma denger bahasa arab aja apa bakal paham padahal gak pernah denger atau tau bahasa arab yang dia denger itu artinya apa? Harus ada bandingan nya biar paham
 
Sumber : Antara/Tribunnews

Berkat Yusuf Mansur, Bank Muamalat Dapat Ratusan Nasabah Baru

Jakarta – Kemarin merupakan hari yang penuh berkah untuk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI). Bank syariah pertama di Indonesia itu mendapatkan tambahan ratusan nasabah dalam satu hari.
Berkah itu datang berkat inisiasi dari Ustadz Yusuf Mansur yang mengajak jamaahnya yang berasal dari mitra PayTren dan Darul Quran untuk melakukan pembukaan rekening secara bersamaan di Kantor Pusat BMI.
Total pembukaan rekening baru secara berjamaah itu diklaim mencapai hampir seribu orang. Seremonial pembukaan rekening bukan hanya dilakukan di Jakarta tapi juga di kota-kota lainnya yang terdapat kantor cabang BMI.
Lalu apa maksud dari Yusuf Mansur melakukan itu? Apa tujuannya? Berikut berita selengkapnya
Ustadz Yusuf Mansur sudah mempersiapkan pembukaan rekening BMI secara berjamah itu cukup matang. Undangan disebar juga melalui media sosial.
Untuk di Kantor Pusat Bank Muamalat sendiri sudah ramai dipadati jamaah sejak pagi. Mereka datang dari berbagai daerah.
“Di sini saja ada 1000 lebih. Karena dari Bandung saja 7 bus. Ustadz dan ustazah itu berapa bus, pemimpinnya bertelur lagi. Ini kan positif luar biasa, ternyata kecintaan terhadap bank syariah dan trust-nya masih sangat tinggi,” kata Yusuf.
Jamaah datang dari luar Pulau Jawa
Bukan hanya dari pulau jawa, Yusuf Mansur mengaku bertemu dengan jamaahnya yang berasal dari Kalimantan Utara. Dia rela datang hanya untuk membuka rekening sebesar Rp 100 ribu sebagai setoran awal.
“Tadi ada dia datang padahal dari Kalimantan Utara. Dia dari Tanah Tidung ke bandaranya saja 3 jam naik speed boat. Dia sampai 2 hari kesini cuma untuk buka tabungan. Jadi targetnya kecintaan bukan Rp 100 ribunya,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, ada pula yang datang dari Padang. Pria yang bernama Herry Zaldi mengaku datang lantaran melihat undangan acara tersebut melakui Facebook. Meski bukan mitra PayTren namun dia tertarik dengan ajakan tersebut, bahkan dia rela datang jauh-jauh dari Padang ke Jakarta.
“Undangannya kan viral, katanya mau beli saham Bank Muamalat karena kan dari Minna Padi sudah batal, saya setuju. Saya sudah di Jakarta sudah seminggu,” akunya.
Dirut Bank Muamalat Bangga
Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana menyambut baik upaya Yusuf Mansur untuk membawa ribuan nasabah baru bagi perusahaannya. Bahkan dia merasa bangga bahwa masyarakat muslim masih mau ikut berpartisipasi mengembangkan perekonomian syariah.
“Ada suatu kebanggaan bagi kami adanya momentum ini. Ini salah satu bukti bahwa memang seharusnya bank syariah itu tumbuh bersama umat,” tuturnya.
Menurut Permana hal ini merupakan bentuk kongkrit dari masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama islam untuk mendorong ekonomi syariah. Dia mengaku juga mendapatkan laporan dari panitia pelaksana di berbagai daerah dari Papua hingga Aceh.
“Tadi pagi subuh-subuh saya dapat laporan dari anggota PayTren di Papua. Kemusiaan di Yogyakarta sudah menunggu di cabang kami dari pagi sampai buka. Ini terjadi juga ke Aceh. Alhamdulillah,” tambahnya.
Ma’ruf Amin Tak Ingin Bank Muamalat Mati
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma’ruf Amin yang hadir dalam acara itu menegaskan bahwa sebenarnya kondisi Bank Muamalat dalam kondisi yang sehat. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah itu memandang persepsi itu hanya sekadar isu belaka.
“Sampai saat ini baik-baik saja. Tapi ada isu-isu miring yang ingin membuat masyarakat tidak percaya pada bank Muamalat,” tuturnya
Kendati begitu, Ma’ruf menekankan bahwa Bank Muamalat tidak boleh dibiarkan mati. Sebab bank yang sudah berdiri sejak 1 November 1991 itu didirikan oleh MUI, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha dengan tujuan menjadi pondasi berkembangnya ekonomi syariah di Indonesia.
“Bank Muamalat ini amanat dari para pejuang, karena itu kita tidak biarkan, tidak boleh Bank Muamalat mati. Boleh sakit seperti bank lain tapi tidak boleh mati,” tegasnya.
Sebagai cikal bakal perkembangan dunia ekonomi syariah di Indonesia, kematian Bank Muamalat akan cukup menghebohkan. Sebab dari Bank Muamalat muncul industri asuransi syariah hingga saham-saham syariah.
Sekedar informasi tahun lalu PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mengeluarkan pernyataan akan menerbitkan saham baru untuk tambahan modal perseroan. Namun rencana aksi korporasi tersebut gagal karena calon investor disebut kehabisan waktu untuk mengakuisisi.
Rasio kecukupan modal Bank Muamalat per September 2017 tercatat 11,58% turun dibanding periode yang sama tahun 2016 12,75%. Berdasarkan statistik perbankan syariah (SPS) per September 2017 rata-rata rasio kecukupan modal bank syariah nasional 16,16%.
Berdasarkan laporan keuangan Bank Muamalat, non performing financing atau rasio pembiayaan bermasalah Bank Muamalat 2015 secara kotor sempat melewati batas aman dari regulator yakni, 7,46% atau sebesar 1,36 triliun, kemudian pada 2016 mulai membaik di posisi 3,97% atau Rp 696,2 miliar. Periode September 2017 NPF tercatat 4,54%.
 
Sumber : DF