by Danu Wijaya danuw | Mar 27, 2018 | Artikel, Dakwah
1. Taat dan Tunduk
Makna Doa qunut yang berarti “taat dan tunduk” sendiri dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 116, di mana dalam surat ini menjelaskan bahwa segala milik Allah yang terdapat di langit maupun di bumi, semua telah qunut (yang artinya tunduk) kepada sang pencipta Allah SWT.
2. Berdiri saat shalat
Makna qunut Sholat Subuh yang berarti “berdiri saat shalat dalam waktu lama” ini dijelaskan dalam HR Muslim. Adapun penjelasannya yaitu shalat paling utama yaitu shalat yang qunutnya (artinya berdirinya) panjang atau lama. Dipertegas lagi dengan pernyataan An-Namawi di mana yang dimaksud dengan qunut yaitu lama berdiri saat shalat sesuai kesepakatan para ulama.
3. Tenang dan Diam
Untuk makna dari qunut yang artinya “tenang dan diam” dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 238, yang berbunyi “berdirilah dengan menghadap Allah SWT (shalat) secara tenang”.
Bunyi Doa Qunut
Doa qunut Sholat Subuh berdasarkan ajaran dari Rasulullah SAW sendiri merupakan qunut di baca saat shalat witir. Hal ini sesuai dengan hadis dari Hasan hin Ali bin Abi Thalib Ra. Adapun bacaan cari qunut sendiri yaitu:
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ
وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ
وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ
وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ
وَقِنِيْ شَرَّمَا قََضَيْتَ
Arti Doa Qunut
1. “Allahummahdiniii fiiman hadaiit”
Memiliki arti yaitu permintaan seorang hamba kepada Allah SWT atas petunjuk berdasarkan orang-orang yang sudah diberikan petunjuk.
Adapun petunjuk di sini yaitu bisa berbentuk ilmu bermanfaat maupun amal yang shaleh. Ilmu sendiri bisa membimbing untuk dapat memahami mana yang salah dan mana yang benar, jalan yang sesat dan yang lurus.
2. “Wa’afinii fiiman ‘afaiit”
Memiliki arti yaitu berilah hamba keselamatan, seperti hamba-Mu yang lain yang telah diberi keselamatan.
Dalam doa ini kita memohon kepada Allah untuk meminta keselamatan terhadap segala macam penyakit, baik penyakit hati ataupun penyakit badan.
Sementara penyakit hati sendiri terbagi menjadi 2 bagian, di antaranya Syahwat (hawa nafsu dunia) dan Syubhat (menghalangi orang dijalan kebenaran).
3. “Watawallanii fiiman tawallaiit”
Memiliki arti yaitu di mana jadilah wali untukku, seperti Engkau menjadi wali untuk hamba yang telah dikehendaki.
Adapun wali di sini artinya yaitu kekasih untuk dijadikan penolong, pelindung serta memperhatikan setiap kondisi orang terkasih.
Saat Allah telah menjadi Wali istimewa untuk hamba-Nya, dengan begitu Allah akan begitu memperhatikan hamba-Nya tersebut, dengan menyelamatkannya terhadap segala cobaan baik di dunia maupun di akhirat serta mengarahkannya menuju jalan yang lurus.
4. “Wabaariklii fiimaa ‘athoiit”
Memiliki arti yaitu yang mana berkahilah padaku apa yang sudah Engkau berikan.
Adapun berkah di sini menurut ulama merupakan kebaikan yang terus menerus dan banyak. Dengan begitu, kita meminta pada Allah SWT untuk memberikan keberlimpahan kebaikan, pada nikmat yang sudah diberikan Allah untuk kita.
5. “Waqina syarramaa qadhait”
Memiliki arti yaitu lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau takdirkan
Ketetapan Allah selalu baik. Karena ketetapan Allah hanya berputar pada dua prinsip: Keadilan atau karunia. Berbeda dengan sesuatu yang Allah takdirkan. Ada yang baik dan yang buruk. Oleh karena kita memohon kekuatan atas segala takdir yang menimpa kita
by Danu Wijaya danuw | Mar 27, 2018 | Artikel, Dakwah
DALAM sebagian masyarakat terdapat stereotip yang mengaitkan antara keshalehan seseorang dengan tanda hitam di kening atau dahi.
Tanda hitam pada kening tersebut seringkali dikaitkan dengan seringnya seseorang melakukan sujud atau sujudnya lama.
Persepsi semacam ini boleh-boleh saja, bahkan boleh dikata sebagai anugerah dari Allah yang patut untuk disyukuri.
Akan tetapi jangan terkecoh dulu, belum tentu semua orang yang mempunyai tanda hitam di kening, adalah orang yang banyak sujud. Bisa saja tanda hitam di kening itu terjadi karena terbentur tembok, karena bekas luka, atau karena dibuat-buat agar orang lain menganggap dirinya sebagai ahli sujud.
Namun hendaknya husnudz-dzan lebih kita dahulukan, bahwa orang yang mempunyai tanda hitam di kening itu adalah orang rajin shalat, atau rajin sujud.
Karena husnudz-dzan bukan hal yang buruk, bahkan merupakan sesuatu yang wajib kepada siapa pun, apalagi kepada sesama muslim.
Ketika mencermati firman Allah:
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang kepada sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud” (Q.S. al Fath: 29).
Berdasarkan ayat di atas, maka sekilas kita akan menyimpulkan bahwa persepsi sebagian masyarakat seperti di atas adalah benar.
Ketika menafsirkan ayat ini, ada sebagian ulama seperti Imam Malik dan juga Sa’id bin Jubair, yang mengatakan bahwa bekas sujud itu adalah warna kehitaman yang nampak di dunia ini.
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu serta Al-Hasan dan juga Az-Zuhri berpandangan lain.
Mereka mengatakan bahwa yang dimaksud dengan tanda bekas sujud dalam ayat di atas ialah cahaya sujud yang terbesit di wajah.
Yaitu tanda sujud yang terus menerangi wajah mereka hingga di alam barzakh dan di hari kiamat.
Jika yang dimaksud dengan tanda hitam itu adalah tanda hitam di kening, maka tanda tersebut pasti akan hilang setelah tubuh dikubur.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sendiri tidak mempunyai tanda hitam itu.
Dalam buku-buku sirah, baik sirah nabawiyah ataupun kitab-kitab hadits tidak ditemukan penjelasan adanya tanda hitam pada kening nabi.
عَنْ مَنْصُورٍ قَالَ قُلْتُ لِمُجَاهِدٍ (سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ) أَهُوَ أَثَرُ السُّجُودِ فِى وَجْهِ الإِنْسَانِ؟ فَقَالَ : لاَ إِنَّ أَحَدَهُمْ يَكُونُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مِثْلُ رُكْبَةِ الْعَنْزِ وَهُوَ كَمَا شَاءَ اللَّهُ يَعْنِى مِنَ الشَّرِّ وَلَكِنَّهُ الْخُشُوعُ.
Dari Manshur, Aku bertanya kepada Mujahid tentang maksud dari firman Allah, ‘tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud’ apakah yang dimaksudkan adalah bekas di wajah?
Beliau menjawab, “Bukan, bahkan ada orang yang ‘kapal’ yang ada di antara kedua matanya itu bagaikan ‘kapal’ yang ada pada lutut onta namun dia adalah orang bejat.
Tanda yang dimaksudkan adalah kekhusyu’an” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3702).
Syeikh Ahmad ash Showi dalam kitab tafsirnya mengatakan, “Bukanlah yang dimaksudkan oleh ayat adalah sebagaimana perbuatan orang-orang bodoh dan tukang riya’ yaitu tanda hitam yang ada di dahi karena hal itu adalah ciri khas khawarij (baca: ahli bid’ah)”
(Hasyiah ash Shawi 4/134, Dar al Fikr).
Wallahu A’lam
by Danu Wijaya danuw | Mar 24, 2018 | Artikel, Berita, Nasional
Film Guru Ngaji bercerita tentang sosok guru ngaji bernama Mukri (Donny Damara) yang ikhlas tanpa pamrih mengajar ngaji. Ia berpandangan bahwa menjadi guru ngaji adalah pekerjaan yang sakral dan terhormat.
Namun, Mukri juga harus memberikan nafkah kepada keluarganya sehingga terpaksa ia harus mengambil pekerjaan sampingan asal halal.
Kehidupan seorang guru ngaji yang diangkat ke layar lebar mendapatkan apresiasi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan PP Muhammadiyah.
Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faisal Zaini merasa senang dengan perkembangan perfilman Indonesia dengan tema-tema yang diangkat.
“Ini mengangkat suatu cerita lika-liku guru ngaji, film ini memiliki pesan-pesan moral baik. Ini mesti dihidupkan,” ujar Helmy
Karena itu, Helmy mengajak masyarakat agar menonton film tersebut di bioskop yang sudah tayang perdana sejak 22 Maret 2018.
Menurut Helmy, film tersebut menginspirasi. Di dalamnya terdapat hal yang bermakna yang bisa dijadikan pelajaran untuk kehidupan sehari-hari.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Muti juga mengapresiasi kehidupan guru ngaji diangkat ke layar lebar. Ia mengajak, masyarakat untuk menontonnya, khususnya umat Muslim.
“Karena ini penting untuk mengetahui bagaimana kehidupan dan untuk mendukung dakwah kehidupan umat dan bangsa,” kata Muti.
Banyak hal menarik dari film Guru Ngaji sebagai bentuk perhatian atas jasa dan ilmu para guru ngaji yang telah diberikan kepada masyarakat.
Selain Donny Damara dan Tarzan, Guru Ngaji juga dibintangi oleh Dewi Irawan, Ence Bagus, Verdi Solaiman, Akinza Chavelier, Andania Suri, dan stand up Dodit Mulyanto.
Di film Guru Ngaji, berbagai sisi pun disuguhkan, bukan hanya sisi religi saja tapi juga makna dari keikhlasan, toleransi, kejujuran, dan persahabatan. Kita juga diajak untuk mengenal seperti apa kehidupan guru ngaji yang ada di Indonesia saat ini.
Menurut sang produser, film Guru Ngaji didedikasikan untuk semua guru ngaji di seluruh Indonesia. Mereka termasuk sosok yang tak pernah tergerus oleh zaman yang sudah berbasis teknologi maju.
Sumber : Republika/Liputan6
by Danu Wijaya danuw | Mar 24, 2018 | Artikel, Berita, Internasional
Google telah meluncurkan layanan penentu arah kiblat yang berbasis situs web atau aplikasi yang bisa diakses bernama “Qibla Finder”.
Fungsi dari layanan tersebut adalah untuk memudahkan pengguna khususnya umat Islam untuk mencari arah Qiblat saat akan melaksanakan ibadah shalat.
Google memberikan tampilan antar muka yang mudah untuk digunakan. Cara pakainya pengguna hanya diminta untuk menghadap arah kiblat yang telah ditunjukkan Google dengan ilustrasi Ka’bah.
Untuk memastikan keakuratan arah kiblat, pengguna diminta untuk mengkalibrasikan kompas sebelum menggunakannya.
Dan untuk memberikan hasil terbaik, pengguna diminta untuk mengaktifkan GPS-nya terlebih dahulu, dan Google tidak memberikan lokasi pengguna tersebut ke publik atau bersifat rahasia.
Kami telah mempraktikkan dan hasilnya terlihat cukup akurat.

Praktik kiblat Indonesia
Untuk mengaksesnya anda bisa klik di google kata “qiblafinder” untuk support internet atau bisa download di app google playstore
Sumber : Kiblat.net
by Danu Wijaya danuw | Mar 24, 2018 | Artikel, Dakwah
MESKI zaman sudah modern, tapi masih saja ada orang yang menggunakan sihir, pelet, teluh dan semacamnya. Untuk itu kita harus membentengi diri kita dan keluarga agar tidak mendapat dampak dari hal-hal negatif tersebut.
Banyak ayat-ayat Allah yang dapat digunakan sebagai ayat ruqyah untuk melawan sihir, pelet, santet dan lain-lain. Tinggal kita menguatkan hati untuk terus meruqyah diri sendiri, dan meminta pertolongan Allah melalui sabar dan shalat.
Ayat yang dapat digunakan untuk menghancurkan sihir yaitu :
1. Al Baqarah ayat 102
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).
Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”.
Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah.
Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.”
2. Al A’raaf ayat 117-122:
۞ وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ ۖ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ
فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
فَغُلِبُوا هُنَالِكَ وَانْقَلَبُوا صَاغِرِينَ
وَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ
قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ
رَبِّ مُوسَىٰ وَهَارُونَ
“Dan Kami wahyukan kepada Musa: “Lemparkanlah tongkatmu!”. Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan.
Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan.
Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina.
Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud.
Mereka berkata: “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam,
“(yaitu) Tuhan Musa dan Harun”.”
3. Yunus 81-82:
فَلَمَّا أَلْقَوْا قَالَ مُوسَىٰ مَا جِئْتُمْ بِهِ السِّحْرُ ۖ إِنَّ اللَّهَ سَيُبْطِلُهُ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ
وَيُحِقُّ اللَّهُ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ
“Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata: “Apa yang kamu lakukan itu, itulah yang sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak benarannya” Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-yang membuat kerusakan.
Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya).”
4. Thaha ayat 69:
وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا ۖ إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ ۖ وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَىٰ
“Dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat.
“Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang.”
Reaksi orang yang terkena sihir atau ada gangguan jin jika dibacakan ayat-ayat ini akan terdapat tanda-tanda khususnya, yaitu ada yang terasa menjalar di tubuh, bergetar atau kesemutan di ujung-ujung badan/ persendian, atau sakit kepala yang amat sangat, atau sesak nafas ketika dibacakan ayat-ayat ruqyah.
Lebih baik lagi jika siapkan air minum, bacakan Al Fatihah, Ayat kursi, Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas.
Tiupkan dalam air dan niatkan menjadi air ruqyah, minumkan pada pasien yang terkena sihir.
Lakukan hal yang sama dengan air mandi, campurkan tujuh helai daun bidara yang ditumbuk halus bersama sedikit garam. Bacakan ayat ruqyah penghancur sihir tersebut. Pergunakan setiap kali mandi.
Sumber: ummionline
by Danu Wijaya danuw | Mar 22, 2018 | Artikel, Berita, Nasional
Persekutuan Gereja-gereja di Kabupaten Jayapura (PGGJ) menolak renovasi Masjid Agung Al-Aqsha di Sentani, Papua. Di antara alasannya, menara masjid itu lebih tinggi dari gereja di sekitar lokasi di Jalan Raya Abepura.
Penolakan itu termuat dalam sebuah surat pernyataan, yang merinci 8 poin sikap keberatan yang mengatasnamakan PGGJ.
Selain soal menara masjid, enam poin lain:
- Toa harus diarahkan ke masjid
- Melarang dakwah Islam khususnya di Jayapura
- Melarang anak sekolah memakai seragam “bernuansa agama tertentu”
- Melarang ruang khusus seperti mushala pada fasilitas umum di pasar, rumah sakit, terminal, komplek dan sebagainya
- Melarang pembangunan masjid dan mushala di area perumahan KPR BTN
- Tinggi rumah ibadah lain dan menara agama lain tidak boleh melebihi tinggi gereja disekitarnya
- Pembangunan rumah ibadah wajib mendapatkan rekomendasi bersama PGGJ, pemerintah daerah, dan pemilik hak ulayat sesuai peraturan pemerintah.
Surat pernyataan tersebut diakui oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi Papua Saiful Islam Al Payage.
Namun ustad Payage mengatakan surat ini “hanyalah sikap sejumlah pihak”, bukan sikap umat Kristen secara keseluruhan.
“Memang ada surat itu dari PGGJ, tapi umat Islam menolak 8 poin itu,” kata Payage, Senin kemarin (19/3/2018).
Meski demikian, kata Payage, umat Islam di Papua tak bersikap antipati atas surat tersebut, melainkan mencoba berkomunikasi dengan sejumlah organisasi masyarakat dan tokoh masyarakat setempat termasuk dengan PGGJ.
Kepala Humas Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Jeirry Sumampouw mengatakan “sedang mencari tahu duduk masalah” dari munculnya surat pernyataan tersebut.
Sumampouw berkata bahwa PGI sedang berkomunikasi dengan GP Ansor, MUI, dan pimpinan gereja di Jayapura soal masalah tersebut.
Menurut dia, PGI tak punya pretensi untuk menyelesaikan kasus ini dan hanya bisa mendorong komunikasi antar pemeluk agama.
Jayapura, salah satu wilayah perkotaan dan kabupetan di Papua, termasuk yang paling banyak didatangi oleh para migran ekonomi di luar Papua.
Menurut sensus penduduk tahun 2010, Kota Jayapura ditempati 65 persen orang di luar Papua sementara Kabupaten Jayapura ditempati 39 persen warga non-Papua.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Papua tahun 2017, pemeluk Kristen Protestan maupun Katolik berjumlah 85 persen. Sementara umat Islam berjumlah 15,12 persen dari total penduduk.
Di Kabupaten Jayapura, umat Kristen berjumlah 59 persen dari total penduduk, baik Protestan maupun Katolik. Sementara umat Islam mencapai 41 persen
Dialog yang dilaksanakan pada Senin malam waktu Papua itu menghasilkan keputusan bahwa MUI tetap melanjutkan renovasi dan menolak 8 poin yang katanya diajukan Persekutuan Gereja-Gereja di Kabupaten Jayapura (PGGJ).
“Mereka [PGGJ] masih harus bikin tim lagi, tapi mungkin dalam tim itu kami tetap akan berpegang teguh [membangun masjid]. Kami juga sudah bikin komitmen bahwa 8 poin tidak akan kami terima, itu imposible,” ucap ustad Payage.
Sikap MUI yang tetap melanjutkan renovasi, kata ustad Payage, bukan lantaran MUI bersikap intoleran. Ia bilang keputusan ini diambil lantaran Masjid Agung Al-Aqsha bukan masjid baru di wilayah Jayapura.
“Kondisinya aman dan baik-baik saja,” kata ustad Payage menegaskan situasi kebebasan beragama di Papua, meski ada perbedaan pendapat soal renovasi masjid.
Sumber : Tirto